Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devi Yulia Pramae Sella

Npm : 19.0601.0030
Prodi : D3 Keperawatan

RESUME

TES WEBBER DAN RINNE


1. Tes Garpu tala - Tes Rinne
Garpu tala normal dengan frekuensi optimal 512. Garpu tala terdiri dari bagian
kaki yang akan bergetar, bata untuk memegang. Cara memegang garpu tala dengan
memegang batangnya tidak boleh bagian kakiknya karena akan mempengaruhi
getarannya
Cara menggetarkan garputala dengan memukulkan kebagian tangan kemudian
setelah dibunyikan letakan dibagian belakang telinga pasien, begitu suara berhenti pasien
diminta memberi tanda
Tes rinne ini bertujuan untuk membandingkan antara tulang dan hantaran udara
pada telingan yang sama. Setelah garputala bergetar simpan di tulang mastoid ini
brtujuan untuk menilai hantaran tulang atau fungsi koklea. Saat suara sudah tidak
terdengar lagi kemudian garputala dipindahkan kedepan telinga dengan jarak yang
kurang lebih 2 –3 cm, hal ini bertujuan untuk memeriksa hantaran udara atau fungsi
konduksi yang terjadi di telinga luar dan telinga tengah.
 Rinne dikatakan positif : suara garpu tala terdengar didepan liang telinga (terjadi
pada pendengaran normal atau gangguan sensorineural). Kondidi ini terjadi karna
aktifisi telinga tengah tidak terganggu
 Rinner dikatakan negative : suara garpu tala tidak terdengar didepan liang telinga
(terjadi pada gangguan konduktif). Konisis ini terjadi karena telinga tengah
terganggu
2. Tes garpu tala – tes webber
Digunakan untuk mengetahui tipe dari gangguan dengar
Garpu tala normal dengan frekuensi optimal 512 sesuai dengan frekuensi
percakapan. Garpu tala terdiri dari bagian kaki yang akan bergetar, bata untuk
memegang. Cara memegang garpu tala dengan memegang batangnya tidak boleh bagian
kakiknya karena akan mempengaruhi getarannya
Cara menggetarkan garpu tala menjepitkan kedua kaki garpu tala atau bisa
memukulkan ke bagian tangan. Kemudia garputala yang telah dibunyikan ditempelkan di
bagian di kening atas dahu atau diatas tengah. Kemudian minta pasien mendegarkan
suara apakah tredengar sama atau tidak antara telinga kiri dan kanan atau bagian mana
yang terdengar lebih keras.
Pada prinsipnya tes webber ini bertujuan untuk membandingkan hantaran tulang
dan kerja telinga. Dengan menilai apakah suara terdengar sama antara kiri dan kanan,
atau terdengar lebih keras disalah satu sisi telinga.
 Suara terdengar sama dikedua telinga berarti pendengaran kedua telinga sama
atau normal
 Bila terjadi lateralisasi ke telinga yang bermasalah artinya telinga mengalami
gangguan dengar konduktif pada telinga yang bermasalah
 Bila lateralisasi ke telinga yang sehat atau tidak bermasalah artinya telinga
mengalami gangguan dengar sensorineural pada telinga yang bermasalah

PEMERIKSAAN VISUS
1. Melakukan anamnesi : nama, usia, alamat. Menanyakan keluhan pada pasien
Mengatakan diagnosis kepada pasien. Menjalaskan prosedur yang akan dilakukan
Mencuci tangan dengan 6 langkah
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan pertama dimulai dengan mata kanan dan meminta pasien untuk
menutup mata kiri menggunakan tangan, perawat menunjuk huruf kemudia pasien
mengatakan hasilnya. Jarak pasien dengan Snellen chart 6 meter. Saat pasien tidak
bisa melihat dijarak 6 meter makan minta pasien untuk melanglah maju satu langkah
dan perawat melakukan dengan menunjukkan jari. Kemudain minta pasien maju
selangkah lagi dan perawat melambaikan tangan dan minta pasien mengatakan
lampbaian apakah horizontal atau vertical. Setelah itu lakukan pemeriksaan pada
mata sebelah kiri dengan tindakan yang sama
3. Hasil pemeriksaan dan edukasi pasien
Orang normal dapat melihat objek pada jarak 300 meter, tetapi ketika klien hanya
bisa melihat suatu objek pada jarak 1-6 meter.

Anda mungkin juga menyukai