Anda di halaman 1dari 6

A. Pengertian dan Perkembangan Sistem Anggaran Negara.

Budget atau anggaran dalam pengertian umum diartikan sebagai suatu rencana kerja
untuk suatu periode yang akan datang yang telah dinilai dengan uang. Anggaran ini
memiliki fungsi diantaranya sebagai pedoman dalam mengelola negara dalam periode
tertentu
Nah jadi anggaran ini sebagai alat pengawasan dan pengendalian masyarakat terhadap
kebijakan yang telah dipilih oleh pemerintah dan sebagai alat pengawasan masyarakat
terhadap kemampuan pemerintah dalam melaksanakan atas kebijakan yang telah dipilih.
NEXT…

Pengertian Anggaran dan Anggaran Negara


Anggaran merupakan salah satu bagian dari proses pengendalian manajemen yang berisi
rencana tahunan yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter.
Anggaran merupakan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
program kerja.
Jadi Anggaran ini selain di jadikan sebagai alat pehitungan tetapi juga digunakan untuk
mengarahkan suatu kegiatan dan juga sebagai alat perbandingan dalam mengukur hasil
pelaksanaan kegiatan, sehingga proses pelaksanaannya itu dapat terkendali.

Anggaran negara adalah suatu pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan


penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data
dari pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa yang lalu”
(JohnF. Due:1975).
Dari anggaran negara tersebut kita dapat mengetahui realisasi pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah di masa lalu atau di masa yang sedang berjalan, selain itu anggaran negara
juga dapat mengetahui tercapai atau tidaknya serta maju atau mundurnya atas kebijak
sanaan yang hendak dicapai.
Anggaran negara juga bukan hanya sekadar laporan keuangan, tapi juga sebagai laporan
kebijakan. Anggaran negara juga menggambarkan suatu dokumen politik negara.

Pengertian anggaran negara dibedakan dalam arti luas dan dalam arti arti sempit .
Dalam arti sempit anggaran negara berarti rencana pengeluaran dan penerimaan dalam
satu tahun saja. Dalam arti luas anggaran negara berarti jangka waktu perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggung jawaban anggaran. Jadi, anggaran dalam arti luas meliputi
suatu siklus anggaran.
NEXT..

Kebijakan Anggaran/Politik Anggaran


Anggaran negara merupakan salah satu alat politik fiskal untuk mempengaruhi arah dan
percepatan pendapatan. Umumnya anggaran negara dapat diklasifikasikan atas 2
kategori:
1. Anggaran Berimbang (Balanced Budgeting)
Anggaran berimbang disusun sedemikian rupa sehingga setiap pengeluaran
pemerintah dapat dibiayai oleh penerimaan dari sektor pajak atau sejenisnya. Jadi
anggaran berimbang ini yaitu suatu kondisi dimana penerimaan pemerintah sama
dengan pengeluaran pemerintah.
2. Anggaran Tidak Seimbang (Unbalanced Budgeting)
Anggaran tidak seimbang terdiri dari anggaran surplus dan anggaran defisit.
Anggaran surplus yaitu pengeluaran lebih kecil dari penerimaan sedangkan
anggaran defisit yaitu pengeluaran lebih besar dari penerimaan. Anggaran belanja
yang tidak seimbang biasanya akan mempunyai pengaruh yang berlipat ganda
terhadap pendapatan nasional.
Dalam keadaan ekonomi yang normal biasanya dipergunakan anggaran negara yang
seimbang, tapi dalam keadaan ekonomi yang deflasi biasanya dipergunakan anggaran
negara yang defisit begitu pun sebaliknya dalam keadaan ekonomi yang inflasi
dipergunakan anggaran negara yang surplus.

NEXT…..
Fungsi dan Prinsip Anggaran Negara
Fungsi Anggaran Negara dibagi menjadi 4
1. Fungsi Pengawasan
Berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelengaraan pemerintah sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.
Dengan fungsi pengawasan ini kita sebagai masyarakat akan sangat mudah untuk
menilai/melihat apakah tindakan pemerintah dalam menggunaakan uang negara
untuk keperluan tertentu itu sudah sesuai/tidak.
2. Fungsi Alokasi
Pemerintah mengadakan alokasi terhadap sumber-sumber dana untuk
mengadakan barang-barang kebutuhan perseorangan dan sarana yang dibutuhkan
untuk kepentingan umum. Fungsi alokasi ini mengartikan bahwa anggaran negara
harus diarahkan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian
masyarakat.
3. Fungsi Distribusi
Pemerintah melakukan penyeimbangan, menyesuaikan pembagian pendapatan
dan mensejahterahkan masyarakat. Dalam fungsi distribusi ini kebijakan anggaran
negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan terhadap masyarakat.
4. Fungsi Stabilitas
Pemerintah meningkatkan kesempatan kerja serta stabilitas harga barang-barang
kebutuhan masyarakat dan menjamin selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang stabil. Nah dalam fungsi stabilitas ini anggaran pemerintah menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Prinsip-prinsip Anggaran Negara
1. Demokratis
Mengartikan bahwa anggaran, baik yang berkaitan dengan pendapatan maupun
yang berkaitan dengan pengeluaran, harus ditetapkan melalui suatu proses yang
mengikut sertakan sebanyak mungkin unsur masyarakat, selain itu harus
dibahas/dipertimbangkan dan mendapatkan persetujuan dari legislatif.
2. Adil
Mempunyai arti bahwa anggaran negara harus diarahkan secara optimal bagi
kepentingan orang banyak dan secara proporsional dialokasikan ke semua
kelompok dalam masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
3. Transparan
Transparan sediri merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, serta
pertanggungjawaban anggaran negara yang harus diketahui tidak hanya oleh
wakil rakyat, tetapi juga kita sebagai masyarakat umum.
4. Bermoral tinggi
Yang mengartikan bahwa pengelolaan anggaran negara harus berpegang pada
peraturan perudangan yang berlaku, serta mengacu pada etika dan moral yang
tinggi.
5. Berhati-hati
Mengartikan bahwa pengelolaan anggaran negara juga harus dilakukan secara
berhati-hati, karena posisi sumber daya jumlahnya terbatas dan harganya mahal.
6. Akuntabel
Mengartikan bahwa pengelolaan keuangan negara harus dapat dipertanggung
jawabkan setiap saat secara intern maupun ekstern kepada rakyat.
Jenis Anggaran Sektor Publik
1. Anggaran Negara dan Daerah APBN/APBD (Budget of State)
2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu anggaran usaha
setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan publik-swasta.
NEXT…..
Karakteristik Anggaran dan Sistem Anggaran Negara
Karakteristik Anggaran
Menurut Indra Bastian (2010:191), karakteristik anggaran publik terdiri dari 5 point
penting:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan non keuangan.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusun anggaran.
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
Sistem Anggaran Negara
Sistem anggaran negara saat ini terdiri dari 2 (dua) komponen utama:
1. Anggaran untuk pemerintah pusat yang dibagi menjadi 2:
a) Anggaran rutin yang besarnya kira-kira 62 persen dari total
pengeluaran. Anggaran ini meliputi seperti belanja pegawai, belanja
barang dan subsidi (baik BBM dan non BBM)
b) Anggaran pembangunan yang besarnya kira-kira 14 persen dari total
pengeluaran meliputi pembiayaan rupiah dan pembiayaan proyek.
Untuk anggaran pembangunan, peranan dana ini yang berasal dari
negara-negara donatur.
2. Anggaran belanja untuk daerah, yang besarnya kira-kira 24 persen dari total
pengeluaran. Anggaran ini terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana
Bagi Hasil (DBH), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Lalu Dana-dana
tersebut akan di transfer ke pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten
maupun kota.
NEXTT….

B. Anggaran Negara Sebagai Pernyataan Kebijakan Publik, Target Fiskal,


dan Alat Pengendalian.
Anggaran negara sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan
mata uang (rupiah) sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi
perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran dan
pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan
sistematis.

Berdasarkan fungsinya, anggaran dibagi menjadi 6 :


1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool)
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang
akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil
yang diperoleh dan belanja pemerintah tersebut.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool)
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar atau adanya penggunaan dana yang tidak
semestinya dalam peng alokasian anggaran pada bidang lain yang bukan
merupakan prioritasnya.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik
tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination and
CommunicationTool)
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintah.
Anggaran publik yang disusun dengan baik bisa mendeteksi terjadinya
In-konsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Jadi
Anggaran harus dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk
dilaksanakan.
5. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada
pemberi wewenang (legislatif), kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan
pencapaian target anggaran dan efesiensi pelaksanaan anggaran. Jadi Kinerja
pemerintah dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai lalu akan dikaitkan
dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran ini merupakan alat yang efektif
untuk pengendalian dan penilaian kinerja pemerintah.
6. Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi pemerintah secara
ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan yang telah
ditetapkan.
NEXTTT….

C. Proses penyusunan anggaran Negara


Dua Jenis Dokumen Anggaran
1. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
RKA ini merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan anggaran yang
menunjukkan rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah, nah RKA
ini berisikan atas program pembangunan, kegiatan tahunan, dan target
ouput/sasaran yang akan dicapai.
2. Rencana Dana Pengeluaran Bendahara Umum (RDP-BUN)
RDP BUN ini merupakan dokumen perencanaan anggaran dari Bagian Anggaran
BUN yang berisi kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun
pembiayaan dalam rangka pemenuh an kewajiban pemerintah pusat dan transfer
ke daerah tahunan yang disusun oleh Kuasa Pengguna Anggaran BUN.
Proses Penyiapan Penganggaran
1. Pendekatan penyusunan anggaran
Pendekatan penyusunan anggaran yang digunakan dalam proses penganggaran
meliputi pendekatan penganggaran terpadu, PBK, dan KPJM. Pendekatan
penyusunan anggaran tersebut menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang
penganggaran dalam merancang dan menyusun anggaran.
2. Klasifikasi anggaran
Klasifikasi anggaran ini merupakan pengelompokan anggaran belanja negara
dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Klasifikasi
anggaran yang digunakan dalam penganggaran tersebut meliputi: organisasi,
fungsi, dan jenis belanja (ekonomi).
3. Proses Penganggaran
Proses penganggaran merupakan uraian mengenai proses dan mekanisme
penganganggaran itu sendiri.

Terdapat tiga pendekatan penyusunan anggaran


1. Pendekatan Penganggaran Terpadu.
Penganggaran terpadu merupakan unsur yang paling mendasar bagi pelaksanaan
pendekatan penganggaran lainnya, yaitu PBK dan KPJM. Jadi Dengan kata lain
pendekatan anggaran terpadu merupakan kondisi yang harus terwujud terlebih
dahulu.
2. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) merupakan suatu pendekatan dalam sistem
penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan
output/keluaran dan outcome/hasil yang diharapkan, serta memperhatikan
efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
Penerapan PBK ini akan mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program
dan kegiatan.
3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
KPJM merupakan pendekatan penganggaran yang berdasarkan kebijakan, dengan
pengambilan keputusan yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun anggaran.
NEXT…

Baik, Untuk topik pembahasan selanjutnya akan di


lanjutkan oleh rekan saya

Anda mungkin juga menyukai