Kemendagri Pelaksanaan PTM Terbatas Di Masa Pandemi
Kemendagri Pelaksanaan PTM Terbatas Di Masa Pandemi
:
Oleh
2
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI TINGKAT GLOBAL
PERKEMBANGAN KASUS DI NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA
5
PENDEKATAN PENANGANAN PANDEMI DALAM
KONTEKS PENANGGULANGAN BENCANA
PENDEKATAN RESPON PEMERINTAH
SIKLUS PENANGANAN PANDEMI
7
KEBIJAKAN UMUM PENANGANAN COVID-19
2.MENCUCI
Tracing TANGAN
(Identifikasi potensi transmisi)
1.PENGGUNAAN Dengan sabun,
MEMPERKUAT MASKER Handsanitizer,
alkohol, or klorin
UPAYA 3T
Tracing harus dilakukan oleh tim yang dedicated
yang melibatkan masyarakat dengan harapan 4 tipe masker: Masker kain,
terjadi kegiatan massive dan agresif sehingga
dapat mengantisipasi penyebaran yang lebih
Masker Bedah, Masker KN95,
luas. dan Respirator Wajah
Treatment Testing
(PCR, Swab)
5M
Kapasitas Kesehatan
(RS, Puskesmas, Sarpras), Tenaga 4. Menghindari
Prinsip Utama Testing
Medis, Obat-Obatan, Isolasi
Kerumunan
Untuk mengetahui apakah seseorang positif
atau tidak dan mencegah cluster. Semakin
3.MENJAGA JARAK
Upaya isolasi mandiri sebaiknya dilakukan
untuk penderita di bawah 50 tahun dengan
cepat mengetahui siapa positif semakin cepat (SETIDAKNYA 2
METER)
bisa dilakukan tracing.
kekebalan tubuh yang baik. Isolasi mandiri bisa
dilakukan bagi orang yang: Batuk sedikit, 5. Mengurangi
Demam di bawah 380C (tambah dengan Upaya testing yang reguler dan Mobilitas
makanan sehat dan vitamin, Saturasi oksigen terus ditingkatkan bisa
masih normal.
menekan jumlah persebaran
10
DAMPAK COVID-19 PADA SEKTOR PENDIDIKAN GLOBAL
a) Keuangan dan perbankan: asuransi, bank, pegadaian, dana pension, Lembaga c) Perusahaan yang termasuk pada sektor Energi, Logistik, transportasi dan distribusi
pembiayaan yang berorientasi pada pelayanan fisik. Kententuan Beropeasi: terumata untuk kebutuhan pokok masyarakat, Makanan dan minuman serta
kapasitas maksimal 50% staf untuk pelayanan masyarakat dan 25% staf untuk penunjangnya, termasuk ternak/hewan peliharaan, Pupuk dan petrokimia, Semen dan
pelayanan administrasi perkantoran bahan bangunan, Konstruksi (infrastruktur publik), Utilitas dasar (listrik, air dan
pengelolaan sampah) wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan
b) Pasar modal: yang berorientasi pada pelayanan fisik. skrining, dan perusahaan wajib mendapatkan rekomendasi dari Kementerian teknis
c) Teknologi Informasi dan Kominkasi: Operator seluler, data center, internet, Pembina sektornya untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi
pos, media terkait penyebaran informasi kepada masyarakat
d) Perhotelan non penanganan karantina. Ketentuan Beroperasi: untuk huruf b) d) Supermarket, pasar rakyat, took kelontong, dan pasar swalayan yang menjual
sampai dengan d) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% staf kebutuhan sehari-hari. Ketentuan Beroperasi: jam operasional dibatasi hinggi pukul
21.00 Waktu setempat dan kapasitas pengunjung hanya 50%. Untuk Supermarket dan
e) Industri orientasi ekspor: perusahaan harus menunjukan PEB (12 Bulan Hypermarket wajib menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi mulai 14 September 2021
terkahir)/ document lain yang menunjukan rencana ekspor, dan wajib memilki
IOMKI. Ketentuan Beropasi: hanya dapat beroperasi 1 shift dengan kapasitas e) Apotek dan Toko Obat: dapat buka selama 24 jam
maksimal 50% staf produksi dan 10% staf administrasi perkantoran serta wajib
f) Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari: dapat beroperasi dengan
menggunakan aplikasi Peduli Lindungi mulai 7 September 2021, pengaturan
kapasitas maksimal 50% dan jam operasional sampai pukul 17.00 Waktu setempat
masuk dan pulang, serta makan karyawan tidak bersamaan
g) Pedagang kaki lima, took kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas
f) Sektor Esensial Pemerintahan: sektor pemerintah mengikuti ketentuan teknis rambut, laundry, pedagangan asongan, bengkel kecil, cucuian kendaraan, dan lain-
yang dikuluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan lain yang sejenis: diizinnkan buka dengan pelaksanaan prokes dan jam operasional samap
Reformasi Birokrasi pukul 21.00 waktu setempat. Pengaturan teknisnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
DIKTUM KELIMA PELAKSANAAN KEGIATAN PADA DAERAH LEVEL 3
SEKTOR KRITIKAL
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka dilakukan terbatas
dengan kapasitas 50%, kecuali untuk: SDLB, MILB, SMPLB dan SMLB, a) Kesehatan ,Keamanan dan ketertiban. Ketetenuan Beroperasi: dapat beroperasi 100%
MALB kapasitas 62% - 100% dan PAUD maksimal 33% dengan jaga jarak staf tanpa ada pengecualian
minimal 1,5 m dan maksimal 5 peserta didik per kelas . dan PAUD
maksimal 33% b) Penanganan bencana, Energi, Logistik, transportasi dan distribusi terumata untuk
kebutuhan pokok masyarakat, Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk
ternak/hewan peliharaan, Pupuk dan petrokimia, Semen dan bahan bangunan, Obyek
Pelaksanaan Kegiatan Sektor Non Esensial diberlakukan 100% (seratus
vital nasional, Proyek stretegis nasional, Konstruksi (infrastruktur publik), Utilitas
persen) Work From Home (WFH)
dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah). Ketentuan Beroperasi: dapat beroperasi
100% staf pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat dan 25% staf
maksimal untuk pelayanan administrasi perkantoran
SEKTOR ESENSIAL
c) Pada sektor Energi, Logistik, transportasi dan distribusi terumata untuk kebutuhan
pokok masyarakat, Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk
a) Keuangan dan perbankan: asuransi, bank, pegadaian, dana pensiun, Lembaga ternak/hewan peliharaan, Pupuk dan petrokimia, Semen dan bahan bangunan,
pembiayaan yang berorientasi pada pelayanan fisik. Kententuan Beropeasi: Konstruksi (infrastruktur publik), Utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah)
kapasitas maksimal 50% staf untuk pelayanan masyarakat dan 25% staf untuk wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi mulai untuk skrinning semua pegawai dan
pelayanan administrasi perkantoran pengunjung. Serta perusahaan wajib mendapatakn rekomendasi dari kementerian teknis
Pembina sektornya sebelum memperolah akses untuk menggunakan aplikasi Peduli
b) Pasar modal: yang berorientasi pada pelayanan fisik. Lindungi
c) Teknologi Informasi dan Kominkasi: Operator seluler, data center, internet, pos,
media terkait penyebaran informasi kepada masyarakat d) Supermarket, pasar rakyat, took kelontong, dan pasar swalayan yang menjual
d) Perhotelan non penanganan karantina. Ketentuan Beroperasi: untuk huruf b) kebutuhan sehari-hari. Ketentuan Beroperasi: jam operasional dibatasi hinggi pukul
sampai dengan d) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% staf 21.00 Waktu setempat dan kapasitas pengunjung hanya 50%. Untuk Supermarket dan
hypermarket wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindugi mulai tanggal 14 September 2021
e) Industri orientasi ekspor: perusahaan harus menunjukan PEB (12 Bulan terkahir)/
document lain yang menunjukan rencana ekspor, dan wajib memilki IOMKI. e) Apotek dan Toko Obat: dapat buka selama 24 jam
Ketentuan Beropasi: hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan
kapasitas maksimal 50% staf produksi dan 10% staf administrasi perkantoran. Serta f) Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari: dapat beroperasi dengan
kapasitas maksimal 50% dan jam operasional sampai pukul 17.00 Waktu setempat
menggunaka aplikasi Peduli Lindungi untuk pengaturan masuk dan pulang. Makan
Karyawan tidak bersamaan
g) Pedagang kaki lima, took kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas
rambut, laundry, pedagangan asongan, bengkel kecil, cucuian kendaraan, dan lain-
f) Sektor Esensial Pemerintahan: sektor pemerintah yang memberikan pelayanan lain yang sejenis: diizinnkan buka dengan pelaksanaan prokes dan jam operasional samap
publik pelaksanaanya diberlakukan 25% maksimal staf WFO dengan prokes pukul 21.00 waktu setempat. Pengaturan teknisnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
DIKTUM KEENAM PELAKSANAAN KEGIATAN PADA DAERAH LEVEL 2
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka dilakukan terbatas SEKTOR KRITIKAL
dengan kapasitas 50%, kecuali untuk: SDLB, MILB, SMPLB dan SMLB,
MALB kapasitas 62% - 100% dan PAUD maksimal 33% dengan jaga jarak a) Kesehatan ,Keamanan dan ketertiban. Ketetenuan Beroperasi: dapat beroperasi 100%
minimal 1,5 m dan maksimal 5 peserta didik per kelas . dan PAUD staf tanpa ada pengecualian
maksimal 33%
b) Penanganan bencana, Energi, Logistik, transportasi dan distribusi terumata untuk
kebutuhan pokok masyarakat, Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk
Pelaksanaan Kegiatan Sektor Non Esensial diberlakukan 50% (seratus
ternak/hewan peliharaan, Pupuk dan petrokimia, Semen dan bahan bangunan, Obyek
persen) Work From Home (WFH)
vital nasional, Proyek stretegis nasional, Konstruksi (infrastruktur publik), Utilitas
dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah). Ketentuan Beroperasi: dapat beroperasi
100% staf pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat dan 50% staf
SEKTOR ESENSIAL maksimal untuk pelayanan administrasi perkantoran
c) Pada sektor Energi, Logistik, transportasi dan distribusi terumata untuk kebutuhan
a) Keuangan dan perbankan: asuransi, bank, pegadaian, dana pension, Lembaga pokok masyarakat, Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk
pembiayaan yang berorientasi pada pelayanan fisik. Kententuan Beropeasi: kapasitas ternak/hewan peliharaan, Pupuk dan petrokimia, Semen dan bahan bangunan,
maksimal 75% staf untuk pelayanan masyarakat dan 50% staf untuk pelayanan Konstruksi (infrastruktur publik), Utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah)
administrasi perkantoran wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk skrinning mulai tanggal 7 September
2021 danwajib mendapatkan rekomendasi dari Kementerian teknis Pembina sektornya
b) Pasar modal: yang berorientasi pada pelayanan fisik. sebelum dapat memperoleh akses penggunaan aplikasi Peduli Lindungi
c) Teknologi Informasi dan Kominkasi: Operator seluler, data center, internet, pos, media
terkait penyebaran informasi kepada masyarakat d) Supermarket, pasar rakyat, took kelontong, dan pasar swalayan yang menjual
d) Perhotelan non penanganan karantina. Ketentuan Beroperasi: untuk huruf b) sampai kebutuhan sehari-hari. Ketentuan Beroperasi: jam operasional dibatasi hinggi pukul
dengan d) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% staf 21.00 Waktu setempat dan kapasitas pengunjung hanya 75%. Untuk Supermarket dan
Hypermart wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi mulai 14 September 2021
e) Industri orientasi ekspor: perusahaan harus menunjukan PEB (12 Bulan terkahir)/
document lain yang menunjukan rencana ekspor, dan wajib memilki IOMKI. Ketentuan e) Apotek dan Toko Obat: dapat buka selama 24 jam
Beropasi: hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan kapasitas
maksimal 75% staf produksi dan 50% staf administrasi perkantoran dan wajib f) Pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari: dapat beroperasi
dengan kapasitas maksimal 75% dan jam operasional sampai pukul 18.00 Waktu setempat
menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk pengaturan masuk dan pulang. Karyawan
tidak makan bersama
g) Pedagang kaki lima, took kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas
rambut, laundry, pedagangan asongan, bengkel kecil, cucuian kendaraan, dan lain-
f) Sektor Esensial Pemerintahan: sektor pemerintah mengikuti ketentuan teknis yang lain yang sejenis: diizinnkan buka dengan pelaksanaan prokes dan jam operasional
dikluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi samap pukul 21.00 waktu setempat. Pengaturan teknisnya dilakukan oleh Pemerintah
Daerah
ASESMEN SITUASI PER TANGGAL 15 SEPTEMBER 2021
kab/kota di Prov Jawa Barat
KAB/KOTA TK Kasus TK Pasien TK Kematian Transmisi TK Testing TK Tracing TK Kapasitas Respon Asesmen Situasi
Konfirmasi Rawat RS Komunitas Treatment
DIKTUM KEEMPAT
CIREBON 1 1 4 4 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 4
KOTA TASIKMALAYA 1 2 1 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS
Pembelajaran jarak jauh
3
KOTA DEPOK 1 2 1 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3
KOTA CIREBON 1 2 1 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3
KOTA CIMAHI 1 2 1 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3 DIKTUM KELIMA
KOTA BOGOR 2 2 2 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap
KOTA BEKASI 1 2 1 2 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3 muka dilakukan terbatas dengan kapasitas
KOTA BANDUNG 1 3 1 3 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 3 50%, kecuali untuk: SDLB, MILB, SMPLB dan
TASIKMALAYA 1 1 1 1 TERBATAS TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
SMLB, MALB kapasitas 62% - 100% dan PAUD
SUMEDANG 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
maksimal 33% dengan jaga jarak minimal 1,5
SUKABUMI 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG 2
SUBANG 1 1 1 1 TERBATAS TERBATAS MEMADAI TERBATAS
m dan maksimal 5 peserta didik per kelas .
2
PURWAKARTA 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
MAJALENGKA 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
KUNINGAN 1 1 1 1 TERBATAS SEDANG MEMADAI TERBATAS 2 DIKTUM KEENAM
KOTA SUKABUMI 1 2 1 2 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG 2 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap
KOTA BANJAR 1 2 1 2 SEDANG SEDANG MEMADAI SEDANG 2
muka dilakukan terbatas dengan kapasitas
KARAWANG 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
50%, kecuali untuk: SDLB, MILB, SMPLB dan
INDRAMAYU 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
GARUT 1 1 1 1 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG
SMLB, MALB kapasitas 62% - 100% dan PAUD
2
CIAMIS 1 1 1 1 SEDANG SEDANG MEMADAI SEDANG 2
maksimal 33% dengan jaga jarak minimal 1,5
BOGOR 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
m dan maksimal 5 peserta didik per kelas .
BEKASI 1 1 2 2 MEMADAI SEDANG MEMADAI SEDANG 2
BANDUNG BARAT 1 1 1 1 SEDANG TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
BANDUNG 1 1 1 1 MEMADAI TERBATAS MEMADAI TERBATAS 2
PANGANDARAN 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI 1
Dapat beroperasi Penuh dengan PROKES
CIANJUR 1 1 1 1 MEMADAI MEMADAI MEMADAI MEMADAI 1
KETAT
18
Source: https://vaksin.kemkes.go.id/ diakses pada 15 September 2021
KEBIJAKAN DAN TINDAK LANJUT
20