PEREKONOMIAN INDONESIA
(Harga 2000)
316
Rp Triliun
• Terganggunya kegiatan rutin produksi
• Terhentinya ekspor-impor karena blokadeB
elanda
• Pembiayaan kebutuhan perang dengan mencetak
uang baru 1945 1946 1947 1948 1949
PDB Inflasi 75
50
35 25 20
Tanaman Perekonomian Perkebunan Perikanan Pertambangan
Pangan Rakyat Besar
Pasca Perang Kemerdekaan (1950-1958)
Konferensi Meja Bundar Nasionalisasi Ekonomi
1. Kebijakan ekonomi atas izin Belanda
2. Perusahaan Belanda kembali beroprasi
3. Menanggung utang Hindia Belanda USD 1,13 Miliar
4. Menanggung biaya 17.000 karyawan eks Belanda
dan 26.000 tentara eks KNIL
Sumber: Kemenko Ekon (2017), Boediono (2016), Van Zanden dan Marks (2012)
Perencanaan Pembangunan di Awal Kemerdekaan
Perencanaan pembangunant elah dimulai sejak zaman awal kemerdekaan. Namun situasi politik yang tidak stabil dan kondisi
perang menyebabkan perencanaan pembangunan masih belum berjalan optimal.
Badan Perancang Ekonomi Dibentuk pada Kabinet SjahrirIII oleh Menteri Kemakmuran AK Gani
Panitia Pemikir Siasat Ekonomi yang terbentuk melalui Penetapan Presiden No. 3/1947 menghasilkan dokumen perencanaan pertama “Dasar-Dasar
Pokok Daripada Plan Mengatur Ekonomi Indonesia”
1948: Kasimo Plan – Plan Produksi Tiga Tahun RI, disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo
Tindak Lanjut Dekrit Presiden 5 Juli 1959: Terbentuknya Dewan Perancang Nasional (Depernas) yang dipimpin oleh Mr. Muhammad Yamin
Depernas menyusun Rancangan Pembangunan Nasional Sementara Berencana Tahapan Pertama1961-1969 yang merupakan turunan dari Manifesto
Politik dari Presiden Soekarno
Penetapan Presiden No. 12/1963: Depernas diubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Trilogi Pembangunan
Stabilitas
Nasional yang
Dinamis
REPELITA IV REPELITA V REPELITA VI
1984 - 1989 1989 - 1994 1994 - 1998
Sumber: Bappenas
Masa Menjelang Krisis 1998
“Tanda-Tanda Kerawanan”
“Masa Tenang Sebelum Badai”
Pengawasan perbankan lemah. Kredit perbankan membiayai proyek sendiri (moral hazard)
Periode 1990-1996, pertumbuhan ekonomi tinggi di atas 6 persen,
inflasi meski tinggi tetapi menurun di tahun 1996, dan defisit Pertumbuhan Kredit Persen PDB
NPL
transaksi berjalan terjaga 1981-1989 1990-1997 1997
1994 1995 1996
Indonesia 22 19 57
Korea Selatan 13 12 95 Indonesia 12.0 10.4 8.8
Malaysia 11 16 64
Indikator Makro Sebelum Krisis Filipina -5 18 52
Korea 1.0 0.9 0.8
10
Nilai tukar overvalued dengan defisit transaksi berjalan yang cukup besar
8 Apresiasi REER (%) Defisit Transaksi Berjalan (PersenPDB)
1990-1997 1990-1995 1996 1997
6
Indonesia 25 -2.5 -3.7 -2.9
4 Korea Selatan 12 -1.2 -4.8 -1.9
Malaysia 28 -5.9 -4.9 -5.1
2 Filipina 47 -3.8 -4.7 -5.2
Thailand 25 -6.7 -7.9 -2.0
Restrukturisasi utang
pengembang properti,
terutama pengembang rumah
sederhana
• Reformasi kebijakan perpajakan. • Merancang Jaring Pengaman Sektor Keuangan. • Meninjau Daftar Negatif Investasi.
• Efisiensi belanja negara. • Dibentuknya LPS • Menyederhanakan perizinan lewat
• Privatisasi BUMN • Divestasi bank-bank di BPPN. layanan satu atap.
• Memperkuat struktur governance bank negara. • Restrukturisasi sektor telekomunikasi &
• Restrukturisasi sektor pasar modal, asuransi & energi.
Reformasi Pasca Program IMF dana pensiun • Pemberantasan korupsi.
Klasifikasi Ekonomi: Belanja Rutin menurut Jenis Klasifikasi Ekonomi: Menurut Jenis
dan Belanja Pembangunan menurut Sektor Belanja
Pengelola Anggaran: Instansi untuk Belanja Rutin Pengelola Anggaran: Kementerian sebagai
dan Proyek/Bagian Proyek untuk Belanja Pengguna Anggaran, Satuan Kerja sebagai
Pembangunan KPA
Sumber: Kemenkeu
Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Visi Pembangunan 2005-2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR
Sasaran Pokok Pembangunan Jangka
Panjang Nasional diupayakan secara
bertahap melalui RPJMN lima tahunan
sebagai berikut: TIGA KATA KUNCI:
a. Struktur Perekonomian
yang Kokoh
b. Keunggulan Kompetitif
Wilayah
c. SDM Berkualitas
IV RPJMN 2020 - 2024
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
III RPJMN 2015 - 2019 struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
I RPJMN 2005 - 2009 Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatandaya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil
dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
Pencapaian Pembangunan Ekonomi Susilo Bambang Yudhoyono
(2005 – 2014)
Pertumbuhan Ekonomi (Persen) PDB Per Kapita (USD Harga Berlaku)
7 Rata-rata
5,7%
5 2005; 1.263
2005; 5,7
2014; 5,0
4 1000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
9 1 warga negara
I RPJMN 2005 - 2009 Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan
menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatandaya
saing perekonomian
Menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang
ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil
dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat
Pemerataan Pembangunan Ekonomi
Membangun dari desa, Pembagian akses lahan yang Skema Bantuan Pangan Non
alokasi dana desa meningkat adil kepada seluruh Tunai (BPNT) untuk bantuan
masyarakat yang lebih tepat sasaran
50
30
10
2015 2016 2017 2018 2019
BASELINE EKONOMI
INDONESIA 2020
Perekonomian Indonesia 2020
Dampak Covid-19 Terhadap Berbagai
Dampak Covid-19 Terhadap Permintaan Sektor
dan Penawaran
Perkembangan Arus Modal Pasar Keuangan Indonesia, Rp Triliun
Perkembangan Moneter dan Sektor Keuangan
• Di sisi moneter dan sektor keuangan, sebelum merebaknya pandemi COVID-19 perkembangan kondisi moneter
Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan kecenderungan yang kurang menggembirakan.
• Pertumbuhan uang beredar yang menjadi indikator likuiditas di perekonomian domestik terus menunjukkan tren
penurunan.
• Kondisi tersebut juga disertai tren pertumbuhan kredit yang terus melambat, khususnya semenjak tahun 2014.
Untuk mengatasi
tekanan-tekanan
yang terjadi, Bank
Indonesia telah
menaikan suku
bunga acuan guna
menahan arus
modal tetap berada
di dalam negeri.
(Pasal 7 UU No.23/1999 tentang BI sebagaimana telah diubah dengan UU No.3/2004 & UU No.6/2009)
Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa, Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju lain, diukur dengan atau tercermin dari perkembangan
inflasi. nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain
PERBANKAN
IKNB
Pemasaran Produk Asuransi yang dikaitkan Investasi dengan Sarana Digital Kebijakan Restrukturisasi Pinjaman/Pembiayan LKM
Pemasaran dapat dilakukan melalui sarana digital dan tanda tangan basah dapat digantikan dg Meringankan beban masyarakat berpendapatan rendah & usaha skala mikro dalam
tanda tangan elektronik pembayaran kewajiban kpd LKM serta menjaga keberlangsungan kinerja LKM
Respon Kebijakan Moneter dan Makro-Finansial Indonesia per 11 Juni 2020