Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN DENSITAS BAHAN ORGANIK BERSKALA MIKRO-LITER(µL) DENGAN

METODE LEVITASI MAGNETO-ARCHIMEDES MENGGUNAKAN SUMBER MAGNET


GANDA

Hasan Basori1, Gancang Saroja1 , Dra. Hj. S.J. Iswarin,Apt.,Msi1)

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya, Malang

Email : putrapisang7@gmail.com

ABSTRAK

Densitas merupakan parameter fisika yang penting. Dalam laboratorium riset, pengukuran densitas
bahan sampel menjadi tahapan yang sangat penting karena densitas bahan merupakan representasi dari
populasi sample. Saat ini, masih diperlukan cara pengukuran densitas sampel berukuran kecil dengan
metode yang sederhana, tidak mahal, praktis, cepat, serta memiliki keakuratan yang tinggi.
Metode levitasi magneto archimedes adalah metode pengukuran sebuah densitas dengan
memanfaatkan sifat fluida magnetik. Salah satu sifat fluida magnetik adalah ketika sebuah benda
dimasukkan kedalam fluida magnetik dan di beri gaya magnet maka benda tersebut akan terlevitasi.
Sampel uji yang terlevitasi nilai ketinggian levitasinya akan berubah sebagai fungsi densitas,
suceptibilitas dari sampel dan fluida magnetik, dan kuat medan magnet. Tabung fluida magnetik berisi
larutan Manganese(II) Chloride Tetrahydrate (MnCl2 4H2O yang kedua ujungnya ditutup dengan magnet
Neodimium (NIB atau NdFeB). Bahan yang digunakan dalam eksperimen adalah bahan-bahan organik
seperti keju, putih telur dan daging sapi. Hasil eksperimen Didapatkan nilai densitas masing-masing
sampel yaitu untuk keju 1355±6 kg/m3, sampel putih telur 1435 ±7 kg/m3 dan sampel daging sapi 1506
±6 kg/m3.

Kata kunci: Densitas, levitasi, magneto-archimedes.

PENDAHULUAN

Salah satu faktor penting pengukuran hasil mineralisasi maupun mikroba heterotrofik
dalam dunia sains adalah densitas dari sebuah dan ototrofik yang terlibat didalamnya. Dengan
bahan yang akan diamati, karena densitas dari menggunakan metode levitasi magneto
sebuah bahan akan menentukan kualitas dari archimedes ini diharapkan mampu
sebuah sampel yang akan digunakan. Parameter mempermudah pengukuran densitas suatu bahan
densitas merupakan salah satu faktor yang berskala mikroliter.
pengukuran yang sangat penting, ini Metode levitasi magnetik merupakan
dikarenakan besar densitas sampel merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
representasi dalam menggambarkan populasi menentukan densitas dengan memanfaatkan sifat
penelitian (Suyatno, 2008). Di laboratorium dari fluida magnetik. Salah satu sifat fisika
analisis industri terutama industri pangan atau fluida magnetik adalah dapat melevitasi benda-
kesehatan, sampel bahan yang sering digunakan benda diamagnetik ketika berada dalam fluida
adalah berupa bahan-bahan organik. Menurut magnetik yang dipengaruhi medan H. Sifat
(Lynch, 1983), bahan organik merupakan fluida magnetik tersebut telah digunakan untuk
kumpulan beragam senyawa-senyawa organik pemisahan batu bara berbasis perbedaan densitas
kompleks yang sedang atau telah mengalami (Svoboda, 2004). Metode levitasi magneto-
dekomposisi, baik berupa humus hasil Archimedes merupakan salah satu metode
humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik levitasi magnetik yang dapat dimaafaatkan
dalam pengukuran densitas bahan organik dari fluida magnet ,  0 adalah permeabilitas
dengan cara melevitasi bahan di dalam suatu 
fluida magnetik magnet dari hampa (= 4  10 7 N A-2), serta B
adalah induksi magnet (T) (Mirica, 2009).

Pada saat terlevitasi stabil ∑ F = 0 , maka
METODOLOGI persamaan (2.13) dapat ditulis kembali dalam
bentuk sebagai berikut :
Desain alat eksperimen yang dibuat  (   m )   
adalah dengan menyusun magnet silinder dan (  s   m )Vg  s V ( B  ) B (2)
0
tabung ukur seperti gambar 1. Posisi tabung dan Menurut (Engel, 2005), dalam Sistem koordinat
dua magnet silinder ada dalam satu sumbu Cartesian 3D dimana sumbu x sejajar dengan
vertikal. Orientasi arah medan magnet adalah 
arah vektor gravitasi, g = (-g, 0, 0),
vertikal sejajar sumbu. Kuat sumber medan dengan membagi kedua ruas dalam persamaan
magnet dibuat bervaritif dengan cara memvariasi dengan volume dan percepatan gravitasi, maka
jumlah magnet silinder yang diletakan di bawah persamaan 2 dapat dituliskan :
dan di atas tabung. ( s   m )   
s  ( B  ) B   m (3)
0 g
Dari penurunan rumus (3) didapatkan
persamaan untuk mengukur tinggi suatu bahan
dengan penurunan fluks magnet B.
(  s   m ) g 0 d 2 d
h  (4)
( x s  xm )4 B 02 2
Dari persamaan (4)  s merupakan massa jenis
dari sample yang akan dicari, kemudian h
merupakan tinggi dari sample yang akan di ukur
dari posisi awal pada alat ukur. Kemudian  m
merupakan massa jenis dari fluida dengan nilai
yang sudah ditetapkan.Xs dan Xm merupakan
Gambar 1 Desain Eksperimen supceptibilitas dari bahan dan fluida.d
merupakan tinggi dari tabung. Dengan membagi
Dalam kesetimbangan, benda diamagnetik ruas persamaan (4) maka didapatkan :
yang mengalami levitasi magnet mengalami dua ( x  xm ) B02 2( x s  xm ) B02
gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya magnetik s  m  s  h( ) (5)
g 0 d g 0 d 2
yang arahnya saling berlawanan. Dalam keadaan
tersebut, berlaku persamaan berikut: Pengambilan data dilakukan dari
    (    m )    (1) pengukuran massa bahan organik yang akan
F  Fg  Fmag  (  s   m )Vg  s V ( B  ) B ditentukan nilai densitasnya. Sampel bahan
0 
 organik yang dipilih memiliki nilai densitas
Dimana, Fg adalah gaya berat/gravitasi (N) yang lebih besar dari nilai densitas air. Setelah

Fmag adalah gaya magnet (N),  s densitas dari pengukuran massa dilakukan, kemudian bahan
tersebut diambil sebagian (diambil dengan
benda diamagnetik (kg/m3),  m adalah densitas massa yang sangat kecil) dan kemudian
dari fluida magnetik (Kg/m3), V adalah volume dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi

dari benda (m3), g percepatan gravitasi (m/s2), larutan MnCl2.4H2O yang dibagian bawah
tabung telah ditaruh magnet Neodimium (NIB
 s adalah susceptibilitas magnet benda
atau NdFeB). Magnet Neodimium (NIB atau
diamagnetik,  m adalah susceptibilitas magnet NdFeB) diletakan sejajar agar momen magnet
sejajar sumbu seperti yang telihat pada Gambar m3/mol) yang nilainya jauh lebih kecil
1 dibandingkan nilai susceptibilitas dari fluida
Dalam penelitian ini digunakan sampel magnetik (  m >  s ) maka untuk nilai (  s )
dengan ukuran ±2µL. Pada saat sampel yang diabaikan. Sehingga didapatkan nilai untuk
bersifat diamagnetik dimasukan kedalam larutan perhitungan densitas dengan menggunakan
Manganese(II) Chloride Tetrahydrate (MnCl2 persamaan 3,
4H2O) yang bersifat paramagnetik maka sampel Tabel 1. Nilai densitas sampel bahan dengan
akan dapat mengalami levitasi . Saat terjadi Metode Magneto-Archimedes berdasarkan
terjadi levitasi dan mencapai titik setimbang variasi kuat medan magnet.
karena gaya gravitasi dan gaya magnetik sama Rata-rata Densitas Bahan
besar maka bahan akan memiliki ketinggian Medan (kg/m3)
levitasi sebagai nilai h. Dengan menggunakan
magnet ( T ) Putih Daging
persamaan (5) maka bisa didapatkan nilai Keju
telur sapi
densitas dari hasil penelitian.
0,244 1373
Selanjutnya sebagai perbandingan 0,349 1489 1533
dilakukan pengukuran densitas sampel secara 0,412 1534 1561 1716
langsung. Sampel bahan yang digunakan diukur 0,433 1495 1534 1644
massanya dengan mengunakan neraca Electronic 0,463 1508 1519 1619
Precision Scale/Balance seri BEB BOECO, Berdasarkan Tabel 1 merupakan hasil
Germany. Massa jenis suatu benda adalah massa nilai densitas sampel yang diperoleh dengan
benda itu dibagi dengan volumenya. Dapat memvariasikan kuat sumber medan magnet.
ditulis dengan persamaan: Data densitas adalah rata-rata dari pengukuran
m
  (6)
pada berbagai konsentrasi yang digunakan.
V Tabel 2. Nilai densitas sampel bahan dengan
Dimana m adalah massa suatu benda yang Metode Magneto-Archimedes berdasarkan
merupakan ukuran banyak zat yang terkandung variasi kosentrasi larutan
dalam suatu benda, Sedangkan massa jenis atau Rata-rata Densitas Bahan
densitas (  ) adalah besaran yang menunjukkan konsetrasi (kg/m3)
larutan ( M ) Putih Daging
perbandingan antara massa dengan volume suatu Keju
telur sapi
benda dan V adalah volume dari benda. Nilai
densitas yang diperoleh dari pengukuran 1 1457 1588
langsung digunakan sebagai pembanding untuk 1,5 1513 1613
hasil pengukuran densitas bahan dengan metode 2 1369, 1553 1747
magneto-archimedes. 2,5 1346 1418 1566
3 1715 1513 1614
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari Tabel 2 merupakan hasil nilai
densitas sampel yang diperoleh dengan
Dari data hasil eksperimen pada tabel memvariasikan konsentrasi larutan. Data
4.1 diatas, kemudian di hitung nilai densitasnya densitas adalah rata-rata dari pengukuran pada
secara analitis dengan menggunakan persamaan berbagai variasi sumber medan magnet.
5 dimana untuk variabel yang diketahui adalah Berdasarkan tabel analisis hasil densitas
permeabilitas magnet diruang hampa (  0 = sampel bahan organik dengan metode levitasi
 magneto Archimedes dengan sumber magnet
4  10 7 N A-2), g percepatan gravitasi (m/s2),
ganda ini dapat dijelaskan bahwa tidak semua
Sedangkan, nilai susceptibilitas dari sampel (  s
sampel bahan bisa didapatkan nilai densitasnya
) adalah sangat kecil. Menurut (Sohnel, 1985)
pada semua variasi konsentrasi dan penambahan
nilai susceptibilitas dari sampel (  s = -1 x 10-7
medan magnet. Pada daging sapi untuk
konsentrasi larutan 1M dan 1,5M tidak mendekati. Hasil eksperimen yang
mengalami levitasi sehingga densitas dari menggunakan metode magneto-archimedes
sampel untuk konsentrasi ini tidak bisa dengan kosentrasi 2,5M dan kuat medan magnet
0,433T memiliki nilai yang hampir mendekati
didapatkan. Pada sampel putih telur untuk semua
dengan pengukuran langsung. Perbedaan antara
variasi konsentrasi didapatkan nilai densitasnya, kedua metode bisa dikatakan sangat kecil.
hanya saja pada medan magnet penambahan
pertama yaitu 0,244T densitas sampel tidak PENUTUP
dapat ditemukan karena sampel tidak mengalami Setelah melakukan penelitian dan
levitasi. Tidak terjadi levitasi pada ptih telur melakukan tahapan-tahapan pengolahan data,
dikarenakan gaya magnet yang bekerja pada dapat disimpulkan bahwa metode levitasi
Magneto-Archimedes menggunakan sumber
sampel lebih kecil dibandingkan dengan gaya
medan magnet ganda dapat digunakan untuk
berat benda. Dimana gaya magnet dipengaruhi mengukur densitas bahan organik yang
dari konsentrasi larutan itu sendiri dan kuat berukuran kecil (µL). Parameter-parameter yang
medan magnet yang bekerja. Untuk konsentrasi mempengaruhi proses pengukuran adalah
larutan 2,5 M dan 3 M semua data bisa didapat konsentrasi larutan paramagnetik dan kuat
hanya pada konsentrasi pada 3 M dan di sumber medan magnet yang digunakan. Dari
butuhkan waktu lama supaya sampel bahan hasil penelitian diperoleh hasil terbaik pada
kosentrasi MnCl2 4H2O sebesar 2,5 M dan pada
dapat tenggelam didasar tabung larutan.
kuat medan magnet 0,433T. Nilai densitas
sampel yang terukur adalah untuk sampel keju
Selanjutnya untuk mengetahui akurasi
1257±10kg/m3 sedangkan untuk sampel putih
dari pengukuran densitas dengan menggunakan
metode magneto-archimedes ini dilakukan telur 1330±9 kg/m3 dan sampel daging sapi
pengukuran langsung. Kemudian dihitung 1517±8 kg/m3
densitasnya berdasarkan persamaan 6. Nilai
densitas sampel bahan yang dihasilkan dengan TINJAUAN PUSTAKA
pengukuran langsung digunakan sebagai
Engel, Herbert, Hesjedal. T. 2005. J. Appl.
pembanding nilai densitas sampel yang
Phys. 97. 074504.
diperoleh dengan metode magneto-archimedes.
Untuk mempermudah melihat perbandingan
Mirica, Katherine A. Mirica, Scott T. Phillips,
densitas ketiga sampel berdasarkan metode
Charles R.M., and George
magneto-archimedes dengan pengukuran secara
M.Whiteside.2010. Magnetic Levitation
langsung, maka akan disajikan tabel
in the Analysisof Foods and Water. J.
perbandingan sebagai berikut :
Agric Food Chem.58. 6565–6569
Tabel 4.6. Perbandingan densitas terbaik hasil
Svoboda, J. 2004. Physical Separation in
eksperimen dengan hasil pengukuran langsung
Science and Engineering. Vol. 13. No.
Magneto- 3–4. pp 127–139.
Archimedes Lynch, J. M. 1983. Soil Biotecnology,
Pada Pengukuran Microbiologycol Factors in Crop
Bahan kosentrasi Langsung Production. Blackwell Scientific
2,5M & B= ρs(kg/m3) Publication. Oxford. London.
0,433T
ρs(kg/m3)
Keju 1355±6 1261 ± 4
Putih telur 1435 ±7 1319 ± 7
Daging sapi 1506 ±6 1547 ± 10
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
nilai densitas dari kedua metode hampir

Anda mungkin juga menyukai