Anda di halaman 1dari 11

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

Volume 7, Nomor 2, Mei 2018


Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

PERBEDAAN RANGE OF MOTION ARTICULATIO HUMERI DAN


CUBITI ANTARA LANSIA YANG BERENANG DAN YANG TIDAK
BERENANG
Zahira Rikiandraswida1, Erie B.P.S. Andar2
1
Mahasiswa Program S-1 Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Ilmu Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp. 02476928010

ABSTRAK
Latar belakang : Tingginya usia harapan hidup menyebabkan tingginya jumlah lansia dan
masalah kesehatan yang ada pada lansia. Pada lansia terjadi perubahan-perubahan struktur
dan fungsi pada sendi sehingga menyebabkan berkurangnya fleksibilitas sendi pada lansia
yang diukur dalam bentuk ROM, sedangkan berenang adalah olahraga yang mampu
mempertahankan ROM pada lansia.
Tujuan : Membuktikan perbedaan ROM articulatio humeri dan cubiti antara lansia yang
berenang dan yang tidak berenang.
Metode : Bentuk Penelitian ini adalah quasy-experimental dengan desain post test only
control group design. Sampel penelitian 16 lansia renang (R) dan 16 lansia tidak renang (TR)
. Lansia diukur ROM sendi ekstremitas atasnya. Normalitas distribusi data dianalisis dengan
uji Saphiro-Wilk. Range of motion dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan jika
distribusi normal atau uji Mann-whitney jika distribusi tidak normal.
Hasil : Didapatkan ROM pada articulatio humeri kanan saat fleksi (R=171,31±5,930;
TR=162,37±7.949o) dengan p=0,001, ekstensi (R= 60,88 ± 8,808o; TR=43,06±9,349o) dengan
p=0,000 ,Adduksi(R=44,38±17,94o; R=31,06±13,30o) dengan p=0,024 , Abduksi
(R=174,06±9,22o; TR= 165,19±9,90 o) dengan p=0,014 , rotasi lateral(R=89,5(64-98)o;
TR=80(49-86)o) dengan p=0,034 , rotasi medial (R=74,31±13,68o;TR=64,0±12,36)o dengan
p=0,033. Pada articulatio humeri kiri saat fleksi (R=168,94±6,86o; TR=154,12±11,55o)
dengan p=0,000, ekstensi (R=55,31±12,48o;TR=41,06±10,14o) dengan p= 0,001 , Adduksi(
R= 38,63 ± 17,65o; TR= 24,44 ± 11,99o) dengan p=0,012,Abduksi(R= 169,13 ± 7,69o;TR =
158,69 ± 8,53o) dengan p=0,001, rotasi lateral (R= 82,81± 6,12o ;TR =75,94 ±9,96o) dengan
p= 0,027, rotasi medial (R= 69,81±10,14o;TR=60,31±12,37o) dengan p=0,024. Pada
articulatio cubiti kanan saat fleksi (R=144,94±5,17o;TR=135,81±7,85o) dengan p=0,001 ,
ekstensi (R=2,5(1-8)o;TR=1(0-4)o) dengan p=0,015 . Pada articulatio cubiti kiri saat fleksi
(R=139,56±5,50o;TR=131,63±11,97o) dengan p= 0,022, ekstensi (R=2(1-5 o);TR=1(0-4)o)
dengan p= 0,041.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan ROM articulatio humeri dan cubiti antara lansia yang
berenang dan yang tidak berenang.
Kata kunci : Lansia, Berenang, range of motion (ROM), articulatio humeri,articulation
cubiti

ABSTRACT
DIFFERENCE IN THE RANGE OF MOTION OF HUMERI AND CUBITI
ARTICULATIONS BETWEEN ELDERLY WHO SWAM AND DID NOT SWIM
Background : The increase in average life expectancy has lead to a high population of
elderly people and a focus on health problems they are facing. On elderly people, joints

