Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

“A”
DENGAN ISOLASI SOSIAL

DISUSUN OLEH :
Nurlinda
20.04.005

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) (Ns.Apryadno Jose Al Freadman


Koa, MSN) )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2020/2021
SKENARIO KASUS

Tn.A berumur 36 tahun masuk RSKD Dadi Makassar pada tanggal 1 maret 2021
dengan alasan mengamuk, berbicara sendiri dan marah-marah. Keluarganya
klien mengatakan sebelum mengamuk klien selalu berdiam diri dikamar, tidak
mau bicara dan bersosialisasi dengan keluarga dan orang lain Keluarga sudah
berusaha untuk memberikan obat yang diberikan dari Rumah sakit sebelumnya
tetapi klien tidak mau minum obat. Dengan melihat kondisi klien yang semakin
parah akhirnya keluarga membawanya ke RSKD Pemprov Sulsel untuk yang ke 4
kalinya
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : Tanggal di rawat: 29 maret 2021


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.A
Tanggal pengkajian : 30 maret 2021
Umur : 25 -11- 1985 ( 36 Tahun )
RM No :
II. ALASAN MASUK
Pasien masuk RSKD Dadi Makassar pada tanggal 1 maret 2021 dengan alasan
mengamuk, berbicara sendiri dan marah-marah. Keluarganya klien mengatakan
sebelum mengamuk klien selalu berdiam diri dikamar, tidak mau bicara dan
bersosialisasi dengan keluarga dan orang lain Keluarga sudah berusaha untuk
memberikan obat yang diberikan dari Rumah sakit sebelumnya tetapi klien tidak mau
minum obat. Dengan melihat kondisi klien yang semakin parah akhirnya keluarga
membawanya ke RSKD Pemprov Sulsel untuk yang ke 4 kalinya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya


2. Pengobatan sebelumnya : kurang berhasil
3. Trauma
Pasien pernah mengalami trauma kekerasan dalam keluarga dimana pasien
berkelahi dengan kakak kandungnya, juga klien pernah mengalami penolakan di
lingkungannya, pasien selalu berdiam diri tidak mau berbicara dan berinteraksi
dengan keluarga dan tetangganya ,pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik,
aniaya seksual, selama dirawat
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Adakah anggota keluarga yang gangguan jiwa ? Ya, kakak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah saat
ibu pasien meninggal dunia .
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital: TD : 110/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,5 ºC, P : 20 x/menit.

2. Keluhan fisik: Ya √ Tidak


Jelaskan : Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputi tanda-tanda vital klien,
dengan tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Suhu 36,5ºC,
Pernapasan 20 kali/menit. Dan hasil pengkajian keluhan fisiknya yaitu klien tidak
mengalami gangguan pada tubuhnya seperti sakit kepala, klien mengalami gatal-
gatal pada seluruh tubuh
Masalah Keperawatan :Kerusakan integritas kulit

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

G1

?
? ?

? ?
G2
? ?

X
? ? ? 36 ?
G3

Keterangan :
Laki-laki : Kawin : Pasien :
Perempuan: Serumah : Meninggal :
Penjelasan
Generasi I : Kakek dan nenek klien dari ayah dan ibu sudah meninggal karena
faktor usia.
Generasi II : Ayah klien masih hidup dan sehat walafiat, ibu klien sudah
meninggal dunia
Generasi III: Pasien Tn. A saat ini berusia 36 tahun sedang dirawat di Ruangan
Nyiur dengan gangguan isolasi sosial di RSKD Pemprov Sul-Sel .
Pasien merupakan anak ke lima dari 8 bersaudara, dan keenam
saudaranya dalam keadaan sehat kecuali kakak ketiganya yang
mengalami gangguan jiwa. Dan saat ini klien tinggal dengan ayahnya.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah seluruh anggota
tubuhnya, tidak ada anggota tubuhnya yang tidak disukai, klien tidak
mengalami kelainan fisik.
b. Identitas diri
Klien adalah seorang laki-laki berusia 36 tahun anak kelima dan belum
menikah.
c. Peran diri
Klien mengatakan saat dirumah sebagai anak yang selalu membantu
keluarganya mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSKD Dadi klien
tidak mempedulikan perannya
d. Ideal diri
Klien berharap ingin cepat sembuh dan segera kembali pulang kerumah untuk
dapat bekerja kembali tugasnya seperti sedia kala.
e. Harga diri
Klien merasa sedih ketika orang yang paling dekat dengannya yaitu ibunya
meninggal dunia, klien merasa hidupnya tidak berharga karena tidak ada lagi
orang yang menyayanginya
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup klien adalah orang
tua klien dan jika ingin mengadu atau berbicara apa yang dirasakannya selalu
mengadu pada ibunya, ibu klien sudah meninggal dunia sejak klien duduk
dibangku SMA semenjak ibunya meninggal klien selalu sedih, selalu datang
kemakam ibunya, diam tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain dan
klien merasa tidak punya teman untuk berbicara
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat dan
lingkungannya karena merasa malu dengan dirinya yang mengalami gangguan
mental, pada saat di Rumah sakit klien mengatakan tidak punya teman, klien
sering menyendiri dan tidak mau berbicara dengan orang lain
c. Hambatan dalam berhugungan dengan orang Lain
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena tidak ada
hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain, klien sering
diam, klien sering menyendiri dan tidak pernah bercakap-cakap dengan pasien
lain
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan kedalam RSJ karena klien sering
marah-marah, namun klien tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami
gangguan jiwa,klien meyakini dirinya sehat
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah shalat
5 waktu dan selama di Rumah Sakit klien tidak pernah sholat.
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Dalam berpakaian klien terlihat kurang rapi. Rambut klien acak-acakan, klien
tampak kusam, lesu, kuku klien tampak kotor.Selama di Rumah sakit Penampilan
pasien tidak rapi rambut acak acakan. Penggunaan pakaian tidak sesuai . Pasien
mengatakan mandi 1 kali sehari dan baju pasien diganti setiap kali mandi.

Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri: berhias


2. Pembicaraan

Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara, klien
menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan
pertanyaan yang diajukan

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial dan kerusakan komunikasi verbal


3. Aktivitas Motorik:
Ketika berbincang-bincang kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Alam perasaaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya
karena ia tidak bekerja lagi, klien mengatakan malu bila bertemu orang karena dia
pernah masuk RSJ sebelumnya
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
5. Afek
Datar, karena selama interaksi klien lebih banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya
6. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata, klien
berbicara hanya pada saat diberi pertanyaan oleh perawat,setelah itu klien kembali
diam

Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial


7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata. Suara bisikan
tersebut datang saat klien sedang sendiri.

Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang mengajaknya untuk


berbicara dan berjalan-jalan, dan saat hal itu terjadi pasien merasa bahwa suara
tersebut adalah teman pasien, pasien juga mengatakan suara itu sering muncul
tetapi tidak menentu kapan waktunya.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Proses Pikir
Klien terlihat sering melamun, tidak suka memulai pembicaraan, klien lebih suka
menyendiri, saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak
fokus,dialihkan bila ada klien lain, pembicaraannya kacau terkadang tidak jelas
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif
Isi Pikir
Klien selalu berpikir untuk pulang dan klien menyesal selama ini berkelakuan
tidak baik, klien tidak mengalami waham.

9. Tingkat kesadaran
a. Waktu: Klien dapat mengingat sudah berapa lama dia di RSJ, dan klien
mengerti kapan waktu mandi
b. Tempat: Klien mengetahui bahwa sekarang dia berada di RSJ
c. Orang: Klien sulit mengenali seseorang, tidak pernah memulai
perkenalan,didalam ruangan hanya menghafal nama orang 1-2 orang saja
Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir

10. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan kejadian yang baru –baru
terjadi, klien masih ingat berapa jumlah saudaranya, klien juga masih mengingat
sudah berapa lama dia di RSJ

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan klien mampu
menjawab dengan baik

12. Kemampuan penilaian


Klien dapat menilai yang baik dan buruk dan klien mengetahui bahwa
perbuatannya yang sering marah dan melawan saudaranya adalah perbuatan yang
tercela

13.Daya tilik diri


Klien tidak menyadari tentang apa yang klien derita saat ini. Klien merasa sehat
Dan tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya
Masalah Keperawatan : Kurang pengetahuan
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya,
klien makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum ±8 gelas sehari.

2. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi dengan
baik, menjaga  kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 1x sehari pagi hari, menyikat gigi saat mandi namun
klien terkadang tampak kotor karena sering tidur dilantai
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan rumah
sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah sesuai
dengan aturan rumah sakit.
5. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini bergantung pada obat tidur jika minum obat tidur klien cepat
tertidur tapi jika tidak minum obat klien akan susah tidur.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah Keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING

a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat

b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari
jalan keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri maka ia
akan menyelesaikannya sendiri, namun bila tidak mampu klien akan marah-
marah, mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang ingatan (lupa) dan klien
menyendiri lagi
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:

a. Masalah dengan dukungan kelompok


Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini
dibuktikan dengan datangnya keluarga untuk menjenguk

b. Masalah berhubungan dengan lingkungan


Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan
dalam berinteraksi dengan orang lain, klien mengatakan malas berinteraksi, klien
berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

c. Masalah dengan pendidikan


Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi,
karena klien ingin langsung bekerj

d. Masalah dengan pekerjaan


Klien mengatakan berhenti dari pekerjaannya dibengkel karena gaji sedikit dan
pasien merasa malu karena tidak mampu membiayai orang tuanya

e. Masalah dengan perumahan


Klien mengatakan dirumah tinggal dengan orang tua dan saudaranya

f. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari

g. Masalah dengan pelayanan kesehatan


Klien sebelumnya pernah di rawat di RSJ karena mengamuk dilingkungan tempat
tinggal dan dibawa ke RSJ
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:

Klien mengatakan mengetahui tentang penyakit jiwa yang diderita tetapi kurang
mengetahui tentang faktor pemicu terjadinya penyakit tersebut. Klien juga
mengetahui tentang obat-obatan yang diminum tetapi tidak mengetahui tentang
manfaat dari obat-obat tersebut.

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Isolasi Sosial

Terapi medis :

1. Haloperidol (HP) 5 mg 3 x 1 golongan obat psikotik, fungsinya untuk


menimbulkan rasa tenang, meredakan kegelisahan, serta mengurangi perilaku
agresif dan keinginan untuk menyakiti orang lain.
2. Chlorpromazime (CPZ) 100 mg 1 x 1 golongan obat psikotik, fungsinya untuk
membantu berfikir jernih, tidak gugup, dan beraktivitas normal dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Trihexyphenidyl 2 mg 2 x 1 untuk mengobati gejala penyakit parkinson atau
gerakan lainnya yang tidak bisa dikendalikan

ANALISA DATA
Data Masalah
Data Subjektif :
 Klien mengatakan malas berkomunikasi dan bertemu Isolasi Sosial
dengan orang lain
 Klien merasa malu terhadap dirinya sendiri
 Klien mengatakan tidak punya teman
Data Objektif :
 Klien tampak menyendiri
 Klien tidak mau melakukan aktivitas, hanya berdiam diri
 Klien menolak berinteraksi dengan orang lain
 Klien terlihat sedih dan suka melamun
 Kontak mata kurang
 Suara klien kurang jelas saat berbicara
 Ekspresi datar dan dangkal
 Klien sering menunduk

XII. DAFTAR MASALAH

Isolasi Sosial

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


 Gangguan persepsi sensori b.d Gangguan Pendengaran
 Isolasi sosial b.d perubahan status mental(menarik diri)
 Harga diri rendah situsional b/d perubahan peran sosial

Dari hasil analisa data maka ditemukan masalah yang menjadi diagnosa prioritas yaitu
Isolasi sosial
Dari diagnose tersebut maka dapat disimpulkan beberapa pohon masalah
sebagai berikut:

Perubahan persepsi sensori: Halusinasi (Akibat)

Isolasi Sosial (core problem)

Harga Diri rendah ( Causa )

Koping individu tidak efektif

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL


DIAGNOSA
KEPERAWATA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
N
Tujuan umum: Setelah 1 x pertemuan Promosi sosialisasi
Isolasi Sosial  Klien dapat klien dapat menyebutkan: Observasi
berinteraksi dengan 1. Identifikasi kemampuan melakukan interaks
orang lain - Dapat menyebutkan dengan orang lain
Tujuan khusus: penyebab isolasi sosial. 2. Identifikasi hambatan melakukan interaks
 - Klien mampu   - Dapat menyebutkan dengan orang lain
membina hubungan keuntungan berhubungan Teraupetik
saling percaya dengan dengan orang lain. 1. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan
perawat   - Dapat menyebutkan Edukasi
kerugian tidak 2. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain
 - Klien mampu
berhubungan dengan orang secara bertaha
mengenal penyebab
lain. 3. Anjurkan ikut serta kegaiatan sosial
menarik diri
  - Dapat berkenalan dan
SP1
 - Klien mampu
bercakap-cakap dengan 1. Identifikasi penyebab isolasi sosial: siapa
mengenal keuntungan
orang lain secara bertahap. yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak
berhubungan dan
  - Terlibat dalam aktivitas
dekat dan apa sebabnya
kerugian tidak
sehari-hari 2. Keuntungan punya teman dan bercakap
berhubungan dengan
orang lain cakap
 - Klien mampu 3. Kerugian tidak punya teman dan tidak
berkenalan dengan bercakap-cakap
orang lain 4. Latih cara berkenalan dengan pasien dan
 -Klien mampu perawat atau tamu
memasukan ke dalam 5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
jadwal kegiatan latihan berkenalan
hariannya

Setelah 2 x pertemuan SP2P


klien mampu: 1. Evaluasi kegiatan berkenalan ( berapa orang)
1. Mempraktekkan cara beri pujian
berkenalan dengan 2. Latih cara berbicara pada saat melakukan
orang lain kegiatan harian
2. Berinteraksi secara 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
bertahap dengan orang berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan
lain tamu, berbicara pada saat melakukan
3. Memasukkan dalam kegiatan harian
jadwal kegiatan harian
klien

Setelah 3 x pertemuan SP3P


klien dapat mampu: 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa
1. Menyebutkan kegiatan orang) dan bicara pada saat melakukan
yang sudah dilakukan kegiatan harian
dan ( 2 kegiatan baru )
2. Memperagakan cara 2. Latih cara berbicara pada saat melakukan
bercakap-cakap dengan kegiatan harian (latih 3 kegiatan)
4-5 orang 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang pasien, perawat dan
tamu, berbicara pada saat melakukan
kegiatan harian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI/TANGGAL/
IMPLEMENTASI EVALUASI
AN JAM
Senin SP1P S:
29 maret 2021 1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial: - Klien mengatakan tinggal serumah den
siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang - Klien mengatakan kalau punya teman “r
10.50 Wita tidak dekat dan apa sebabnya - Klien mengatakan kalau tidak punya tem
Hasil: Klien mengatakan tinggal serumah
dengan saudaranya O:
2. Keuntungan punya teman dan bercakap- - Klien latihan berkenalan dengan perawa
cakap - Membuat jadwal kegiatan harian pasien
Hasil: - Klien lebih banyak menunduk
- Kontak mata kurang
- Klien mengatakan kalau punya teman
- Klien berbicara hanya pada saat ditanya
“rame” A : Isolasi Sosial
3. Kerugian tidak punya teman dan tidak P : Evaluasi Sp1 mengajarkan kepada klien
bercakap-cakap dan mengetahui keuntungan punya te
Hasil: tidak punya teman
- Klien mengatakan kalau tidak punya SP2P:
teman “sunyi” 1. Evaluasi kegiatan berkenalan ( ber
pujian
2. Latih cara berbicara pada saat me
harian
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
4. Melatih cara berkenalan dengan pasien dan berkenalan 2-3 orang pasien, per
perawat atau tamu berbicara pada saat melakukan kegiatan
Hasil:
- Klien latihan berkenalan dengan perawat
- Klien lebih banyak menunduk
- Kontak mata kurang
- Klien hanya berbicara pada saat ditanya
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan
Hasil: Membuat jadwal kegiatan harian
pasien
Senin SP2P S:
29 maret 2021 1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan - Klien mengatakan malu berbicara, pasien in
kekamarnya
( berapa orang), beri pujian
13.00 Wita O:
Hasil: Klien berkenalan dengan 2 orang - Klien menunduk pada saat berbicara
- Kontak mata kurang
2. Melatih cara berbicara pada saat
- Klien lebih banyak diam
melakukan kegiatan harian
Hasil:
A : Isolasi Sosial
- Klien menunduk pada saat berbicara
- Kontak mata kurang
- Klien lebih banyak diam P : Evaluasi SP2P kegiatan berkenalan
- Klien mengatakan malu berbicara, pasien SP3P:
ingin kembali kekamarnya 1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk bicara pada saat melakukan kegiatan h
latihan berkenalan 2-3 orang pasien, ( 2 kegiatan baru )
2. Latih cara berbicara pada saat me
perawat dan tamu, berbicara pada saat
harian (latih 3 kegiatan)
melakukan kegiatan harian 3. Masukkan pada jadwal kegiatan
Hasil : berkenalan 4-5 orang pasien, per
berbicara pada saat melakukan kegiata
- Pasien berkenalan dengan 2 orang
temannya tapi masih didampingi perawat
Selasa SP3P: S:
1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan - Klien mengatakan masih malu berintera
30 maret 2021 (berapa orang) dan bicara pada saat lain
melakukan kegiatan harian
09. 00 WITA
( 2 kegiatan baru ) O:
Hasil: - Klien hanya berkenalan 2 orang
- Klien mengatakan masih malu - Klien mulai menatap teman bicara
berinteraksi dengan orang lain sebentar, kemudian menunduk kembali
2. Melatih cara berbicara pada saat melakukan A : Isolasi sosial
kegiatan harian (latih 3 kegiatan)
P : Evaluasi Sp1,2,3 cara mengontrol haluinas
Hasil: - Lanjutkan Sp4 : Ajarkan klien
Klien mulai menatap teman bicara halusinasi melakukan aktivitas.
walaupun hanya sebentar, kemudian
menunduk kembali
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 4-5 orang pasien,
perawat dan tamu, berbicara pada saat
melakukan kegiatan harian
Hasil:
- Klien hanya berkenalan 2 orang
- Klien mengatakan malu

Selasa SP4P S:
1. Mengevaluasi kegiatan latihan berkenalan - Klien mengatakan masih malu berbica
30 maret 2021 bicara pada saat melakukan empat kegiatan
harian. Beri pujian
13.00. 00 WITA O:
Hasil: - Klien belum pernah berbicara untuk m
- Klien mengatakan masih malu berbicara - Klien masih sering diam
2. Melatih cara bicara sosial: meminta sesuatu,
menjawab pertanyaan A : Isolasi Sosial
Hasil:
P : Evaluasi Sp1,2,3,4 latihan berkenalan
- Klien berbicara hanya pada saat
1. SP5P : Evaluasi kegiatan latihan berk
ditanya
saat melakukan kegiatan harian dan
- Klien belum pernah berbicara untuk
pujian
meminta sesuatu
2. Latih kegiatan harian
- Klien masih sering diam
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah isolasi sosial teratasi

3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk


latihan berkenalan > 5 orang, orang baru,
perawat dan tamu, berbicara pada saat
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi

Rabu SP5P S : Klien mengatakan bisa mandi sendiri


1. Mengevaluasi kegiatan latihan
31 maret 2021 berkenalan, berbicara saat melakukan O:
kegiatan harian dan sosialisasi. Beri - Klien mulai duduk disamping teman
09. 00 WITA dan Diam
pujian
- Klien aktif mengikuti olahraga tiap pa
Hasil:
- Klien mulai duduk disamping teman A: Isolasi Sosial
sekamarnya dan diam
2. Melatih kegiatan harian P: Pertahankan SP 1,2,3,4,5
Hasil: Klien aktif mengikuti olahraga
tiap pagi
3. Menilai kemampuan yang telah mandiri.
Hasil: Klien mengatakan bisa mandi
sendiri
4. Menilai apakah isolasi sosial teratasi

Anda mungkin juga menyukai