Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….......i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...……………1
1.1 Latar Belakang……………………..………………………………………2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………...………………..2
1.3 Tujuan Penelitian………………...………………………………………...2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………..……………………..2
1.5 Keutamaan Penelitian……………………………………………………...3
1.6 Temuan yang Ditargetkan…………………………….…………....……....3
1.7 Kontribusi Penelitian……………………………………………………....3
1.8 Luaran……………………………………………………………………...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………4
2.1 Beton……………………………...………………………………………..4
2.2 Bahan Penyusun Beton………………………………………...…………..4
2.2.1 Semen Portland………………………………………………...……4
2.2.2 Agregat………………………………………………………...……4
2.2.3 Air…………………………...………………………………………5
2.2.4 Superplasticizer…………………………………………………..…5
2.2.5 Fiberglass……………………………………………………...……5
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………...6
3.1 Metode Penelitian………………………………………………………….6
3.2 Tahapan Penelitian………………………………………………………....6
3.3 Prosedur Penelitian………………...............................................................7
3.3.1 Lokasi Penelitian……………………………………………………7
3.3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………...7
3.3.3 Langkah Penelitian………………………………………………….7
3.4 Indikator Tahapan Penelitian……………………………………………....8
3.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………....8
3.6 Analisis Data dan Pengolahan Data………………………………....……..8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................9
4.1 Anggaran Biaya…………………………………………………………….9
4.2 Jadwal Kegiatan……………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...10
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………..……………….11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping…………………….11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan……………………...…………………17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas………………………18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana…………………………………….19

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan infrastruktur di zaman modern ini mengalami perkembangan yang
pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ditandai dengan
munculnya inovasi-inovasi baru yang memiliki kelebihan dan manfaat yang besar,
terutama dibidang konstruksi pembangunan. Beton termasuk salah satu bentuk dari
teknologi pembangunan yang digunakan untuk merencanakan struktur bangunan di
Indonesia. Penggunaan beton biasanya diaplikasikan pada bangunan gedung, jalan,
perkerasan jalan, jembatan, bendungan, rel kereta api, pondasi, dan struktur yang lain.
Beton merupakan campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain,
agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk
massa padat (SNI 03-2834-2000). Biasanya dalam membuat adukan beton diberikan
bahan tambah (aditif) untuk menambah kekuatan atau kelecakan beton yang mampu
meningkatkan mutu beton menjadi lebih baik.
Beton digunakan sebagai material pembentuk struktur bangunan karena sifatnya
yang awet, bahan penyusunnya yang relatif murah, tahan terhadap kebakaran, biaya
perawatannya yang murah, dan memiliki kuat tekan yang tinggi. Kuat tekan beton
yang tinggi membuat sifatnya menjadi getas (mudah runtuh). Biasanya dalam
perencanaan struktur beton dikombinasikan dengan baja tulangan, hal ini karena baja
tulangan memiliki kuat tarik yang sangat tinggi karena sifatnya yang daktail.
Dikarenakan beton memiliki kelemahan dalam nilai kuat tariknya yang lemah, maka
kombinasi antara baja dan beton akan membentuk suatu komposit yang saling bekerja
sama. Menurut Dipohusodo (1994), nilai kuat tarik beton hanya berkisar 9% - 15%
dari kuat tekannya.
Inovasi tentang pembetonan tidak hanya terpaku pada beton bertulang saja,
beberapa penelitian dilakukan untuk menciptakan hal yang baru tentang pembuatan
beton, yaitu membuat beton serat. Beton serat terbentuk karena ada campuran serat-
serat dalam adukan beton. Jenis serat yang digunakan dapat berupa serat alami, serat
baja, fiberglass, dan serat yang lain. Penggunaan serat pada beton dianggap mampu
memperbaiki sifat struktural beton, karena serat mempunyai nilai kuat tarik yang
tinggi. Serat juga mampu untuk memperbaiki timbulnya retak-retak pada beton akibat
tegangan tarik yang ditahan oleh baja tulangan. Pada penelitian ini menggunakan
fiberglass sebagai campuran adukan beton untuk menjadi beton serat.
Penambahan fiberglass pada adukan beton dapat mengurangi sifat workability
dari adukan itu sendiri atau dapat dikatakan adukan beton sulit untuk dikerjakan. Hal
ini disebabkan karena serat mampu untuk menyerap air yang terkandung dalam
adukan beton. Putu Lokantara dan Ngakan Putu Gede Suardana (2009) dalam
2

penelitiannya tentang water absorption (penyerapan air) pada komposit yang


diperkuat dengan serat alami dan polyester. Berdasarkan hasil penelitiannya
dijelaskan bahwa water absorption pada polyester saja (tanpa serat) paling kecil
dibandingkan dengan water absorption pada komposit yang berpenguat serat alami.
Hal ini disebabkan karena salah satu karakteristik serat alami memiliki kemampuan
menyerap air yang lebih besar dari polyester itu sendiri. adanya serat alam yang
memiliki kemampuan menyerap air sebesar 11% - 12% (Surdia et al), menyebabkan
komposit serat alami dapat menyerap air lebih besar dibandingkan polyester. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini diberikan bahan tambah
superplasticizer untuk meningkatkan sifat mudah dikerjakan pada beton. Penggunaan
superplasticiczer ini menjadi variabel utama yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Hal ini karena penambahannya yang divariasikan pada beton yang sudah dicampur
dengan fiberglass. Maka dari itu dapat diketahui pengaruh superplasticiczer pada
beton fiberglass yang akan ditinjau dari kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur balok.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan yang ada
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh superplasticizer pada beton fiberglass dengan panjang serat
5 cm ditinjau dari kuat tekan beton ?
2. Bagaimana pengaruh superplasticizer pada beton fiberglass dengan panjang serat
5 cm ditinjau dari kuat tarik beton ?
3. Bagaimana pengaruh superplasticizer pada beton fiberglass dengan panjang serat
5 cm ditinjau dari kuat lentur beton ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh variasi superplasticizer pada beton fiberglass dengan
panjang serat 5 cm terhadap kuat tekan beton.
2. Mengetahui pengaruh variasi superplasticizer pada beton fiberglass dengan
panjang serat 5 cm terhadap kuat tekan beton.
3. Mengetahui pengaruh variasi superplasticizer pada beton fiberglass dengan
panjang serat 5 cm terhadap kuat tekan beton.
4. Mendapatkan nilai kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur maksimum.

1.4 Manfaat Penelitian


Pembuatan proposal ini diharapkan memberikan manfaat diantaranya sebagai
berikut :
1. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan tentang teknologi beton.
3

2. Menambah pengetahuan tentang beton serat dengan penambahan bahan aditif


superplasticizer yang divariasikan kadar presentasenya dan pengaruhnya terhadap
kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur beton.
3. Sebagai bahan informasi bagi perencana dan pelaksana bangunan teknik sipil agar
mengetahui efek penggunaan superplasticizer dalam adukan beton.
4. Mendorong pembaca untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang beton serat
yang ditambahkan superplasticizer. Misalnya bisa mengganti fiberglass dengan
serat yang lain atau merubah konsentrasi superplasticizer.

1.5 Keutamaan Penelitian


Keutamaan yang terdapat pada penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Penggunaan serat seperti fiberglass perlu ditambahkan pada beton untuk
memperbaiki sifat beton seperti kuat tarik dan memperbaiki retak-retak pada beton
akibat tulangan.
2. Penambahan superplasticizer perlu ditambahkan dalam adukan beton yang kurang
sifat mudah dikerjakannya. Tetapi penambahan ini juga sesuai takaran prosedur
agar tidak membuat beton encer.
3. Penelitian beton dengan menambahkan superplasticizer pada beton serat
(fiberglass) menjadi inovasi baru dalam dunia konstruksi yang dapat diaplikasikan
di lapangan.

1.6 Temuan yang Ditargetkan


Temuan yang ditargetkan dari adanya penelitian ini adalah nilai maksimum dan
minimum dari pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur beton akibat
penambahan superplasticizer pada beton fiberglass.

1.7 Kontribusi Penelitian


Kontribusi penelitian dalam hal ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengatasi adukan beton yang sulit dikerjakan akibat dicampur fiberglass yaitu
dengan menambahkan superplasticizer.
2. Bagi ilmu pengetahuan, khusunya ilmu sipil , diharapkan menjadi salah satu
alternatif membuat adukan beton yang lebih inovatif.

1.8 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah laporan kemajuan, laporan
akhir, publikasi artikel ilmiah yang terindeks scopus, serta produk berupa sampel
benda uji beton yang sudah mengalami pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan kuat
lentur.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beton
Beton merupakan campuran dari agregat halus, agregat kasar, air, semen
Portland, dan biasanya ditambahkan bahan kimia pembantu, serat, dan sebagainya
dengan komposisi perbandingan tertentu. Tujuan pemberian bahan tambah ialah
untuk mengahasilkan beton khusus yang lebih baik daripada beton normal. Beton
normal terbuat dari air, semen Portland, agregat halus (pasir), dan agregat kasar
(kerikil atau batu pecah). Air dan semen Portland bereaksi membentuk pasta yang
disebut pasta semen. Pasta semen digunakan untuk megisi pori-pori di antara butiran-
butiran agregat halus maupun agregat kasar. Pasta semen ini oleh peristiwa kimia
(reaksi air dan semen) akan mengeras, dan menjadi perekat antar butiran-butiran
agregat, sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah
suatu massa yang kompak atau padat. Pengerasan ini berjalan dalam waktu yang
panjang, dan akibatnya campuran itu selalu bertambah keras setara dengan umurnya
(Tjokrodimuljo, 2007).

2.2 Bahan Penyusun Beton


2.2.1 Semen Portland
Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling
terak semen portland terutama terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan
digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal
senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain (SNI 15-
2049-2004). Ada dua macam semen yaitu semen hidraulis dan semen non hidraulis.
Semen hidraulis adalah semen yang akan mengeras bila bereaksi dengan air, tahan
terhadap air (water resistense), dan stabil di dalam air setelah mengeras. Sedangkan
semen non-hidraulis adalah semen (perekat) yang dapat mengeras tetapi tidak stabil
dalam air.

2.2.2 Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami batu
batuan atau juga berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah batu alami.
Agregat merupakan salah satu bahan pengisi beton, oleh karena itu peranannya dalam
campuran beton sangat penting. Agregat menempati campuran beton kira-kira 70%
dari volume mortar atau beton. Agregat terbagi menjadi agregat halus dan agregat
kasar. Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirnya lebih kecil dari 4,80 mm.
menurut (PBI-1971) agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
(ditentukan terhadap berat kering, terdiri atas butir-butir yang tajam dan kasar, dan
5

tidak boleh mengandung bahan organis terlalu banyak. Sedangkan agregat kasar
adalah agregat yang ukuran butirnya lebih besar dari 4,80 mm. menurut (PBI-1971)
agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap
berat kering), butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal artinya tidak pecah atau
hancur karena pengaruh cuaca.

2.2.3 Air
Air merupakan bahan dasar pembuat beton yang diperlukan untuk bereaksi
dengan semen Portland dan menjadi pelumas antar butir-butir agregat agar dapat
mudah dikerjakan (diaduk, dituang, dan dipadatkan). Menurut (PBI-1971) air yang
disyaratkan untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air yang tidak mengandung
minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis, serta bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