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1297
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

structures and functions undergo alteration causing flexibility decrement which is measured
by ROM, and swimming is an exercise activity which maintains the ROM on elderly people.
Method : This form of research was quasi-experimental with posttest design only control
group design. The study sample was 16 elderly who swim(S) and 16 elderly who do not
swim(NS). In the elderly performed measurement of ROM on articulation humeri and cubiti.
Normality of data distribution was analyzed by Saphiro-Wilk test. The range of motion of
each group was analyzed using an independent t test if the data distribution was normal or
Mann-Whitney test if not normal.
Purpose : To prove the difference in the range of motion of humeri and cubiti articulations
between elderly who swim & do not swim.
Result : Obtained mean of ROM at right shoulder joint at flexion (S=171,31 ± 5,930o ; NS =
162.37 ± 7.949o) with p=0,001, extension (S =60,88 ± 8,808o ;NS = 43 , 06± 9,349o) with p =
0,000 ,Adduction (S=44,38 ± 17,94o ;NS=31,06±13,30o) with p=0,024 , Abduction
(S=174,06±9,22o;NS=165,19±9,90 o) with p=0,014, lateral rotation (S=89,5(64-
98)owns=80(49-86)o) with p=0,034, medial rotation (S=74,31±13,68o; NS=64,0±12,36)o with
p=0,033. In left shoulder joint at flexion (S=168,94±6,86o; NS=154,12±11,55o) with p=0,000,
extension (S= 55,31 ± 12,48o ; NS = 41,06 ± 10,14o ) with p= 0,001, Adduction (S= 38,63 ±
17,65o ;NS = 24,44 ± 11,99o) with p=0,012,Abduction(S= 169,13 ± 7,69o ;NS =158,69±8,53o)
with p=0,001, lateral rotation (S=82,81±6,12o;NS=75,94±9,96o) with p=0,027, medial rotation
(S=69,81±10,14o; NS=60,31±12,37o) with p=0,024. In right elbow joint at flexion
(S=144,94±5,17o; NS=135,81±7,85o) with p=0,001 , extension (R=2,5(1-8)o;TR=1(0-4)o)
with p=0,015. In left elbow joint at flexion (S=139,56±5,50o;NS=131,63±11,97o) with p=
0,022, extension (S=2(1-5 o);NS=1(0-4)o) with p= 0,041.
Conclusion : There are articulation humeri and cubiti ROM differences between elderly who
swim and do not swim.
Keywords : elderly, swimming, range of motion (ROM), articulatio humeri, articulation
cubiti

PENDAHULUAN pertambahan warga lansia terbesar seluruh


Salah satu tolak ukur kemajuan dunia, antara tahun 1990-2025, yaitu
suatu bangsa adalah dilihat dari harapan sebanyak 414%. 1,2 Pada lanjut usia, fungsi
hidup penduduknya. Demikian juga primer muskuloskeletal mengalami
Indonesia sebagai suatu negara penurunan, fungsi primer tersebut adalah
berkembang, dengan perkembangannya untuk memungkinkan pergerakan tubuh
yang cukup baik, makin tinggi harapan secara efisien, sebagai kerangka tubuh,
hidupnya. Usia harapan hidup di Indonesia menyediakan seluruh fungsi mekanik dan
diproyeksikan dapat mencapai lebih dari untuk memberi perlindungan terhadap
70 tahun pada beberapa tahun yang akan organ dalam.3 Salah satu penyebab
1
datang. Dari data USA-Bureau of the menurunnya fungsi pergerakan tubuh pada
census, Indonesia akan mengalami lansia adalah perubahan-perubahan

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1298
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

struktur dan fungsi pada sendi sehingga mengganggu aktivitas kehidupan sehari-
menyebabkan berkurangnya fleksibilitas hari pada lanjut usia.7 Untuk itu,
4
sendi pada lansia. Penelitian mengenai dibutuhkan suatu latihan yang mampu
tingkat kemandirian lansia dalam activities mempertahankann ROM yang sesuai untuk
daily living di salah satu panti wredha di lanjut usia.9 Berenang adalah latihan yang
Indonesia menunjukan sebagian besar ideal untuk lanjut usia, terutama karena
lansia, yaitu sebanyak 72% termasuk memiliki sedikit risiko cidera. Berenang
dalam ketergantungan.5 Komponen dari dapat meningkatkan kekuatan tubuh tanpa
activities daily living (ADL) adalah makan, ada tekanan pada sendi sehingga aman
10
berpakaian, bergerak/ambulasi, beralih untuk lansia. Berenang melibatkan
tempat/transfer, buang air kecil, beberapa sendi tubuh dalam
berdandan.1 Kesulitan dalam ADL pergerakannya. Sehingga, diharapkan
menunjukan adanya gangguan pada aspek berenang dapat meningkatkan ROM. 8,11
dari fungsi fisik pada lansia. Salah satu Oleh karena hal tersebut, agar lebih
fungsi fisik pada lansia dipengaruhi oleh mengetahui manfaat berenang untuk sistem
ROM/ ruang lingkup gerak sendi yang muskuloskeletal pada lansia, diperlukan
berkurang karena proses menua.6 penelitian mengenai perbedaan ROM
Prevalensi gangguan pada sendi bahu di articulatio humeri dan cubiti pada lansia
dalam komunitas lansia adalah sebesar yang berenang dan yang tidak berenang.
21%. Padahal, sendi-sendi pada
ekstremitas atas ini memiliki peranan yang METODE PENELITIAN
penting dalam ADL dan aktivitas-aktivitas Penelitian ini dilakukan di Kolam
yang dilakukan pada lansia.7 Oleh karena renang wilayah Semarang dan Panti Jompo
itu, upaya pemeliharaan kesehatan perlu di wilayah Kota Semarang. Penelitian ini
ditujukan bagi lansia agar mereka dapat dilakukan pada April 2017- Juli 2017.
tetap hidup sehat dan produktif. Bentuk Penelitian ini adalah quasy-
Fleksibilitas adalah range of motion experimental dengan desain post test only
yang terdapat pada sendi atau sekelompok control group design. Lansia di tempat
sendi.8 ROM yang penuh terjadi apabila berenang wilayah Kota Semarang sebagai
seseorang memiliki fleksibilitas sendi yang populasi yang berenang dan lansia di Panti
baik. Penurunan pada ROM akan

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1299
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

Jompo wilayah Kota Semarang sebagai 1) Probandus yang akan diukur berada
populasi kontrol. dalam posisi anatomis, yaitu tubuh
Lansia sebagai sampel yang tegak, lengan lurus disamping tubuh,
memenuhi kriteria inklusi berusia 60 – 74 lengan bawah dan tangan menghadap
tahun, untuk sampel yang berenang, telah ke depan.
mengikuti olahraga berenang lebih dari 5 2) Beri penjelasan dan contoh gerakan
bulan terakhir, berenang rutin 2-3 kali yang akan dilakukan.
seminggu, Body Mass Index normal (18,5 3) Pengukuran dilakukan dengan
kg/m2-24,9 kg/m2), dan kriteria eksklusi menggerakan sendi secara maksimal
adanya keluhan nyeri atau kaku pada tanpa dibantu oleh peneliti.
persendian dalam seminggu terakhir, 4) Berikan stabilisasi pada segmen
sedang mengalami immobilitas yang lama, bagian proksimal.
mengalami trauma, penyakit sendi, 5) Tentukan axis gerak dengan cara
sistemik yang mempengaruhi sendi, melakukan palpasi pada bagian
neurologis, dan subyek menolak mengikuti tulang sebelah lateral sendi.
penelitian Letakkan tangkai goniometer yang
Pengambilan subyek penelitian statis paralel dengan aksis
dilakukan dengan metode purposive longitudinal segmen tubuh yang
sampling. Subyek memenuhi kriteria bergerak.Pastikan axis goniometer
inklusi dan eksklusi sampai jumlah sampel tepat pada axis gerakan sendi.
terpenuhi. Dalam penelitian ini, terdapat 2 6) Baca dan catat hasil pemeriksaan
kelompok yaitu kelompok kontrol dan ROM.
perlakuan sehingga nilai n pada masing- Data yang berskala nominal seperti
masing kelompok adalah 16 orang. jenis kelamin dan olahraga berenang
Variabel bebas pada penelitian ini adalah dinyatakan sebagai distribusi frekuensi dan
Lansia yang berenang dan tidak berenang. persentase. Data yang berskala numerik
Variabel terikat pada penelitian ini adalah seperti range of motion, umur, tinggi
Range of Motion ekstremitas superior pada badan, dan berat badan dinyatakan sebagai
lansia. Variabel Perancu adalah jenis rerata dan simpangan baku apabila
kelamin, Aktivitas fisik selain berenang. berdistribusi normal atau median dan
Cara kerja pada penelitian ini adalah, rentang apabila berdistribusi tidak normal.

