Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PERTAMA STUDI LITERATUR

MATA KULIAH OPERASI PERPINDAHAN PANAS

Disusun Oleh

Nama : Dwi Sheila Hurilin

NIM : 03031381924115

Kelas : A Palembang

Angkatan : 2019

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021
Heat Exchanger
Heat Exchanger atau sering kita sebut Alat Heat exchanger merupakan alat
yang berfungsi untuk memindahkan energi panas antara dua atau lebih fluida dan
terjadi pada temperatur yang berbeda antara fluida, dimana fluida tersebut ada yang
bertindak sebagai fluida panas (hot fluid) dan yang lain bertindak sebagai fluida
dingin (cold fluid). Heat Exchanger dapat digunakan sebagai pemanas (regenerator)
maupun sebagai pendingin (recuperator) tergantung pada tinjauan perpindahan panas
yang terjadi. Heat exchanger sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang
minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit
listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat heat exchanger adalah radiator mobil di
mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

Tipe Aliran pada Heat Exchanger


Tipe aliran di dalam alat heat exchanger ini ada 4 macam aliran yaitu :
1. Counter current flow (aliran berlawanan arah)
2. Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3. Cross flow (aliran silang)
4. Cross counter flow (aliran silang berlawanan).

A. Double Pipe Heat Exchanger


Salah satu jenis heat exchanger adalah susunan double pipe. Tipe ini merupakan
alat penukaran panas yang paling sederhana, karena memiliki diameter kecil yang di
tengahnya telah terpasang pipa yang besar dengan system packing gland sehingga
antara pipa terbentuk anulus seperti sebuah tempat ruang kosong yang digunakan
sebagai media utama penghantar panas. Disini pipa kecil tersimpan didalan ruang
utama atau ruang inti yang dilindungi oleh pipa besar dan isolasi.
Jenis heat exchanger dapat digunakan berlawanan arah aliran atau arah aliran,
baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang terkandung dalam ruang annular
dan cairan lainnya dalam pipa. Dalam Fluida mengalir dalam dua bagian yaitu fluida
yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang
anulus antara pipa luar dengan pipa dalam.
Alat double pipe heat exchanger terdiri dari dua pipa logam standart yang
dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam
ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat heat exchanger jenis ini dapat
digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang
tinggi.Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses konveksi, sedangkan
proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida yang
bertemperatur tinggi ke fluida bertemperatur rendah. Double pipe heat exchanger
merupakan Heat exchanger yang digunakan ketika tingkat aliran dari cairan dan
tugas panas kecil (kurang dari 500 kW).

Istilah-istilah yang sering muncul pada perancangan Head Exchanger (HE):


 Fouling factor (Rd) : tingkat kekotoran dari HE di gunakan untuk menghitung
efisiensi alat dari tahun ke tahun dan pada STHE untuk pembersihan tube satu-
persatu sehingga alat tetap bisa bekerja. Rd > Rb ketetapan maka over desain dan
Rd < Rd ketetapan maka under desain
 Baffle : penghalang aliran pada DPHE sehingga aliran dari pipa luar lebih lama
kontak dengan aliran bagian dalam
 Pitch : jarak antara tengah susunan tube
 Ud : tahanan panas dalam keadaan kotor
 Uc : tahanan panas dalam keadaan bersih
 Pressure Drop (P) : penurunan tekanan karena liran fluida. Untuk liquid max 10
Psi dengan gas 2 Psi
 Co-Current : aliran antar fluida panas dengan dingin searah
 Counter- current : aliran antar fluida panas dengan dingin berlawanan arah

Konstruksi Double Pipe Heat Exchanger


1. Hairpin: Penyatuan dua kaki, konstruksi hairpin lebih disukai karena
membutuhkan ruang yang tidak begitu besar
2. Packing & glad: Packing dan glad menyediakan penyegelan untuk anulus dan
mendukung pada inner pipa
3. Return Bend: Ujung-ujung berlawanan bergabung membentuk huruf U melalui
sambungan las
4. Support lugs: Support lugs dapat dilengkapi pada ujung innner pipa
5. Flange: Pipa-pipa luar dihubungakan dengan flange pada akhir sambungan agar
mudah dibuka atau dibongkar guna pembersihan dan pemeliharaan
6. Union Join: Untuk pemasangan inner tube dengan U-bend
7. Nozzles: Bagian kecil dari pipa yang di hubungkan ke shell atau ke saluran yang
bertindak sebagai inlet atau outlet dari cairan
8. Gasket: Packing diletakkan diantara dua buah flange agar aliran dapat bergerak
bebas.

Aplikasi Dalam Bidang Industri


Heat exchanger termasuk peralatan yang banyak dipergunakan di berbagai bidang
industri, seperti perminyakan, petrokimia, energi dan lain sebagainya. Fungsi alat
heat exchanger, sebagaimana namanya, adalah untuk memindahkan panas dari satu
fluida ke fluida yang lainnya dengan tujuan untuk merubah temperatur baik itu
menurunkan suhu ataupun menaikan suhu..
Salah satu tolak ukur yang menentukan pemilihan suatu jenis heat exchanger
adalah kemampuannya untuk memindahkan panasyang bai, yang pada umumnya
disebut efektivitas dan efisiensi energi supaya tidak banyak membuang dan
menghamburkan waktu. Untuk satu ukuran heat exchanger yang digunakan, maka
efektivitas dan efisiensi energi yang tinggi akan menunjukkan semakin banyaknya
fluks panas dan waktu yang digunakan akan lebih efisiens dan panas yang dapat
dipindahkan per satuan massa fluida akan bagus. Sehingga upaya untuk
mengembangkan suatu rancangan heat exchanger yang memberikan efektivitas
perpindahan panas tinggi senantiasa menjadi lebih baik dan menjadi sebuah
topik litbang di berbagai lembaga riset, universitas ataupun industri di dunia.
Biasa digunakan pada dunia industri :
 Pemanas ruangan
 mesin pendingin
 pembangkit tenaga listrik
 pabrik kimia
 pabrik petrokimia
 kilang minyak bumi
 pengolahan limbah

B. Plate Heat Exchanger


PHE terdiri dari plate paduan tipis bergelombang, yang digantung antara bar
panduan atas dan bawah. Plate dikompresi dengan baut antara bingkai tetap dan
bergerak, sampai kontak logam dengan logam tercapai dan saluran terbentuk. Cara di
mana gasket dipasang memungkinkan saluran aliran alternatif dibuat dan transfer
panas untuk berpindah dari satu sisi plate ke sisi lainnya. Saluran alternatif
memaksimalkan permukaan perpindahan panas secara kompak. Oleh karena itu,
dapat menghasilkan kinerja yang paling efektif dari ukuran yang kompak.
Plate Heat Exchanger merupakan suatu kemajuan design dasar yang membuat
perpindahan panas yang cepat. PHE terbagi ruangan, yang tipis berada didalam,
membagi dua fluida dengan luas permukaan yang paling luas oleh plat logam. Plat ini
memungkinkan perpindahan panas yang paling cepat. Membuat setiap ruangan tipis
memastikan sebagian besar volume dari liquid akan mengalami kontak dengan plat.

Fungsi dan Cara Kerja

Plate Heat Exchanger (PHE) berfungsi sebagai sistem alat pemanas atau pendingin.
Meskipun terdapat beberapa sistem lain, tetapi dapat disimpulkan bahwa PHE
memiliki kinerja yang baik dan sulit ditandingi dengan sistem lain, contohnya PHE
digunakan pada pemanas Permen (Hard Candy) yang akan dicetak. Maka permen
yang dihasilkan lebih bening daripada menggunakan pemanas lain.
Bagian Bagiat Alat Plate Heat Exchanger

 Frame Plate
Framplate berfungsi sebagai jalur tempat plate di pasang. Bagian ini dapat dilepas
sehingga memudahkan alat dalam dilakukan pembersihannya.

 Guide Support
Guide Support adalah sebuah tiang atas dan tiang bawah yang tergantung pada
kerangka plat dan paduan yang lain. Secara umum, saluran pipa dapat dihubungkan
dengan kerangka plat. Bagian ini sangat penting karena untuk menjaga agar
konstruksi alat tetap tegak.

 Top Bar dan Bottom Bar


Top Bar merupakan sebuah kerangka besi yang berada di bagian atas dari PHE
dimana berfugsi sebagai tempat tergantungnya plat – plat dari heat exchanger
tersebut. Bottom Bar merupakan plat heat exchanger yang tergantung pada top bar
yang disatukan berdasarkan urutan dari awal hingga akhir plat.

 Pressure Plate
Pressure Plate sama seperti halnya plat heat exchanger yang tergantung di bagian top
bar, namun pressure plate dapat dilepas dan kemudian dapat disatukan Kembali.
 Nozzle
Nozzle merupakan sebuah alat yang dapat dialirkan kedalam PHE dari masukan
rangka plat, saluran pipa dapat dihubungkan dengan PHE oleh baut disekelililng
saluran masuk. Bagian yang merupakan tempat lalu lalangnya fluida, baik fluida open
cooling maupun closed cooling.

 Heat Transfer Plate


Heat Transfer Plate atau yang sering disebut dengan “Passage Channel Plate”
merupakan sebuah plat yang digunakan untuk media penghantar fluida dalam
mentransfer panas dari air closed cooling ke air open cooling. Sebagai tempat atau
penghantar panas agar terjadi perpindahan kalor antar fluida yang daling
bersinggungan.

 Sealing Gasket

Sealing Gasket yang terletak dihimpit sepanjang celah PHE.Secara umum, selaing
gasket berbahan dari karet. Pertukaran panas konduksi dihasilkan pada permukaan
sealing gasket kecuali untuk daerah sudut dimana sejumlah perpindahan panas
sebaiknya ditentukan sesuai dengan yang dibutuhkan luas perpindahan

Aplikasi Plate Heat Exchanger

Penggunaan PHE dapat untuk mendinginkan minyak pelumas dari mesin,


mendinginkan waste water, memanaskan air untuk industry minuman, dll. Jenis
Industri yang dapat memanfaatkan Plate Heat Exchanger sangat luas, seperti
petrokimia, pulp and paper, pabrik makanan dan minuman, dll.

Anda mungkin juga menyukai