2.2.4 Superplasticizer
Superplasticizer adalah bahan tambah kimia (chemical admixture) yang
melarutkan gumpalan-gumpalan dengan cara melapisi pasta semen dehingga semen
dapat tersebar merata pada adukan beton dan mempunyai pengaruh dalam
meningkatkan workability beton sampai pada tingkat yang cukup besar. Penambahan
superplasticiczer perlu diperhatikan takaran penggunaannya, karena jika terlalu besar
dapat membuat adukan beton encer yang dapat menurunkan mutu beton. Pada
penelitian ini penambahan superplasticizer divariasikan agar dapat diketahui kadar
superplasticizer yang dapat menurunkan atau meningkatkan mutu beton. Menurut
(Anggie Adityo Aer et al, 2014) dalam penelitiannya dijelaskan bahwa semakin
banyak melakukan penambahan superplasticizer dapat menyeabkan nilai kuat tekan
beton geopolymer menjadi tidak teratur. Pada kondisi normal tanpa menggunakan
superplasticizer kuat tekan rata-rata yang diperoleh sebesar 12,40 MPa. Penambahan
superplasticizer 1% dan 2% menyebabkan penurunan kuat tekan 11,97 MPa dan
12,16 MPa.

2.2.5 Fiberglass
Fiberglass merupakan kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garus
tengah 0,005 mm – 0,01 mm (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Serat_kaca).
Penggunaan bahan fiberglass lebih diuntungkan karena mempunyai kuat tarik yang
tinggin ringan, mudah dibentuk, dan biaya pembeliannya murah. Bahan dasar
pembentuk fiberglass adalah resin (untuk mengeraskan semua bahan yang akan
dicampur menjadi larutan fiberglass), katalis (pengencer), pigmen (zat pewarna), dan
mirror (untuk melicinkan cairan resin).
6

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen. Menurut Sugiyono, metode eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang dikendalikan.
3.2 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada diagram berikut :
Persiapan Material

Pemeriksaan Material (Analisa


Bahan)

Uji Analisa Uji Berat Uji Kadar Uji Bobot Uji Kadar
1.
Saringan Jenis Air Isi Lumpur

Mix Design

Pembuatan Benda Uji

Perawatan Benda Uji

Pengujian

Uji Kuat Tarik Uji Kuat Tekan Uji Kuat Lentur

Hasil

Analisis Data Kajian Pustaka

Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan alir penelitian


7

3.3 Prosedur Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang. Berawal dari tahap persiapan sampai tahap akhir tetap
dilaksanakan di laboratorium tersebut.
3.3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan selama kegiatan menggunakan fasilitas yang tersedia
di laboratorium. Sedangkan untuk bahan penelitian berupa pasir, semen PC, kerikil
dengan ukuran butir 20 mm, superplasticizer, fiberglass dengan panjang serat 5 cm,
baja tulangan D10 dan D6, bekisting kayu.
3.3.3 Langkah Penelitian
Berdasarkan bagan alir diatas prosedur penelitian yang dikerjakan adalah
sebagai berikut :
1. Persiapan Material
Sebelum melaksanakan penelitian perlu mempersiapkan material seperti pasir,
semen, kerikil,air, fiberglass, superplasticizer, baja tulangan D10 dan D6, cetakan.
2. Pemeriksaan Material (Analisa Bahan) Agregat
Pemeriksaan material dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik suatu
material. Pemeriksaan material berupa uji kadar air, uji berat jenis, uji bobot isi, uji
kadar lumpur, dan analisa saringan. Data hasil pemeriksaan material akan
digunakan untuk merencanakan perhitungan mix design.
3. Perencanaan Mix Design
Mix design merupakan perhitungan untuk membuat komposisi campuran beton.
Pembuatan mix design diperhitungkan sesuai standar SNI yang berlaku dan
menggunakan data hasil pemeriksaan material.
4. Pembuatan Benda Uji
Benda uji yang akan dibut berupa benda uji silinder dan balok. Benda uji silinder
berukuran 150 mm × 300 mm, sedangkan benda uji balok berukuran 100 mm ×
150 mm × 2000 mm. berikut adalah proses pembuatannya :
a. Menyiapkan semua material yang dibutuhkan yaitu pasir, semen, kerikil, air,
fiberglass, dan superplasticizer yang sudah ditimbang sesuai komposisinya.
b. Mencampur pasir, semen, dan kerikil terlebih dahulu, kemudian ditambahkan
sedikit air dan dicampur kembali sampai rata dan sedikit demi sedikir
ditaburkan fiberglass pada adukan beton.
c. Air adukan yang masih tersisa ditambahkan superplasticizer sesuai dengan
presentase yang sudah diperhitungkan pada mix design, kemudian dicampurkan
pada adukan beton dan diuji nilai slumpnya.
d. Jika adukan sudah tercampur rata, baru dituangkan kedalam cetakan silinder
atau balok. Lapisan pertama sebanyak 1/3 bagian dari cetakan kemudian
8

dipadatkan. Hal ini ama dilakukan pada lapis kedua yaitu mengisi 2/3 bagian
sampai lapis ketiga (penuh).
Berikut adalah tabel julah benda uji yang akan dibuat :
Tabel 3.1 Jumlah benda uji
3% Fiberglass
Jenis Pengujian Variasi superplasticizer
0% 1,25% 2,5% 3,75%
Kuat Tekan (silinder) 3 3 3 3
Kuat Tarik (silinder) 3 3 3 3
Kuat Lentur (balok) 2 2 2 2
Jumlah 8 8 8 8

5. Perawatan Benda Uji


Perawatan dilakukan dengan merendam benda uji ke dalam bak air, agar kondisi
benda uji tetap lembab dan air didalam beton segar tidak keluar.
6. Pengujian Benda Uji
Pengujian benda uji yang dilakukan berupa uji kuat tekan, uji kuat tarik, dan uji
kuat lentur yang dikerjakan sesuai standar peraturan SNI.

3.4 Indikator Capaian Tahapan Penelitian


Indikator capaian penelitian diantaranya adalah memperoleh data kuat tekan,
kuat tarik, dan kuat lentur beton. Dapat menentukan nilai kuat tekan, kuat tarik, dan
kuat lentur maksimum pada setiap presentase penambahan superplasticizer setelah
dilakukannya pengujian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data sesuai tujuan penelitian.
Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan melalui pengujian kua tekan, kuat
tarik, dan kuat lentur.

3.6 Analisis Data dan Pengolahan Data


Dari hasil pengujian didapatkan data yang nantinya akan dianalisis dan diolah
untuk menjadi suatu hasil penelitian. Hasil pengujian berupa nilai kuat tekan, kuat
tarik, dan kuat lentur dibuat menjadi suatu grafik dan disimpulkan nilai yang
maksimum. untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik nilainya didapatkan langsung
dari mesin uji sedangkan nilai kuat lentur diperhitungkan dengan rumus persamaan
yang membandingkan beban maksimum, bentang balok, dan dimensi balok.
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 4.1 sumber
dana PKM-R berasal dari Ditlitabmas Ditjen Dikti.
Tabel 4.1 Rekapitulasi anggaran biaya PKM-R
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Perlengkapan yang diperlukan Rp. 64.000
2 Bahan habis pakai Rp. 3.085.000
3 Perjalanan Rp. 400.000
4 Lain-lain Rp. 5.000.000
Total Biaya Pengeluaran Rp. 8.549.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal kegiatan penelitian ini disusun sesuai dengan format pada Tabel
4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan penelitian
Bulan
No Kegiatan Penanggung jawab
1 2 3 4 5
1 Persiapan Ketua dan anggota
Perizinan laboratorium Anggota
Koordinasi dengan anggota tim
Ketua tim
PKM
Mempersiapkan alat dan bahan Ketua dan anggota
2 Pelaksanaan Ketua dan anggota
Pembuatan benda uji Ketua dan anggota
Pengujian benda uji Ketua dan anggota
3 Analisis data Ketua dan anggota
4 Penyusunan Laporan Ketua dan anggota
Laporan kemajuan Anggota
Laporan akhir Ketua
Artikel Anggota
Publikasi Ketua dan anggota
10

DAFTAR PUSTAKA

Aer Adityo, A, Sumajouw, M.D.J, dan Pandaleke, R.E. 2014. Pengaruh Variasi
Kadar Superplasticizer Terhadap Nilai Slump Beton Geopolymer. Jurnal Sipil
Statik. 2(6):283-291.
Anonim. 2010. Buku Informasi Melakukan Perawatan Beton (Curing) Setelah
Pengecoran. Kementrian Pekerjaan Umum Badan Pembinaan Konstruksi.
Anonim. 1972. Peraturan Beton Indonesia 1971. Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Tjipta Karya.
Ariyani, N dan Lala, P. 2013. Pengaruh Fly Ash dan Superplasticizer Pada Kuat
Tekan Beton. Majalah Ilmiah UKRIM. 2.
Dipohusodo Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Lokantara, P dan Ngakan Putu, G.S. 2009. Studi Perlakuan Serat Serta Penyerapan
Air Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Tapis Kelapa/Polyester. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. 3(1):49-56.
Pane, F.P, Tanudjaja. H, dan Windah, R,S. 2015. Pengujian Kuat Tarik Lentur Beton
Dengan Variasi Kuat Tekan Beton. Jurnal Sipil Statik. 3(5):313-321.
Sari Intan, R.A, Wallah, S.E, dan Windah, R.S. 2015. Pengaruh Jumlah Semen dan
Fas Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Agregat yang Berasal dari Sungai.
Jurnal Sipil Statik. 3(1):68-76.
Tjokrodimuljo Kardiyono. 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit KMTS FT UGM.
Yogyakarta.
SNI 03-2834 : 2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
SNI 15-2049 : 2004. Semen Portland.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
13
14

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Arie Taveriyanto, S.T., M.T
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIP/NIDN 196507222001121001 / 0022076505
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 22 Juli 1965
6 Alamat E-mail arietaveriyanto@mail.unnes.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 024-8508102 / 085726049168
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang
S1 S2 S3
Pendidikan
Nama Perguruan
UMM UNDIP -
Tinggi
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknik Sipil -
Perencanaan Portal Analisa Struktur
Tahan Gempa Beton Tahan
Judul Skripsi/
Dengan Gempa Pada -
Thesis/ Disertasi
Menggunakan Bnagunan
SAP Eksisting
Nama
Ir. Yunan, M.T Dr. Antonius, M.Si
Pembimbing/ -
Ir. Yulianto, M.T Hilman, S.T., M.T
Promotor
C. Rekan Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi
Pendidikan / Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS
1 Struktur Beton 1 Wajib 2
2 Struktur Beton 2 Wajib 2
3 Menggambar Konstruksi Bangunan 1 Wajib 3
4 Menggambar Konstruksi Bangunan 2 Wajib 3
Penelitian
Penyandang Dana
No Judul Penelitian Tahun
Sumber Nominal
Pemanfaatan Limbah Kertas Koran
DIPA
1 Sebagai Filler Batako Penyekat Rp. 5.000.000 2014
FT
Ruang
Substitusi Limbah Abu Ampas Tebu DIPA
2 Rp. 5.000.000 2015
Terhadap Volume Agregat Halus dan FT
15

Pengaruhnya Terhadap Kuat Tekan


Rata-rata Paving Block
Penerapan Metode Penyelidikan
Tanah Non-Destructive Pada Studi DIPA
3 Rp. 7.000.000 2016
Pendahuluan Kelongsoran Lereng FT
Tanah Residual
Studi Analisa Stabilitas Lereng Pada
Gedung E10 Jurusan Teknologi Jasa DIPA
4 Rp. 5.000.000 2017
Produk (TJP) Fakultas Teknik FT
Universitas Negeri Semarang
Pengabdian Masyarakat
Penyandang Dana
No Judul Pengabdian Masyarakat Tahun
Sumber Nominal
Perencanaan Jembatan Beton Untuk
Memudahkan Angkutan Hasil Bumi DIPA
1 Rp. 3000.000 2014
di Desa Congkrang Kecamatan FT
Muntilan Kabupaten Magelang
IBM Sekolah Menengah Kejuruan
2 Program Keahlian Teknik Gambar DIKTI Rp. 50.000.000 2015
Bangunan
Perencanaan Fasilitas Unit Usaha
DIPA
3 Masjid Baitu At-Taaibin Griya Sekar Rp. 3000.000 2015
FT
Gading Kalisegoro
Pelatihan Penggunaan Komputasi
Awan Untuk Perangkat Desa DIPA
4 Rp. 4.000.000 2016
Reksosari Kecamatan Suruh FT
Kabupaten Semarang
Perencanaan Jembatan Beton
Sederhana Untuk Menghubungkan
DIPA
5 Antar Dusun di Desa Pucungrejo Rp. 4.000.000 2017
FT
Kecamatan Muntilan Kabupaten
Magelang
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan
a. Spidol permanen 3 buah Rp. 8.000 Rp. 24.000
b. Kertas label 1 pack Rp. 5.000 Rp. 5.000
c. Bolpoin 2 buah Rp. 2.500 Rp. 5.000
d. Sarung tangan medis 12 pasang Rp. 2.500 Rp. 30.000
Sub Total Rp. 64.000
2. Bahan habis pakai Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Semen 4 zak Rp. 50.000 Rp. 200.000
b. Kerikil (ukuran 20 mm) 1 colt Rp. 398.000 Rp. 398.000
c. Pasir 1 colt Rp. 310.000 Rp. 310.000
d. Kayu kelas III 2 batang Rp. 73.000 Rp. 146.000
e. Paku 2 kg Rp. 25.000 Rp. 50.000
f. Multipleks 11 lembar Rp. 72.000 Rp. 792.000
g. Kawat bendrat 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
h. Besi tulangan polos D10 10 batang Rp. 53.000 Rp. 530.000
i. Besi tulangan polos D6 7 batang Rp. 24.000 Rp. 168.000
j. Superplasticizer 4 kg Rp. 50.000 Rp. 200.000
k. Fiberglass 4 kg Rp. 30.000 Rp. 120.000
Sub Total Rp. 2.939.000
3. Perjalanan Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Sewa mobil angkut bahan 1 hari Rp. 400.000 Rp. 400.000
Sub Total Rp. 400.000
4. Lain-lain Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Penyusunan laporan akhir
1 kali Rp. 300.000 Rp. 300.000
dan penggandaan
b. Penyusunan laporan
2 kali Rp. 100.000 Rp. 200.000
kemajuan
c. Publikasi artikel 1 kali Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
d. Sewa laboratorium 5 kali Rp. 100.000 Rp. 500.000
e. Sewa alat laboratorium 5 kali Rp. 100.000 Rp. 500.000
f. Pengujian sampel 32 sampel Rp. 15.000 Rp. 480.000
g. Pembuatan rangkai
8 rangkai Rp. 100.000 Rp. 800.000
tulangan
h. Pembuatan bekisting balok 8 buah Rp. 90.000 Rp. 720.000
Sub Total Rp. 5.000.000
Total Rp. 8.403.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1. Mengkoordinasi tim
2. Penanggungjawab
kegiatan penelitian
3. Merancang metode
penelitian yang akan
Siti Nurjanah / Teknik Sipil 15
1 dilakukan
5111417007 Sipil Umum jam/minggu
4. Membuat proposal
5. Mengambil data
lapangan
6. Menganalisis data
7. Menyusun laporan
1. Menyusun proposal
2. Mempersiapkan
Anandra Rizky bahan penelitian
Teknik Sipil 15
2 Rozika / 3. Mengambil data
Sipil Umum jam/minggu
5111418058 lapangan
4. Analisis data
5. Menyusun laporan
1. Mengurus perizinan
laboratorium
2. Mempersiapkan
Renanda
Teknik Sipil 15 bahan penelitian
3 Anggriaswati /
Sipil Umum jam/minggu 3. Mengambil data
5111417074
lapangan
4. Analisis data
5. Menyusun laporan
19

Anda mungkin juga menyukai