Anda di halaman 1dari 18

TATA LAKSANA

FARMAKOLOGI NON-FARMAKO
•Natrium Diklofenak – Oral – 50mg 2x/1x sehari – selama 5 hari
•Natrium Diklofenak – Gel – secukupnya – dibagian yang sakit

•Glukosamin + Kondroitin Sulfat – 1500mg sehari

•Vitamin E 400 IU perhari

•Asam Hyaluronic Acid 2ml - Intraarticular

•Plasma Rich Platelet - Intraarticular


• Absorpsi obat ini melalui saluran cerna sangat cepat
• Obat ini terikat 99% pada protein plasma
• mengalami efek lintas awal sebesar 40-50%.
• Waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, namun diklofenak diakumulasi di cairan sinovial
sehingga efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat
tersebut.

Efek samping : mual, gastritis, eritema kulit dan sakit kepala


Kontra indikasi : hepatotoksik(menghasilkan enzim transaminase), Pemakaian selama
kehamilan tidak dianjurkan.
Alternatif berupa bentuk sediaan dengan rute pemberian topikal.
Merupakan inhibitor nonselektif enzim siklooksignase-1(COX-1) dan siklooksigenase-2(COX-2)
MELOXICAM
• Meloxicam adalah suatu enolkarboksamida yang berkaitan dengan
piroxicam dan terbukti lebih menghambat COX-2 daripada COX-
1, khususnya pada dosis terapi yang paling rendah yakni 7,5
mg/hari.

• Obat ini populer di eropa untuk mengobati kebanyakan penyakit


reumatik serta untuk terapi osteoarthritis. Efektifitasnya sama
dengan NSAID lainnya.

• Meloxicam menyebabkan lebih sedikit gejala dan komplikasi pada


saluran cerna daripada diklofenak.
• Indikasi: osteoarthritis dan rheumatoid arthritis

• Efek samping: gangguan pencernaan, anemia, pusing, sakit kepala

• Kontraindikasi: pasien yang hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau NSAID


lainnya, penderita dnegan penyakit ginjal berat, anak-anak, tukak lambung, perdarahan
gangguan saluran pencernaan.

• Interaksi obat:
- Aspirin meningkatkan konsentrasi meloxicam dalam serum
- Risiko pendarahan dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan
- Penggunaan bersamaan dengan kostikosteroid dapat meningkatkan risiko tukak
lambung
GLUKOSAMIN SULFAT
• Glukosamin yang dijumpai dalam jaringan manusia merupakan
substrat untuk produksi kartilago sendi. Glukosamin juga berperan
sebagai nutrien bagi kartilago.

• Glukosamin yang ada dipasaran berasal dari golongan kepiting dan


krustasea lainnya.

• Sebagai suplemen diet glukosamin terutama digunakan untuk


nyeri yang terkait dengan osteoartritis lutut.
• Glukosamin digunakan dalam produksi glikosaminoglikan dan proteoglikan lain
pada kartilago sendi. Pada OA, laju produksi kartilago baru dikalahkan oleh
laju degradasi kartilago yang ada.

• Efek samping: alergenisitas silang pada penderita alergi kerang

• Tidak ada interaksi obat dengan glukosamin

• Dosis yang paling banyak digunakan dalam uji klinis adalah 500 mg 3x1 atau
1500 mg 1x1

• Tidak memiliki efek analgesik langsung dalam peredaan nyeri, biasanya 1-2
bulan.
CHONDROITIN
• Kondroitin merupakan glikosaminoglikan yang diperlukan untuk pembentukan
proteoglikan di tulang rawan sendi.

• Kondroitin memiliki struktur hidrofilik, makromolekul polisakarida dalam bentuk


gel yang memfasilitasi rawan sendi untuk menyerap airdalam jumlah banyak
sehingga menyebabkan sendi dapat bersifat seperti bantalan.

• Kondroitin dipercaya memperbaiki fungsi sendi dengan meningkatkan sintesis


endogen dan mencegah degradasi enzimatik glikosaminoglikan.
• Dosis yang direkomendasikan untuk kondroitin adalah sebesar 800 mg-1200 mg
per hari.

• Mayoritas dosis dihidrolisis menjadi monosakarida di saluran cerna, hanya


sejumlah kecil dari disakarida dan oligosakarida dan polisakarida yang dapat
melewati proses pencernaan di usus dan diserap ke dalam aliran darah dan sendi.

• Mekanisme kerja kondroitin sulfat adalah meningkatkan konsentrasi GAG sendi


dan meningkatkan viskositas cairan sendi. Penyembuhan struktur sendi dan
pengembalikan fungsi merupakan akibat dari peningkatan sintesis asam hialuronat
endogen dan glikosaminoglikan sulfat dari kondroitin sulfat dan berkurangnya
pemecahan glikosaminoglikan sendi akibat menurunnya aktivitas collagenolitic
dan inhibisi enzim seperti fosfolipase A2 dan N-asetilglukosamineidase.
• upregulate the activity of antioxidant in the musculoskeletal system (Chin et al., 2013).
• It can also inhibit inflammation (Elisia and Kitts, 2015),
• used as an agent to suppress oxidative stress
• prevented matrix degradation more effectively than vitamin C
Kebanyakan vitamin E diekskresi secara
lambat 1 IU is the biological equivalent of
ke dalam empedu, sedangkan sisanya about 0.667 mg d-alpha-tocopherol
diekskresi (2/3 mg exactly), or of 0.90 mg of dl-
melalui urin sebagai glukuronida dari asam alpha-tocopherol
tokoferonat atau metabolit lain.
Hyaluronic acid. Hyaluronic acid occurs
naturally in joint fluid, acting as a shock
absorber and lubricant.
kaya akan faktor pertumbuhan dan mampu
membantu regenerasi, dan memicu
meningkatnya aliran darah dalam sendi
reduce pain by shifting your
weight off the most damaged
portion of your knee. This may
improve your ability to get
around and help increase the
distance you can walk
comfortably.
EXERCISE
Ada lima zona detak jantung (HR) yang berbeda 1-5, dan rencana pelatihan dapat
mencakup latihan di kelima zona tersebut.
Intensity : [(220-usia) x 50%)]  78bpm
A. Zona HR satu: 50-60% dari HR maksimal
Intensitas latihan: sangat ringan
Pelatihan pada intensitas ini akan meningkatkan proses pemulihan dan
mempersiapkan berlatih di zona HR lebih tinggi.

B. Zona HR dua: 60-70% dari HR maksimal


Intensitas latihan: ringan
Berolahraga di zona dua akan terasa ringan dan pasien akan mencapai durasi lebih
panjang. Meningkatkan daya tahan umum. Tubuh menjadi lebih baik dalam proses
penyerapan oksigen dan proses pembakaran lemak.
C. Zona HR tiga: 70-80% dari HR maksimal
Intensitas latihan: sedang
Berlari sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi sirkulasi darah.

D. Zona HR empat: 80-90% dari HR maksimal


Intensitas latihan: tinggi
Tahapan latihan menjadi sulit. Pasien akan bernafas terengah-engah,
berlari sambil menyesuaikan dan menstabilkan diri.

E. Zona HR lima: 90-100% dari HR maksimal


Instensitas latihan: Maksimal
Usaha maksimal jantung, darah dan sistem pernafasan bekerja pada
level dan kapasitas maksimal. Asam laktat akan terbentuk dalam
darah.
Weight Management
Excess weight adds additional stress to
weight-bearing joints, such as the hips,
knees, feet and back. Losing weight can help
people with OA reduce pain and limit further
joint damage. The basic rule for losing weight
is to eat fewer calories and increase physical
activity.
Stretching
Slow, gentle stretching of joints may improve
flexibility, lessen stiffness and reduce pain.

Anda mungkin juga menyukai