Anda di halaman 1dari 2

Nama : SISKA APRILIYANI

NIM : 210711612047
Kelompok : 7

RUMUSAN Karakter apakah yang dibentuk di sekolah ?


MASALAH

Kutipan Langsung “pendidikan karakter dikemukakan berbagai cara


atau metode adalah bahwa Pertama, menggunakan
Edi Rohendi,2016 metode pembinanan. Socrates dalam Ratna
Megawangi mengemukakan perlunya formula 4 M
dalam pendidikan karakter ,yaitu: Mengetahui
(knowing the good), mencintai ( loving the good),
mengingin kan (desiring the good).Dari kesadaran
utuh ini, barulah tindakan dapat menghasilkan
karakter yang utuh pula. Proses pengajaran yang
bermula dari memberikan pengetahuan peserta
didik tentang kebaikan, menggiring atau
mengkondisikan agar peserta didik mencintai
kebaikan tersebut, kemudian membangkitkan
peserta didik agar menginginkan karakter yang
diajarkan, dan terakhir mengondisikan peserta
ddidik agar mengerjakan kebaikan secara sukarela,
simultan dan berkesinambungan.

Kutipan Tidak Langsung Penentuan prioritas harus ditentukan agar proses


evaluasi atas berhasil tidaknya pendidikan karakter
dapat menjadi jelas. Tanpa prioritas, pendidikan
karakter tidak dapat terfokus dan karenanya tidak
daapat dinilai berhasil atau tidak berhasil.

Kutipan Langsung Proses penyampaian nilai-nilai karakter harus


dilakukan dalam kondisi peserta didik memasuki
gelombang Alpha. Untuk menciptakan kondisi
Alpha state di kelas, seorang guru dapat melakukan
beberapa hal sebagai berikut: pertama,
mendapatkan perhatian peserta didik kedua,
membangun tema ketiga, menampilkan struktur
dan peraturan yang detail dan membangun
Andi Prastowo,2018 hubungan keakraban (rapport) dengan peserta
didik. Rapport dapat diciptakan dengan beberapa
teknik sebagai berikut: breathing, mirroring, dan
penggunaa bahasa-bahasa persuasif.
Kutipan Tidak Langsung proses pembelajaran karakter di sekolah dasar
melalui aktivasi pikiran bawah sadar dilakukan
melalui suatu kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan, nyaman, menarik, menantang, dan
relaks dengan memanfaatkan seluruh modalitas
belajar peserta didik sehingga critical area terbuka.
Kutipan Langsung Sekolah juga melakukan sosialisasi dengan
masyarakat sekitar untuk menanamkan pendidikan
karakter kepada anak, misalnya dengan
membentuk Jam belajar Masyarakat (JBM)
Binti Maunah, 2010
Kutipan Tidak Langsung pembentukan karakter anak dapat dilakukan
melalui dua strategi, yaitu internal sekolah dan
eksternal sekolah. Kedua, strategi internal sekolah
dapat dilakukan melalui empat pilar, yakni kegiatan
proses belajar mengajar di kelas, kegiatan
keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school
culture), kegiatan pembiasaan (habituation),ekstra
kurikuler.

Kesimpulan Pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagai tempat mendidik generasipenerus


bangsa, hal ini berangkat dari kondisi objektif dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat
ini telah terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti kekerasan, korupsi, manipulasi,
kebohongan-kebohongan, tidak adanya panutan dan keteladanan.Hal ini mendorong dunia
pendidikan untuk membentuk dari awal peserta didik sebagai manusia yang masih bersih
untuk diberikan pendidikan karakter, walaupun sudah terlambat, tetapi lebih baik daripada
tidak dimulai.

Anda mungkin juga menyukai