Anda di halaman 1dari 12

Pemeriksaan

Telinga
Gracella Faustine
1810211117
Pemeriksaan harus dimulai dengan inspeksi dan palpasi
aurikula dan jaringan di sekitar telinga. Liang telinga juga harus
diperiksa, mula-mula tanpa spekulum sebelum memeriksa
membran timpani. Tarik telinga keatas dan kebelakang pad
pada orang dewasa, dan kebawah pada bayi

Otoskop dipegang dengan tangan


kanan untuk memeriksa telinga kanan pasien
dan dengan tangan kiri bila memeriksa telinga
kiri.

Menggunakan otoskop, untuk melihat liat telinga


Dan membran timpani
Bila terdapat serumen dalam liang telinga
yang menyumbat maka serumen ini harus
dikeluarkan. Jika konsistensinya cair dapat dengan
kapas yang dililitkan, bila konsistensinya
lunak atau liat dapat dikeluarkan dengan
pengait dan bila berbentuk lempengan dapat
dipegang dan dikeluarkan dengan pinset. Jika
serumen ini sangat keras dan menyumbat
seluruh liang telinga maka lebih baik dilunakkan
dulu dengan minyak atau karbogliserin. Bila sudah lunak atau
cair dapat dilakukan irigasi dengan air supaya liang telinga
bersih.
Pemeriksaan Telinga
Tuli konduktif : masalah di telinga luar atau tengah yang
mencegah terhantarnya bunyi dengan tepat dinamakan
gangguan pendengaran

Tuli sensorineural : hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel


rambut) dalam rumah siput dan biasanya bersifat
permanen.
Uji
Pendengaran
• Uji Rinne
• Uji Weber
• Uji ABC
Kaki garputala tersebut diletakkan pada tulang mastoid telinga yang diperiksa selama 2-3 detik. • Uji Swabach
Kemudian dipindahkan ke depan liang telinga selama 2-3 detik. Pasien menentukan ditempat mana yang • Uji Bing
terdengar lebih keras. Jika bunyi terdengar lebih keras bila garputala
diletakkan di depan liang telinga berarti telinga yang diperiksa normal atau menderita tuli
sensorineural. Keadaan seperti ini disebut Rinne positif. Bila bunyi yang terdengar lebih
keras di tulang mastoid, maka telinga yang diperiksa menderita tuli konduktif dan biasanya
lebih dari 20 dB. Hal ini disebut Rinne negatif
2
Pada keadaan normal pasien mendengar suara di
tengah atau tidak dapat membedakan telinga mana yang
mendengar lebih keras. Bila pasien mendengar lebih keras
pada telinga yang sehat (lateralisasi ke telinga yang sehat)
berarti telinga yang sakit menderita tuli sensorineural.
Uji Weber
.
Bila pasien mendengar lebih 'keras pada telinga yang sakit
(lateralisasi ke telinga yang sakit) berarti telinga yang sakit
menderita tuli konduktif.
3.Uji Swabach
Tes untuk membandingkan hantaran tulang orang diperiksa dengan pemeriksa
yang pendengarannya normal tanpa menutup external auditory canal. Jika

4.Uji Absolute Bone Conduction


memanjang  tuli konduktif. Memendek  Tuli sensori neural

Tes untuk membandingkan hantaran tulang orang diperiksa


dengan pemeriksa yang pendengarannya normal dengan
menutup external auditory canal menggunakan tragus
5. Uji Bing
Pemeriksaan efek oklusi, di mana penala terdengar Iebih keras bila telinga nornral
ditutup. Bila liang telinga ditutup dan dibuka bergantian saat penala yang
Bergetar ditempelkan pada mastoid, tulang telinga normal akan menangkap bunyi
yang mengeras dan melemah (Bing positil). Hasil serupa akan didapat pada gangguan
pendengaran sensorineural, namun pada pasien dcngan pcrubahan mekanisme
konduktif sepcrli penderita otitis media atau otosklerosis, tidak menyadari adanya
perubahan kekerasan bunyi tersebut (Bing negatif).
Timpanografi
Timpanometri merupakan alat pengukur tak langsung dari kelenturan (gerakan)
membrana timpani
dan sistem osikular dalam berbagai kondisi tekanan positif, normal atau negatif.
Radiological Examination
Plain X-Ray CT Scan MRI
tumours, intracranial It is a noninvasive procedure,
bleeding, infarcts, cysts, Fractures are better
abscesses, hydrocephalus, visualised, Tumours are
aneurysms and various eye better differentiated from
and ENT lesions. muscles and blood vessels
than by CT Scanning, Arteries
and veins
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai