1
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan tumpang tindih ?
B. Apa saja tumpang tindih yang biasa terjadi ?
C. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih ?
D. Apa sanksi yang diberikan apabila terjadi tumpang tindih ?
2
II TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2.3 Tumpang tindih antar iup dan kawasan hutan dilindungi
Tumpang tindih antar iup dan kawasan hutan yang dilindungi merupakan
banyaknya izin pertambangan yang berada di kawasan hutan yang tidak
4
sekitar 26 juta hektar, dimana 6,3 juta hektar di antaranya berada di kawasan
hutan konservasi dan hutan lindung.
2.4 Faktor Penyebab Terjadinya Tumpang Tindih
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih, antara
lain :
A. kurangnya koordinasi antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah, baik
yang sifatnya sektoral maupun yang sifatnya lintas sektoral.
B. peningkatan pengawasan oleh Pemerintah terhadap penerbitan dan
pencabutan IUP yang dilakukan oleh Kepala Daerah di Indonesia juga
diperlukan.
C. belum adanya penetapan batas wilayah dari suatu kabupaten/kota
maupun provinsi.
D. Basis data yang lemah
E. lambatnya tindak lanjut dari pengakhiran dan pencabutan izin-izin yang
telah berakhir atau habis masa berlakunya
5
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dari penjabaran materi di bab sebelumnya, dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Tumpang tindih terjadi bila dalam suatu area terdapat lebih dari satu
peruntukkan wilayah.
2. Tumpang tindih yang biasa terjadi adalah tumpang tindih antar konsesi,
tumpang tindih antar iup, dan tumpang tindih antar iup dan kawasan hutan
yang dilindungi
3. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih, seperti
kurangnya koordinasi antar pemerintah, belum adanya batasan wilayah
yang jelas, dan lain-lain.
4. Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota berhak memberikan sanksi
administrative memerintahkan pemegang IUP, IPR atau IUPK untuk
menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau
operasi produksi atau bahkan berhak melakukan pencabutan IUP, IPR,
atau IUPK.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat lebih menambah banyak referensi agar lebih
memahami materi yang akan di diskusikan bersama dan agar lebih memperlancar
proses pembelajaran.
6
DAFTAR PUSTAKA
Putri dan Dewi. 2014. Tumpang tindih izin usaha pertambangan mineral
dan batubara studi kasus pt ridlatama tambang mineral. Universitas
Indonesia. Depok. Dalam http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2017-
02/S57722-Rizqi%20Tsaniati%20Putri (Diakses pada 9 November
2019 Pukul 13.20 WIT)