Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Metode Penangkapan Ikan

“Alat Tangkap Purse sein”

Oleh :
Nama Kelompok :

1. Servasius Arthur Warawarin


2. Jelita Hukubun
3. Sevia wahyuni tuharea
4. Ghysela leftew
5. Theresia resbal
6. Berta beay
7. M Rifky Umanahu
8. Parman Warman
9. Samuel sopaheluwakan

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN ( TPI )


SEMESTER II
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT karena atas izin Nyalah makalah
kecil ini dapat di susun tepat pada waktunya, tak lupa pula terimah kasih kepada dosen
pembimbing karena telah mamberikan pengetahuan yang sudah pernah di jalankan tetapi
belum sepenuhnya mengetahui, terimah kasih juga di ucapkan kepada seluruh pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat tersesun sesuai dengan yang di harapkan.
  
Begitu pentingnya pengetahuan Alat Tangkap yang harus  melihat strategia penangkapan
agar tidak merusak ekosistem laut. Untuk itu telah jauh-jauh hari negara mengatur kewajiban
untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup (laut) serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hudup yang berada didalam laut.

Oleh sebab itulah makalah ini dapat di jadikan satu rekomendasi positif kepada masyarakat
maupun mahasiswa sendiri agar dapat meningkatkan pengetahuan, sekligus menambahkan
pemahaman tentang Alat Tangkap Purse Seine.
     
Maka dari itu di butuhkan kritik dan saran yang sipatutnya membangun demi melengkapi
makalah ini dan makalah selanjutnya.
    Selamat belajar dan mengaplikasikannya di lingkungan kampus dan masyarakat.

Sathean, 23 mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.    Latar Belakang..............................................................................................................1
B.    Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C.    Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A.    Definisi Purse Seine.......................................................................................................3
B.    Sejarah Purse Seine........................................................................................................3
C.    Prospektif Purse Seine....................................................................................................4
D.    Bahan dan Spesifikasinya...............................................................................................4
E.    Hasil Penangkapan..........................................................................................................5
F.    Daerah Penagkapan.........................................................................................................5
G.    Alat Bantu Penangkapan................................................................................................5
H.    Teknik Penangkapan......................................................................................................7
I.    Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Penangkapan...........................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................10


A.    Kesimpulan......................................................................................................................1
B.    Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki garis pantai
81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2, sehingga potensi perikanan Indonesia sangat
besar. Ada banyak alat tangkap yang digunakan untuk mengeksplorasi hasil perikanan laut,
salah satunya adalah alat tangkap pukat cincin (purse seine). Purse seine merupakan alat
tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis di sekitar permukaan air.
Purse seine merupakan alat tangkap ikan berbentuk jaring kantong yang dilengkapi dengan
pelampung pada tali ris atas, pemberat dan cincin pada tali ris bawah. Prinsip kerjanya
melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring kemudian tali kolor di tarik hingga bagian
bawah jaring menutup dan membentuk kantong sehingga ikan terjebak dan tidak dapat
keluar. Alat tangkap Purse Seine di gunakan untuk menangkap ikan permukaan dan hidup
bergerombol.                        
 Daerah penangkapan atau fishing Ground untuk alat tangkap Purse Seine yaitu perairan yang
arusnya kecil, dasar perairan berlumpur, tidak ada karang . Dan terdapat ikan yang hidup
bergerombol.

B.    Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah ini dibuat oleh penulis dengan maksud untuk para pembaca
mengetahui :

1.    Definisi purse seine


2.    Sejarah purse seine
3.    Prospektif purse seine
4.    Bahan dan spesifikasinya
5.    Hasil tangkapan
6.    Daerah penangkapan
7.    Alat bantu penangkapan
8.    Teknik penangkapan (sitting dan moulting)
9.    Hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan

C.    Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1.    Memberi informasi tentang purse seine.


2.    Sebagai bahan diskusi antar mahasisiwa.
3.    Sebagai baha acuan dalam pembelajaran.
4.    Menambah wawasan tentang bidang perikanan.
5.    Agar dapat di implemtasikan jika suatu saat bereda di lapangn.
6.    Sebagai bahan acuan untuk menjaga kelestarian laut.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI PURSE SEINE

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin
untuk mana  “tali cincin” atau  “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali
kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya
tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir
penangkapan.
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan
dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan
terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak
ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan
jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.
Di Jepang purse seine dapat dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.One Boat Horse Sardine Purse Seine


2.Two Boat Sardine Purse Seine
3.One Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine
4.Two Boat Horse Mackerel and Mackerel Purse Seine
5.One Boat Skipjack and Tuna Purse Seine
6.Two Boat skipjack and Tuna Purse Seine

Dari keenam macam purse seine di atas no (2), (3), (5) merupakan purse seine yang banyak
digunakan.
Dalam paper ini akan dibahas purse seine dengan menggunakan 1 kapal.

B.    SEJARAH PURSE SEINE


Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai utara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun
1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batam (Bpk. Djajuri) dan
berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang
pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan
konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine.
Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas
hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak
hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu / kapal yang digunakan untuk usaha
perikanannya.
C.    PROSPEKTIF PURSE SEINE
Pentingnya pukat cincin dalam rangka usaha penangkapan sudah tidak perlu diragukan untuk
pukat cincin besar daerah penangkapannya sudah menjangkau tempat-tempat yang jauh yang
kadang melakukan penangkapan mulai laut Jawa sampai selat Malaka dalam 1 trip
penangkapan lamanya 30-40 hari diperlukan berkisar antara 23-40 orang. Untuk operasi
penangkapannya biasanya menggunakan “rumpon”. Sasaran penangkapan terutama jenis-
jenis ikan pelagik kecil (kembung, layang, selat, bentong, dan lain-lain).
Hasil tangkapan terutama lemuru, kembung, slengseng, cumi-cumi.

D.    BAHAN DAN SPESIFIKASINYA


a.    Bagian Jaring
Nama bagian jaring ini belum mantap tapi ada yang membaginya menjadi 2 yaitu “bagian
tengah” dan “bagian jampang”. Namun yang jelas ia terdiri dari 3 bagian yaitu :
•    Jaring Utama
•    Jaring Sayap
•    Jaring Kantong

b.    Tali Temali


•    Tali Pelampung
•    Tali ris Atas
•    Tali ris Bawah
•    Tali Pemberat
•    Tali Kolor Bahan
•    Tali Slambar

c.    Pemberat
Terbuat dari timah sebanyak 700 buah dipasang pada tali pemberat.

d.    cincin
Terbuat dari besih dengan diameter lubang 11,5 cm, digantung pada tali pemberat dengan
seutas tali yang panjangnya 1m dengan jarak 3m setiap cincin. Kedalam cincin ini dilakukan
tali kolor (purse seine).

e.    Pelampung
Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama yakni synthetic rubber. Pelampung Y-50
dipasang dipinggir kiri dan kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang ditengah sebanyak
400 buah. Pelampung yang dipasang dibagian tengah lebih rapat dibandingkan dibagian
pinggir.
E.    HASIL TANGKAPAN
Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang
“Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal
(gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan
pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah
sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah
individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang
terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah :
Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp),
slengseng, cumi-cumi dll.

F.    DAERAH PENANGKAPAN


Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :
•    Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
•    Kondisi laut bagus

G.    ALAT BANTU PENANGKAPAN


Adapun alat bantu penangkapan menggunakan pukat cincin tersebut yaitu :
a.    Lampu
b.    Rumpon
  
o    Lampu
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian
dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse
seine.Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu
listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari
perikanan industri).
Ikan-ikan itu tertarik oleh cahaya lampu kiranya tidak terlalu dipermasalahkan sebab adalah
sudah menjadi anggapan bahwa hampir semua organisme hidup termasuk ikan yang media
hidupnya itu air terangsang (tertarik) oleh sinar / cahaya (phototaxis positif) dan karena itu
mereka selalu berusaha mendekati asal / sumber cahaya dan berkumpul disekitarnya.

o    Rumpon
Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai pepohonan yang dipasang
(ditanam) di suatu tempat ditengah laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri dari empat
komponen utama, yaitu : pelampung (float), tali panjang (rope) dan atraktor (pemikat) dan
pemberat (sinkers / anchor).
Rumpon umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m. Setelah dipasang
kedudukan rumpon ada yang diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersifat tetap tergantung
pemberat yang digunakan.
Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat itu diatur sedemikian rupa
setelah purse seine dilingkarkan, maka pada waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon
secara keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan bantuan perahu penggerak (skoci,
jukung, canoes)
Sementara itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu
dengan cara mengikatkan tali slambar yang terdapat di salah satu kaki jaring pada pelampung
rumpon, sedang ujung tali slambar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang
akhir penangkapan satu dua orang nelayan terjun kedalam air untuk mengusir ikan-ikan di
sekitar rumpon masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu
setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan ikan-ikan di
dekat rumpon di halau engan menggunakan galah dari satu sisi perahu.

H.    TEKNIK PENANGKAPAN (SITTING DAN MOULTING)


Pada umumnya jaring dipasang dari bagian belakang kapal (buritan) sungguhpun ada juga
yang menggunakan samping kapal.

