105111100219
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. DEFINISI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot
yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan
sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu
(Masriroh, 2013).
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan,
masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma
laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Dep Kes, 2009 : 15) .
C. TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Tanda-tanda pasti
a. mendengar bunyi jantung janin
b. melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c. melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa
kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan
baru dapat diketahui pada usia kehamilan diatas empat bulan, tetapi dengan
menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu
dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu
(Purwaningsih dkk, 2010).
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I,
tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak
tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
1) Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita
letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut
di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus
uteri sama sekali terpisah dari cervix (tanda hegar).
2) Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak
selunak bibir atau ujung daun telinga.
3) Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras karena berkontraksi.
4) Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan
ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau
digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam rahim.
Ballottement dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun
pemeriksaan dalam.
5) Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang
tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai
bentuk janin.
6) .Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
7) Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai
membesarkan perut.
8) Keluarnya colostrums
9) Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng
kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea
fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
10) Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri.
7. Kehamilan minggu 7
Ukuran embrio ketika memasuki minggu ke-7 adalah sekitar 19 mm. Pada
tahap ini, paru-paru baru akan dibentuk, jari-jari sudah mulai terlihat, dan otot serta
sistem saraf sudah berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada masa ini, embrio
sudah bisa menunjukkan refleksnya kepada ibunya.
8. Kehamilan minggu 8
Di minggu ke-8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki
bentuk serta wajah seperti manusia. Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk pada
minggu ini. Pada tahap ini, plasenta berkembang dan janin dikelilingi air ketuban
yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah ibu. Air ketuban berfungsi untuk
menjaga suhu janin tetap normal, membantu janin bergerak, dan membantu dalam
perkembangan jantung janin. Ukuran janin mencapai 3 cm atau sebesar buah plum
pada minggu ke-8.
9. Kehamilan minggu 9
Muka pada janin semakin jelas terbentuk. Mata lebih besar dan berwarna,
sesuai dengan pigmen yang dimiliki masing-masing janin. Janin sudah mampu untuk
membuka mulutnya serta pita suara dan kelenjar air liur mulai terbentuk. Janin yang
berusia 9 minggu berukuran sebesar jeruk limo atau sekitar 5,5 cm.
10. Kehamilan minggu 10
Janin yang berusia 10 minggu berukuran 7,5 cm, memiliki kepala yang lebih
besar dibandingkan dengan ukuran badannya. Jantung sudah bekerja secara
sempurna. Jantung pada janin berdetak 180 kali per menit, dua atau tiga kali lebih
cepat dibandingkan dengan detak jantung normal pada orang dewasa. Sel tulang
pertama kali terbentuk, menggantikan tulang rawan yang sebelumnya sudah
dibentuk.
11. Kehamilan minggu 11
Tulang wajah mulai terbentuk, kelopak mata masih tertutup dan tidak akan
terbuka hingga beberapa minggu ke depan. Kuku juga sudah mulai dibentuk. Pada
minggu ini, ternyata janin sudah bisa menelan dan mengeluarkan urin, yang
dikeluarkan di dalam air ketuban.
12. Kehamilan minggu 12
Setelah 12 minggu dari terakhir menstruasi Anda, organ-organ dan sistem
tubuh yang ada pada orang dewasa sudah dimiliki semua pada janin. Organ, otot,
kelenjar, dan tulang, sudah sempurna terbentuk dan mulai berfungsi. Mulai dari
minggu ini, akan terjadi perkembangan dan pematangan dari berbagai organ yang
telah dibentuk sebelumnya. Tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang
rawan, pada minggu ke-12 akan berubah menjadi tulang keras.
13. Kehamilan minggu 13-17
Ketika memasuki usia minggu ke 13-17, berat janin sebesar 57-113 gram dan
panjangnya sekitar 10-13 cm. Janin mengalami mimpi pada tahap ini, ia dapat
bangun dan kemudian tidur. Selain itu, mulut janin juga sudah bisa digerakkan,
seperti dibuka atau ditutup. Pada minggu ke-16, janin sudah bisa dilihat jenis
kelaminnya, apakah ia laki-laki atau perempuan bisa dibantu lihat dengan melakukan
USG. Muncul rambut-rambut halus pada kepala, yang disebut sebagai lanugo.
14. Kehamilan minggu 18-22
Ukuran janin sudah mencapai 25 hingga 28 cm dan memiliki berat 227 sampai
454 gram. Pada tahap ini, tulang yang ada dan keras sudah menggantikan tulang-
tulan rawan pada janin. Janin mulai bisa mendengar dan memberikan respon gerakan.
Oleh karena itu, ibu bisa merasakan tendangan, pukulan dan berbagai gerakan dari
janin. Kelenjar minyak pada kulit mulai bekerja.
15. Kehamilan minggu 23-26
Pankreas janin mulai bekerja secara efektif dan paru-paru semakin matang
pada tahap ini. Bayi yang lahir ketika memasuki minggu ke 23-26 memiliki lebih
besar peluang untuk bertahan hidup, dibandingkan dengan minggu-minggu
sebelumnya. Bulu mata dan alis pun mulai terlihat.
16. Kehamilan minggu 27- 31
Diperkirakan 91% janin yang lahir di minggu ke 27-31 dapat bertahan hidup
walaupun berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti cacat lahir dan berat badan
lahir rendah. Pada dasarnya, semua organ dan sistem tubuh sudah semakin matang
pada usia ini dan akan terus berkembang hingga kelahiran terjadi.
17. Kehamilan minggu 32-36
Gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin semakin kuat dan semakin
terasa. Saat ini, kulit janin berwarna pink dan sangat halus. Janin pada usia ini
memiliki berat sebesar 1,814 hingga 2,268 gram dan panjang sekitar 41-43 cm.
18. Kehamilan minggu 37-40
Minggu ini merupakan minggu-minggu terakhir kehamilan. Saat ini berat
badan janin sudah mencapai 2,722 hingga 3,639 gram dan panjang badan yaitu
sekitar 46 cm. Pada bayi laki-laki, testikel sudah sempurna terbentuk dan dilapisi
dengan skrotum. Ketika memasuki minggu ke-40, maka janin siap dilahirkan dan
semua organ sudah terbentuk serta berfungsi dengan baik.
7. Komplikasi Kehamilan
Beberapa komplikasi kehamilan bisa mengganggu pertumbuhan janin.
Contohnya, hipertensi kehamilan, hingga kurangnya kemampuan plasenta
menyalurkan makanan ke janin (insufisiensi plasenta).
H. ADAPTASI PSIKOLOGIS
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester
adalah:
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah
selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas dan Istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir.
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan volume
episode singkope.
4) Varises
5) Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
b. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
2) Peningkatan frekuensi perkemihan
3) Urinalisis: Peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
d. Makanan/Cairan
1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi
2) Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester
kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah
berdarah
4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5) Sedikit edema dependen
6) Sedikit glikosuria mungkin ada
7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
e. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks
terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
f. Pernapasan
1) Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan
torakal.
g. Keamanan
1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon /aktivitas seksual
3) Leukosa mungkin ada.
4) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis
(pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke
bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
5) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas
lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,
hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12
minggu
6) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi,
strial gravidarum.
7) Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
i. Integritas Sosial
1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
k. Pemeriksaan Diagnostik
1) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
2) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
3) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
4) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
5) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal.
6) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
7) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
8) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
9) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
10) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
11) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
12) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
2. Diagnosa keperawatan
a. Trimester I
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Kekurangan volume cairan
3) Ansietas
4) Resiko cidera janin
b. Trimester II
1) Gangguan citra tubuh
2) Gangguan pola nafas
3) Kurang pengetahuan
c. Trimester III
1) Ketidaknyamanan
2) Perubahan eliminasi urin
3) Intoleransi aktifitas
4) Kelebihan volume cairan
5) Gangguan pola tidur
3. Intervensi keperawatan
a. Trimester I
1) Dx 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam
kekurangan nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil :
a) Nafsu makan klien meningkat
b) Klien tidak mual dan muntah
c) Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas
normal
Tindakan:
Tindakan :
a) Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan
mola hidatidosa
b) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional:Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi.
Peningkatan kadar Hormon Gonadotropin Korionik (HCG),
perubahan matabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastric
memperberat mual dan muntah pada trisemester pertama.
c) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya
uklus, peptikum, gastritis, kolesistisis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk
mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi
d) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan
haluaran dan berat jenis urine.
Rasional:Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
e) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali
sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
3) Dx 3: Ansietas b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.
Tujuan : kontrol kecemasan dan coping, setelah dilakukan perawatan
selama 2x24 jam cemas ps hilang atau berkurang
Kriteria hasil :
a) Mengungkapkan cara mengatasi cemas
b) Mampu menggunakan coping
c) Dapat tidur
d) Mengungkapkan tidak ada penyebab fisik yang dapat menyebabkn
cemas
Tindakan :
a) Buat hubungan saling percaya antara perawat – klien
Rasional: Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling
percaya
b) Klarifikasi kesalah pahaman
Rasional:Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi
dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.
c) Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut
jelas.
d) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional:Penerimaan penting untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan.
e) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional: Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan
hasil positif ibu/bayi.
b. Trimester II
1) Dx 1; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan: Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk
mengubah konsep diri.
Tindakan:
a) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak
efek-efek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi
b) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
Rasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa
yang terjadi
c) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil
Rasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan
meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas
yang menyenangkan.
Tindakan:
a) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester II
Rasional: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi
tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
b) Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
Rasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien
belum melihat sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.
c) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individu
Rasional: Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang
potensial situasi resiko tinggi.
d) Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk
mengontrol atau mengatasi masalah medis
Rasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan
harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
c. Trimester III
1) Dx 1 : Ketidaknyamanan
Tujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan
Tindakan:
a) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk
mengatasinya
Rasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
b) Kaji status pernapasan klien
Rasional: Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan
diafragma, mengakibatkan dispnea. Khususnya pada multigravida yang
tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara ibu dan bayi dalam
kandungan
c) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan
cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendah
Rasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh
hormon pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai
dengan pembesaran uterus.
d) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung
kemih
Rasional: Pemberian uterus trisemester III menurunkan kapasitas
kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih
3) Dx 3 : intoleransi aktivitas
Tujuan : Klien dapat toleransi terhadap aktivitas setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam
Kriteria hasil :
a) Klien mampu memenuhi aktivitas sehari-hari
b) Pasien mengerti akifitas apa saja yang boleh dilakukan selama
kehamlan
c) Ttv dalam batas normal
d) Hb dalam batas normal
e) Tidak ada anemis
Tindakan :
a) Observasi kemampuan klien
b) Bantu klien dalam pemenuhan ADL
c) Ajarkan pada keluarga tentang pentingnya perawatan diri
d) Observasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas
e) Kolaborasi pada keluarga pemberian pengawasan ekstra
f) tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
g) Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari. Pantau kadar Hb.
Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi
suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Menurut Sulistyawati. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-ruzz
Media.