Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LATIHAN KEPERAWATAN ANAK

Oleh :

DEWI SRI VERA (200210198)

PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI KESEHATAN


BANTEN TANGERANG SELATAN

2021
1. seorang anak dirawat di ruang anak dengan diagnose medis Leukemia dimana telah
terjadi Poliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, jumlahnya berlebihan dan menyebabkan
anemia seria trombisitopenia. Indikator prognosis pada leukemia adalah…
JAWAB :
Anak yang menderita LLA dikategorikan menjadi kelompok risiko tinggi dan risiko standar. Anak
dengan risiko standar memiliki prognosis yang lebih baik dibanding anak dengan risiko tinggi
(National Cancer Institute, 2010). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap buruknya prognosis
LLA sebagai berikut (Permono dan Ugrasena, 2006).
a. Jumlah leukosit awal lebih dari 50.000/mm3.
b. Umur pasien pada saat diagnosis dan hasil pengobatan kurang dari 18 bulan
atau lebih dari 10 tahun.
c. Fenotip imunologis. Leukemia sel B (L3 pada klasifikasi FAB) dengan
antibody kappa dan lambda pada permukaan sel blast.
d. Jenis kelamin lelaki. Hal ini disebabkan kemungkinan adanya relaps testis dan
kejadian leukemia sel T yang tinggi, hiperleukositosis, massa mediatinum dan
organomegali pada anak lelaki.
e. Respon terapi yang buruk pada saat pemberian kemoterapi inisial, dilihat
melalui aspirasi sumsum tulang, sel blast di sumsum tulang >1000/mm3.
f. Kelainan jumlah kromosom, pasien dengan hiperploid yang biasa ditemukan pada 25% kasus
memiliki prognosis yang baik. LLA hipodiploid (3- 5%)memiliki prognosis intermediate.
Translokasi t (9;22) pada 5% anak atau (4;11) pada bayi berhubungan dengan prognosis yang buruk.

2. seorang Anak laki-laki usia dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan fisik:
akral dingin, terdapat petechie dan perdarahan hidung. . Hasil laboratorium: Hb: 6 mg/dl,
Trombosit: 90.000 µL, Ht: 40%. Apakah prioritas masalah keperawatan pada anak tersebut serta
intervensi yang damat dilakukan
JAWAB : kekurangan volume cairan
Intervensi : memberikan cairan intravena dan kolaborasi eengan dokter untuk melakukan tranfusi
darah

3. Seorang anak mendatangi rumah sakit dengan keluhan sariawan yang tak kunjung sembuh dan juga
terdapat bercak-bercak putih didalam mulut hampir 2 minggu. Dokter menganalisa anak tersebut
terkena HIV/AIDS. Manakah infeksi yang terjadi pada kasus tersebut dan sebutkan tanda infeksi
lainya
JAWAB : sariawan yang tak kunjung sembuh dan juga terdapat bercak-bercak putih didalam
mulut hampir 2 minggu, tanda infeksi lainnya seperti demam, flu, ruam pada kulit, kelebjar getah
bening, sakit tenggorokan, diare, infeksi paru, infeksi ginjal

4. Seorang anak dengan ADHD Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikanpekerjaan
sekolah dan tugas. Jelaskan karakteristik gangguan ADHD seperti intattention, HYperactivity,
Impulsive
JAWAB :
Saat ini banyak individu dengan gejala kurang perhatian (inattention) dan hiperaktif-impulsif
(hyperactivity-impulsivity) dimana pada salah satunya terdapat gejala yang dominan. Subkategori
yang sesuai untuk diagnosis saat ini harus ditunjukkan berdasarkan gejala dominan yang sudah
terjadi untuk 6 bulan terakhir.
a. Attention-Deficit/Hyperactivity, Predominantly Inattentive Type. Subkategori
ini digunakan jika enam (atau lebih) gejala kurang perhatian (tetapi kurang dari enam gejala
hiperaktif-impulsif) yang telah berlangsung selama minimal enam bulan. Tipe ini individu masalah
utamanya adalah rendahnya konsentrasi.
b. Attention-Deficit/Hyperactivity, Predominantly Hyperactivity-Impulsivity Type. Subkategori ini
digunakan jika enam (atau lebih) gejala hiperaktif- impulsif (tetapi kurang dari enam gejala kurang
perhatian yang telah berlangsung minimal selama enam bulan). Tipe ini individu masalahnya
terutama diakibatkan oleh perilaku hiperaktif-impulsif.
c. Attention-Deficit/Hyperactivity, Combined Type. Subkategori ini digunakan jika enam (atau
lebih) gejala kurangnya perhatian (inattention) dan enam (atau lebih) gejala hiperaktif-impulsif
telah dialami selama minimal enam bulan. Individu yang mengalami kedua rangkaian masalah
diatas.