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1300
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

Normalitas distribusi data dianalisis Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian


dengan uji Saphiro-Wilk. Uji ini dipilih Karakteristik N = 32

karena besar sampel dalam penelitian ini Jenis Kelamin Pria 22

termasuk sampel kecil yang kurang dari Wanita 10

50. Range of motion dari setiap kelompok Usia Rata-rata 64,25


Maksimum 71
dianalisis menggunakan uji t tidak
Minimal 60
berpasangan jika distribusi data normal
SD 2,817
atau uji Mann-whitney jika distribusi data
BMI Rata-rata 21,93
tidak normal. Perbedaan dianggap
Maksimum 24,90
bermakna apabila nilai p<0,05. Analisis
Minimal 18,83
data dilakukan dengan program komputer.
SD 1,725
Keterangan : SD = standart deviasi;
HASIL PENELITIAN BMI = Body mass index
Penelitian ini telah dilakukan pada Subjek penelitian terdiri dari 22
16 kelompok lansia yang mengikuti lansia pria dan 10 lansia wanita . Rerata
kegiatan berenang di kolam renang umur subjek penelitian adalah
wilayah kota Semarang dan 16 lansia yang 64,25±2,817. Umur tertua adalah 71 tahun
tidak mengikuti berenang di panti jompo dan umur termuda 60 tahun. Rerata BMI
Wening Werdoyo. Cara pemilihan sampel subjek penelitian adalah 21,93±1,725. BMI
adalah purposive random sampling. yang paling rendah sebesar 18,83 kg/m2
Sampel dipilih berdasarkan kriteria yang dan yang paling tinggi adalah 24,90 kg/m2
telah ditentukan oleh peneliti. Seluruh Dilakukan uji beda dengan
sampel selanjutnya mengisi informed menggunakan teknik uji t tidak
consent dan diukur ROM sendi ekstremitas berpasangan untuk sebaran data normal,
atasnya. dan uji Mann-whitney untuk sebaran data
tidak normal.

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1301
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

Tabel 2. ROM articulatio humeri dan cubiti lansia yang berenang dan kontrol

Berenang
Variabel Ya(Mean±SD) Tidak(Mean±SD) P
KANAN
- Fleksi artikulasio humeri 171,31±5,93 162,37±7,95 0,001§*
- Ekstensi artikulasio humeri 60,88±8,81 43,06±9,35 0,000§*
- Adduksi artikulasio humeri 44,38±17,94 31,06±13,30 0,024§*
- Abduksi artikulasio humeri 174,06±9,22 165,19±9,90 0,014§*
- Rotasi lateral artikulasio 89,5(64-98) 80 (49-86) 0,034‡*
humeri
- Rotasi medial artikulasion 74,31±13,68 64,0±12,36 0,033§*
humeri
- Fleksi artikulasio cubiti 144,94±5,17 135,81±7,85 0,001§*
- Ekstensi artikulasio cubiti 2,5(1-8) 1(0-4) 0,015‡*
KIRI
- Fleksi artikulasio humeri 168,94±6,86 154,12±11,55 0,000§*
- Ekstensi artikulasio humeri 55,31±12,48 41,06±10,14 0,001§*
- Adduksi artikulasio humeri 38,63±17,65 24,44±11,99 0,012§*
- Abduksi artikulasio humeri 169,13±7,69 158,69±8,53 0,001§*
- Rotasi lateral artikulasio 82,81±6,12 75,94 ±9,96 0,027‡*
humeri
- Rotasi medial artikulasio 69,81±10,14 60,31±12,37 0,024§*
humeri
- Fleksi artikulasio cubiti 139,56±5,50 131,63±11,97 0,022§*
- Ekstensi artikulasio cubiti 2(1-5) 1(0-4) 0,041‡*
Keterangan : * Signifikan; § Independent t; ‡ Mann Whitney

Uji hipotesis dinyatakan bermakna Abduksi articulatio humeri (0,014) , Rotasi


apabila nilai p<0.05. Pada tangan kanan lateral articulatio humeri (0,034), Rotasi
didapatkan perbedaan bermakna pada medial articulatio humeri (0,033), Fleksi
gerakan fleksi articulatio humeri (0,001) , articulatio cubiti (0,001) dan ekstensi
ekstensi articulatio humeri (0,000), articulatio cubiti (0,015) .
Adduksi articulatio humeri (0,024) ,

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1302
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

Pada tangan kiri didapatkam articulatio humeri (0,001) , rotasi lateral


perbedaan bermakna pada gerakan articulatio humeri (0,027), rotasi medial
articulatio humeri (0,000) , ekstensi articulatio humeri (0,024), fleksi
articulatio humeri (0,001), Adduksi articulatio cubiti (0,022) dan ekstensi
articulatio humeri (0,012) , abduksi articulatio cubiti (0,041) .
Gambar 1. ROM articulatio humeri dan cubiti yang berenang dan kontrol

P=0,001

P=0,014

P=0,001
P=0,034
P=0,000

P=0,033

P=0,024

P=0,015

P=0,000
P=0,001

P=0,022

P=0,002
7

P=0,024

P=0,012

P=0,001
P=0,041

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1303
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

Tabel 3.Pengaruh usia dan jenis kelamin Master Swim diperiksa untuk kekuatan otot
terhadap ROM pada kelompok lansia dan fleksibilitas. Dari hasil penelitian
berenang dan tidak berenang tersebut didapatkan berenang mampu
Berenang meningkatkan range of motion pada
Variabel P
Ya Tidak
lansia.12
64,25 ± 64,25 ±
Usia 1,000§ Hasil penelitian ini menunjukan
2,86 2,86
adanya perbedaan nilai range of motion
Jenis kelamin
articulatio humeri dan cubiti pada lansia
Laki-laki 11 (68,8) 11 (68,8) 1,000¥
Perempuan 5 (31,3) 5 (31,3)
yang berenang dan yang tidak berenang.

Keterangan : * Signifikan; § Independent t; ¥ χ2 Penelitian ini dapat mendukung penelitian

Penelitian ini dikhawatirkan akan Gail M Dummer, Paul vaccaro, dan David

memiliki variabel perancu berupa usia dan H. CLARKE dengan subjek anggota All-

jenis kelamin dari lansia. Berdasarkan American Tim Master Swim diperiksa

tabel tersebut, jenis kelamin dan usia untuk kekuatan otot dan fleksibilitas bahwa

antara kelompok berenang dan tidak berenang dapat meningkatkan range of

berenang tidak memiliki perbedaan yaitu motion pada lansia. Sampel yang

p>0.05 sehingga jenis kelamin dan usia digunakan pada penelitian ini lebih banyak

tidak menjadi variabel perancu dalam yaitu 16 orang lansia yang berenang dan 16

penelitian ini. orang lansia yang tidak berenang. Dari


hasil pengukuran yang telah didapatkan

PEMBAHASAN terdapat perbedaan nilai ROM sendi

Proses penuaan menyebabkan ekstremitas atas pada kanan dan kiri. Hal

berkurangnya ROM sendi pada lansia.6 ini dikarenakan faktor intrinsik dari ROM,

Selain proses penuaan, banyak faktor yang yaitu sisi dominan pada tubuh memiliki

mempengaruhi ROM pada sendi salah ROM yang lebih besar karena adanya

satunya adalah aktivitas fisik. 9


Salah satu proses adaptasi dari jaringan dan
13
aktivitas fisik yang dapat mempertahankan perbedaan frekuensi penggunaan sendi.

range of motion agar tetap baik adalah Pada penelitian ini didapatkan juga

olahraga berenang. 11
Sebelumnya, nilai range of motion diatas normal. Hal ini

terdapat penelitian mengenai Perenang dapat ditujukan pada hasil pengukuran

lansia wanita, anggota All-American Tim ROM pada abduksi articulatio humeri

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1304
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

kanan didapatkan nilai maksimum sebesar bergerak di dalam air dari pada di udara.19
186o dan pada abduksi articulatio humeri Berenang menggunakan beberapa sendi
kiri didapatkan nilai maksimum sebesar untuk pergerakannya, sehingga dapat
o
189 . Sedangkan pada fleksi articulatio mempertahankan fleksibilitas sendi pada
humeri juga didapatkan nilai diatas normal lansia. 11
yaitu sebesar 181o. Peningkatan Semakin banyak aktivitas, maka
fleksibilitas pada sendi dapat terjadi karena akan semakin baik ROM pada sendi. Ini
Hiperlaxity kongenital tanpa terdapat karena individu yang aktif akan
kelainan pada jaringan ikat namun meningkatkan compliancy jaringan ikat
peningkatan fleksibilitas juga dapat dan meningkatkan jumlah sarkomer.20
menunjukan adanya hyperlaxity yang dapat Pergerakan pada sendi juga dapat
menunjukan adanya masalah pada sendi merangsang pembentukan dari
seperti adanya abnormalitas pada kolagen glycosaminoglycan hyaluronan oleh sel-sel
seperti Ehlers-Danlos syndrome , Marfan synovial tipe B. Hyaluronan adalah
syndrome, Osteogenesis imperfect,dan senyawa yang bersifat mechanosensitif,
14,15
benign joint hypermobility syndrome. dimana sekresinya dipengaruhi oleh faktor
Pada acquired hiperlaxity dapat mekanik. Hyaluronan berfungsi sebagai
disebabkan karena trauma minor yang lubrikan pada synovial dan efektif untuk
berulang atau pengulangan saat latihan dan pergerakan permukaan dari kartilago, serta
kompetisi sehingga terjadi regangan pada mempengaruhi permeabilitas dari
16,17,18
capsuloligamentous. membran synovial. Sehingga, adanya
Olahraga berenang menggunakan hyaluronan yang bersifat lubrikan akan
keseluruhan otot dalam pergerakannya. mudah mempermudah pergerakan sendi
Berenang dapat meningkatkan kekuatan sehingga range of motion juga semakin
tubuh tanpa ada tekanan pada sendi. meningkat.21,22
Program berenang dapat membantu dalam Eksklusi sampel penelitian ini
penurunan berat badan, pengembangan hanya berdasarkan hasil wawancara
otot, dan menjaga kebugaran. Tubuh dengan responden tanpa melakukan
manusia memiliki beberapa aspek alami pemeriksaan penunjang seperti
yang membuatnya efisien bergerak di pemeriksaan laboratorium dan
dalam air. Hanya butuh usaha sedikit untuk pemeriksaan radiologi untuk menghindari

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1305
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

sampel yang menderita penyakit yang 2009:350-500.


