Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH WOMEN EMPOWERMENT

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Konsep Kebidanan


Dosen pengampu: Rohmi Handayani, M.Keb

Disusun oleh :

Annisa Pebriana P27224020488


Ganda Feti Rohmaningsih P27224020499
Imanda Azizah P27224020501
Lanjar Fipri Fandyarini P27224020503
Nova Indriyani Johan P27224020508
Suci Maharani Khalis P27224020515
Tiana Febrida Cahya P27224020516

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN DAN PROFESI


KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Women Empowerment” telah selesai dari proses
penyelesaian.

Selain dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Konsep Kebidanan, makalah ini dibuat
untuk menjadi bahan pembelajaraan bagi pengarang dari berbagai sumber materi yang
disediakan dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih kamisampaikan kepada
pembimbing kami Ibu Rohmi Handayani, M.Keb yang telah membimbing kami serta kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada kami sehingga tugas
makalah ini dapat selesai dengan baik.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan belum dapat
dikatakan sempurna. Maka dari itu , penulis mengaharapkan kritik dan pesan dalam hal
penyusunan maupun materi yang tercantum didalamnya agar menjadi bahan pembelajaran di
masa yang akan datang.

Klaten, Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................3


A. Pengertian Empowerment Women ................................................3
B. Tujuan Empowerment Women.......................................................3
C. Prinsip Dasar Empowerment Women............................................4
D. Upaya Dalam menangani Empowerment Women Tujuan.............4
E. Pendekatan Hukum Empowerment Women...................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................6


A. Kesimpulan.......................................................................................6
B. Saran.................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Millennium Development Goals (MDGs) terdapat tiga tujuan yaitu mendorong
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan (women empowerment), dan
menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar yang menjadi indicator
utama adalah rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di pendidikan dasar, lanjutan
dan tinggi.
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok
rentan terhadap ancaman kesehatan. Solusi yang dilakukan adalah melalui pemberdayaan
perempuan dengan membantu meningkatkan perekonomian keluarga yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan ibu.
Pemberdayaan perempuan memiliki bidang garapan yang luas. Pemberdayaan
ekonomi bagi perempuan sebagai indikator meningkatnya kesejahteraan. Perempuan
merupakan aset berharga dalam proses pembangunan bangsa, dikatakan bahwa
keberhasilan pembangunan ditentukan pula oleh kualitas pemberdayaan kaum
perempuan. Perempuan berkontribusi terhadap perekonomian keluarga untuk kebutuhan
sehari-hari, dan dapat menopang ekonomi kelompok masyarakat. Memberdayakan
perempuan dapat dilakukan dengan meningkatkan pendidikan dan keterampilan.
Perempuan merupakan makhluk Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan Spiritual yang
utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan
tentang siapa yang memberi asuhan dan di mana tempat pemberian asuhan. Sehingga
perempuan perlu pemberdayaan dan pelayanan untuk memperoleh pendidikan dan
informasi dalam menjalankan tugasnya. (Hidayat,dkk,2009). Oleh karena itu kami
tertarik untuk membuat makalah yang membahas tentang hal-hal mengenai women
empowerment.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan women empowerment?
2. Apa saja tujuan dari women empowerment?
3. Apa sajakah fungsi/prinsip dasar women empowerment?
4. Apa saja bentuk upaya/pelayanan yang berorientasi pada women empowerment?
5. Apa saja pendekatan hukum dalam upaya women empowerment?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi/pengertian tentang women empowerment.
2. Untuk mengetahui tujuan dari women empowerment.
3. Untuk mengetahui fungsi/prinsip dasar women empowerment.
4. Untuk mengetahui bentuk upaya/pelayanan yang berorientasi pada women
empowerment.
5. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan hukum dalam upaya women
empowerment.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Empowerment Women


Pengertian Empowerment Women Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang
mendapat awalan ber- yang menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya.
Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat
sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan
dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari empowerment dalam bahasa inggris.
Empowerment Women (Pemberdayaan Perempuan) adalah upaya untuk memperoleh
akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, social, budaya, agar perempuan
dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan
berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah sehingga mampu membangun kemampuan
dan konsep diri.
Pendidikan Perempuan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam rangka
transformasi pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, nilai, dan budaya pada kaum
perempuan agar dapat mempertahankan kehidupan, memahami keseimbangan antara hak dan
kewajiban, meningkatkan daya saing sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam program
pembangunan nasional. Program pendidikan perempuan berada pada Sub. Direktorat
Pendidikan Perempuan, Direktorat Jenderal Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Nonformal dan Informal, Departemen Pendidikan Nasional.

B. Tujuan Empowerment Women


Tujuan Program Pendidikan Perempuan adalah Perempuan semua usia yang tidak
memiliki kemampuann/keterampilan, miskin dan rawan terhadap tindak
diskriminasi/kekerasan/trafiking.

Tujuan pemberdayaan perempuan sebagian meliputi :

1. Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan di berbagai bidang kehidupan


berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Meningkatkan peran perempuan sebagai pengambil keputusan dalam mewujudkan
kesetaraan dan keadilan gender.

3
3. Meningkatkan kualitas peran kemandirian organisasi perempuan dengan pempertahankan
nilai persatuan dan kesatuan
4. Meningkatkan komitmen dan kemampuan semua lembaga yang memperjuangkan
kesetaraan dam keadilan gender
5. Mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan kesejahteraan keluarga dan masyarakat
serta perlindungan anak.

C. Prinsip Dasar Empowerment Women


1.Membentuk kepemimpinan di tingkat atas bagi kesetaraan gender pada perusahaan.
2. Memperlakukan seluruh perempuan dan laki-laki secara adil di tempat kerja. Menghormati
dan mendukung hak asasi manusia dan non-diskriminasi.
3.Menjamin kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan seluruh pekerja perempuan dan laki
laki.
4. Mendorong pendidikan, pelatihan, dan pengembangan profesi bagi perempuan.
5. Menjalankan pengembangan usaha, rantai pasokan, dan praktik pemasaran yang
memberdayakan perempuan.
6. Mempromosikan kesetaraan melalui inisiatif komunitas dan advokasi.
7.Mengukur dan melaporkan kemajuan yang diperoleh dalam mencapai kesetaraan gender.

D. Upaya dalam Menangani Permasalahan dan Tantangan Empowerment Women Di


Indonesia
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengarusutamaan
gender dalam pembangunan adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan.


Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, antara lain, disebabkan oleh:
a. Terjadinya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, dan partisipasi dalam
pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya, terutama di tatanan antar
provinsi dan antar kabupaten/kota
b. Rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan-jabatan publik,
dan di bidang ekonomi.

4
c. Rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis
energi, krisis ekonomi, bencana alam dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.

2. Meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan. 


Hal ini terlihat dari masih belum memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan
bagi perempuan korban kekerasan karena banyaknya jumlah korban yang harus dilayani
dan luasnya cakupan wilayah yang harus dijangkau. Meningkatkan koordinasi
pelaksanaan dan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi.

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG (Pengarusutamaan Gender) dan


pemberdayaan perempuan. 
Permasalahan yang muncul dalam meningkatkan kualitas hidup dan peran
perempuan serta perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, antara lain,
disebabkan oleh belum efektifnya kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan yang
terlihat dari :
a. Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan dukungan politik
terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan
b. Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG, terutama sumber
daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut jenis kelamin
dalam siklus pembangunan
c. Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat PUG
dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota.

E. Pendekatan hukum dalam upaya pemberdayaan perempuan (Empowerment women).


Secara singkat, inti gagasan dari pendekatan hukum berperspektif perempuan meliputi
beberapa hal :
a. Mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah menguji apakah hukum telah gagal
memperhitungkan pengalaman perempuan, atau betapa standar ganda dan konsep hukum
telah merugikan perempuan.
b. Mempersoalkan perempuan dalam hukum adalah dalam rangka menerapkan metode kritis
terhadap penerapan hukum.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Women Empowermant (Pemberdayaan Perempuan) merupakan suatu upaya yang
dilakukan untuk memperoleh akses dan kontrol agar perempuan dapat mengatur diri dan
meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam
memecahkan masalah sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.
Pendidikan perempuan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
kemampuan dan rasa percaya diri perempuan serta pengetahuan dan sikap pada kaum
perempuan agar mampu mempertahankan kehidupan serta mampu memahami
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Tujuan dari Woman Empowarmant adalah untuk meningkatkan kedudukan dan
peran perempuan dalam segala bidang serta meningkatkan peran perempuan dalam
pengambilan keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dan
mengembangkan usaha pemberdayaan perempuan, kesejaahteraan keluarga dan
masyarakat serta perlindungan anak. Program woman empowerment memiliki prinsip
dasar yaitu membentuk kepemimpinan tingkat atas dalam kesetaraan gender
memperlakukan perempuan dan laki-laki secara adil ditempat kerja, menjamin kesehatan
keselamatan serta kesejahteraan seluruh pekerja perempuan maupun laki-laki, serta
mendorong pendidikan, pelatihan, dan pengembangan profesi bagi perempuan.
Upaya yang dilakukan dalam menangani permasalahan dan tantangan woman
empowaermant diindonesia yaitu meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan,
meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan,
meningkatkan kapasitas kelembagaan PUG (Pengarus utamaan Gender) dan
pemberdayaan perempuan.

6
B. Saran
1. Bagi tenaga kesehatan terutama bidan sangat penting dalam memperbedayakan
perempuan dengan layak dan tidak membeda-bedakan antara satu perempuan dengan
perempuan yang lainnya. Serta harus mampu untuk bisa menjadi teman atau partner
bagi seluruh perempuan.
2. Bagi perempuan harus mampu dalam mengambil keputusan serta mampu dalam
melindungi diri sendiri dan harus lebih meningkatkan rasa percaya diri dalam
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri maupun keluarganya. Mampu
menjalankan tanggung jawab yang sesuai serta tidak mudah untuk didiskriminasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri. 2017. Pemberdayaan Peremouan untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Desa
Cipacing Kecamatan Jatinangor. Program Studi Diploma Kebidanan Fakultas Kedokteran :
Universitas Padjajaran.

Fitrina, Nika Rizqi. 2016. Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Kesejahteraan


Keluarga Melalui Industri Kecil di Pedesaan. Fakultas Ilmu Sosial : Universitas Negeri
Semarang.

Ningsih, Dewi Andariya. 2017. Women Empowerment Dalam Penggunaan KB Women


Empowerment In Using Family Planning. Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo.

Sutisna, Anan. 2017. Pemberdayaan Perempuan dan Pengarustamaan Gender Melalui Layanan
Pendidikan Masyarakat. Jurnal ilmiah VISI P2TK PAUD NI : FIP Universitas Negeri Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai