Anda di halaman 1dari 20

PPH BADAN Part 3 3

1
Tarif PPh
Badan
Pasal 17 ayat (1b),
(2a), dan (2b)

Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan


BUT 28%

Mulai Tahun Pajak 2010 25%

32
Tarif PPh
Badan
Pasal 5 ayat (1) UU • Berlaku untuk
Nomor 2 Tahun 2020 Sebesar
22%
Tahun 2020
dan 2021

Sebesar • Mulai Tahun


20% Pajak 2022

33
Kasus PPh CV Abadi pada tahun 2009
memperoleh laba usaha dari usaha
Badan 1 dagang pakaian sebesar Rp 200 juta.
Hitung PPh Badan terutang tahun
2009!

PPh Badan terutang tahun 2009:

Laba usaha x Tarif PPh Badan Pasal 17=

200 juta x 28%= Rp 56 juta


3
4
Kasus PPh • PT Persada bergerak dibidang ternak
ayam.
Badan 2 • Tahun 2013 mencatat penjualan sebesar
Rp 60 Milyar.
• HPP sebesar Rp 55 Milyar, sedangkan
beban usaha sebesar Rp 3 Milyar.
• Hitung PPh Badan tahun 2013!
• PPh Badan tahun 2013:
• Laba/Penghasilan Kena Pajak =
• (60-55-3)M = 2M
• PPh= 2 Milyar x 25%=
• Rp 500 juta
35
Potongan Tarif PPh
Badan UMKM
Pasal 31E
Memperoleh
pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif
Wajib pajak badan Pasal 17 Badan*
yang memiliki nilai
peredaran bruto
kurang dari Berlaku untuk bagian
Rp 50.000.000.000 Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan
Rp 4.800.000.000 36

* yang berlaku pada tahun pajak tersebut


Tahapan Tarif
Perhitungan PPh Badan 3
7

Peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 Milyar

• Tarif 25% x 50% = 12,5% (Pasal 31E potongan penuh)

Peredaran bruto antara Rp 4,8 Milyar s.d. Rp 50 Milyar

• Perhitungan khusus dengan Tarif Pasal 31E

Peredaran bruto lebih dari Rp 50 Milyar

• Tarif 25% (Tarif Pasal 17)


PPh Pasal Penghasilan Kena Pajak dari
31E bagian peredaran bruto
yang memperoleh fasilitas
dikali 50% Tarif PPh Badan,
ditambah

Penghasilan Kena Pajak dari


bagian peredaran bruto
yang tidak memperoleh
fasilitas dikali tarif PPh
Badan
3
8
Perhitungan PPh Badan Pasal 31E
Rp 4,8 Milyar
PKP Fasilitas= x Penghasilan Kena Pajak
Peredaran Bruto

PKP Non Fasilitas: PKP – PKP Fasilitas


PPh Pasal 31E = (PKP Fasilitas x 25% x 50%) + (PKP Non
Fasilitas x 25%)

Peredaran Bruto: Penjualan usaha dan pendapatan lain


50%: Potongan/diskon PPh 39

Tarif: Tarif PPh Pasal 17 Badan (25%)


Peredaran bruto Rp 15 Milyar, Laba usaha Rp 400 juta
PKP 400.000.000
PKP Fasilitas
4.800.000.000
X 400 jt =
15.000.000.000 128.000.000
PKP Non Fasilitas = 272.000.000
(400jt – 128jt) =

PPh Pasal 31E = (128jt x 12,5%) + (272jt x 25%) =


PPh Badan Terutang = 84.000.000

Perhitungan PPh Pasal 31E 4


0
Kasus PPh
PT Sumber Jaya tahun
Badan (2) 2013 memiliki peredaran
bruto sebesar Rp 7,5 Milyar

HPP sebesar Rp 6,5 Milyar


dan beban usaha sebesar
Rp 600 juta

Hitung PPh Badan tahun


2013!
4
1
Kasus PPh Badan (2)
Peredaran bruto 7.500.000.000
HPP (6.500.000.000)
Laba bruto 1.000.000.000
Beban Usaha (600.000.000)
Laba usaha 400.000.000
PKP Fasilitas (4,8M/7,5M) x 400jt = 256.000.000
PKP Non Fasilitas 400jt – 256jt = 144.000.000
PPh Terutang
PKP Non Fasilitas 144jt x 25% = 36.000.000
PKP Fasilitas 256jt x 12,5% = 32.000.000
42
Jumlah PPh Terutang 68.000.000
43

KATEGORI PPH
Kewajiban PPh Masa
Pelaporan • PPh Dibayar Sendiri (PPh Pasal 25)
PPh • PPh Dipotong oleh Pemberi
Penghasilan
• PPh Pasal 21/26
• PPh Pasal 23/26
• PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan
Pasal 15
• PPh Dipungut oleh Pemungut PPh
(PPh Pasal 22)

PPh Tahunan

• PPh Kurang Bayar (PPh Pasal 29)


4
• PPh Lebih Bayar (PPh Pasal 28a) 4
Kategori PPh Pasal
17 (Tarif
• PPh OP; atau
• PPh Badan
PPh Umum
Umum)

dan Khusus PPh Final


• PP No. 46
UMKM Tahun 2013
Peredaran • PP No. 23
Tertentu
Tahun 2018

PPh Final • PPh Pasal 4


Usaha ayat (2) atau
Tertentu
• PPh Pasal 15

Kombinasi
antara PPh • Sesuai kondisi 45
Pasal 17 usaha WP
dan Final
WP dengan Peredaran Bruto
Tertentu
PP 23 Tahun 2018 dan 99/PMK.03/2018

Pengecualian
Subyek
• penghasilan yang diterima atau
• WP OP diperoleh WPOP dari jasa
• WP Badan PT, CV, firma, koperasi sehubungan dengan pekerjaan
bebas
• penghasilan yang diterima atau
Kriteria diperoleh di luar negeri yang
pajaknya terutang atau telah
• Peredaran bruto tidak melebihi Rp dibayar di luar negeri
4,8M setahun • penghasilan yang telah dikenai PPh
yang bersifat final dengan
Tarif ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan tersendiri; 46
• Dikenakan 0,5% dari peredaran dan
bruto setahun bersifat final • penghasilan yang dikecualikan
sebagai objek pajak
Mekanisme • Penyetoran dan pelaporan PPh Masa
dilakukan menggunakan SSP
PPh • Terdapat mekanisme pemotongan PPh
UMKM • Termasuk dalam PPh Pasal 4 ayat (2)
• Tetap terdapat kewajiban penyampaian
SPT Tahunan PPh
• PPh terutang bersifat final sehingga untuk
obyek pajak tersebut tidak ada PPh
terutang secara umum (Pasal 17, Pasal 25,
dan Pasal 29)
• Berdasarkan peredaran bruto tahun pajak
sebelumnya
• Apabila dalam satu tahun pajak,
peredaran telah melebihi batasan, maka
tahun berikutnya dikenakan PPh Pasal 17
PAJAK
PERTAMBAHAN Part 4 4
8

NILAI
• PPN dikenakan dengan tarif sebesar
10% atas Dasar Pengenaan Pajak PPN
• Tarif PPN dapat dinaikkan paling tinggi Tarif PPN 4

dan Dasar
9
sebesar 15% dan diturunkan paling
rendah sebesar 5% melalui Peraturan
Pemerintah Pengenaan
• Dasar Pengenaan Pajak PPN adalah Pajak
jumlah: Harga Jual, Penggantian, Nilai
Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang
dipakai sebagai dasar untuk
menghitung pajak yang terutang
5
0

Anda mungkin juga menyukai