Anda di halaman 1dari 2

Berfikir Reflektif

1. Dikeluarkan saat perkuliahan di zoom


2. Dipikiran saya saat itu bercampur aduk, kenapa bisa-bisanya saya lupa untuk
mengatur nama dan nim saya, ini gara-gara terlalu antusias ingin ikut kelas matkul
favourite akhirnya tidak fokus pada aturan di kelas tersebut. yang saya rasakan saat
itu tentu sangat kecewa, sedih, pengen marah sama Bapak Dosen saat itu, kenapa saya
dikeluarkan di waktu yang salah, di mana mahasiswa sudah tidak bisa join pada saat
itu. Marah ke diri sendiri, yang terlalu ceroboh tidak fokus pada aturan yang telah di
buat bapak dosen di wag, menangis berjam- jam, malas bicara, makan sudah tidak
teratur, mood tiba-tiba buruk, Intinya sangat kecewa sama diri sendiri.
3. Saya rasa berada di situasi yang sangat tidak kuharapkan, merasa ingin mengulang
waktu, dan pernah berfikir ingin keluar dari Unhas saat itu.
4. Dari kondisi seperti ini saya sadar ternyata sikap ceroboh yang ada dalam diri saya
belum hilang sampai sekarang, saya sadar selalu menghiraukan aturan yang telah di
buat oleh guru saat sekolah, maupun Dosen saat itu. Dari kondisi seperti ini juga
membuat saya lebih teliti dalam mempersiapkan segala hal, setelah menangis
berkepanjangan akhirnya saya kembali bangkit dari situasi tersebut, dan
Alhamdulillah ada teman saya yang selalu memberi masukan baik, dorongan agar
tidak berada dalam kesedihan yang berkepanjangan. Setelah kembali ke realitas
akhirnya saya menggunakan waktu yang tersisa untuk masuk di sikola, dengan cepat
mengerjakan Tugas paper maupun mengisi intisari di menu forum. Dari situasi seperti
ini juga saya sadar akan kurangnya kedisiplinan di dalam diri saya, hanya ada emosi
yang meluap- luap saat itu, tanpa kusadari saya dengan entengnya menelpon bapak
dosen saat itu, pada saat bapak dosen masih menjelaskan di room zoom, beberapa jam
kemudian saya sadar akan perilaku saya yang kurang baik, emosi negative yang
sangat sulit saya control menjadikan saya selalu tidak berfikir logis hanya bergantung
pada perasaan yang saya rasakan saat itu.
Dan dari kondisi seperti ini saya rasa mental saya di latih agar lebih kuat kedepannya,
apalagi ini baru awal dari segalanya, belum juga masuk ke dunia kerja. Oleh karena
itu saya bersyukur dari kondisi ini saya sudah bisa memanage lebih baik diri saya dan
mendisiplinkan diri saya kedepannya.
5. Yang saya dapatkan dari sini adalah bagaimana caranya agar sikap ceroboh saya ini
tidak saya ulangi saat melakukan sesuatu apalagi berhubungan dengan study saya,
menyadari akan ketidak disiplinan saya, tidak bisanya saya memanagemen waktu
dengan baik, susah menerima kenyataan, lebih memilih mengikuti emosi negative dan
tidak bisa saya control sampai sekarang adalah hal yang harus saya ubah mulai saat
itu juga, saya rasa ini semua adalah salah satu hal yang akan membuat mental saya
lebih matang dari sebelumnya.
6. Antisipasi yang saya ambil saat itu juga adalah, merenungi dulu apa yang sedang
terjadi, menangis, curhat sama teman agar kesedihan saat itu mulai hilang sedikit
demi sedikit, mulai bangkit secara perlahan, kembali fokus pada studi ke depannya,
menyelesaikan hamper semua paper saat itu juga, mengisi menu forum dengan intisari
paper dan mulai mengatur semua apa yang salah di device perkuliahan saya. Sekian
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai