2. Meningkatkan Pemahaman
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa maupun mahasiswa. Di mana
membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti
menjadi lebih jelas setalah membaca. Logika sederhana saja, tidak mungkin siswa atau
mahasiswa memahami materi pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini jelas
bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang untuk meningkatkan
pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
6. Meningkatkan Konsentrasi
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena
fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis
dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan
keputusan.
http://materikuliahku1.blogspot.com/2013/01/materi-mata-kuliah-membaca-i.html
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada siswa diberikan
kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan
bacaan yang dibacanya. Program membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan
aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
1. Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh
karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan
yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab
serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya.
Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan
semacam kegiatan prabaca.
2. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata
bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat
(Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur
secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3. Membaca Dangkal
C. Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama.
Dalam membaca ini, para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan
yang ada. Program membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan
mengasah kemampuan membaca secara kritis.
1. Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks
bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si
penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan
anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap
paragraf.
2. Membaca Pemahaman
3. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang
hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh
serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56)
membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau
pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang
baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal
apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk
memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas
tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan
kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan
kepentingan pengkajian.
Membaca literal meruapakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang
tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak
secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi,
yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang
hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka. Dengan
membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan
dia pun akan empunyai kepercayaan diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca
tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan penilaian yang adil dan
bijaksana. Menurut Harras (1998:45) untuk dapat melakukan kegitan membaca kritis, ada
empat macam persyaratan pokok, yaitu: (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan
dalam bahan bacaan yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak
tergesa-gesa; (3) penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; (4)
tindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari
pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang
menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.
Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang
dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang
mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat-kiat tertentu. Selain itu,
kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca
seseorang.
Menurut Harras (1998:49) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi
kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2)
mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan
sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang
masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.
Menurut saya :
Membaca adalah proses memahami suatu bacaan dan mampu mengambil informasi yang
terdapat dalam bacaan tersebut.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi membaca:
MIKKEL BIRKEGAARD
Membaca adalah sebuah proses rumit, mulai dari kata di halaman di hadapanmu sampai suara yang meninggalkan bibirmu.
Membaca adalah kombinasi dari mengenali simbol dan pola, menghubungkannya dengan suara dan mengumpulkannya
menjadi suku kata sampai akhirnya kita mampu menginterpretasikan arti sebuah kata
NORA EPHRON
Membaca merupakan cara yang sangat sehat untuk mengobati attention deficit disorder1
ISMAIL KUSMAYADI
Membaca amerupakan proses yang kompleks karena proses ini melibatkan kegiatan fisik dan mental
DAUD FIRMANSYAH
Membaca merupakan tahap penting dalam proses perkembangan anak karena membaca merupakan gerbang pertama untuk
menuju proses pembejaran yang lebih kompleks
SRI WAHYUNI
Membaca merupakan proses yang bersifat fisik dan psiklogis
BURNS DKK, 1984
Membaca adalah suatu kegiatan kompleks yang melibatkan serangkaian proses mental karena secara garis besar ada 2 hal
dasar dalam membaca, yaitu proses membaca dan produk membaca
ROOIJAKERS
Membaca merupakan suatu cara atau suatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah
pengetahuan baru
SULARTO, WANDI, PAX BENEDANTO
Membaca merupakan fungsi yang sangat penting artinya bagi kemajuan tingkat peradaban manusia
DINNA FERDIANTI
Membaca merupakan ketrampilan berbahasa yang harus sering dilatih. Semakin sering berhadapan dengan bacaan, semakin
terampillah kita membaca
III. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK MEMBACA INTENSIF
Membaca intensif adalah membaca secara cermat untuk memahami suatu teks secara
tepat dan akurat. Kemampuan membaca intensif adalah kemampuan memahami detail
secara akurat, lengkap, dan kritis terhadap fakta, konsep, gagasan, pendapat,
pengalaman, pesan, dan perasaan yang ada pada wacana tulis.
Membaca intensif sering diidentikkan dengan teknik membaca untuk belajar. Dengan
keterampilan membaca intensif pembaca dapat memahami baik pada tingkatan lateral,
interpretatif, kritis, dan evaluatif.
Aspek kognitif yang dikembangkan dengan berbagai teknik membaca intensif tersebut
adalah kemampuan membaca secara komprehensif. Membaca kompres-hensif merupakan
proses memahami paparan dalam bacaan dan menghubungkan gambaran makna dalam
bacaan dengan skemata pembaca guna memahami informasi dalam bacaan secara
menyeluruh.
Kemampuan membaca intensif mencakup
1) kemampuan pemahaman literal,
2) pemahaman inferensial,
3) pemahaman kritis, dan
4) pemahaman kreatif.
Karakteristik membaca intensif mencakup
1) membaca untuk mencapai tingkat pemahaman yang tinggi dan dapat mengingat dalam
waktu yang lama,
2) membaca secara detail untuk mendapatkan pemahaman dari seluruh bagian teks,
3) cara membaca sebagai dasar untuk belajar memahami secara baik dan mengingat lebih
lama,
4) membaca intensif bukan menggunakan cara membaca tunggal (menggunakan
berbagai variasi teknik membaca seperti scanning, skimming, membaca komprehensif,
dan teknik lain),
5) tujuan membaca intensif adalah pengembangan keterampilan membaca secara detail
dengan menekankan pada pemahaman kata, kalimat, pengembangan kosakata, dan juga
pemahaman keseluruhan isi wacana,
6) kegiatan dalam membaca intensif melatih siswa membaca kalimat-kalimat dalam teks
secara cermat dan penuh konsentrasi. Kecermatan tersebut juga dalam upaya menemukan
kesalahan struktur, penggunaan kosakata, dan penggunaan ejaan/tanda baca,
7) kegiatan dalam membaca intensif melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif,
8) kegiatan dalam membaca intensif melatih siswa mengubah/menerjemahkan wacana-
wacana tulis yang mengandung informasi padat menjadi uraian (misalnya: membaca
intensif tabel, grafik, iklan baris, dan sebagainya)
Teknik-teknik membaca intensif dapat berupa SQ3R, OPQRST, dan KWLU. Teknik
tersebut melatih dan membekali pembaca dengan suatu metode studi (belajar) yang
sistematis. Teknik-teknik membaca intensif ini didasari oleh teori skemata. Teori skemata
ini mencetuskan gagasan bahwa inti dari pemahaman dimainkan oleh suatu struktur
kognitif yang disebut skemata.