Kelompok 2
1. Angesti Dyah triyani (S16006)
2. Andre Setya Aji (S16005)
3. Iin Sekarsari (S16027)
4. Ilham Wi
Wiratama (S16028)
5. Nur Kholis (S16048)
6. Oulyvia Marita (S16049)
7. Rizky Zulfiana (S16054)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lata
Latarr Be
Belak
lakang
ang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
yang
yang sama.
sama. Komuni
Komunitas
tas adalah
adalah kelom
kelompok
pok dari
dari masyar
masyaraka
akatt yang
yang tingga
tinggall di
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana
dimana mereka tinggal,
tinggal, kelompok
kelompok sosial yang mempunyai
mempunyai
mina
minatt ya
yang
ng sama
sama (Riy
(Riyad
adi,
i, 20
2009
09).
). Sa
Sala
lah
h sa
satu
tu ke
kelo
lomp
mpok
ok kh
khus
usus
us da
dala
lam
m
keperawatan komunitas adalah kelompok balita. Menurut Sutomo. B. dan
Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun
(batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Masalah kesehatan balita di Indonesia masih menjadi perhatian serius,
karena masih tingginya angka kematian balita di Indonesia bila dibandingkan
dengan
dengan target
target RPJM
RPJM 20
2005-
05-200
2009
9 dan RPJM
RPJM 2010-2
2010-2014
014 dimana
dimana targetn
targetnya
ya
adalah
adalah menuru
menurunka
nkan
n Angka
Angka Kemati
Kematian
an Bayi
Bayi (AKB)
(AKB) menjad
menjadii 23 per 1.000
1.000
kelahiran hidup, menurunkan Angka Kematian Balita (AKBal) menjadi 32
per 1.000 kelahiran hidup. Masalah utama yang menyebabkan tingginya
angka kematian balita di Indonesia adalah gizi buruk. Hampir lebih dari 2 juta
anak anak balita mengalami gizi buruk (Riyadi, 2009). Prevalensi gizi kurang
dan gizi buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun
2007 ke 2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4
menjadii 4,9. Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk
menjad
yang banyak dijumpai di kalangan anak-anak Indonesia adalah penghambatan
pertumbuhan intra-uterin, malnutrisi protein energi, defisiensi yodium,
defisiensi vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005).
B. Rum
Rumusa
san
n Ma
Masa
sala
lah
h
Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok balita
C. Tujuan
1. Tujua
ujuan
n Umum
Umum
Untu
Untuk
k meng
menget
etah
ahui
ui dan
dan mema
memaha
hami
mi le
lebi
bih
h dala
dalam
m meng
mengen
enai
ai as
asuh
uhan
an
keperawatan pada kelompok khusus balita
2. Tujua
ujuan
n Khus
Khusus
us
a. Menget
Mengetahu
ahuii konsep
konsep komunit
komunitas
as
b. Mengetahui konsep balita dan tumbuh kembang yang terjadi pada masa
balita
c. Mengetahui
Mengetahui ruang
ruang lingkup
lingkup keperawatan
keperawatan dan peran
peran perawat komunita
komunitass
pada kelompok balita
d. Menyusun
Menyusun asuhan keperawatan
keperawatan komunit
komunitas
as pada kelompok
kelompok balita
D. Manfaat
Mahasis
Mahasiswa
wa mampu
mampu memaha
memahami
mi konsep
konsep dan proses
proses asuhan
asuhan keperaw
keperawatan
atan
komunitas
komunitas pada agregat
agregat balita sehingga
sehingga dapat menjadi bekal saat melakukan
melakukan
proses asuhan keperawatan komunitas pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kons
Konsep
ep Komu
Komuni
nita
tass
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
yang
yang sama.
sama. Komuni
Komunitas
tas adalah
adalah kelom
kelompok
pok dari
dari masyar
masyaraka
akatt yang
yang tingga
tinggall di
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana
dimana mereka tinggal,
tinggal, kelompok
kelompok sosial yang mempunyai
mempunyai
minat yang sama (Riyadi, 2009). Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah
sekumpu
sekumpulan
lan manusi
manusiaa yang
yang saling
saling bergau
bergaul,
l, atau
atau dengan
dengan istilah
istilah lain
lain saling
saling
berinteraksi (Mubarak, 2009).
Perawa
Perawatan
tan komuni
komunitas
tas adalah
adalah bidang
bidang khusus
khusus dari
dari keperaw
keperawatan
atan yang
yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. (Elisabeth, 2009).
Sasaran
Sasaran pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat adalah individu,
individu, keluarga/
keluarga/
kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder
dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan
perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong
seman
semanga
gatt un
untu
tuk
k meraw
merawat
at diri
diri sendi
sendiri,
ri, hi
hidu
dup
p mand
mandir
irii da
dan
n mene
menent
ntuk
ukan
an
na
nasib
sibny
nyaa sendi
sendiri
ri da
dala
lam
m menc
mencip
ipta
takan
kan de
deraj
rajat
at ke
keseh
sehat
atan
an ya
yang
ng op
opti
tima
mall
(Elisabeth, 2009).
B. Konsep Ba
Balita
Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang
dari lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk
dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh semestinya) bagi usia
di bawah satu tahun berbeda
berbeda dengan
dengan anak usia di atas satu tahun,
tahun, maka
anak di
di bawah satu tahun tidak termasuk ke dalam
dalam golongan yang dikatakan
balita. Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau
selepas menyusu sampai dengan pra-sekolah. Sesuai dengan pertumbuhan
badan dan perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga mengalami
perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus
disesuaikan dengan keadaannya. Berdasarkan karakteristiknya balita usia
1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak yang berumur 1-3
tahun yang dikenal
dikenal dengan
dengan Batita
Batita merupakan
merupakan konsumen
konsumen pasif. Sedangkan
Sedangkan
usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif.
Pada masa toddler (1 s.d. 3 tahun), pertumbuhan fisik anak lebih lambat
dibandingkan dengan masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan
lebih cepat. Anak sering mengalami penurunan nafsu makan sehingga tampak
langsi
langsing
ng dan beroto
berotot,
t, dan anak
anak mulai
mulai ber
berjal
jalan
an jalan.
jalan. Anak perlu
perlu diawasi
diawasi
dalam
dalam berakt
beraktivi
ivitas
tas karena
karena anak
anak tidak
tidak memper
memperhat
hatikan
ikan bahaya
bahaya (Nursa
(Nursalam
lam,,
2010).
Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk
mela
melaku
kuka
kan
n kegi
kegiat
atan
an pent
pentin
ing,
g, se
sepe
pert
rtii mand
mandi,
i, bu
buan
ang
g ai
airr da
dan
n maka
makan.
n.
Perk
Perkem
emba
bang
ngan
an be
berb
rbic
icara
ara da
dan
n be
berj
rjal
alan
an suda
sudah
h be
bert
rtam
amba
bah
h ba
baik
ik.. Namu
Namun
n
kemamp
kemampuan
uan lain masih
masih terbat
terbatas.
as. Masa balita
balita merupa
merupakan
kan period
periodee pentin
penting
g
dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di
masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak
di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa
yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
disebut golden age atau masa keemasan.
C. Tumbu
umbuh
h Kem
Kemba
bang
ng Bali
Balita
ta
Menurut
Menurut Sigmun
Sigmun Freud tahap perkembanga
perkembangan
n manusia
manusia terdiri
terdiri dari lima
fase, yaitu fase oral, fase anal, fase phallic, fase laten, dan fase genital. Dari
kelima fase ini, tiga fase awal yaitu fase oral, anal dan laten dilalui saat masa
balita. (Wong,
(Wong, 2009)
1. Fas
asee Ora
Orall
Fase oral dimulai
dimulai dari saat dilahirkan
dilahirkan sampai dengan 1-2 tahun. Pada
fase ini bayi merasa dipuaskan dengan makan dan menyusui dan terjadi
kelekatan dan hubungan yang emosional antara anak dan ibu. Beberapa
mengatakan bahwa pada saat anak yang mengalami gangguan pada fase ini
akan sering mengalami stres dengan gejala gangguan pada lambung seperti
maag atau gastritis.
2. Fas
asee An
Anal
Fasee anal
Fas anal berkem
berkemban
bang
g pada
pada saat balita
balita mengin
menginjak
jak umur
umur 15 bu
bulan
lan
sampai
sampai dengan
dengan umur
umur 3 tahun.
tahun. Pada fase ini balita
balita merasa
merasa puas
puas dapat
dapat
melakukan aktivitas buang air besar dan buang air kecil. Fase ini dikenal
pula sebagai periode "toilet training". Kegagalan pada fase ini akan
menciptakan orang dengan kepribadian agresif dan kompulsif, beberapa
mengatakan kelainan sado-masokis disebabkan oleh kegagalan pada fase
ini.
3. Fa
Fase
se Pha
Phall
llic
ic
Fase phallic disebut juga sebagai fase erotik, fase ini berkembang
pada anak umur 3 sampai 6 tahun. Yang
Yang paling menonjol adalah pada anak
laki-laki dimana anak ini suka memegangi penisnya, dan ini seringkali
membuat
membuat marah orangtuanya.
orangtuanya. Kegagalan
Kegagalan pada fase ini akan menciptakan
menciptakan
kepribadian yang imoral dan tidak tahu aturan.
Teori perkembangan menurut Erick Erikson terdiri dari fase Kepercayaan
vs ketidak-percayaan(0-1 tahun), Otonomi vs rasa malu dan ragu ragu (1-3
tahun),
tahun), Inisiatif
Inisiatif vs rasa bersalah
bersalah (3-5 tahun), Industri vs inferioritas
inferioritas (6-11
tahun), Identitas vs difusi (12-18 tahun), Keintiman vs absorpsi diri atau
isolasi (19-25 tahun), Generativitas vs stagnasi, 25-45 tahun dan Integritas
vs keputus asaan dan isolasi(45-meninggal). Dari beberapa fase ini, fase
yang dialami oleh balita adalah fase Kepercayaan vs ketidak-percayaan,
Otonomi vs rasa malu dan ragu ragu dan Inisiatif vs rasa bersalah. (Wong,
2009)
1. Kepercayaan
Kepercayaan vs ketidak
ketidak-percay
-percayaan,
aan, 0-1 tahun.
tahun.
Masa
Masa ba
bayi
yi (infan
(infancy
cy)) dita
ditand
ndai
ai ad
adan
anya
ya ke
kece
cend
nderu
erung
ngan
an trust
trust –
mistrust.
mistrust. Perilaku
Perilaku bayi didasari oleh dorongan
dorongan mempercayai
mempercayai atau tidak
mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai
or
oran
ang
g tuan
tuanya
ya,, teta
tetapi
pi or
oran
ang
g yang
yang di
dian
angg
ggap
ap as
asin
ing
g di
diaa tida
tidak
k ak
akan
an
D. Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup Asuhan
Asuhan Kepera
Keperawata
watan
n Kelompok
Kelompok Khusu
Khususs Balit
Balita
a
Ruan
Ruang
g li
ling
ngku
kup
p kegi
kegiat
atan
an kepe
kepera
rawa
wata
tan
n ke
kelo
lomp
mpok
ok kh
khus
usus
us ba
bali
lita
ta
menc
mencak
akup
up up
upay
aya-u
a-upa
paya
ya pr
prom
omot
otif,
if, pr
prev
even
enti
tif,
f, ku
kura
rati
tif,
f, rehab
rehabil
ilit
itati
atif,
f, da
dan
n
resosilitatif melalui berbagai kegiatan yang terorganisisasi sebagai berikut:
1. Upa
Upaya
ya Promot
Promotif
if
a. Penyul
Penyuluha
uhan
n untuk
untuk member
memberika
ikan
n inform
informasi
asi kepada
kepada orangt
orangtua,
ua, teruta
terutama
ma
ibu tentang pemenuhan dan peningkatan gizi bayi dan balita sesuai usia
tumbuh kembangnya. Bayi usia 1 sampai 6 bulan hanya boleh diberikan
ASI,
ASI, lebih
lebih dari 6 bulan
bulan diperbo
diperboleh
lehkan
kan untuk
untuk diberikan
diberikan makana
makanan
n
pendamping ASI.
b. Memberikan informasi tentang kebersihan diri bayi meliputi cara
memandikan bayi yang benar, cara perawatan tali pusat, cara mengganti
popok bayi, dsb.
c. Penyul
Penyuluha
uhan
n tentan
tentang
g pentin
pentingny
gnyaa imunis
imunisasi
asi yang
yang melipu
meliputi
ti jenis-j
jenis-jeni
eniss
imunisasi, usia pada saat dilakukan imunisasi, manfaat, efek samping,
dan akibat yang akan timbul jika tidak dilakukan imunisasi.
d. Member
Memberika
ikan
n inform
informasi
asi tentan
tentang
g pentin
pentingny
gnyaa memerik
memeriksak
sakan
an bayi
bayi dan
balita yang sakit ke petugas kesehatan
e. Memberikan
Memberikan informasi
informasi tentang
tentang pemantauan
pemantauan tumbuh
tumbuh kembang
kembang bayi dan
balita.
2. Upa
Upaya
ya Preven
Preventif
tif
a. Imunisasi
Imunisasi terhadap
terhadap bayi
bayi dan
dan balita.
balita.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas,
maupun kunjungan rumah.
c. Posyandu
Posyandu untuk
untuk penimbangan
penimbangan dan pemantaua
pemantauan
n kesehatan balita.
balita.
d. Pemberian
Pemberian vitamin
vitamin A, yodium
yodium,, dan obat cacing.
cacing.
e. Skrining
Skrining untuk
untuk deteksi penyakit
penyakit atau kelainan
kelainan pada bayi dan balita
balita sejak
dini.
3. Upay
Upayaa Kurat
Kuratif
if
a. Melakukan
Melakukan pelayana
pelayanan
n kesehatan
kesehatan dan keperaw
keperawatan.
atan.
b. Melakukan rujukan medis dan kesehatan. Bayi atau balita dengan
penyakit tertentu perlu diberikan perawatan lebih lanjut.
c. Perawa
Perawatan
tan lanjutan
lanjutan dari Rumah
Rumah Sakit,
Sakit, dilakukan
dilakukan oleh orangt
orangtua
ua tetapi
tetapi
masih dalam pengawasan petugas kesehatan untuk memulihkan kondisi
kesehatan bayi atau balita.
d. Perawatan
Perawatan tali pusat terkendal
terkendalii pada bayi baru lahir
lahir.
4. Upa
Upaya
ya Reha
Rehabil
bilitat
itatif
if
Bayi dan balita pasca sakit, perlu waktu untuk masa pemulihan. Upaya
pemulihan yang dapat dilakukan
dilakukan yaitu latihan fisik dan fisioterapi.
E. Konsep
Konsep Asuhan
Asuhan Kepera
Keperawata
watan
n Komunita
Komunitass / Agr
Agregat
egat Balita
Balita
a. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an
Asuhan Keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis
dan rasion
rasional
al yang
yang didasar
didasarkan
kan pada
pada kebutu
kebutuhan
han dan masalah
masalah masyar
masyaraka
akat.
t.
Model
Model commun
community
ity as partne
partnerr terdap
terdapat
at dua kompon
komponen
en utama
utama yaitu
yaitu roda
roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas
terdiri(1) inti komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the
commun
community
ity subsys
subsystem
tems),
s), dan (3) persep
persepsi
si (percep
(perceptio
tion).
n). Model
Model ini lebih
lebih
berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan praktek,
keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh
dalam meningkatkan kesehatannya.
1) Da
Data
ta in
inti
ti
a) Demo
Demogr graf
afii
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah balita baik laki-laki maupun
perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau kelurahan berupa
lapora
laporan
n tahuna
tahunan
n atau rekapi
rekapitula
tulasi
si jumlah
jumlah kunjun
kunjungan
gan pasien
pasien yang
yang
berobat.
b) Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan
dan angka kematian balita. Angka kesakitan dan kematian tersebut
diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau
Kelurahan.
c) Karakt
Karakteri
eristik
stik pendudu
penduduk
k
2) Su
Subb sis
sistem
tem
a) Lingku
Lingkunga
ngan
n fisik
fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk
terh
terhad
adap
ap pe
penu
nuru
runa
nan
n da
daya
ya taha
tahan
n tu
tubu
buh
h sehin
sehingg
ggaa re
rent
ntan
an te
terk
rken
enaa
penyakit, selain faktor untuk menjamin mendapatkan makanan yang
sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan terhadap vektor penyakit
menj
menjad
adii salah
salah satu
satu ting
tinggi
giny
nyaa risik
risiko
o pe
peni
ning
ngka
kata
tan
n ke
keja
jadi
dian
an sa
saki
kitt
diwilayah tersebut.
b) Sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1
km,, de
km desa
sa terse
tersebu
butt memi
memili
liki
ki 1 po
posy
syan
andu
du da
dala
lam
m 1 RW da
dan
n ak
akti
tif
f
melaksanakan program kerja yang dilaksanakan 1 bulan sekali, namun
untuk ketersedian posbindu belum ada.
c) Ekon
Ekonom
omii
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan
lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
d) Keamanan
Keamanan dandan transpo
transportasi
rtasi
Wilayah
ilayah tersebu
tersebutt memili
memiliki
ki mobil
mobil yang
yang disedi
disediaka
akan
n oleh
oleh pember
pemberii
bantuan untuk dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal
memfasilitasi masyarakat
memfasilitasi masyarakat untuk
untuk mempermudah
mempermudah akses mendapatka
mendapatkan
n
layanan kesehatan.
Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang ada,
ting
tingka
katt ke
keny
nyam
aman
anan
an da
dan
n ke
keam
aman
anan
an pe
pend
ndud
uduk
uk serta
serta je
jeni
niss da
dan
n tipe
tipe
gangguan keamanan yang ada.
a) Kebijakan
Kebijakan dan pemerintaha
pemerintahan
n
Je
Jeni
niss kebi
kebija
jaka
kan
n yang
yang seseda
dang
ng di
dibe
berl
rlak
akuk
ukan
an,, ke
kegi
giat
atan
an pr
prom
omos
osii
keseha
kesehatan
tan yang
yang sudah
sudah dilaku
dilakukan
kan,, kebija
kebijakan
kan terhad
terhadap
ap kemuda
kemudahan
han
mend
mendap
apat
atka
kan
n pela
pelaya
yana
nan
n kese
keseha
hata
tan,
n, se
sert
rtaa ad
adan
anya
ya pa
part
rtis
isip
ipas
asii
masyarakat dalam
b) Komunikasi
Komuni
Komunikasi
kasi melipu
meliputi
ti jenis
jenis dan tipe
tipe komuni
komunikas
kasii yang
yang diguna
digunakan
kan
penduduk, khususnya komunikasi formal dan informal yang
diguna
digunakan
kan dalam
dalam keluar
keluarga.
ga. Jenis
Jenis bahasa
bahasa yang
yang diguna
digunakan
kan teruta
terutama
ma
dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, daya dukung keluarga
terhadap balita yang sakit.
c) Pend
Pendid
idik
ikan
an
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan penduduk
tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan
dampak
dampaknya
nya,, cara mengat
mengatasi
asi,, bagaim
bagaimana
ana cara
cara perawa
perawatan
tan ,serta
,serta cara
mencegahny
mencegahnya.
a. Mayoritas
Mayoritas penduduk
penduduk berpendidik
berpendidikan
an rendah yaitu SD
bahkan tidak sekolah.
d) Rekr
Rekreas
easii
Yang perlu
perlu dikaji
dikaji adalah
adalah jenis
jenis dan tipe sarana
sarana rekreas
rekreasii yang
yang ada,
ada,
tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan
Risiko terjadinya 2 2 2 6
peningkatan
penyakit akibat
lingkungan yang
kurang bersih
(Diare) di
Kelurahan
Simomulyo
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
terhadap sanitasi
lingkungan yang
kurang baik.
c. Intervensi
Intervensi Rasional
BAB III
ASUHAN
ASUH AN KEPERA
KEPE RAW
WATAN
ATAN PADA AGREGAT
AGRE GAT BALITA
BALI TA
KASUS
Di Kelurahan Mulyorejo posyandu Berkah Cinta II terdapat 80 KK, dengan
jumlah warga sebanyak 212 jiwa, 55 balita yang terdiri dari usia 0-12 bulan = 5
balita, usia 13-36 bulan = 15 balita, usia 37-60 bulan = 20 balita dan berdasarkan
in
info
form
rmasi
asi da
dari
ri ka
kade
derr po
posy
syan
andu
du ba
bali
lita
ta,, ba
bali
lita
ta ya
yang
ng di
diare
are ka
kare
rena
na ku
kura
rang
ngny
nyaa
kebersihan makanan yang dikonsumsi 12 balita, balita yang berat badannya tidak
sesuai dengan umur (gizi kurang) ada 23 orang. Kondisi lingkungan kurang dari
kata sehat, setiap rumah kurang memiliki ventilasi dan tingkat kelembapan setiap
rumah juga tinggi karena mengingat jarak antar rumah saling berdekatan. Banyak
balita yang berumur 36-60 bulan sering mengkonsumsi makanan ringan yang
dijual diwarung, es lilin, jajanan pentol dan mie instan setiap harinya. Sebagian
besar ibu menjadi ibu rumah tangga dan kepala keluarga sebagian bekerja menjadi
pedagang dan pekerja bangunan. Rata-rata pendapatan disetiap KK dalam satu
bulan yaitu Rp 800.000-1.200.000.
800.000-1.200.000. Tingkat
Tingkat pendidikan warga 30% lulusan SD,
40% lulusan SMP,
SMP, selebihnya
selebihnya lulusan SMA/SMK.
SMA/SMK. Terdapat
Terdapat sungai
sungai di sekitar
sekitar
rum
rumah war
warga, ked
kedalam
alaman
an su
sun
ngai
gai dan
angk
gkal
al se
sehi
hin
ngga jika
jika te
terj
rjad
adii huj
ujan
an
mengakibatkan banjir, selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat,
jalan di depan rumah kotor, banyak sisa sampah banjir yang berserakan dan
banyak lahan kosong yang bertumpukan sampah. Keamanan diwilayah ini cukup
aman karena hampir tidak ada kasus penculikan
penculikan balita ataupun
ataupun pencurian barang
berharga. Mayoritas warga beragama islam. Di wilayah ini memiliki 1 masjid, 3
musholla, 1 PAUD, 1 TK, 1 SDN Mulyorejo, 1 Posyandu, dan 1 Puskesmas,
untuk beraktivitas masyarakat mengunakan sepeda motor dan sepeda angin untuk
alat transportasi. Kegiatan Posyandu Balita dilakukan setiap 4 minggu sekali,
diad
diadak
akan
an di masi
masing
ng-m
-masi
asing
ng RT ya
yang
ng diba
dibant
ntu
u ol
oleh
eh be
bebe
berap
rapaa ka
kade
derr bi
bina
naan
an
puskesmas. Kegiatan yang dilakukan biasanya pengukuran antropometri dan
kebutuhan gizi anak, pemberian nutrisi yang tepat untuk balita serta penjelasan
tentang penyakit yang sering menyerang balita, tetapi setiap dilakukan kegiatan
posyandu pastisipasi warga sekitar masih sangat kurang karena kepercayaan
warga
warga diseki
disekitar
tar apabil
apabilaa anakny
anaknyaa sakit
sakit lebih
lebih memili
memilih
h beroba
berobatt ke dukun
dukun pijat
pijat
dibandingkan ke puskesmas karena mereka masih menganggap penyakit yang
dideri
diderita
ta men
menand
andaka
akan
n proses
proses pertum
pertumbuh
buhan
an yang
yang mereka
mereka anggap
anggap masih
masih wajar
wajar..
Biasanya ibu-ibu mengajak anaknya naik mobil aneka warna yang diputarkan
lagu-lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp 1000,-
untuk satu kali putaran, serta setiap Minggu pagi ibu yang memiliki balita sering
membawa balitanya jalan-jalan di danau kampus Universitas Airlangga.
A. Pengkajia
Pengkajian n
1. Data
Data In
Inti
ti
a. Sejar
ejarah
ah
Daerah Mulyorejo dahulu adalah persawahan luas yang dikelola oleh
perusahaan swasta, lalu bangrut dan dijadikan perkampungan.
perkampungan.
b. Luas Wilayah
Wilayah
1200 m2
c. Ba
Batas
tas Wilay
ilayah
ah
Barat : Pacar Keling
Utara : Kalijudan
Timur : Sutorejo
Selatan : Darmahusada
d. Agama
ama
Hampir
Ham pir 90% warga
warga beraga
beragama
ma Isl
Islam,
am, 5% beraga
beragama
ma Kristen
Kristen,, dan 5%
beragama Budha.
e. Ke
Kepe
perca
rcaya
yaan
an
Warga sering membawa balita mereka yang sakit seperti batuk, demam,
konstip
konstipasi,
asi, dan diare
diare ke dukun
dukun pijat
pijat untuk
untuk anak-a
anak-anak
nak.. War
arga
ga masih
masih
belum sepenuhnya percaya untuk datang ke bidan dan dokter.
dokter. Mereka
mengan
mengangga
ggap
p sakit
sakit yang
yang dideri
diderita
ta balita
balita mereka
mereka menand
menandaka
akan
n proses
proses
pertumbuhan yang dialami balita dan merupakan hal
hal yang wajar
wajar..
f. Balita
Balita BGM (Bawah
(Bawah Garis
Garis Merah)
Merah)
Terdapat 23 balita memiliki BB rendah maupun gizi buruk.
g. Masala
Masalah
h Kesehat
Kesehatanan
Dari 55 balita, 41,8% balita mengalami gizi buruk/kurang dikarenakan
orang tua kurang memperhatikan kebutuhan gizi balita. Sebesar 21,8%
balita mengalami diare karena mengonsumsi makanan yang kurang
bersih. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
kesehatan balita.
Diare 12 12/55x100%=21,8 %
2. Data
Data Sub
Subsi
siste
stem
m
a. Lingkung
Lingkunganan fisik
fisik
1) Kond
Kondisi
isi ling
lingku
kung
ngan
an ku
kuran
rang
g da
dari
ri ka
kata
ta sehat
sehat,, setia
setiap
p ru
ruma
mah
h ku
kura
rang
ng
memiliki ventilasi dan tingkat kelembapan setiap rumah juga tinggi
karena mengingat jarak antar rumah saling berdekatan.
2) Terdapa
erdapatt sungai
sungai di sekita
sekitarr rumah
rumah warga,
warga, kedalama
kedalamann sungai
sungai dangkal
dangkal
sehingga jika terjadi hujan mengakibatkan banjir, selokan di depan
rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor,
banyak sisa sampah banjir yang berserakan. Apabila terdapat lahan
kosong, banyak sampah bertumpukan.
3) Lingku
Lingkunga
ngann terbuka
terbuka:: mayori
mayoritas
tas tidak memilik
memilikii halama
halaman
n rumah
rumah yang
luas.
4) Kebi
Kebiasasaan
aan:: ba
bali
lita
ta ya
yang
ng be
beru
rumu
murr 36
36-6
-60
0 bu
bula
lan
n serin
sering
g meng
mengon
onsu
sums
msii
makanan ringan (snack), jajanan pentol, es lilin, dan mie instan.
b. Pelayanan kesehatan dan social
1. Pusat
Pusat pelaya
pelayana
nan:
n: terd
terdap
apat
at 1 po
posy
syan
andu
du dan 1 pu pusk
skesm
esmas.
as. Kegi
Kegiat
atan
an
Posyan
Posyandu
du Balita
Balita di lakuk
lakukan
an setiap
setiap 4 minggu
minggu sekali,
sekali, diadakan
diadakan di
masi
masing
ng-m
-mas
asin
ing
g RT yang
yang diba
dibant
ntu
u ol
oleh
eh be
bebe
bera
rapa
pa ka
kade
derr bi
bina
naan
an
puskesmas. Kegiatan yang dilakukan biasanya pengukuran
nutrisi yang tepat untuk balita serta penjelasan tentang penyakit yang
sering menyerang
menyerang balita,
balita, tetapi warga kurang
kurang berpartisipa
berpartisipasi
si karena
keperca
kepercayaa
yaan
n warga
warga diseki
disekitar
tar apabil
apabilaa anakny
anaknyaa sakit
sakit lebih
lebih memili
memilih
h
berobat ke dukun pijat dibandingkan ke puskesmas karena mereka
masi
masih
h meng
mengan
angg
ggap
ap pe
peny
nyak
akit
it ya
yang
ng di
dide
deri
rita
ta mena
menand
ndak
akan
an pr
pros
oses
es
pertumbuhan yang mereka anggap masih
masih wajar.
2. Tempat belanja:
belanja: di pasar tradisio
tradisional
nal dan
dan mini
mini market.
market.
3. Tempat
empat ibadah
ibadah:: 1 masjid
masjid dan
dan 3 musho
musholla
lla
c. Ekono
Ekonomimi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata-rata kepala keluarga per
bulan Rp 800.000 – Rp 1.200.000. Sebagian besar bapak-bapak bekerja
sebagai pedagang dan pekerja bangunan. Mayoritas ibu-ibu tidak bekerja.
d. Keamanan dan Transportasi
Transportasi:
ransportasi: ibu mengantark
mengantarkan
an balita ke posyandu
posyandu dengan jalan kaki
sedang
sedangkan
kan untuk
untuk berakt
beraktivi
ivitas
tas biasan
biasanya
ya menggu
menggunak
nakan
an sepeda
sepeda motor
motor..
Keamanan
Keamanan diwilayah
diwilayah ini tidak ada masalah
masalah karena jarang dijumpai
dijumpai kasus
penculikan atau pencurian barang berharga.
berharga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu-ibu balita mengatakan bahwa
mencuci
mencuci piring dan botol susu dengan
dengan air sumur ,sedangkan
,sedangkan jarak sumur
sumur
dengan septictank tidak lebih dari 3 meter.
e. Pemerintahan
Pemerintahan dan
dan Politik
Kampun
Kampungg Mulyor
Mulyorejo
ejo memilik
memilikii lurah
lurah sebaga
sebagaii pimpin
pimpinan
an dan dibant
dibantu
u
beberapa warga yang menjadi perwakilan dalam sistem pemerintahan
kelurahan.
f.Komunikasi
Komunikasi antar warga dengan pihak penyelenggara fasilitas kesehatan
menggunakan surat edaran yang dibagikan oleh ibu RT. Beberapa ibu
mencari
mencari inform
informasi
asi secara
secara mandir
mandirii melalu
melaluii media
media sosial
sosial namun
namun tidak
tidak
membag
membagika
ikan
n inform
informasi
asi keseha
kesehatan
tan balita
balita kepada
kepada warga
warga sekita
sekitarr. Ketika
Ketika
terjadi bencana seperti banjir dan kebakaran, warga mendapat komando
darii balai
dar balai RT/RW
T/RW masing-
masing-mas
masing
ing melalu
melaluii kenton
kentongan
gan yang
yang dipuku
dipukull
berkali-kali.
g. Pendidikan
Pendidikan
Tingkat
Tingkat pendidikan warga 30% lulusan SD, 40% lulusan SMP
SMP,, selebihnya
lulusan SMA/SMK.
h. Rekreas
Rekreasii
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka
warn
warnaa ya
yang
ng dipu
diputa
tark
rkan
an lagu
lagu-l
-lag
agu
u an
anak
ak un
untu
tuk
k be
berk
rkel
elil
ilin
ing
g di sekit
sekitar
ar
kampung dengan biaya Rp 1.000 untuk 1x putaran, serta setiap Minggu
pagi, ibu yang memiliki balita, sering membawa balitanya jalan-jalan ke
danau kampus C Universitas Airlangga.
i.Persepsi Warga dan Perawat
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit pada balita
masih
masih acuh,
acuh, mung
mungki
kin
n dipe
dipeng
ngar
aruh
uhii renda
rendahn
hnya
ya ting
tingka
katt pe
pend
ndid
idik
ikan
an
masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan mengenai suatu penyakit.
Menurut
Menurut perawat
perawat puskesmas
puskesmas Kelurahan
Kelurahan Mulyorejo,
Mulyorejo, tingkat pasrtisipasi
pasrtisipasi
masyarakat terhadap kesehatan balita masih perlu ditingkatkan kembali
dan masih sangat perlu mendapatkan edukasi serta pelatihan untuk orang
tua balita.
B. Analisa Data
No Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan
1 1. Sebagian be
besar 1. Balita yang berat Perilaku keseh
ehaatan
orangtua mengatakan badannya tidak sesuai cenderu
run
ng beresik
siko
anaknya dengan umur (gizi kurang) pada orang tua Di
menkonsumsi ada 23 orang. Kelu
Kelurah
rahan
an Muly
Mulyor
orejo
ejo
2. Banyak balita yang
makanan ringan yang posyandu Berkah Cinta
berumur 36-59 bulan
dijual diwarung II
2. Sebagi
Sebagian
an oran
orangtu
gtuaa se
seri
ring
ng men
eng
gko
kons
nsum
umsi
si
mengatakan memberi mak
akaanan rin
ringan yang
makan anaknya mie dijual
dijual diwaru
diwarung,
ng, es lilin,
lilin,
instan jika sedang jajanan pentol dan saus.
3. Oran
Orangt
gtua
ua ya
yang
ng memb
member erii
tidak memasak
3. Sebagi
Sebagian
an oran
orang
g tua
tua anaknya mie instan setiap
mengatakan anaknya harinya
4. Banyak ibu-ibu yang
jarang mengkonsumsi
memil
emilik
ik ba
bali
lita
ta deng
dengan
an
sayuran
4. Beberap
Beberapaa orang
orangtua
tua lulu
lulusa
san
n pend
pendid
idik
ikan
an sd
sd,,
mengatakan belum smp
5. Orangtua yang tidak
mengetahui
pentingnya memperhatikan
pemenuhan gizi bagi pemenuhan gizi anaknya.
balita
5. Beberap
Beberapaa orang
orangtua
tua
mengatakan belum
menegtahui dampak
dari kurangnya gizi
pada balita
2 1. Ibu mengatakan 1. Kondisi lingkungan Defisiensi komunitas Di
membersihk
membersihkan
an rumah kura
kurang
ng dari
dari ka
kata
ta se
sehat, Ke
hat, Kelu
lurah
rahan
an Muly
Mulyor
orejo
ejo
hanya sekali sehari setiap rumah kurang posyandu Berkah Cinta
2. Ibu menagatakan
memi
memili
liki
ki ve
vent
ntil
ilas
asii dan II
dan
rumah tiap warga
tingkat kelembapan setiap
deng
dengan
an war
warga yang
yang
rumah
rumah juga
juga tinggi
tinggi karena
karena
lain saling
men
engi
gin
ngat
gat jajara
rak
k ananta
tar
r
berdekatang
rumah saling berdekatan.
3. Ibu mengatakan
2. Kedalaman sungai
bahwa aliran air
dan
angk
gkal
al se
seh
hin
ing
gga jika
jika
dide
didepa
pan
n ru
ruma
mah
h jika
jika
terjadi hujan
hujan kadang
mengakibatkan banjir
tersumbat 3. Se
Selo
loka
kan
n di de
depa
pann ru
ruma
mah
h
4. Ibu mengatakan
warga banyak yang
warga jarang
tersumbat
melakukan kerja bakti 4. Jalan di depan rumah
5. Ibu mengatakan
kotor, banyak sisa sampah
banyak sampah yang
banjir yang berserakan
berserakan yang tidak 5. Banyak lahan kosong
diolah sesuai yang bertumpukan
jenisnya. sampah
6. Tidak adanya 6. Sampah menumpuk
samapah umum untuk disekitar rumah warga
tempat pembuangan.
C. Penapisan Masalah
0. Tid
idak
ak ada
ada 0. Tid
idak
ak ad
adaa
2. Sedang 1. Rendah
Rendah 1. Rendah
Rendah
2. Sedang
Sedang 2. Sedang
Sedang
3. Tinggi 3. Tinggi 3. Tinggi
Perilaku 2 2 2 6
kesehatan
cenderung
beresiko pada
orang tua Di
Kelurahan
Mulyorejo
posyandu Berkah
Cinta II
Defisiensi 2 2 3 7
komunitas Di
Kelurahan
Mulyorejo
posyandu Berkah
Cinta II
D. Diagnosa
Diagnosa Keperawatan
Keperawatan
1. Peri
Perila
laku
ku ke
keseh
sehat
atan
an ce
cend
nderu
erung
ng be
beres
resik
iko
o pa
pada
da or
oran
ang
g tu
tuaa Di Kelu
Kelurah
rahan
an
Mulyorejo posyandu Berkah Cinta II
2. Defisiensi
Defisiensi komunitas
komunitas Di Kelurahan Mulyorejo
Mulyorejo posyandu
posyandu Berkah
Berkah Cinta II
E. Interven
Intervensi
si Keperawa
Keperawatan
tan
seimbang (4)
- Asupan
Asupan protei
protein
n
seimbang (4)
- Asupan
Asupan lemak
lemak
seimbangan (4)
- Asupan
Asupan karbohidra
karbohidratt
seimbang (4)
Tersier: Pengetahuan:
perlindungan fisik pada
anak
a. Pe
Peng
nget
etah
ahua
uan
n:
Manajemen kelainan
makan (1853)
- Dapat menyesuaika
menyesuaikan
n
intake nutrisi
intake nutrisi
terhadap kebutuhan
individu (3)
- Pengaruh
Pengaruh sosial
pada intake
intake
makanan dan cairan
(4)
- Strate
Strategi
gi untuk
untuk
menciptakan sikap
yang sehat tentang
makanan (3)
2. Defisiensi ko
komunitas Primer: Primer:
a. Anal
Analisa
isa ting
tingka
katt resiko
resiko
Status kesehatan
Data:
yang terkait dengan
a. Kondis
Kondisii lingku
lingkunga
ngan
n komunitas (2701)
lingkungan (misalnya.,
kurang dari kata - Status
Status kesehatan anak
kebiasaan hidup)
sehat, setiap rumah dalam keadaan normal
b. Kolaborasi dengan
kurang memiliki (3)
lembaga-lembaga lain
- Ti
Tingkat
ngkat partisipasi
partisipasi
ventilasi dan tingkat
untuk meningkatkan
dalam progam
kelembapan setiap
keamanan lingkungan
kesehatan komunitas
rumah juga tinggi c. Skri
Skrini
ning
ng po
popu
pula
lasi
si
(3)
Tersier:
Status kesehatan
komunitas (2701)
- Pravelensi
Pravelensi progam
progam
peningkatan kesehatan
(3)
- Ti
Tingkat
ngkat partisipasi
partisipasi
dalam progam
kesehatan komunitas
(3)
Keterangan:
1 = severely compromised
2 = substantially compromised
compromised
3 = moderately compromised
4 = mildly compromised
5 = not compromised
DAFTAR PUSTAKA
Elisa
Elisabe
beth
th T. Ande
Anderso
rson
n da
dan
n RN.
RN. Judi
Judith
th Mc. Fa
Farl
rlan
ane.
e. 20
2012
12.. Co
Commu
mmunit
nityy as a
Partner,, 6 th Ed +Intr
Partner +Introdu
oducti
ction
on to Commun
Community
ity Based Nursing,, 5th Ed:
Based Nursing
Theory and Practic in Nursing . Lippincot Williams and Wilkins, 2012
Efendi, Ferry & Makhfudi. 2013. Keperawatan
2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas
Komunitas : Teori dan
Praktik Keperawatan.
Keperawatan. Jakarta : Salemba medika
Nursalam. 2009. Asuhan
2009. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak . Jakarta: Salemba Medika
Hi
Hida
daya
yat,
t, A. Aziz
Aziz Al
Alim
imul
ul.2
.200
008.
8.Il
Ilmu
mu Kese
Keseha
hata
tan
n Anak
Anak ununtu
tuk
k Pe
Pend
ndid
idik
ikan
an
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika
Supartini,Yupi. 2009. Konsep
2009. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta
Anak. Jakarta : EGC