Makalah Kimal Akhir
Makalah Kimal Akhir
pada umumnya bersifat reversibel, dan ketika kecepatan dari reaksi ke depan dan ke
belakang sama, konsentrasi dari reaktan dan produk tetap konstan seiiring berjalannya
waktu. Kita akan mengatakan reaksi tersebut telah mencapai keadaan kesetimbangan.
Dalam eksperimen ditemukan bahwa reaksi selesai ketika kesetimbangan telah dicapai
sangat bervariasi. Dalam beberapa kasus konsentrasi produk jauh lebih besar dibandingkan
dengan konsentrasi reaktan; dalam kasus lain yang terjadi adalah kebalikannya. Konsentrasi
ketimbangan mencerminkan kecenderungan intrinsik atom untuk hadir sebagai molekul-
molekul reaktan atau produk. Meskipun sejumlah konsentrasi yang memenuhi kondisi
kesetimbangan tersebut bisa menjadi begitu besar, hanya ada satu rumus umum yang pada
suhu tertentu suatu reaksi pada saat kesetimbangan. Untuk reaksi umum dalam larutan
berair.
Saat di dalam reaksi kesetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan bergeser dan
sekaligus mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali mencapai kesetimbangan. Secara
umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan merupakan perbandingan hasil kali molaritas reaktan
dengan hasil kali molaritas produk yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.
Tetapan kesetimbangan (K), sering juga dituliskan Kc .
Keterangan
Pangkat-pangkat dalam rumus ini adalah koefisien-koefisien dari reaktan dan produk
tersebut di dalam persamaan reaksi yang sudah seimbang.
Jika suatu reaktan berbentuk zat padat atau zat cair, konsentrasinya tidak muncul dalam
rumus kesetimbangan. Alasannya adalah konsentrasi dari suatu zat padat atau zat cair
adalah konstan. Penambahan jumlah suatu zat padat atau zat cair dalam suatu sistem
bereaksi tidak mengubah konsentrasi sistem tersebut. Jumlah mol bertambah, namun isinya
juga bertambah, dan jumlah mol per liternya tak berubah.
Pada umumnya larutan tidak ada yang ideal, sehingga untuk menghubungkan
penyimpangan suatu larutan dari perilaku ideal dapat disebut sebagai fugasitas. Istilah
”aktivitas” digunakan untuk menerapkan hilangnya sistem tersebut dari perilaku ideal.
Simbol aktivitas dan koefisien aktivitas berbeda-beda setiap buku maupun sumber,
namun pada makalah ini aktivitas dapat disimbolkan sebagai a dan koefisien aktivitas
disimbolkan dengan γ. Hal ini dilakukan untuk membantu pembaca memahami materi
dengan baik.
aA = fA[A]
dimana aA adalah aktivitas, fA adalah koefsien aktivitas dan [A] molaritas dari spesies A.
C. Rumus Debye-Huckel
Peter Debye dan Erich Huckel menampilkan suatu teori mengenai efek tarik-menarik
antar ion yang memungkinkan kita untuk menghitung koefisien aktivitas secara teoritis.
Mereka beranggapan bahwa ion-ion adalah muatan-muatan titik yang jarak satu sama
lainnya relatif besar, bahwa tetapan dielektrik dari larutan elektrolit tidak tergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bahwa tetapan dielektrik dari air dapat ipergunakan
dalam semua perhitungan.
Koefisen aktivitas rata-rata untuk tipe elektrolit 1;1 didefinisikan dengan rumus :
D. Asam Poliprotik
2.7 Konstanta Kesetimbangan
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah
reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan.
Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan
konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi.
atau
atau
Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen (reaksi di mana terdapat
lebih dari 1 fasa) yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni,
konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan.
Contohnya:
CaCO3(s)⇌CaO(s)+CO2(g)
=>
P4(s)+6Cl2(g)⇌4PCl3(l)
=>
Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan memprediksikan arah
reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi
masing-masing substansi (produk dan reaktan) pada keadaan setimbang pada konstanta
kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai konsentrasi awal masing-masing substansi pada
keadaan reaksi tersebut.
Qc = Kc , reaksi telah mencapai kesetimbangan. Jika Qc = Kc, reaktan ⇌ produk
Qc < Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan (pembentukan produk) hingga
mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc < Kc, reaktan → produk
Qc > Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri (pembentukan reaktan) hingga
mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc > Kc, reaktan ← produk
Tetapan kesetimbangan (Kc) adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kanan
dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kiri, masing-masing konsentrasi zat
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya.
Pada reaksi kimia yang berlangsung bolak – balik seperti reaksi = A + B à C + D
dan C + D à A + B maka suatu reaksi tertentu akan terjadi suatu keadaan dimana
konsentrasi A, B, C, dan D selalu konstan, selama sistem tersebut tidak diganggu. Pada
keadaan demikian reaksi dalam sistem tersebut tidak diganggu. Perbandingan nilai
konsentrasi produk dan reaktan pada keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam sebuah
tetapan yang disebut tetapan kesetimbangan (Kc). Secara matematis harga Kc untuk reaksi
berikut :
aA + bB ßà cC + dD
Dapat dinyatakan sebagai,
Dimana [A], [B], [C], dan [D] adalah konsentrasi A, B, C, dan D pada keadaan setimbang.
Tetapan Kesetimbangan Gas (Kp)
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang sama “harganya sama untuk suhu yang tetap”
zat [padat murni (S) dan zat cair murni (L) tidak disertakan dalam penyusunan tetapan
kesetimbangan.
Menurut persamaan reaksi :
maka :
Dimana, R adalah tetapan gas universal, T adalah temperatur, dan Δn g adalah jumlah mol
produk gas – jumlah mol reaktan gas.
Keterangan :
P = tekanan (atm)
V = volume (m)
n = mol
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu ( K )
∆n = Jumlah koefisien gas kanan - Jumlah koefisien gas kiri