dapat mempengaruhi fleksibilitas pada 4. Tortora GJ, Derrickson B. Principles
sendi. of Anatomy & Physiology 14th
Edition.; 2014:1237.
SIMPULAN DAN SARAN 5. Rohaedi S, Putri ST, Karimah AD.
Simpulan Tingkat Kemandirian Lansia dalam
Terdapat perbedaan ROM Activities Daily Living di Panti Sosial
articulatio humeri dan cubiti antara lansia Wredha Senja Rawi. J Pendidik
yang berenang dan yang tidak berenang. Keperawatan Indones Univ Pendidik
Saran Indones. 2016;2(1).
Perlu ada penelitian lebih lanjut 6. Fonda S, Herzog A regula.
dengan menggunakan pemeriksaan Documentation of Physical
penunjang seperti pemeriksaan lab maupun Functioning Measured in the Heath
pemeriksaan radiologi untuk menghindari and Retirement Study and the Asset
sampel yang menderita penyakit yang and Health Dynamics among the
dapat mempengaruhi fleksibilitas pada Oldest Old Study. Surv Res
sendi. CenterUniversity Michigan, Ann
Arbor,. 2004:5.
DAFTAR PUSTAKA 7. Namdari S, Yagnik G, Ebaugh DD, et
1. Darmojo B. Buku Ajar Boedhi- al. Defining functional shoulder range
Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan of motion for activities of daily living.
Usia Lanjut). In: Martono H, Pranarka J Shoulder Elb Surg. 2012;21(9):1177-
K, eds. Fakultas Kedokteran 1183.
Universitas Indonesia; 2013:7-131. 8. Alter MJ. Science of Flexibility.
2. Kinsella K, Taeuber. An Aging World Human kinetics; 2004:264-270.
II, International Population Report, P 9. Williams HG, McClenaghan BA,
95/92, US. Washington DC; 1993. Dickerson J. Spectral characteristics of
3. Fillit,Howard M Rokcwood,Kenneth postural control in elderly individuals.
Woodhouse K. Brocklehurst’s Arch Phys Med Rehabil.
Textbook of Geriatric Medicine and 1997;78(7):737-744.
Gerontology. Saunders Elsevier; 10. Kim I-S, Chung S-H, Park Y-J, Kang

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1306
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Volume 7, Nomor 2, Mei 2018
Online : http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
ISSN Online : 2540-8844
Zahira Rikiandraswida, Erie BPS Andar

H-Y. The effectiveness of an Hyperlaxity. J Bone Jt Surg.


aquarobic exercise program for 2010;92(6):1545-1557.
patients with osteoarthritis. Appl Nurs 17. Jansson A, Saartok T, Werner S,
Res. 2012;25(3):181-189. Renström P. Evaluation of general
11. Colman V, Persyn U, Delecluse C. joint laxity, shoulder laxity and
Some Effects of Swimming Sessions mobility in competitive swimmers
on Under-Active Elderly Men. during growth and in normal controls.
2003:265-270. Scand J Med Sci Sport.
12. Dummer GM, Vaccaro P, Clarke DH. 2005;15(3):169-176.
Muscular strength and flexibility of 18. Zemek MJ, Magee DJ. Comparison of
two female masters swimmers in the glenohumeral joint laxity in elite and
eighth decade of life*. J Orthop Sport recreational swimmers. Clin J Sport
Phys Ther. 1985;6(4):235-237. Med. 1996;6(1):40-47.
13. Brown JC. Intrinsic and extrinsic 19. Grootenhuis D. Swimming for Fitness:
factors associated with range of A Guide to Developing a Self-Directed
motion (ROM) with an emphasis on a Swimming Program. iUniverse; 2002.
novel genetic factor. South Africa 20. Signorile JF. Bending The Ading
Univ Cape T. 2010:38-45. Curve. Human kinetics; 2011:65.
14. Smith LB, Hadoke PWF, Dyer E, et al. 21. Wann a KT, Ingram KR, Coleman PJ,
Haploinsufficiency of the murine McHale N, Levick JR.
Col3a1 locus causes aortic dissection: Mechanosensitive hyaluronan
A novel model of the vascular type of secretion: stimulus-response curves
EhlersDanlos syndrome. Cardiovasc and role of transcription-translation-
Res. 2011;90(1):182-190. translocation in rabbit joints. Exp
15. Zweers MC, Hakim AJ, Grahame R, Physiol. 2009;94(3):350-361.
Schalkwijk J. Joint hypermobility 22. Lindqvist U, Engstrom-Laurent A,
syndromes: The pathophysiologic role Laurent U, et al. The diurnal variation
of tenascin-X gene defects. Arthritis of serum hyaluronan in health and
Rheum. 2004;50(9):2742-2749. disease. Scand J Clin Lab Invest.
16. Johnson SM, Robinson CM. Shoulder 1988;48(8):765-770.
Instability in Patients with Joint

JKD, Vol. 7, No. 2, Mei 2018 : 1297-1307


1307

Anda mungkin juga menyukai