Anda di halaman 1dari 6

 Nama: Brian Depthios

 Nomor: 1113903
 Kelas: Akuntansi Sektor Publik B

Audit Sektor Publik

PENGERTIAN

Auditing adalah suatu proses sitematik yang secara objektif terkait evaluasi bukti-bukti
berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau
tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan criteria yang ada, serta mengomunikasikan
hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak yang berkpentingan

Audit Sektor Publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang menyediakan
pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari penerimaan pajak dan
penerimaan Negara lainnya dengan tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang
ditemukan dan kriteria yang ditetapkan. Audit Sektor Publik di Indonesia dikenal sebagai Audit
Keuangan Negara, yang diatur dalam UU no 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini menyatakan bahwa pemeriksaan
berfungsi untuk mendukung keberhasilan upaya pengelolaan keuangan Negara secara tertib dan
taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jenis Audit Sektor Publik

Pada umumnya di kelompokan pada 4 jenis, yaitu :

1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement audit), audit terhadap laporan keuangan
dan menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
2. Audit Kepatuhan (Compliance audit), yang bertujuan untuk menentukan apakah yang
diaudit sesuai dengan perundang-undangan/peraturan/kebijakan yang ditetapkan.
3. Audit Operasional/Kinerja (Operational audit), yang bertujuan mereview secara
sistematik program/kegiatan suatu organisasi (Pemerintah: Departemen, Badan/Lembaga,
Pemda. BUMN/D, Swasta, Perguruan Tinggi). Cakupan audit : (c-1) Kinerja ; (c-2)
Mengidentifikasi tantangan dan peluang ; (c-3) Membuat Rekomendasi untuk perbaikan
manajemen dan kinerja.
4. Audit Khusus (Investigasi audit), yang bertujuan pendalamaan dari suatu laporan,
dikarenakan laporan/pengaduan dari masyarakat maupun dari staf/karyawan
organisasi/perusahaan, atau karena terjadi penyimpangan/atau hal-hal khusus yang
kejadiannya berlangsung dalam kurun waktu tidak terbatas (misalnya kejadian pada 5
atau 2 tahun yang lalu), atau dari hasil audit yang perlu untuk didalami.

Audit Keuangan Sektor Publik

Secara spesifik pendefinisian suatu audit atas laporan keuangan dapat dikemukakan sebagai
berikut:

Tujuan pengujian atas laporan keuangan oleh auditor independen adalan merupakan ekspresi
suatu opini secara jujur tentang posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas yang disesuaikan
dengan prinsip akuntansi berterima umum. Laporan auditor merupakan media yang
mengekspresikan opini auditor atau, dalam kondisi tertentu, menyangkal suatu opini.

Sistem Audit Keuangan Sektor Publik

A .Pemeriksaan Siklus Pendapatan

Tujuan dari audit siklus pendapatan adalah untuk mengungkapkan ada tidaknya salah saji yang
material dalam pos pendapatan daerah/organisasi, dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain
yang sah.

b.  Pemeriksaan Siklus Belanja

Audit terhadap siklus belanja organisasi sektor publik terdiri dari audit terhadap belanja
aparat/pegawai/SDM dan belanja pelayanan publik. Belanja aparat dan belanja pelayanan publik
terdiri dari belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja
modal/pembangunan. Tujuan audit siklus belanja adalah untuk memperoleh bukti mengenai
masing-masing asersi yang signifikan, yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus belanja.

c. Pemeriksaan Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan asset/harta yang dimiliki oleh organisasi sektor publik yang digunakan
dalam kegiatan operasi organisasi, dan tidak untuk diperjualbelikan serta digunakan lebih dari
satu tahun (periode akuntansi) guna mencapai tujuan organisasi. Audit atas aktiva tetap ini sangat
penting karena aktiva tetap memiliki porsi terbesar sebagai asset/harta yang dimiliki oleh
organisasi sektor publik. Tujuan audit aktiva tetap adalah untuk memperoleh bukti tentang setiap
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo aktiva tetap.

d.  Pemeriksaan Jasa Personalia

Siklus jasa personalia sangat penting karena masalah gaji, pajak


penghasilan pegawai, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakan komponen biaya utama di
hampir semua entitas. Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang
berkaitan dengan kompensasi (penggajian) pimpinan/eksekutif organisasi sektor publik serta
pegawai/ pekerjaannya. Kompensasi tersebut meliputi gaji, intensif lembur, komisi, dan berbagai
bentuk tunjangan lainnya.

e. Pemeriksaan Siklus Investasi

Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva yang
diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan dan tingkat pengembalian yang
diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam
mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode
berjalan.Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Aktivitas
pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari
atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan
dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan meliputi, misalnya mendapatkan pinjaman, lease modal,
menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan
juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang mengakuisisi kembali saham/treasury
stock, dan membayar dividen.
f. Pemeriksaan Siklus Saldo Kas

Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus


investasi, dan siklus jasa personalia. Entitas harus mengeluarkan kasnya untuk memperoleh
berbagai sumber daya yang diperlukan organisasi sektor publik (siklus belanja). Pengeluaran kas
tersebut juga meliputi pengeluaran untuk memperoleh sumber daya manusia (siklus jasa
personalia). Siklus investasi juga berkaitan erat dengan siklus kas. Entitas yang melakukan
investasi harus mengeluarkan sejumlah uangnya untuk membeli saham atau surat berharga lain.
Investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan yang akhirnya akan menambah kas. Saldo kas
meliputi kas di tangan atau yang disimpan dalam entitas, kas di bank, dan dana tertentu yang
disisihkan (seperti dana kas kecil).

2. Siklus Audit Keuangan Sektor Publik

Langkah-langkah dapm perencanaan audit keuangan terdiri dari :

1. Penentuan tujuan dan lingkup audit


2. Pemahaman atas Sistem Akuntansi Keuangan Publik
3. Penilaian risiko
4. Penyusunan rencana audit:
a) Penetapan regulasi audit keuangan
b) Penyusunan perencanaan audit tahunan oleh lembaga auditor
c) Temu rencana audit tahunan
d) Penerbitan regulasi tentang tim dan kebijakan audit tahunan
e) Penerimaan regulasi organisasi yang akan diaudit
f) Survei awal karakter industri atau organisasi yang akan diaudit
g) Pembuatan program audit
h) Penerbitan surat tugas audit
i) Pelaksanaan audit keuangan
j) Pembuatan daftar temuan
k) Pembicaraan awal tentang daftar temuan
l) Penyusunan draft laporan hasil pemeriksaan
m) embahasan draft laporan hasil pemeriksaan dengan organisasi yang diaudit
n) Penyelesaian laporan hasil pemeriksaan
o) Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan
p) Penerbitan laporan hasil pemeriksaan

3. Teknik Audit Keuangan Sektor Publik

Adapun teknik audit keuangan sektor publik, yaitu:

1. Prosedur analitis
2. Inspeksi
3. Konfirmasi
4. permintaan keterangan
5. Perhitungan
6. Penelusuran
7. Pemeriksaan bukti pendukung
8. Pengamatan
9. Pelaksanaan ulang
10. Teknik audit berbantuan komputer
11. Pengujian pengendalian
12. Pengujian substantif.

Audit pada Pemerintah Pusat

Audit atas pemerintah pusat ditujukan pada perolahan bukti audit yang cukup dan tepat,
apakah laporan keuangan menyajikan secara benar dan tepat, apakah laporan keuangan
menyajikan secara benar dan wajar posisi keuangan pemerintah puast yang berasal dari operasi,
dan perubahannya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Audit pada Pemerintah Daerah

Persiapan suatu daerah sangat penting dan ti8dak bisah dipsahkan begitu saja dengan
penyiapan proses audit. Namun, dalam proses ini daerah akan menunjukkan dengan dasar yang
cukup dan tepat bukti-bukti audit, apakah Laporan Keuangan menyajikan secara benar dan wajar
posisi keuangan Pemda sebagai hasil dari operasi, dan perubahannya sesai dengan UU 17/23
tentang Keuangan Negara, dan UU lainnya
Audit pada LSM

Menjamurnya LSM merupakan pemicu untuk diaujukannya persyaratan-persyaratan oleh


lembaga-lembaga keuangan internasional. Persyaratan ini membuat dampak negatif yaitu LSM
“Jadi-Jadian”. Sehingga diperlukanlah tenaga audit professional agar dampak negative tersebut
dapat dikurangi. Dalam organisasi LSM dilakukan 2 jenis audit yaitu: Audit kinerja keuangan
dan Audit kinerja nonkeuangan.

Audit pada Yayasan

Audit yang diselenggarakan atas semua kegiatan yang dilaksanakan yayasan dapat dibagi
menjadi audit keuangan dan audit kinerja. Dalam audit, penetapan tujuan harus dilakukan untuk
menentukan jenis audit yang akan dilaksanakan serta standar audit yang harus diikuti oleh
auditor. Audit dapat mempunyai gabungan tujuan audit keuangan audit kinerja, atau dapat juga
mempunyai tujuan yang terbatas pada beberapa aspek dari masing-masing jenis audit tersebut.

Audit pada partai politik

Hampir sama dengan audit sector public yang lain, dilakukannya audit kinerja keuangan dan
audit kinerja non keuangan (penjelasan kedua audit tersebut ada di halaman di 375).

Anda mungkin juga menyukai