– Dilakukan dengan berbagai upaya seperti pemberian penyuluhan, konseling, pemberitahuan pengetahuan perpajakan melalui media massa maupun secara langsung. ■ Kewajiban menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (Termasuk SKPLB) ■ Merahasiakan Data Wajib Pajak (Pasal 34 UU KUP) ■ Kewajiban melakukan Putusan Banding, dan PK.
61 Hak Fiskus
■ Menerbitkan NPWP dan NPPKP secara jabatan
■ Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (STP, SKPKB, SKPKBT) ■ Melakukan Pemeriksaan dan Penyegelan ■ Menerbitkan Surat Paksa dan Melaksanakan Penyitaan ■ Melakukan Penyidikan ■ Menghapuskan atau Mengurangkan Sanksi Administrasi ■ Hak Melakukan Pencegahan ■ Hak Melakukan Penyanderaan
62 CONTOH SOAL
63 Kasus 1: PPh OP Norma
■ Tuan Martin seorang pengusaha perdagangan eletronik
berstatus K/3 ■ Tahun 2018 peredaran bruto usaha sebesar Rp930 juta. ■ Norma usaha dagang elektronik sebesar 30% ■ Angsuran PPh Pasal 25 selama 2018 sebesar Rp25.000.000. ■ SPT PPh Tahunan dilaporkan tanggal 30 Maret 2019 ■ Hitung PPh terutang, Kurang Bayar, dan PPh Pasal 25 tahun 2019! Kasus 1: PPh OP Norma Peredaran 930.000.00 PPh Pasal 29 bruto 0 PPh terutang 26.050.00 Norma 30% 2018 0 Penghasilan 279.000.00 PPh Pasal 25 25.000.00 Neto 0 0 PTKP 72.000.000 PPh Ps 29/KB 1.050.000 PKP 207.000.00 0 Angsuran PPh Pasal 25 2013 Tarif PPh OP PPh terutang 26.050.00 5% x 50jt 2.500.000 2012 0 15% x 157jt 23.550.000 PPh Pasal 25 2.170.833 PPh Terutang 26.050.000 2013 (1/12 PPh terutang) 2018 Angsuran: Masa Maret 2019 s/d Februari 2020 Kasus 2: PPh OP Pembukuan
■ Tuan Wirya seorang pengusaha perdagangan beras berstatus
K/2 ■ Tahun 2017 peredaran bruto usaha sebesar Rp5 Milyar, HPP Rp4,5 Milyar, dan Biaya Umum Rp300 juta. ■ Angsuran PPh Pasal 25 selama 2017 adalah Rp1 juta untuk Jan s/d Feb dan Rp 1,2 juta untuk Mar s/d Desember 2017 ■ SPT PPh Tahunan dilaporkan tanggal 30 Maret 2018 ■ Hitung PPh terutang, Kurang Bayar, dan PPh Pasal 25 tahun 2018! Kasus 2: PPh OP Pembukuan Peredaran bruto 5.000.000.000 Angsuran PPh Pasal 25 2018 HPP 4.500.000.000 PPh terutang 2017 14.875.000 Laba kotor 500.000.000 PPh Pasal 25 2013 1.239.583 (1/12 PPh terutang) Biaya umum 300.000.000 Laba usaha 200.000.000 PTKP 67.500.000 Pasal 25 2012
PKP 132.500.000 Jan 2012 1.200.000
Tarif PPh OP Feb 2012 1.200.000
5% x 50 juta 2.500.000 Mar 2012 1.239.583
15% x 82,5 jt 12.375.000 April 2012 1.239.583
PPh terutang 14.875.000 Mei 2012 1.239.583
2017 Jun s/d Des 2012 @1.239.583 PPh Pasal 25 14.000.000 Total 2012 14.795.830 PPh Pasal 29 875.000 Kasus 3: PPh OP Istri digabung ■ Tuan Oscar adalah seorang Pilot yang bekerja di Garuda, dengan gaji neto tahun 2013 Rp 208 juta dan dipotong PPh Pasal 21 Rp 22.251.250. ■ Susi, istri Oscar berpraktek sebagai advokat dan berpenghasilan tahun 2013 Rp300 juta (Norma 51%). Atas penghasilannya dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp12 juta. ■ Selama tahun 2013, PPh Pasal 25 yang disetor sebesar Rp13 juta ■ Hitung PPh terutang, kurang bayar, dan PPh Pasal 25 2014! Kasus 3 Nyonya Susi Perhitungan PPh Pasal 29 Penghasilan bruto 300.000.000 PPh terutang 47.593.750 Penghasilan neto 153.000.000 Kredit pajak Ps 21 (51% x 300 juta) Oscar 22.251.250 Susi 12.000.000 Tuan Oscar PPh dibayar sendiri 13.342.500 Penghasilan neto 208.000.000 PPh Pasal 25 2013 13.000.000 Penghasilan neto istri 153.000.000 PPh Pasal 29 342.500 Total 361.000.000 PTKP (K/I/0) 50.625.000 PPh Pasal 25 2014 PKP 310.375.000 1/12 x PPh dibayar 1.111.875 sendiri PPh terutang 47.593.750