5014201069
(C2F4)n
Proses PTFE
pada dasarnya adalah sebuah bentuk tetrafluoroetilena dipolimerisasi (TFE), merupakan
senyawa yang dapat diciptakan melalui kombinasi kloroform, asam klorida, dan fluorspar.
Zat kimia ini ditempatkan dalam ruang reaksi dipanaskan sampai antara 1000 dan 1700 derajat
Fahrenheit, kemudian didinginkan dan dimurnikan untuk menghilangkan kontaminan.
Pada tahap awal, TFE adalah gas beracun tidak berbau dan biasanya bertekanan dan disimpan
dalam keadaan cair sebelum produksi teflon dapat dimulai. Teflon (polytetrafluoroethylene)
dapat diproduksi melalui beberapa cara, tergantung pada sifat tertentu yang diinginkan untuk
produk akhir. Ada dua metode utama untuk memproduksi Teflon
(polytetrafluoroethylene).Pertama adalah polimerisasi suspensi Kedua adalah metode dispersi,
teflon (polytetrafluoroethylene)yang dihasilkan adalah susu pasta yang dapat diolah menjadi bubuk
halus, baik pasta dan bubuk yang digunakan dalam aplikasi coating.
1.2 Kevlar
[-CO-C6H4-CO-NH-C6H4-NH-]n
Proses Sintesis
Secara umum, kevlar disintesis melalui reaksi polikondensasi antaratereftaloil klorida dan p-
fenilenadiamina. Reaksi ini merupakan reaksiinterfacial polymerization, yaitu polimerisasi yang
membutuhkan duamacam pelarut yang tidak saling bercampur. Monomer dalam pelarutpertama
akan bereaksi dengan monomer lain pada pelarut kedua. Reaksipolimerisasi ini terjadi dalam waktu
yang sangat cepat. Produk sampingyang diperoleh adalah asam klorida.Kevlar disintesis dari
monomer 1,4-fenil-diamina (para-phenylenediamine) dan klorida tereftaloil atau asam tereftalat.
Hasilnya adalah polimer aromatik amida (aramid) dengan cincin benzena dan gugusamida. Ketika
diproduksi, lembaran polimer tergabung secara acak. Saat pembuatan Kevlar bahan dilarutkan dan
dipintal untuk mengorientasikanke arah serat.
AHMAD SYAHRUL MUARIFIN 2
5014201069
2. Mengapa bahan-bahan tersebut lebih kuat dari bahan-bahan organik yang umum?
2.1 Teflon
Politetrafluoroetilena (PTFE) adalah fluoropolimer tetrafluoroetilena sintetis. Senyawa
polimer ini lebih dikenal dengan nama dagang Teflon. PTFE adalah polimer termoplastik, yang
merupakan padatan putih pada suhu kamar, dengan kepadatan sekitar 2200 kg / m3. Menurut
DuPont, titik lelehnya adalah 600 K (327 ° C; 620 °F). Ia memelihara kekuatan tinggi, ketangguhan
dan self-pelumasan pada suhu di bawah 5 K (-268,15 ° C; -450,67 ° F), dan fleksibilitas yang baik
pada suhu di atas 194 K (-79 ° C;-110 ° F).
PTFE memiliki sifat dari efek agregat ikatan karbon-fluorin, seperti semua fluorokarbon.
Satu-satunya bahan kimia yang diketahui mempengaruhi ikatan karbon-fluorin ini adalah logam
yang sangat reaktif seperti logam alkali, dan pada suhu yang lebih tinggi juga logam seperti
aluminium dan magnesium, dan agen fluorinating seperti xenon difluorida dan kobalt (III) fluoride.
2.2 Kevlar
Secara fisik, kevlar merupakan serat yang keras, kasar, anti gores, dan memiliki kestabilan
bentuk yang tinggi. Kevlar memiliki massa jenis 1,44 g/cm3, kekuatan tegangan (tensile strength)
3,6 – 4,1 Gpa. Sebagai perbandingan, baja yang memiliki massa jenis 7,8 g/cm3 memiliki tensile
strength 1,65 GPa. Kevlar tahan terhadap api, memiliki kalor pembakaran 35x106 J/Kg dan kalor
jenis 1400 J/Kg K. Kevlar tahan terhadap temperatur yang sangat tinggi mencapai 370 oC, tidak
memiliki titik lebur tetapi pada temperatur 427oC akan terdekomposisi menjadi gas. Kekuatan kevlar
semakin besar pada temperatur yang rendah dan pada temperatur yang tinggi kekuatan kevlar
menurun, seperti pada temperatur 160oC kekuatan kevlar menurun 10% setelah 500 jam dan pada
temperatur 260oC kekuatan kevlar menurun 50% setelah 70 jam.
Semua sifat kekuatan dan ketahanan kevlar disebabkan oleh ikatan hidrogen dalam molekul
polimernya, ikatan hidrogen tersebut juga yang mengakibatkan polimer kevlar berbentuk radial.
Gugus-gugus bebas yang dimiliki kevlar dapat membentuk ikatan hidrogen pada bagian luarnya,
sehingga dapat mengabsorp air dan mempunyai sifat ‘basah’ yang baik. Sifat ketahanan panas dari
kevlar juga berasal dari cincin aramidanya, sedangkan kekuatannya juga dipengaruhi oleh struktur
para.
3. Kelebihan
Teflon
Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat. Teflon mempunyai performa yang baik pada
temperatur ekstrim, tahan pada temperatur -240°C dan tahan terhadap panas sampai kira-kira
250°C. Di atas 250°C teflon mulai melunak, di dalam api akan meleleh dan sulit menjadi arang.
Teflon juga anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala cuaca, dan anti lengket.
Kevlar
Polimer sintetik yang memiliki nilai guna tinggi salah satunya yaitu kevlar. Kevlar memiliki banyak
keunggulan diantaranya adalah daya tahanyang tinggi terhadap tekanan, tahan terhadap suhu tinggi,
memilikikekuatan lima kali lebih kuat dari baja.
PTFE yang sudah tidak terpakai harus dikubur di tempat pembuangan sampah, bukan dibakar,
karena apabila dibakar pada suhu tinggi akan merilis hidrogen klorida dan zat-zat beracun lainnya.
Suatu penelitian yang dirilis pada tahun 2001 menyatakan bahwa PTFE juga terdegradasi dalam
lingkungan ke dalam satu substansi yang beracun untuk tanaman (Trifluoroacetate, atau TFA).
Sementara tingkatnya sampai saat ini, kadar terurainya TFA di lingkungan rendah, zat bertahan
untuk waktu yang lama. Jadi TFA memungkinan menyebabkan polusi dan menyebabkan
kekhawatiran untuk masa depan.
Perfluorooctanoic acid (PFOA) adalah salah satu bahan kimia buatan yang termasuk dalam
kelas senyawa kimia perfluorinated compound (PFC). PFOA merupakan bagian dari proses
pembuatan bahan teflon berbahaya. PFOA dan PFOS sangat persisten di lingkungan dan berpotensi
terbioakumulasi pada manusia dan mamalia lainnya. Di atas tingkat paparan tertentu, PFOA
terutama mempengaruhi hati, mengganggu kesuburan manusia, atau membahayakan janin. PFOA
bisa menyebabkan pembentukan kanker di atas tingkat paparan tertentu.
Kelemahan Kevlar
kevlar juga memiliki beberapa kelemahan yaitu cepat menyerap uap air, yang berartilebih
sensitif terhadap lingkungan. Kevlar sulit dipotong sehingga gunting khusus diperlukan untuk
memotong dan laminasi hanya dapat ditembusoleh mata bor yang dibuat khusus. Kevlar juga dapat
terdekomposisi pada kondisi alkalin atau terpapar klorida. Karena kevlar juga memiliki tekanan
kompresif yang buruk sehingga kevlar seringkali dikombinasikan dengan material yang memiliki
tekanan kompresif yang unggul
DAFTAR PUSTAKA