5. Seorang anak dengan systemic lupus erythematosus (SLE) yang memiliki ruam wajah dan
alopecia Mankahah diagnosis keperawatan yang tepat untuk pasien dan intervensi apa yg dialkukan
JAWAB : Gangguan citra tubuh
a) Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
b) Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkalt citra tubuh
c) Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
d) Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
e) Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
a) Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
b) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
c) Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan
d) Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh (mis,luka, penyakit. pembedahan)
e) Diskusikan cara mengembangken harapan citra tubah secara
realistis
f) Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
a) Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh
b) Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
c) Anjurkan menggunakan alat bantu (mis, pakalan, wig,kosmetik)
d) Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis. kelompok sebaya)
e) Latih fungsi tubuh yang dimiliki
f) Latih peningkatan penapilan diri (mis. berdandan)
g) Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok

6. Pada anak dengan retinoblastoma kemungkinan terjadinya masalah perubahan pertumbuhan dan
perkembangan berhubungan dengan perubaHan sensorik penglihatan sering terjadi. Apakah
diagnosa keperawatan dan intervensi yang bisa dilakukan perawat?
JAWAB : Gangguan persepsi sensori
intervensi :
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli terapis dalam merencanakan dan
memantau kegiatan program sebaimana mestinya
• Bantu untuk menemukan makna diri melalui aktivitas yang biasa (misalnya bekerja) dan/atau
aktivitas liburan yang disukai
• Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan sosial
• Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan yang
dikehendaki
• Instruksikan pasien/keluarga untuk menghormati aturan dalam aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan
kognitif demi menjaga keberfungsian dan kesehatan
• Bantu dengan kegiatan fisik yang biasa (misalnya, berjalan, berpindah, berbalik, dan perawatan
pribadi), sesuai kebutuhan
• Bantu pasien/keluarga untuk memantau kemajuan dalam pencapaian tujuan

b. Peningkatan komunikasi: deficit penglihatan


Intervensi:
• Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak
kenyataan)
• Menerima reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan
• Bantu pasien dalam menetapkan tujuan yang baru untuk belajar bagaimana “melihat” dengan
indera yang lain
• Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya
• Gambarkan lingkungan kepada pasien
• Jangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasien
• Sediakan bahan bacaan Braille, sebagaimana perlunya

7. seorang anak usia 4 tahun datang ke klinik tumbuh kembang untuk dilakukan pengkajian
perkembangan. Perawat mengetahu anak Down syndrom terlihat dari penampilan fisiknya.
Sebutkan pemeriksaan fisik yang didapatkan Pada Anak Down syndrom
JAWAB :
a. Kepala kecil
b. Mata bagian pinggir lancip ke atas
c. Ada bintik putih pada pupil mata
d. Letak telinga rendah
e. Hidung bagian atas datar
f. Bentuk telinga tidak normal
g. Bentuk wajah datr
h. Leher pendek
i. Lidah besar

8. Seorang neonatus preterm dengan berat badan lahir 1600 gram. Rata-rata pemberian 100cc/kgBB
dan penambahan 10 cc tiap hari. Berapakah kebutuhan cairan neonatus pada hari ke 2
JAWAB : 100cc/kgBB x 1,6 Kg = 160 cc/hari

9. Seorang bayi mengalami sesak nafas dan selanjutnya diberikan terapi oksigen melalui inkubator.
Berapakah kecepatan aliran pemberian oksigen pada bayi tersebut dan sebutkan terapi oksigen
lainya yg damat diberikan pada bayi
JAWAB :
kecepatan aliran 3-4 liter per menit

10. seoranga anak datang ke klinik gizi untuk melakukan konsultasi terkait gizi Pada Anak. perawat
memeberikan edukasi terkait dampak pemebrian nutrisi. sebutkan dampak tersebut
JAWAB :
Edukasi Pasien
Penyebab malnutrisi yang berasal dari berbagai aspek yaitu aspek medis dan sosial-ekonomi
menyebabkan edukasi yang diberikan pada pasien harus bersifat komprehensif dan holistik.
Informasi mengenai pola diet yang seimbang, anjuran untuk menemui ahli nutrisi bila pada
penapisan status gizi didapatkan masalah, serta konsekuensi yang dapat terjadi bila terjadi
malnutrisi penting diberikan pada pasien. Promosi kesehatan dapat dimulai pada wanita dengan
usia reproduktif agar menjaga asupan nutrisi yang adekuat. Pentingnya asupan nutrisi prenatal dan
pemeriksaan antenatal, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI yang bernutrisi
harus disampaikan di berbagai pusat pelayanan kesehatan.

Pencegahan
Pencegahan malnutrisi bersifat kompleks dan multifaktorial. Pencegahan penyakit malnutrisi yang
paling mudah dilakukan adalah dengan edukasi mengenai pola diet yang seimbang, dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, memperbaiki kesadaran akan sanitasi dan
kebiasaan menyiapkan makanan dengan higienis dapat mencegah berbagai penyakit yang berisiko
memperburuk kondisi kesehatan tubuh.

Pasien dan keluarga juga diajak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di pusat
pelayanan kesehatan, terutama wanita dengan usia reproduktif yang merencanakan kehamilan. Bila
pada pemeriksaan diketahui terdapat defisiensi mikronutrien tertentu, pemberian suplementasi
seperti zat besi, asam folat, dan zink terbukti mampu memperbaiki status nutrisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai