Keb. Dasar Oksigen Keelompok 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

6

1. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi)


Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam buku Asmadi
(2009) lebih dikenal dengan istilah Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia
Maslow. Kebutuhan oksigen menurut Abraham Maslow tedapat dalam
kebutuhan fisiologis, karena oksigen (O2) sangat berperan dalam vital bagi
kehidupan manusia kebutuhan oksigen (O2) dalam tubuh harus terpenuhi,
apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi
kerusakan pada jaringan otak dan bila hal tersebut berlangsung lama akan
terjadi kematian kebutuhan dasar tersebut mencakup :
a. Kebutuhan oksigenasi dan pertukan gas
b. Kebutuhan cairan dan elektrolit
c. Kebutuhan makanan
d. Kebutuhan eliminasi urine dan alvi
e. Kebutuhan istirahat dan tidur
f. Kebutuhan aktivitas
g. Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh
h. Kebutuhan seksual

2. Definisi Oksigen
Menurut (Sulistyo Andarmoyo, 2012) oksigen merupakan kebutuhan dasar
manusia yang paling mendasar yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ
dan sel tubuh. Tujuan dari terapi oksigen adalah untuk memberikan transpor
oksigen yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya bernafas dan
mengurangi stress pada miokardium (Potter & Perry,2006).

3. Fisiologi sistem pernapasan


Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh (insprasi) serta mengeluarkan udara
yang mengandung karbon dioksida sisa oksidasi ke luar tubuh (ekspirasi).
Proses pernapasan tersebut terdiri atas tiga tahap, yaitu ventilasi, difusi gas
dan transportasi gas.
7

4. Faktor yang mempengaruhi oksigenasi


Terdiri dari faktor fisiologis, usia, gaya hidup, olah raga, penyalahgunaan
substansi, lingkungan, dan stress.

5. Tipe kekuragan oksigen dalam tubuh


Jika oksigen dalam tubuh berkurang, maka ada beberapa istilah yang
dipakai sbagai manifestasi kekurangaan oksigen tubuh, yaitu hipoksemia,
hipoksia, dan gagal napas. Status oksigenasi tubuh dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan anaisa gas darah (AGD) dan oksimetri (Tarwoto &
wartonah, 2015).

6. Perubahan fungsi pernapasan


a. Hiperventilasi
Hiperventilasi merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2
dalam paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.

b. Hipoventilasi
Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk
memenuhi penggunaan O2tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup.
Biasanya terjadi pada keadaan atelaktasis (kolaps paru). Tanda dan gejala
pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadadaran,
desoreintasi, kardiakdistrima, ketikseimbangan elektrolit, kejang, dan arrest.

7. Terapi pemenuhan kebutuhan oksigen


Terapi oksigen adalah pemberian oksigen lebih dari udara atmosfer
(Tarwoto & Wartonah, 200). Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimakan
oksigenasi jaringan dan mencegah asidosi respiratorik, mencegah hipoksia,
menurunkan kerja napas dan kerja otot jantung.
Indikasi terapi oksigen diberikan pada:
a. Perubahan frekuensi atau pola napas.
b. Perubahan atau gangguan pertukaran gas/ penurunan gas.
8

c. Hipoksemia.
d. Menurunnya kerja napas.
e. Menurunnya kerja miokard dan trauma berat.
Menurut Tarwoto & Wartnah (2010) Pemberian oksigen atau terapi oksigen
dapat dilakukan deng metode berikut ini :
1) Sistem aliran rendah
Pemberian oksigen dengan aliran rendah sebagai berikut:
a) Nasal kanula,di berikan dengan kontinu aliran 1-6 liter/menit dengan
konsetrasi oksigen 24-44%.
b) Sungkup muka sederhana (simple mask), diberikan kontinu atau
selangseling 5-10 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40-60%.
c) Sungkup muka dengan kantong rebreathing. Sungkup ini memiliki
kantong yang terus mengembang baik pada saat inspirasi dan ekspirasi.
Pada saat pasien inspirasi, oksigen masuk daris sungkup melalui lubang
antara sungkup dan kantong reservior, ditambah oksigen dari udara kamar
yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Aliran oksigen 8-12
liter/menit, dengan konsentrasi 60-80%.
d) Sungkup muka dengan kantong non-rebreathing. Sungkupini mempunyai
2 katup; satu katup terbuka saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi,
dan satu katup yang fungsiya mencegah udara kamar masuk pada saat
inspirasi dan akan membuka saat ekspirasi. Pemberian oksigen dengan
aliran 10-12 literj/menit, dengan konsentrasi oksigen 80-100%.

2) Sistem aliran tinggi


Penggunaan teknik ini dijadikan konsentrasi oksigen lebih stabil dan tidak
dipegaruhi tipe pernapasan, sehingga dapat menambah konsentrasi oksigen
lebih cepat. Misalnya melalui sungkup muka dengan ventury.

Anda mungkin juga menyukai