Anda di halaman 1dari 18

RESUME

PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH

DISUSUN OLEH :
1. Reni Maynitasari (19.0601.0022)
2. Nirmala Titah Kinasih (19.0601.0024)
3. Hendro Suntoko (19.0601.0026)
4. Firda Rahmawati (19.0601.0028)
5. Devi Yulia Pramae Sella (19.0601.0030)
6. Rizal Cahyo Wibowo (19.0601.0046)

Prodi : D3 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAGELANG
2020
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :
7. Reni Maynitasari (19.0601.0022)
8. Nirmala Titah Kinasih (19.0601.0024)
9. Hendro Suntoko (19.0601.0026)
10. Firda Rahmawati (19.0601.0028)
11. Devi Yulia Pramae Sella (19.0601.0030)
12. Rizal Cahyo Wibowo (19.0601.0046)
Pengkajian diambil tanggal : 28 November 2020
Jam : 10.00

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. S
Pendidikan : SLTA
Umur : 55 tahun
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : RT 04 / RW 01, Mantenan, Kec. Mertoyudan
Suku : Jawa
Normor Telp : 085123568392
2. Komposisi keluarga:
Imunisasi
N Nama Anggota L/ Hub Pen CAMPA
Umur POLIO DPT HEPATITIS
o Keluarga P dg KK d K
BCG
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
50 suda suda suda suda
1. Ny. A P Istri tahun SLTP h h     h     h     sudah
Anak 18 suda suda suda suda
2. Nn. R P 1 tahun SLTA h h       h     h     sudah
Anak 12 suda suda suda suda
3. An. D L 2 tahun SD h h       h     h     sudah
3. Genogram

4. Tipe keluarga : Keluarga Inti

5. Suku bangsa : Keluarga merupakan suku Jawa

6. Agama : Keluarga beragama islam, dalam menjalankan perintah agama keluarga


cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat jamaah di Mushola
disekitar rumah, sholat Jumat di Masjid, acara tahlilan/yasinan (Bapak-bapak dan ibu
– ibu)
7. Status social ekonomi keluarga : semua anggota terlibat aktif dalam kegiatan social
masyarakat seperti kegiatan tahlilan, karangtaruna dan lain – lain. kepala keluarga
yaitu Tn. S dahulu merupakan perokok berat dengan frekuensi 1 pak perhari. Sejak
sakit frekuensi merokok dikurangi sekitar setengah pak perhari.
Sumber pengasilan adalah dari kegiatan buruh yang dilakukan oleh kepala keluarga
yaitu sekitar ± Rp. 1.800.000,-/bulan. Pengeluaran perbulan untuk keperluan makan ±
800.000,-/bulan dan sisanya untuk keperluan lain seperti membayar listrik, kebutuhan
anak sekolah
8. Aktifitas rekreasi keluarga : penggunaan waktu senggang oleh keluarga dengan
berekreasi kadang kadang jika ada waktu luang dan uang lebih

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap III, yaitu keluarga dengan
anak usia sekolah : anak pertama perempuan, masih sekolah di SLTA dengan usia 18
tahun, sedangkan anak kedua laki-laki usia 12 tahun dan masih sekolah di bangku SD
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi
C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI
1. Riwayat keluarga sebelumnya:
Riwayat kesehatan sebelumnya keluarga mengatakan tidak pernah sakit serius. Tn. S
mengalami batuk batuk dan linu-linu serta mempunyai riwayat TBC
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
N Nama Umur B Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
o kesehatan (BCG/Polio/ Kesehatan
B yang
DPT/HB/
Campak telah
dilakukan

Tn. S 55 50 TBC Sudah TBC Terapi


1. tahun kg

2. Ny. A 50 55 Sehat Sudah Tidak ada Tidak


tahun kg ada
3. Nn. R 18 45 Sehat Sudah Tidak ada Tidak ada
tahun kg
4. An. D 12 30 Sehat Sudah Tidak Tidak
kg kg ada ada

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:


Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan keluarga adalah BPJS

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
a. Gambaran tipe tempat tinggal:
Perumahan yang digunakan adalah permanen dan miliknya sendiri. Luas
perkarangan 5 x 9 meter dengan bangunan rumah 8 x 12 meter.

b. Denah rumah:

Kamar Tn. Kamar


DAPUR DAN S & Ny. A
RUANG tamu
MAKAN

Ruang
keluarga

WC Kamar
KAMAR Nn.
R An. D
c. Gambaran kondisi rumah:
Lantai rumah sebagian plester semen dan sebagaian keramik atap dari genteng.
Ventilasi ada beberapa yaitu : diruang tamu ada jendela, ruang tengah serta dapur,
ruang tengah serta ada lubang angin, penerangan menggunakan lampu listrik.,
ruang tengah terdapat bola lampu 30 watt, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur.
Tembok rumah sudah dicat
d. Dapur:
dapur berdinding semen dan lantainya keramik. dapur terdapat lampu 30 watt.
Terdapat ventilasi dan lubang angin
e. Kamar mandi:
Keluarga mempunyai kamar mandi dan WC.
f. Mengkaji pengaturan tempat tidur didalam rumah:
Kamar tamu ada semuah lampu 30 watt. Terdapat ventilasi dan lubang angin
g. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah:
masing masing kamar dan Ruang tamu cukup rapi dan bersih Keluarga
mempunyai tempat pembuangan limbah yang dibuang langsung di belakang rumah
dan dibiarkan tertutup
h. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah:
Anggota keluarga merasa nyaman dengan tinggal dirumahnya dan merasa betah
berada dirumah
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah:
Pengelolaan sampah biasanya dikumpulakan di TPS apabila sudah penuh
j. Penataan/pengaturan rumah:
Rumah keluarga Tn. S terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga , ruang makan; 4
kamar tidur masing-masing untuk Tn.S bersama Ny.A, Nn. R dan An.D; 1 dapur; 1
kamar mandi dan WC.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:


Tetangga di sekitar keluarga Tn. MS adalah bersuku Jawa, bahasa komunikasi
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa dan ada yang Bahasa indonsesia,
rata- rata tetangga Tn. S bermata pencaharian sebagai buruh. Keluarga mempunyai
alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio. Jika ada kegiatan sosial
kemasyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras suara yang ada di musholla
atau mesjid.

3. Mobilitas geografis keluarga:


Keluarga Tn. S Keluarga kadang-kadang pergi ke tempat-tempat yang jauh. Kegiatan
rutin harian adalah bekerja buruh di pabrik. Tempat tinggal keluarga juga tidak
berpindah – pindah. Sanak famili dari Tn.S maupun Ny.A juga berada di sekitar
tempat tinggalnya (masih satu desa).
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Komunikasi antar keluarga/warga biasanya dilakukan saat mereka melakukan
kegiatan keagamaan seperti tahlilan, yasiinan, karang taruna dan kegiatan-kegiatan
keagamaan lainnya.
5. Sistem pendukung keluarga:
Jumlah anggota keluarga yaitu 4 orang, ke puskesmas bersama, saling mendukung
satu sama lain. Keluarga juga mempunyai jaminan BPJS
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga:
Keluarga Tn. MS dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Dalam keluarga
mempunyai kebiasaan berkomunikasi setiap saat dan waktu santai. Komunikasi saat
makan sering dilakukan, dan terbiasa makan bersama
2. Struktur kekuatan keluarga:
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. S dalam mempengaruhi tetangga. Kekuatan dalam
keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn. S
dan Ny.A cukup bijaksana, tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau masalah
yang dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat mendorong Tn.MS untuk berobat
secara teratur sampai sembuh. Ny.A sering mengingatkan Tn.S jika lupa minum obat.
3. Struktur peran (formal dan informal):
Formal : Tn. S sebaia kepala kepala keluarga, Ny. A sebagai istri
Informal : Tn. S bekerja untuk mencari nafkah
4. Nilai dan norma keluarga:
Keluarga Tn. S menganut agama Islam, dalam kehidupan keseharian diwarnai
dengan kebiasaan secara agamis. Disamping itu keluarga menganut kebudayaan
Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. S
tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif:
Dalam kehidupan keseharian, keluarga Tn. MS sangat harmonis, rukun dan tentram.
Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau
ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang
sama yaitu keadaan sakit atau ditimpa musibah.
2. Fungsi sosialisasi:
Hubungan dalam keluarga Tn. S menganut kebudayaan jawa. Dalam berhubungan
dengan anggota masyarakat, keluarga tidak tampak kaku. Keluarga sangat membaur
dengan budaya yang ada disekitarnya
3. Fungsi perawatan kesehatan:
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena
keluarga tidak menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn. S dianggap
sebagai batuk biasa dan keluarga sudah memeriksakannya ke Puskesmas Singosari
dan sudah mendapat terapi.. Sejak awal pengobatan, Tn.S mengatakan sudah
berobat secara teratur. Kalau obat habis, keluarga langsung pergi ke Puskesmas
untuk mengambil obat. Tn.S mengatakan sebenarnya malas minum obat karena
setelah minum obat, ia merasa mual dan kembung. Tapi Tn.S ingin cepat sembuh,
sehingga walaupun malas ia tetap meminum obatnya.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan, keluarga Tn. S mampu untuk memanfaatkannya,
karena Tn. S selama sakit berobat ke Puskesmas.
4. Fungsi reproduksi:
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. S adalah 2 orang, Ny.A menggunakan PIL KB.
5. Fungsi ekonomi:
Keluarga Tn. S termasuk keluarga yang berkecukupan hal ini dapat dilihat dari
penghasilan tiap bulanya hanya sekitar Rp.1.800.000/bulan. Dalam pemenuhan
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. S cukup. Untuk memenuhi kebutuhan
makan sehari-hari, Tn.S membeli sayur dan lauk pauk di pasar
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang:
Keluarga Tn. S mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik itu stess
jangka pendek ( < 6 bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi keluarga Tn.
S hanya mengalami stress biasa yang dapat dengan segera diatasi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor:
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. S adalah dengan cara musyawarah
antar anggota keluarga, kadang juga melibatkan anaknya. Misalnya dalam
menentukan pengobatan Tn. S, dalam pengambilan keputusan di keluarga yang
paling menonjol adalah Tn. S
3. Strategi koping yang digunakan:
Dalam strategi keluarga sabar, perhatian, suportif dan menghabiskan waktu bersama.
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
4. Strategi adaptasi disfungsional:
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. S biasanya
mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga
keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.
H. PEMERIKSAAN FISIK (Setiap individu anggota keluarga)
a. Pemeriksaan Fisik Tn. S
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang lalu Tn. S sering batuk
yang disertai adanya dahak yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah
dalam dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan menurun, berat badan agak
menurun.
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. S tidak pernah menderita penyakit yang berat,
kronis atau penyakit yang menular. Tn. S tidak pernah minum – minuman keras, tapi
merupakan perokok berat dengan frekwensi 1 – 1,5 pak perhari.
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84/menit, respirasi 22/menit,
tinggi badan 162 cm, berat badan 48 kg.
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada luka,
ketombe dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih, tidak
rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, konjungtiva
agak anemis, tidak ada benjolan abnormal, penglihatan agak kabur.
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran baik, tidak ada radang atau
benjolan yang abnormal.
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi
normal, adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan tidak
ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada, uvula
simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi deviasi
septum nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
Leher , posisi trachea simetris, tidak ditemukan pembesaran tyroid dan perubahan
suara serta pembesaran kelenjar limfe.
Thorak : bentuk normal, frekwensi pernafasan 22 permenit, terdapat retraksi
intercosta dan batuk produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama. Fokal
fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada kanan, perkusi suara dullness. Suara nafas
bronchial dan bronkho-vesikuler terdapat ronkhi basah. Jantung suara S1 dan S2
tunggal, tidak ada tanda – tanda pembesaran jantung. Kelainan tulang belakang
tidak ditemukan.
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi tympani,
hepar , lien tidak ada kelainan
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot
empat.
b. Pemeriksaan Fisik Ny. A
Riwayat Kesehatan masa lalu : Ny. A tidak pernah menderita penyakit yang berat,
kronis atau penyakit yang menular.
Tanda vital : tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80/menit, respirasi 14/menit,
tinggi badan 152 cm, berat badan 52 kg.
Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius, tanda-tanda penularan kuman TBC
dari Tn.S ke Ny.A. Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk yang
menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala penyakit yang lain.

c. Pemeriksaan Fisik An. D


Riwayat Kesehatan masa lalu : An.D tidak pernah menderita penyakit yang berat,
kronis atau penyakit yang menular.
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80/menit, respirasi 18 x/menit,
tinggi badan 144 cm, berat badan 38 kg.
Tidak tampak gejala-gejala penyakit yang serius, tanda-tanda penularan kuman TBC
dari Tn.S ke An.D. Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk yang
menetap. Juga tidak mengeluhkan gejala-gejala penyakit yang lain.

d. Pemeriksaan Fisik Nn. R


Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.A, Nn.R tidak pernah menderita penyakit
yang berat, kronis atau penyakit yang menular. Saat kumnjungan pertama, perawat
tidak berjumpa dengan Nn.R karena belum pulang dari sekolahnya.

I. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga berharap agar batuk Tn.S segera sembuh sehingga tidak mengalami
gangguan saat bekerja.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Keluarga berharap dengan adanya petugas kesehtaan dapat membantu
penyembuhan penyakit Tn. S.
Magelang , ...............................
TTD

--------------------------------------

FORMAT DIAGNOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS : Resiko kerusakan
- Keluarga mengatakan Tn.S sudah penatalaksanaan
menjalani pengobatan sejak bulan program terapi di
Agustus 2019 rumah (pengobatan
- Tn.S mengatakan sering lupa minum tidak tuntas)
obat, tapi selalu diingatkan oleh
istrinya
- Tn.S mengatakan sering mual dan
kembung setelah minum obat
- Tn.S mengatakan sebenarnya malas
minum obat, tapi ia ingin
penyakitnya cepat sembuh

DO :
- Pemeriksaan fisik: bentuk dada
normal, terdapat retraksi intercosta,
batuk produktif. Nafas agak sesak.
- Keadaan kamar klien kurang bersih.
- Ventilasi kurang karena jendela /
lubang angin terlalu sempit (kurang
dari 10% luas lantai).
B. PERUMUSAN DIAGNOSI
KEPERAWATAN

N Diagnosis Keperawatan
o
1 Resiko kerusakan penatalaksanaan
program terapi di rumah (pengobatan
tidak tuntas)

C. PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Diagnosa Kep :
Resiko kerusakan penatalaksanaan program terapi di rumah
(pengobatan tidak tuntas)

No Kriteria Skala Bobo Skoring Pembenaran


t
1 Sifat masalah 1 2/3X1=2/3 Tn. S merasa malas minum obat,
- Tidak/ kurang 3 dan sering lupa
sehat 2
- Ancaman 1
kesehatan
- Keadaan
sejahtera
2 Kemungkinan 2 1/2X2=1 Pengobatan jangka panjang
masalah dapat 2 membutuhkan kesabaran dan
1 dukungan yang besar dari orang-
diubah - Mudah orang terdekat, yang mau
0
- Sebagian mengingatkannya jika upa minum
obat
- Tidak dapat
3 Potensi masalah 1 2/3X1=2/3 Dukungan istri cukup baik, selalu
untuk dicegah - 3 mengingatkan Tn.S jika lupa
2 minum obat
Tinggi
1
- Cukup
- Rendah
4 Menonjolnya 1 1/2X1=1/2 Keluarga tidak merasakan adanya
masalah - 2 masalah yang harus segera
Masalah berat ditangani
harus segera
ditangani - Ada 1
masalah tetapi
tidak perlu
segera ditangani 0
- Masalah tidak
dirasakan

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Priorita Diagnosis Keperawatan Skor
s
1 Resiko kerusakan penatalaksanaan program terapi di rumah 3 1/6
(pengobatan tidak tuntas)
2
3
FORMAT RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


N Hari / Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi
o Tanggal Keperawatan Umum

1. Sabtu, Resiko Keluarga Setelah - Jelaskan kepada


28 kerusakan memahami dilakukan keluarga tentang
Novem penatalaksan tentang tindakan manfaat fasilitas
ber aan program kondisi, keperawata kesehatan yang
2020 terapi di tindakan n selama ada di
rumah pencegahan 1x24 jam masyarakat.
infeksi,
(pengobatan diharapkan: - Kaji pengetahuan
penatalaksa
tidak tuntas) Klien keluarga tentang
naan stress,
faktor mengetahui manfaat fasilitas
pemberat, tindakan kesehatan yang
tanda dan pencegaha ada di
gejala n infeksi , masyarakat.
komplikasi, penatalaksa
dan naan stress,
sumber- faktor
sumber di pemberat,
komunitas tanda dan
yang dapat gejala
digunakan. komplikasi,
dan sumber
– sumber di
komunitas
yang dapat
digunakan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari / Tanggal Diagnosa Implenebtasi Paraf


.
1. Sabtu, 28 November Resiko -Menjelaskan
2020 kerusakan kepada
10.00 WIB penatalaksanaan keluarga
program terapi tentang
(pengobatan manfaat
tidak tuntas ) fasilitas
kesehatan
yang ada di
masyarakat.
2. Sabtu, 28 November Resiko - Mengjkaji
2020 kerusakan pengetahua
12.00 WIB penatalaksanaan n klg tentang
program terapi manfaat
(pengobatan fasilitas
tidak tuntas) kesehatan
yang ada di
masyarakat.
EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi


1. Sabtu, 28 Resiko kerusakan penatalaksanaan S: Keluarga
November program terapi (pengobatan tidak mengatakan
2020 tuntas ) mengetahui
16.00 WIB manfaat yang di
dapat dari fasilitas
kesehatan yang
ada di masyarakat
O : Keluarga
mampu
menjelaskan
manfaat dari
fasilitas kesehatan
yang ada di
masyarakat.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
intervensi
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai