Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ SEJARAH FILSAFAT “
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Habib Anwar Al Anshori, M. Pd

DISUSUN OLEH

Syesar Kaysar (2111101085)


Tahta Liwa’i Muhammad (2111101147)
Wahdiannur (2111101012)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
2021
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan Syukur

Bagi Allah swt yang dengan Ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan

dengan lancar.

Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan tentang sejarah perkembangan filsafat

dalam mata kuliah filsafat ilmu. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan

pengetahuan yang selama ini kita cari. Berbagai teknik dan intrik kami kemas dalam makalah

ini, dan juga kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal mugkin.

Sebagai mahasiswa saya mengharapkan bimbingan, bantuan, saran dan dukungan dari

Bapak dosen serta pihak lain agar makalah ini bisa berhasil dan berguna bagi kita semua.

Aamiin.

Demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami

nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 20 September 2021

Penyusun 

Kelompok I
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN :

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENELITIAN

PEMBAHASAN :

2.1 SEJARAH FILSAFAT

A. PADA MASA YUNANI KUNO

B. PADA ABAD PERTENGAHAN

C. PADA MASA MODERN

D. PADA MASA KONTEMPORER

PENUTUP :

3.1 KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum, filsafat biasanya di pahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan
sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu
merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan okyek khusus  yaitu ilmu
pengetahuan dan sudah memiliki sifat dan karakter hamper sama dengan filsafat pada
umumnya. Sementara sebagai landasan filosofis bagiproses keilmuan dan merupakan krangka
dasar dari proses keilmuan itu sendiri.[1] Artinya filsafat itu mecakup makna yang
mengarahkan kepada penelaahan secara ilmiah sebagai smber pengetahuan dan ilmu.
Mengetahui perkembangan filsafat sangatlah penting peranannya terhadap perkembangan
pemikiran manusia untuk kedepannya. Sebab, pembahasan tentang filsafat akan menyelidiki,
menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh, dan seluas mungkin semua tentang hakikat hidup
dan aspek di dalamnya. Dalam hal ini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa filsafat
merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan yang berkembang di muka bumi ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari Uraian di atas maka penulis memberikan rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut:
1.      Bagaimana Sejarah Filsafat Pada Masa Yunani Kuno
2.      Bagaimanakah Sejarah Filsafatat Pada Abad Pertengahan
3.      Bagaimana Sejarah Filsafat Pada Masa Modern
4.      Bagaimana Sejarah Filsafat Pada Masa Kontemporen

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Dari Pembuatan Makalah Ini Adalah Antara Lain:


1.      Menjelaskan Sejarah Filsafat Pada Masa Yunani Kuno
2.      Menjelaskan Sejarah Filsafatat Pada Abad Pertengahan
3.      Menjelaskan Sejarah Filsafat Pada Masa Modern
4.      Menjelaskan Sejarah Filsafat Pada Masa Kontemporer
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH FILSAFAT


A. Pada Masa Yunani Kuno
Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh runtuhnya
mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap gejala alam.
Filasafat Yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang kejadian dan asal-
usul alam semesta. Cara berfikir ini berlangsung sampai abad ke-6 SM orang mulai mencari
jawaban rasional tentang asal-usul dan kejadian alam semesta.
Priode Yunani Kuno ini lazim disebut priode filsafat alam. Dikatakan demikian
karena pada priode ini ditandai dengan munculnya para ahli fikir alam, dimana arah dan
perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pertanyaan-
pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal fikir) dan tidak
berdasarkan mitos belaka. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta yang
sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
Filosof yang mengembangkan filsafat pada zaman Yunani yang begitu ramai
dipersoalkan sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan
Socrates dengan mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa
berfilsafat artinya mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat
dimengerti bahwa mencari kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu dialog.
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapaipuncaknya pada masa Aristoteles (384 SM-
322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari penyebab objek
yang diselidiki. Kekurangan utama pada filosof sebelumnya adalah mereka tidak memeriksa
semua penyebabnya.

B. Pada Abad Pertengahan


Pada masa pertengahan ini, terdapat priode yang membuat perkembangan filsafat
tidak berlanjut, yaitu pada masa Skolastik Kristen. Hal dikarenakan pihak gereja membatasi
para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktrin-doktrin gereja yang berdasarkan keyakinan. Apabila
terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan para gerejawan, maka filosof
tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat sampai pada hukum mati. Secara garis
besar filsafat abad pertengahan dapat di bagi menjadi dua priode yaitu : periode Scholastic
Islam dan Scholastic Kristen.
Pada priode Scholastic Islam, para filosof Islam lah yang pertama mengenal
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang
barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli fikir Islam yang lain (Scholastik
Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain. Mereka itulah yang
memberi sumbangan sangat besar bagi para filosof Eropa yang menganggap bahwa filsafat
Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam kenyataannya bangsa Eropa
tidak mengakui atas peranan ahli fikir Islam yang mengantarkan komederenan bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastic Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan filsafat, khususnya dikawasan Eropa. Adanya tren
perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di
gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani
orang lain, daripada memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti filsafat. Pada masa
inilah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuansangat buruk. Karena pihak gereja
membatasi dan melarang para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan dan filsafat
tidak berkembang.

C. Pada Masa Modern


Istilah modern itu sendiri tidak jelas apa maksudnya. Lazimnya, istilah modern
menampilkan kesombongan dan arogan, bahkan menampik buah pikiran yang telah lahir
sebelumya disebut juga sebagai suatu pemberontakan yang sedikit dilebih-lebihkan. Sehingga
pemikiran filsafat modern lebih cendrung membicarakan hal-hal antroposentris artinya
mebicarakan apa yang ada dalam dirinya.

Adapun filsafat modern memiliki ciri khas dan karakter dalam mendapatkan
kebenaran, cirinya adalah kesangsian terhadap kebenaran itu sendiri. Maka dalam
mendapatkan kebenaran yang sejati adalah dengan kesangsian dan keraguan.  Sama halnya
dengan kaum pasca-modernisme yang memberontak terhadap pemikiran modern yang terlalu
menghargai rasio.

D. Pada Masa Dewasa (Pasca Modern)

Menurut A. Comte (1798-1857), pemikiran manusia dapat dibagi kedalam tiga


tahap/fase, yaitu tahap: (1) teologis, (2) Metafisis, dan (3) Positif-ilmiah. Bagi era manusia
dewasa (modern) ini pengetahuan hanya mungkin dengan menerapkan metode-metode positif
ilmiah. Dengan demikian Comte menolak spekulasi metafisik, dan oleh karena itu ilmu sosial
yang digagas olehnya ketika itu dinamakan Fisika Sosial sebelum dikenal sekarang
sebagai Sosiologi.
Aliran lainnya ada namanya marxisme, eksistensialisme, pragmatisme,
neokantianisme, neo-tomisme,  sedangkan dalam aliran filsafat pendidikan ada
namanya Progresivisme  (fleksibel artinya lentur tidak kaku, toleran, terbuka maksudnya
ingin mengetahuai dan menyelidiki demi pengembangan ilmu), esensialisme  yakni kembali
ke kebudayaan lama karena banyak melakukan kebaikan bagi
manusia,  perennialisme memiliki arti kekal tiada akhir, dan konstruksionalisme yakni
berusaha membina suatu consensus untuk tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan
manusia.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Perkembangan filsafat pada masaYunani Kuno lebihfokus pembahasannya mengenai
kosmosentris artinya yang difikirkan oleh orang-orang terdahulu ialah alam semesta
entah bumi maupun matahari menjadi pusat edar.
2. Perkembangan filsafat pada masa pertengahan lebih banyak membicarakan tentang
theocentris yaitu dimana yang menjadi topik pembicarannya pada masa itu ialah
tentang Ke Tuhanan.
3. Sedangkan perkembangan filsafat pada masa modern atau biasa juga disebut masa
Eropa, lebih banyak kejiannya tentang antroposentris yakni membicara pada diri
manusia itu sendiri.
4. Dan terakhir masa perkembangan filsafat pada masa kontemporer atau sekarang,
dimana yang menjadi pokok pembahasannya ini ialah logosentris artinya
membicarakan kata atau kalimat tapi itu di Eropa sedangkan di Ameriika lebih
pragmatis yakni mereka akan mengambilnya jika menguntungkan diri mereka dan
membuangnya jika tidak berguna bagi mereka walaupun berguna bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.darus.id/2020/06/sejarah-perkembangan-
filsafat-dari-yunani-hingga-modern.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwjVp5OOyIjzAhXEIbcAHYWNCacQFnoECDIQAQ&usg=AOv
Vaw1curihDIvHzQGXU9vXehas

http://menzour.blogspot.com/2016/01/makalah-sejarah-filsafat.html

Anda mungkin juga menyukai