Abstrak
Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik passing sepak bola melalui
implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas VII.14 SMP Negeri 2 Singaraja
tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus, yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi.
Subjek penelitian siswa kelas VII.14 SMP Negeri 2 Singaraja, berjumlah 36 orang dengan rincian 19
orang putra dan 17 orang putri. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis
data observasi awal aktivitas belajar passing sepak bola secara klasikal sebesar 5,33 (cukup aktif),
setelah diberi tindakan pada siklus I aktivitas belajar meningkat sebesar 72,22% menjadi 7,6 (aktif) dan
meningkat sebesar 11,11% menjadi 8,34 (aktif) pada siklus II. Analisis data hasil belajar passing sepak
bola pada observasi awal secara klasikal sebesar 33,3%, setelah diberi tindakan pada siklus I hasil
belajar meningkat sebesar 36,1% menjadi 69,4% dan meningkat sebesar 22,2% menjadi 91,7% pada
siklus II. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar
teknik passing sepak bola meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
pada siswa kelas VII.14 SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan kepada guru
penjasorkes dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar teknik passing sepak bola pada siswa.
Abstract
This study aims to improve the activity and learning outcomes football passing techniques through the
implementation of cooperative learning model on students' class TGT VII.14 SMP Negeri 2 Singaraja
academic year 2013/2014. This research is a classroom action research was conducted in two cycles ,
consisting of an action plan, action, observation or evaluation and reflection. Research subjects graders
VII.14 SMP Negeri 2 Singaraja, totaling 36 people with the details of 19 sons and 17 daughters. Data
were analyzed using descriptive statistical analysis. Observation data analysis results early learning
activities in classical football passing at 5.33 ( quite active ), after receiving the first cycle of action
learning activities increased by 72,22% to 7,6 ( active ) and increased by 11,11% to 8.34 ( active ) in the
second cycle. Analysis of learning outcomes data passing football at the beginning of the classical
observation by 33,3%, after a given action in the first cycle of learning outcomes increased by 36,1% to
69,44% and increased by 22,2% to 91,7% on second cycle. Based on the analysis of data and
discussion is concluded that the activity and learning outcomes improved technique of football passing
through the implementation of cooperative learning model on students' class TGT VII.14 SMP Negeri 2
Singaraja academic year 2013/2014. Penjasorkes recommended to teachers can use cooperative
learning model TGT because it can increase activity and learning outcomes football passing techniques
on students.
Jumlah Dalam
No Kriteria Kategori Keterangan
Siswa (%)
Sangat
1 X 9 Aktif
0 orang 0% 32 orang
(88,9%) Aktif
2 7 X < 9 Aktif 32 orang 88,9%
Cukup
3 5 X<7 Aktif
4 orang 11,1%
Kurang 4 orang
4 3 X<5 Aktif
0 orang 0%
(11,1%) Tidak
Sangat Aktif
5 X <3 Kurang 0 orang 0%
Aktif
36 orang
Jumlah 36 orang 100%
(100%)
Penelitian hasil belajar siswa secara rinciannya sebagai berikut: siswa yang
klasikal materi passing (kaki bagian dalam mendapat kategori baik sebanyak 25 orang
dan luar) sepak bola pada siklus I bahwa dengan persentase 69,4%, siswa yang
persentase secara klasikal sebesar 69,4%. mendapat kategori cukup baik 11 orang
Artinya nilai 69,4% pada tingkat dengan persentase 30,6%, siswa yang
penguasaan hasil belajar passing (kaki mendapat kategori kurang baik tidak ada.
bagian dalam dan luar) sepak bola siklus I Siswa yang tuntas 25 orang (69,4%) dan
berada pada rentang 67-76 dengan siswa yang tidak tuntas 11 orang (30,6%)
kategori cukup baik (tidak tuntas). Adapun
Hasil analisis data aktivitas belajar orang dengan persentase 83,3%, siswa
pada siklus II diperoleh aktifitas belajar yang mendapat kategori cukup aktif yaitu 0
siswa secara klasikal sebesar 8,34 yang orang dengan persentase 0%, siswa yang
tergolong aktif. Adapun data aktifitas belajar mendapat kategori kurang aktif yaitu 0
siswa secara individu yaitu sebagai berikut, siswa dengan persentase 0% dan siswa
siswa yang mendapat kategori sangat aktif yang mendapat kategori sangat kurang aktif
yaitu 6 orang dengan persentase 16,7%, yaitu 0 siswa dengan persentase 0%.
siswa yang mendapat kategori aktif yaitu 30
Jumlah
No Kriteria Kategori Dalam (%) Keterangan
Siswa
Sangat 6 orang 36 orang
1 X 9 Aktif
16,7%
(100%)
2 7 X < 9 Aktif 30 orang 83,3% Aktif
Cukup 0 orang
3 5 X<7 Aktif
0%
Kurang 0 orang
4 3 X<5 Aktif
0% 0 orang (0%)
Tidak Aktif
Sangat 0 orang
5 X<3 Kurang 0%
Aktif
36 orang
Jumlah 100% 100% Aktif
Penelitian hasil belajar siswa secara kategori sangat baik tidak ada, siswa yang
klasikal materi passing (kaki bagian dalam mendapat kategori baik 33 orang dengan
dan luar) sepak bola pada siklus II bahwa perserntase 91,7%, dan siswa yang
hasil secara klasikal sebesar 91,7%. Artinya mendapat kategori cukup baik 3 orang
nilai 91,7% pada tingkat penguasaan hasil dengan persentase 8,3%, kurang baik
belajar passing sepak bola siklus II berada maupun sangat kurang tidak ada. Siswa
pada rentang 87-100 dengan kategori yang tuntas 33 orang (91,7%) dan siswa
sangat baik (tuntas). Adapun rinciannya yang tidak tuntas 3 orang 8,3%.
sebagai berikut: siswa yang mendapat
Sangat
1 87-100 0 orang 0% A 33 orang
Baik
(91,7%) Tuntas
2 77-86 33 orang 91,7% B Baik
Cukup
3 67-76 3 orang 8,3% C
Baik
Kurang 3 orang (8,3%)
4 57-66 0 orang 0% D
baik Tidak Tuntas
Sangat
5 0-56 0 orang 0% E
Kurang
Jumlah 36 orang 100% 36 orang (100%)
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Vol. 1 Tahun 2014)
Sedangkan untuk hasil belajar pada orang. Pada siklus II ini peneliti
siklus I sebanyak 25 orang yang tuntas memberikan tindakan-tindakan TGT
namun pada siklus II terjadi peningkatan dengan melihat kelemahan-kelemahan
sehingga siswa yang tuntas sebanyak 33 pada siklus I
Observasi 12 orang
Tuntas
1. Awal (33,3%)
13 orang
21 orang
(36,1%)
Siklus I 25orang Tuntas (58,3%)
2.
(69,4%)