Anda di halaman 1dari 8

NAMA:

KELAS:

Jenis Jenis manusia purba

Jenis: Meganthropus

-Meganthropus paleojavanicus

Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang
ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen
awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia
purba tertua yang ditemukan di Indonesia. Rekonstruksi tengkorak Meganthropus Lihat Foto
Rekonstruksi tengkorak Meganthropus(Scattered Skeletons in Our Closet (2011)) Rahang dan
giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila. Baca juga: Jenis Manusia
Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran Kemudian pada 1952, peneliti
Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.
Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu
berumur 1-2 juta tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan
(food gathering). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api.

ciri-ciri Meganthropus:

Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan
kening yang mencolok Tidak berdagu Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat

ditemukan di:

Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich


Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.
Jenis: Pithecanthropus

-Pithecanthropus mojokertensis

Fosil tersebut berasal dari Pleistosen awal (lapisan bawah) dan dinamai Pithecanthropus
mojokertensis. Jenis ini adalah Pithecanthropus yang tertua. Berdasarkan umur lapisan tanah,
yakni lapisan bawah dan tengah, diperkirakan Pithecanthropus hidup antara 30.000 sampai 2 juta
tahun lalu. Pithecanthropus hidup secara berkelompok. Mereka berburu, menangkap ikan, dan
mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Pithecanthropus sudah menggunakan alat
untuk mencari makan. Alatnya sangat sederhana, yakni batu atau kayu yang ditemukan.
Beberapa contoh alat dari batu yang digunakan Pithecanthropus yakni kapak genggam, kapak
perimbas, kapak penetak, pahat, genggam, dan alat-alat perih.

ciri-ciri Pithecanthropus:

Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter
Tulang rahang dan geraham kuat, bagian kening menonjol Hidung lebar dan tidak berdagu
Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc Tulang atap tengkorak tebal dan
berbentuk lonjong Organ pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil. Otot kunyah tidak sekuat
Meganthropus Makanannya masih kasar/mentah dengan sedikit pengolahan Makanannya
bervariasi, tumbuhan dan daging hewan buruan

Ditemukan di:

Fosil pertama Pithecanthropus ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di
bawah von Koeningswald. Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen,
sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur.
Jenis: Pithecanthropus

-Pithecanthropus erectus

Berdasarkan lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan Pithecanthropus erectus hidup 1
juta-2 juta tahun yang lalu. Baca juga: Di Belantara Borneo, Kami Menemukan Manusia Purba
Fosil yang ditemukan saat itu berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang
kaki. Setelah dikonstruksi, terlihat spesies seperti kera, namun berdiri tegak sehingga dinamai
Pithecanthropus erectus.

Ciri-ciri Pithecanthropus erectus yakni:

Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat Tinggi badan berkisar 165-170 sentimeter,
dengan berat badan sekitar 100 kilogram Berjalan tegak, Makanannya masih kasar dengan
sedikit pengolahan

Ditemukan di:

Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugène Dubois pada 1890 di Trinil, lembah di
Bengawan Solo.
Jenis: Pithecanthropus

- Pithecanthropus soloensis

Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering. Dari lapisan tanah tempat fosil
ditemukan, diperkirakan manusia purba jenis ini bertahan hidup sampai akhir Pleistosen tengah.

Ciri Ciri:

memiliki hidung lebar, tulang kening menonjol dan tebal, dan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm.

Ditemukan di:

Fosil manusia purba ini ditemukan von Koeningswald dan Openorth di Ngandong dan Sangiran,
tepi Bengawan Solo antara 1931 sampai 1933.
Homo soloensis

Temuannya berupa tengkorak. Dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini bukan lagi
Pithecanthropus.

Ciri ciri:
Mempunyai volume otak antara 1000 sampai 1200 cc.
Otak kecil dari homo soloensis berukuran lebih besar dibanding otak kecil pada manusia
Pithecanthropus Erectus.
Tengkorak kepala berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus.
Mempunyai tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm.

Ditemukan di:

Fosil ini ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada 1931-1934 di lembah Bengawan
Solo.
-Homo wajakensis

Homo wajakensis adalah fosil manusia purba yang pertama ditemukan di Indonesia. Fosilnya
pertama ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD van Rietschoten.

Ciri Ciri Homo Wajakensis:

Memiliki tinggi kisaran 1,30 meter sampai 2,10 meter.


Kapasitas volume otak mencapai 1.630 cc.
Tulang dahi panjang.
Bagian tubuh tertentu terlihat menonjol.
Berat badan kisaran 30 kg sampai 150 kg.
Perlekatan otot sangatlah nyata.
Hidung dan mulut memiliki jarak yang cukup jauh

Ditemukan di:

Van Rietschoten menemukannya pada 1888-1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa
Timur pada 1889.
-Homo Floresiensis

Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus, manusia tegak yang merupakan nenek
moyang manusia modern. Manusia purba jenis ini terbilang pendek, dengan tinggi diperkirakan
sekitar 100 sentimeter.

Ciri Ciri Homo Floresiensis:

Tangannya panjang. Kapasitas kepalanya 380 cc, seperti simpanse. Tulangnya rapuh, dengan
wajah datar, tidak menonjol.

Tanggal pemeriksaan Nilai Paraf guru Paraf orang tua

Anda mungkin juga menyukai