KBRN, Jakarta : Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menetapkan Raffi Ahmad
dan tujuh orang temannya sebagai tersangka. Dari para tersangka itu, ternyata Raffi
menghadapi ancaman hukuman yang paling berat. Pasalnya, barang bukti berupa
ganja dan pil metilon yang disita aparat BNN itu, merupakan milik Raffi.
Bukan hanya pengguna, Rafi juga sebagai pemilik dari narkoba yang disita dari
dalam rumahnya, yakni 14 butir 3,4 MDMC dan dua linting ganja.
Raffi dijerat dengan pasal 111 ayat 1, pasal 112 ayat 1, pasal 132, pasal 133 jo 127
Undang-undang No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal 12
tahun penjara dan paling ringan 4 tahun penjara. Kini Raffi harus menghuni ruang
tahanan BNN, Cawang, Jakarta Timur selama 20 hari sampai proses hukum
selanjutnya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula dari penggerebekan yang dilakukan BNN
pada Minggu (27/1/2013) dini hari lalu, di kediaman Raffi Ahmad. Dalam
penggerebekan itu, petugas menyita barang bukti berupa dua linting ganja, dan 14
butir ekstasi.
Sebanyak 17 orang dibawa dari rumah mewah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta
Selatan. Dari jumlah tersebut hanya Rafi Ahmad yang menjadi tersangka dan
kini harus menanti ancaman hukuman yang cukup berat.
Dalam sejarah sangsi hukumam yang diberikan kepada para pengguna narkoba
ancaman yang disangkakan terhadapo Rafi merupakan ancaman hukuman yang
paling berat.
Yang terpenting adalah dalam proses pengadilan nanti hukum harus benar-
ditegakkan dan tidak ada kepentingan lain , jika memang terbukti bersalah
siapapun harus dihukum sesuai aturan yang berlaku namun jika nantinya dalam
persidangan tidak ada bukti yang kuat harus mendapat perlindungan hukum dan
harus mendapat rehabilitasi .
Tentu kita semua sepakat kasus narkoba harus mendapatkan hukuman yang berat
namun juga perlindungan hukumnya harus tetap dijalankan bukan hanya kepada
Rafi tetapi kepada semua orang yang terlibat Narkoba,yang terbaik adalah upaya,
menyadarkan mereka dari perbuatan keji narkoba itu.