•    Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan
berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya perubahan warna permukaan air laut
karena gerombolan ikan berenang dekat dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di
permukaan terlihat riak-riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan. Buih-
buih di permukaan laut akibat udara-udara yang dikeluarkan ikan, burung-burung yang
menukik dan menyambar-nyambar permukaan laut dan sebagainya. Hal-hal tersebut diatas
biasanya terjadi pada dini hari sebelum matahari keluar atau senja hari setelah matahari
terbenam disaat-saat mana gerombolan ikan-ikan teraktif untuk naik ke permukaan laut.
Tetapi dewasa ini dengan adanya berbagai alat bantu (fish finder, dll) waktu operasipun tidak
lagi terbatas pada dini hari atau senja hari, siang haripun jika gerombolan ikan diketemukan
segera jaring dipasang.

•    Pada operasi malam hari, mengumpulkan / menaikkan ikan ke permukaan laut dilakukan
dengan menggunakan cahaya. Biasanya dengan fish finder bisa diketahui depth dari
gerombolan ikan, juga besar dan densitasnya. Setelah posisi ini tertentu barulah lampu
dinyalakan (ligth intesity) yang digunakan berbeda-beda tergantung pada besarnya kapal,
kapasitas sumber cahaya. Juga pada sifat phototxisnya ikan yang menjadi tujuan
penangkapan.

I.    HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN


1.    Kecerahan Perairan
Transparasi air penting diketahui untuk menentukan kekuatan atau banyak sedikit lampu. Jika
kecerahan kecil berarti banyak zat-zat atau partikel-partikel yang menyebar di dalam air,
maka sebagian besar pembiasan cahaya akan habis tertahan (diserap) oleh zat-zat tersebut,
dan akhirnya tidak akan menarik perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang
letaknya agak berjauhan.

2.    Adanya Gelombang


Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar jelas akan mempengaruhi kedudukan
lampu. Justru adanya faktor-faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus
menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan akhirnya menimbulkan sinar
yang menakutkan ikan (flickering light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering
lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik perhatian ikan-ikanmaupun
biota lainnya menjadi lebih besar karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian rupa, misalnya dengan
memberi reflektor dan kap (tudung) yang baik atau dengan menempatkan under water lamp.

3.    Sinar Bulan


Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan penangkapan dengan menggunakan lampu
(ligth fishing) karena cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu
diperlukan keadaan gelap agar cahaya lampu terbias sempurna ke dalam air.

4.    Musim
Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapat memberikan dampak positif untuk  penangkapan
yang menggunakan lampu, misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus
kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana saja maupun setiap musim
asalkan angin dan gelombang tidak begitu kuat.

5.    Ikan dan Binatang Buas


Walaupun semua ikan pada prinsipnya tertarik oleh cahaya lampu, namun umumnya lebih
didominasi oleh ikan-ikan kecil. Jenis-jenis ikan besar (pemangsa) umumnya berada di
lapisan yang lebih dalam sedang binatang-binatang lain seperti ular laut, lumba-lumba berada
di tempat-tempat gelap mengelilingi kawanan-kawanan ikan-ikan kecil tersebut. Binatang-
binatang tersebut sebentar-sebentar menyerbu (menyerang) ikan-ikan yang bekerumun di
bawah lampu dan akhirnya mencerai beraikan kawanan ikan yang akan ditangkap.

6.    Panjang dan Kedalaman Jaring


Untuk purse seine yang beroperasi dengan satu kapal digunakan jaring yang tidak terlalu
panjang tetapi agak dalam karena gerombolan ikan di bawah lampu tidak bergerak terlalu
menyebar . jaring harus cukup dalam untuk menangkap gerombolan ikan mulai permukaan
sampai area yang cukup dalam di bawah lampu.

7.    Kecepatan kapal pada waktu melingkari gerombolan ikan


Jika kapal dijalankan cepat maka gerombolan ikan dapat segera terkepung.

8.    Kecepatan Menarik Purse Line


Purse seine harus ditarik cepat agar ikan jangan sampai melarikan diri ke bawah.
 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
•    Disebut pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali
cincin” (purs line) atau tali “kerut” dilakukan di dalamnya.  Fungsi cincin dan tali kerut
tersebut jaring yang semula  tidak berkantong akan terbentuk kantong pada tiap akhir
penangkapan (Subani dan Barus, 1989).
•    Purse seine dapat dibedakan atas berbagai segi.  Ada yang membedakan berdasarkan ada
tidaknya kantong, sehingga dikenal ada purse seine berkantong dan purse seine tanpa
kantong.  Akan tetapi, ada juga yang membedakan berdasarkan jumlah kapal yang digunakan
sehingga dikenal one boat purse seine dan two boat purse seine.  Ada pula yang
menggolongkan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan sehingga kita kenal
tuna purse seine, sardine purse seine, dan sebagainya.
•    Dalam pengoperasian purse seine dikenal dua cara yaitu (1) purse seine dioperasikan
dengan mengejar gerombolan ikan, hal ini biasanya dilakukan pada siang hari; (2)
menggunakan alat Bantu penangkapan seperti rumpon, cahaya dan fish finder.  Hal ini dapat
dilakukan pada siang hari dan malam hari.

B.    SARAN
•    Pemilihan netting material haruslah hati-hati dengan melihat edan mempertimbangkan
kekuatan arus dan keadaan stabil tidaknya arus tersebut.  Jaring harus mempunyai sinking
speed yang tinggi sehingga tidak dihanutkan oleh arusdan dapat pula mencegah ikan
melarikan diri.  Untuk itu pada purse seine kita perlukan twine yang halus dan berat, dengan
permukaan yang licin (lunak).
•    hal lain yang juga penting diperhatikan adalah ukuran benang (twinw size).  Seluruh
bagian dari purse seine kecuali pada bagian bunt (kantong) dibuat dari netting dengan ukuran
twine yang sama besar.  Badan utama merupakan bagian terbesar dari jaring (70 – 80 %),
harus dibuat dari netting dengan twine yang tipis sehingga bisa lebih ringan.  Sedangkan pada
bagian bunt dibuat dengan twine yang tebal dan lebih besar dari pada twine yang terdapat
pada lajur netting yang berdekatan dengan bunt.
DAFTAR PUSTAKA
Au. Ayodya. DASEN FAKULTAS PERIKANAN. Cetakan Pertama. Penerbit :Yayasan
Dewi Sri. IPB. Bogor.
Waluyo Subani dan H.R Barus.1989.ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN UDANG LAUT
DI INDONESIA. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
WWW. MAINE AQUARIUM.COM
WWW.FISHERIES.COM
Email : afiq_mbo@yah

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah SD Bantul
    Makalah SD Bantul
    Dokumen1 halaman
    Makalah SD Bantul
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah SD Bantul
    Makalah SD Bantul
    Dokumen1 halaman
    Makalah SD Bantul
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Buku
    Makalah Buku
    Dokumen2 halaman
    Makalah Buku
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Penelitian
    Makalah Penelitian
    Dokumen2 halaman
    Makalah Penelitian
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah SD Bantul
    Makalah SD Bantul
    Dokumen1 halaman
    Makalah SD Bantul
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah SD Bantul
    Makalah SD Bantul
    Dokumen1 halaman
    Makalah SD Bantul
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pelajaran
    Makalah Pelajaran
    Dokumen2 halaman
    Makalah Pelajaran
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pendidikan
    Makalah Pendidikan
    Dokumen1 halaman
    Makalah Pendidikan
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pelajaran
    Makalah Pelajaran
    Dokumen2 halaman
    Makalah Pelajaran
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Buku
    Makalah Buku
    Dokumen2 halaman
    Makalah Buku
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pendidikan
    Makalah Pendidikan
    Dokumen1 halaman
    Makalah Pendidikan
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Buku
    Makalah Buku
    Dokumen2 halaman
    Makalah Buku
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pendidikan
    Makalah Pendidikan
    Dokumen1 halaman
    Makalah Pendidikan
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Tugas KLPMK
    Tugas KLPMK
    Dokumen2 halaman
    Tugas KLPMK
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Aku
    Makalah Aku
    Dokumen13 halaman
    Makalah Aku
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran Kerja
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Lingkungan
    Makalah Lingkungan
    Dokumen8 halaman
    Makalah Lingkungan
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Chapter 1
    Chapter 1
    Dokumen10 halaman
    Chapter 1
    Adi Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ikan Komo
    Makalah Ikan Komo
    Dokumen11 halaman
    Makalah Ikan Komo
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • 1HK10846
    1HK10846
    Dokumen19 halaman
    1HK10846
    Lhylie Chie Lhyliecwettz
    Belum ada peringkat
  • Chapter 1
    Chapter 1
    Dokumen10 halaman
    Chapter 1
    Adi Prasetya
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5
    Tugas 5
    Dokumen11 halaman
    Tugas 5
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Aku
    Makalah Aku
    Dokumen13 halaman
    Makalah Aku
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Tugas 5
    Tugas 5
    Dokumen11 halaman
    Tugas 5
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Cinddereta Nyah Gita
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Cinddereta Nyah Gita
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ikan Komo
    Makalah Ikan Komo
    Dokumen11 halaman
    Makalah Ikan Komo
    Junior Warawarin
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Cinddereta Nyah Gita
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Cinddereta Nyah Gita
    Belum ada peringkat