Suatu tindakan yang dilaksanakan untuk melakukan penapisan pada ibu bersalin. Tujuannya Sebagai
acuan dalam melaksanakan penilaian awal ibu bersalin.
Prosedur :
A. Anamnesis
Memperkenalkan diri
usia kehamilan
HPHT
Melakukan pengkajian ulang tanyakan mengenai masalah-masalah dengan kehamilan yang sekarang
(lengkapi penapisan)
Menanyakan pernah melakukan pemerksaan antenatal (Jika ya, periksa buku KIA)
Frekuensi
Durasi
Kekuatannya
Lendir darah
Menanyakan mengenai terakhir buang air kecil dan buang air besar
Menanyakan riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi, gangguan jantung, berkemih, dll)
Menanyakan masalah medis saat Ini (masalah pernapasan, hipertensi, gangguan jantung. berkemih, dlil)
B. Pemeriksaan Fisik
Mempersiapkan alat:
Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Reflex hammer
Metlin
Stetoskop monoaural
Jam tangan
Partograf
Status klien
Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya (jika perlu, periksa jumlah urine, protein dan
aseton dalam urine)
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Untuk akurasi TD dan Nadi ibu, pemeriksaan di antara dua
kontraksi.
Pemeriksaan leopoid
Melakukan penilaian detak jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas
normal (120- 160 kali permenit).
Mencucl tangan dengan sabun dan air serta mengeringkannya dengan handuk kering dan bersih.
Melakukan pemeriksaan genitalia luar. Perhatikan apakah ada luka atau massa termasuk kondilomata,
varikositas vulva atau rectum atau luka parut di perineum.
Menilai cairan vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan per vaginam atau mekonium:
Menilai vagina. Luka parut di vagina mengindikasikan adanya riwayat robekan perineum atau tindakan
episiotomi sebelumnya.
Dengan hati-hati pisahkan labia mayora dengan jari manis dan ibu jari. Masukan jari telunjuk yang di
ikuti jari tengah. Nilai:
Pembukaan serviks
Melakukan dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kernudian lepaskan dalam keadaan terbalik serta
merendamnya di dalam larutan tersebut selama 10 menit. Cuci kedua tangan.
Mendokumentasikan hasil - hasil pemeriksaan serta asuhan lainnya pada partograf atau status ibu.
Prosedur Amniotomi
Amnotomi adalah suatu tindakan pemecahan ketuban yang dilakukan sesuai indikasi, tujuannya sebagai
acuan dalam melaksanakan amniotomi pada persalinan.
Prosedur :
Persiapan Diri
Menyiapkan alat:
Partograf
Pena
Pinnards/fetoskop/Doppler
Pelaksanaan Tindakan
Malakukan pemeriksaan dalam diantara kontraksi dengan hati-hati. Raba dengan hati-hati selaput
katuban untuk memastikan bahwa kepala telah masuk dengan baik dan bahwa tali pusat dan/atau
bagian-bagian tubuh yang kecil dari bayi tidak bisa dipalpasi. Jika tali pusat atau bagian-bagian kecil dari
bayi bisa dipalpasi, jangan pecahkan selaput ketuban. Lakukan langkah-langkah kegawatdaruratan dan
rujuk segera.
Mamecahkan ketuban dengan menggunakan tangan yang lain, tempatkan pemecah ketuban dengan
lembut ke dalam vagina dan pandu klem dengan jari dari tangan yang digunakan untuk pemeriksaaan
hingga mencapai selaput Ketuban.
Memecahkan selaput ketuban dengan memegang ujung klem diantara ujung jari pemeriksaan gerakkan
Jari dengan lembut untuk menoreh selaput ketuban hingga pecah.
Mengeluarkan klem dengan tangan yang lain, tempatkan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasikan. Biarkan jari tangan pemeriksaan tetap di dalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala janin dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian kecil dari bayi tidak teraba.
Setelah memastikan penurunan kepala dan tidak ada tali pusat serta bagian-bagian tubuh bayi yang
kecil, keluarkan tangan pemeriksaa secara lembut dari dalam vagina
Menilai estimasi jumlah dan warna cairan ketuban, periksa apakah ada mekonium atau daran (lebih
banyak dari bercak bercampur darah yang normal). jika mekonium atau darah terihat, lakukan langkah-
langkah kegawatdaruratan.
Pasca Tindakan
Mencelupkan sarung tangan ke dalam lanutan klorin 0,5%, lalu lepaskan sarung tangan dan biarkan
terendam di larutan klorin 0,5% selama 10 menit
Mencatat pada partograf waktu dilakukannya pemecahan selaput, warna air ketuban dan DJJ
Prosedur Episiotomi
Episiotomi adalah suatu tindakan pengguntingan kulit dan otot antara vagina dan anus sesuai indikasi
Prosedur :
Persiapan alat:
Lidokain 1% tanpa epinefrin, atau lidokain 2% maka dilarutkan dengan aquadest 1:1
Jarum ukuran 22 cm
Menunda episiotomy sampai perineum menipis dan pucat, Serta kepala bayi sudah terlihat 3-4 cn pada
saat kontraksi.
Memasukan dua jari ke dalam vagina diantara kepala bayi dan perineum. Kadua jari agak diregangkan
dan berikan sedikit tekanan lembut ke arah luar pada perineum.
Melakukan pengguntingan 2-3 cm ke arah vagina dan 3-4cm ke arah perineum dimulal dari tengah
fourchett posterior secara mediolateral dengan mantap.
Melakukan tekanan pada luka episiotomi dengan kassa apabila kepala bayi belum juga lahir.
Membereskan alat.
Persiapan Penjahitan
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%, lepaskan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam klorin 0,5%
Dalam bak instrumen masukkan: sapasang sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit, chromic catgut
atau catgut no.2/0 atau 3/0, pinset, kain DTT
Buka alat suntik : sekali pakai 10 ml, masukkan ke dalam bak instrumen Patahkan tabung lidokain
(lidokain 1% tanpa epinefrin), perkirakan volume lidokain yang akan digunakan, sesuaikan dengan
besar / dalamnya robekan. Bila tidak tersedia larutan jadi lidokain 1% dapat digunakan lidokain 2% yang
diencerkan 1:1 dengan menggunakan aquades steril.
Membantu ibu meposisikan bokong pada sudut ujung tempat tidur, dengan posisi litotomi.
Mengisi tabung suntik 10 ml dengan tanpa epinefrin atau lidokain 2 % dengan diencerkan aqua bidest
dan ganti Jarumnya sebelum digunakan pada pasien.
Membersihkan daerah luka darah atau bekuan darah dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada
daerah perineum dengan kasa bersih.
Anastesi Lokal
Memberitahu ibu akan disuntik yang akan terasa perih daN menyengat
Menusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum, masukkan jarum Suntik secara subcutan
sepanjang tepi luka.
Melakukan aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila ada darah, tarik jarurn sedikit
dan kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur).
Melakukan anastesi dengan suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada tepi luka
daerah perineum.
Mengarahkan jarum suntik tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum suntik sepanjang
tepi luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum
suntik. (bila robekan besar dan dalam, anestesi daerah bagian dalam robekan dan jalur suntikan anestesi
akan berbentuk seperti kipas: tepi perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina).
Menunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anestesi
Penjahitan Robekan
Malakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan. Jika ada pendarahan yang terlihat
menutupi luka episiotomi, pasang tampon atau kasa ke dalam vagina. (Sebaiknya menggunakan tampon
berekor benang)
Menempatkan jarum jahit pada pemagang jarum, kemudian kunci pemegang jarum.
Melakukan penjahitan pertama -+ 1cm di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan
pertama dengan simpul mati. Potong ujung benang Yeng bebas (ujung benang tanpa jarum) hingga
tersisa -+ 1cm.
Menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahit jelujur hingga tepat di belakang lingkaran hymen
(jarak antara jahitan -+ 1 cm).
Bila menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati pada jahitan Jelujur di belakang lingkaran.
Ket: plain cut gut daya serap 7- 12 hari, sehingga kekuatannya perlu diperhitungkan, sedangkan chromic
daya serapnya lebih lama.
Menusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran hymen hingga menembus luka robekan
bagian perineum.
Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk menghindari rongga bebas/ dead space.
Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai ke bagian bawah luka robekan.
Bila menggunakan benang plain cat gut, buat simpul mati pada jahítan jelujur paling bawah.
Menjahit jaringan subcutis kanan kiri ke arah atas hingga tepat di muka lingkaran hymen.
Menusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke mukosa vagina di belakang lingkaran hymen. Buat
simpul mati dibelakang lingkaran hymen dan potorg benang hingga tersisa -+ 1 cm.
Melakukan pengecekan anus dengan memasukkan jari telunjuk pada rectum dan rabalah dinding atas
rectum (Bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan penjahitan ulang)
Memberitahu ibu agar membasuh perineum dengan sabun dan air, terutama setelah buang air besar.
( arah basuhan dari bagian muka ke belakang)