Anda di halaman 1dari 10

HAK DAN KEWAJIBAN

FISKUS
Part 3

60
Kewajiban Fiskus

■ Kewajiban untuk membina Wajib Pajak


– Dilakukan dengan berbagai upaya seperti
pemberian penyuluhan, konseling,
pemberitahuan pengetahuan perpajakan
melalui media massa maupun secara
langsung.
■ Kewajiban menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
(Termasuk SKPLB)
■ Merahasiakan Data Wajib Pajak (Pasal 34 UU KUP)
■ Kewajiban melakukan Putusan Banding, dan PK.

61
Hak Fiskus

■ Menerbitkan NPWP dan NPPKP secara jabatan


■ Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (STP, SKPKB,
SKPKBT)
■ Melakukan Pemeriksaan dan Penyegelan
■ Menerbitkan Surat Paksa dan Melaksanakan Penyitaan
■ Melakukan Penyidikan
■ Menghapuskan atau Mengurangkan Sanksi Administrasi
■ Hak Melakukan Pencegahan
■ Hak Melakukan Penyanderaan

62
CONTOH SOAL

63
Kasus 1: PPh OP Norma

■ Tuan Martin seorang pengusaha perdagangan eletronik


berstatus K/3
■ Tahun 2018 peredaran bruto usaha sebesar Rp930 juta.
■ Norma usaha dagang elektronik sebesar 30%
■ Angsuran PPh Pasal 25 selama 2018 sebesar
Rp25.000.000.
■ SPT PPh Tahunan dilaporkan tanggal 30 Maret 2019
■ Hitung PPh terutang, Kurang Bayar, dan PPh Pasal 25 tahun
2019!
Kasus 1: PPh OP Norma
Peredaran 930.000.00 PPh Pasal 29
bruto 0 PPh terutang 26.050.00
Norma 30% 2018 0
Penghasilan 279.000.00 PPh Pasal 25 25.000.00
Neto 0 0
PTKP 72.000.000 PPh Ps 29/KB 1.050.000
PKP 207.000.00
0 Angsuran PPh Pasal 25 2013
Tarif PPh OP PPh terutang 26.050.00
5% x 50jt 2.500.000 2012 0
15% x 157jt 23.550.000 PPh Pasal 25 2.170.833
PPh Terutang 26.050.000 2013 (1/12 PPh
terutang)
2018
Angsuran: Masa Maret 2019 s/d
Februari 2020
Kasus 2: PPh OP Pembukuan

■ Tuan Wirya seorang pengusaha perdagangan beras berstatus


K/2
■ Tahun 2017 peredaran bruto usaha sebesar Rp5 Milyar, HPP
Rp4,5 Milyar, dan Biaya Umum Rp300 juta.
■ Angsuran PPh Pasal 25 selama 2017 adalah Rp1 juta untuk Jan
s/d Feb dan Rp 1,2 juta untuk Mar s/d Desember 2017
■ SPT PPh Tahunan dilaporkan tanggal 30 Maret 2018
■ Hitung PPh terutang, Kurang Bayar, dan PPh Pasal 25 tahun
2018!
Kasus 2: PPh OP Pembukuan
Peredaran bruto 5.000.000.000 Angsuran PPh Pasal 25 2018
HPP 4.500.000.000 PPh terutang 2017 14.875.000
Laba kotor 500.000.000 PPh Pasal 25 2013 1.239.583
(1/12 PPh terutang)
Biaya umum 300.000.000
Laba usaha 200.000.000
PTKP 67.500.000 Pasal 25 2012

PKP 132.500.000 Jan 2012 1.200.000

Tarif PPh OP Feb 2012 1.200.000

5% x 50 juta 2.500.000 Mar 2012 1.239.583

15% x 82,5 jt 12.375.000 April 2012 1.239.583

PPh terutang 14.875.000 Mei 2012 1.239.583


2017 Jun s/d Des 2012 @1.239.583
PPh Pasal 25 14.000.000 Total 2012 14.795.830
PPh Pasal 29 875.000
Kasus 3: PPh OP Istri
digabung
■ Tuan Oscar adalah seorang Pilot yang bekerja di Garuda, dengan
gaji neto tahun 2013 Rp 208 juta dan dipotong PPh Pasal 21 Rp
22.251.250.
■ Susi, istri Oscar berpraktek sebagai advokat dan berpenghasilan
tahun 2013 Rp300 juta (Norma 51%). Atas penghasilannya
dipotong PPh Pasal 21 sebesar Rp12 juta.
■ Selama tahun 2013, PPh Pasal 25 yang disetor sebesar Rp13
juta
■ Hitung PPh terutang, kurang bayar, dan PPh Pasal 25 2014!
Kasus 3
Nyonya Susi Perhitungan PPh Pasal 29
Penghasilan bruto 300.000.000 PPh terutang 47.593.750
Penghasilan neto 153.000.000 Kredit pajak Ps 21
(51% x 300 juta) Oscar 22.251.250
Susi 12.000.000
Tuan Oscar PPh dibayar sendiri 13.342.500
Penghasilan neto 208.000.000 PPh Pasal 25 2013 13.000.000
Penghasilan neto istri 153.000.000 PPh Pasal 29 342.500
Total 361.000.000
PTKP (K/I/0) 50.625.000 PPh Pasal 25 2014
PKP 310.375.000 1/12 x PPh dibayar 1.111.875
sendiri
PPh terutang 47.593.750

Anda mungkin juga menyukai