Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Zaky Firmansyah

Kelas : XI-AKL3

Mapel : Adm. Pajak

Soal

1. Ibu Salma adalah seorang pedagang baju dengan berjualan di daerah blok G tanah abang.
Usahanya sudah berlangsung selama tiga tahun. Omzet Ibu Salma setahun terakhir adalah
Rp 290 juta. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Januari Rp 22.000.000 Juli Rp 17.000.000


Februari Rp 19.000.000 Agustus Rp 20.000.000
Maret Rp 23.000.000 September Rp 27.000.000
April Rp 26.000.000 Oktober Rp 30.000.000
Mei Rp 35.000.000 November Rp 24.000.000
Juni Rp 18.000.000 Desember Rp 29.000.000
Jika total omzet usaha Ibu Olivia selama setahun adalah Rp 290 juta, maka berapa pajak
terutang PPh Final Ibu Salma di masing-masing masa pajak?
PPH Final Ibu Salma :
 Januari : Rp. 22.000.000 × 0,5% = Rp. 110.000
 Februari : Rp. 19.000.000 × 0,5% = Rp. 95.000
 Maret : Rp. 23.000.000 × 0,5% = Rp. 115.000
 April : Rp. 26.000.000 × 0,5% = Rp. 130.000
 Mei : Rp. 35.000.000 × 0,5% = Rp. 175.000
 Juni : Rp. 18.000.000 × 0,5% = Rp. 90.000
 Juli : Rp. 17.000.000 × 0,5% = Rp. 85.000
 Agustus : Rp. 20.000.000 × 0,5% = Rp. 100.000
 September : Rp. 27.000.000 × 0,5% = Rp. 135.000
 Oktober : Rp. 30.000.000 × 0,5% = Rp. 150.000
 November : Rp. 24.000.000 × 0,5% = Rp. 120.000
 Desember : Rp. 29.000.000 × 0,5% = Rp. 145.000
2. Pajak penghasilan yang terutang untuk PT Khairil jaya berdasarkan surat pemberitahuan
tahunan pajak penghasilan tahun 15 sebesar Rp437.000.000. Pajak yang telah dipotong
atau dipungut oleh pihak
ketiga serta yang terutang atau dibayar di luar negeri dalam tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
a. Pemotongan PPh pasal 21 melalui pemberi kerja sebesar Rp 7.000.000
b. Pajak penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (PPh pasal 22) sebesar Rp85.000.000
c. Pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak lain (PPh pasal 23) sebesar Rp130.000.000
d. Pajak penghasilan yang dibayar di luar negeri sebesar Rp95.500.000 tetapi berdasar
ketentuan yang dapat dikreditkan (PPh pasal 24) sebesar Rp90.000.000.
Pajak penghasilan yang telah dipotong/dipungut oleh pihak lain, dan yang dibayarkan atau
terutang di luar negeri tersebut untuk bagian tahun pajak yang meliputi masa dalam Tahun
2019 Berapakah nilai angsuran pajak yang harus di bayarkan ?
Angsuran PPh pasal 25 untuk tahun 2019 adalah: Rp. 437.000.000
Kredit pajak:
PPh Pasal 21. Rp. 7.000.000
PPh pasal 22 Rp. 85.000.000
PPh pasal 23. Rp. 130.000.000
PPh pasal 24. Rp. 90.000.000
Total kredit pajak. (Rp. 312.000.000)
Dasar penghitungan angsuran. Rp. 125.000.000
Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap
bulan (PPh pasal 25) dalam tahun 2019 adalah Rp. 125.000.000 : 12 = Rp. 10.416.666,7

3. Jelaskan Perbedaan PP no 46 thn 2013 dengan PP 23 thn 2018 terkait PPH final ?

Perbedaan Pengecualian Wajib Pajak (PP 46 tahun 2013 & PP 23 tahun 2018)
PP 23 tidak lagi mengecualikan:
• Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha Perdagangan dan atau
jasa yang dalam usahanya menggunakan Sarana atau prasarana yang dapat
dibongkar pasang, baik yang Menetap maupun tidak menetap dan menggunakan
sebagian Atau seluruh tempat untuk kepentingan umum yang tidak Diperuntukkan
bagi tempat usaha atau berjualan.
• Wajib Pajak Badan yang belum beroperasi secara komersial
Dengan dihilangkannya pengecualian terhadap dua jenis wajib Pajak tersebut,
maka PP 23 memiliki cakupan yang lebih luas Terhadap wajib pajak.

4. Peredaran bruto PT KZX pada tahun sebelumnya menurun mencapai lebih dari Rp4,8 miliar.
Tahun ini, peredaran brutonya mencapai Rp102 miliar dengan penghasilan kena pajak
sebesar Rp 47,5 miliar. Hitunglah PPh badan tersebut?
PPh Terutang = Rp 47,5 x 22% = Rp 10.450.000.000

Anda mungkin juga menyukai