Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MEMBUAT SOAL UAS

Kelompok 7 :
1. Andini Aliefia Putri 2051020010
2. Anggun Rachmayanti 2051020013
3. Bella Safira 2051020028
4. Dianah Septi Azizah 2051020042

Prodi/Kelas : PS A
Mata Kuliah : Perpajakan
Dosen Pengampu : Yulistia Devi, S.E., M.S.Ak

Soal Pilihan Ganda

1. Besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri
oleh wajib pajak setiap bulannya, ini merupakan pengertian dari…
a. PPh Pasal 21
b. PPh pasal 23
c. PPh pasal 26
d. PPh pasal 25
e. PPh pasal 25 UU No. 36 Tahun 2008

2. Penetapan penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan


adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Wajib pajak memperoleh penghasilan tidak teratur
b. Wajib pajak memperoleh penghasilan teratur
c. Wajib pajak diberikan perpanjangan jangka waktu
d. Wajib pajak membetulkan SPT pajak penghasilan
e. Terjadi akibat adanya perubahan keadaan usaha
3. Objek pajak PPh pasal 25 diperoleh dari…
a. Penghasilan yang diperoleh oleh pegawai tetap
b. Pembayaran atas pembelian barang
c. Penghasilan berupa hadiah
d. Penghasilan yang diperoleh dari kegiatan usaha
e. Penghasilan berupa honorarium

4. Bagaimana subjek yang dikenakan pajak PPh pasal 25 ?


a. Wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu
b. Wajib pajak pribadi karyawan maupun PNS
c. Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
d. Wajib pajak orang pribadi pemberi penghasilan
e. Wajib pajak dalam negeri

5. Apa keuntungan dari PPh pasal 25?


a. Untuk meringankan beban dari wajib pajak
b. Memberikan pemasukan keuangan negara
c. Memberikan potongan pajak atas pembayaran
d. Memberikan penghasilan berupa hadiah
e. Tidak adanya keuntungan

6. Bagaimana jika terjadi kesalahan penghitungan pada PPh pasal 25?


a. Apabila wajib pajak melakukan kesalahan penghitungan angsuran PPh pasal 25
tahun pajak 2020 dengan terlanjur menggunakan tarif pajak 25%, wajib pajak
tersebut dapat melakukan pembetulan SPT tahunan PPh 2020 dan memulai
angsuran PPh pasal 25 dengan tarif 24% sejak April 2022
b. Apabila wajib pajak melakukan kesalahan penghitungan angsuran PPh pasal 25
tahun pajak 2020 dengan terlanjur menggunakan tarif 25%, wajib pajak tersebut
dapat melakukan pembetulan SPT tahunan PPh 2019 dan memulai angsuran PPh
pasal 25 dengan tarif 25% sejak April 2020.
c. Apabila wajib pajak melakukan kesalahan penghitungan angsuran PPh pasal 25
tahun pajak 2028 dengan terlanjur menggunakan tarif 25%, wajib pajak tersebut
dapat melakukan pembetulan SPT tahunan PPh 2019 dan memulai angsuran PPh
pasal 25 dengan tarif 26% sejak April 2028.
d. Apabila wajib pajak melakukan kesalahan penghitungan angsuran PPh pasal 25
tahun pajak 2020 dengan terlanjur menggunakan tarif 25%, wajib pajak tersebut
dapat melakukan pembetulan SPT tahunan PPh 2019 dan memulai angsuran PPh
pasal 25 dengan tarif 29% sejak April 2020
e. Apabila wajib pajak melakukan kesalahan penghitungan angsuran PPh
pasal 25 tahun pajak 2020 dengan terlanjur menggunakan tarif 25%, wajib
pajak tersebut dapat melakukan pembetulan SPT tahunan PPh 2019 dan
memulai angsuran PPh pasal 25 dengan tarif 22% sejak April 2020

7. Berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun 2018, Tuan Michael


memiliki jumlah pajak penghasilan terutang sebesar Rp 55.000.000. Adapun
jumlah kredit pajak Tuan Michael selama tahun 2018 adalah Rp 31.000.000
dengan rincian sebagai berikut :
 PPh pasal 21 Rp 15.000.000
 PPh pasal 22 Rp 10.000.000
 PPh pasal 23 Rp 3.000.000
 PPh pasal 24 Rp 3.000.000
Hitunglah berapa besarnya angsuran PPh pasal 25 Tuan Michael Tahun 2019?
a. Tuan Michael harus membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 setiap bulan di
tahun 2019 mulai maret sebesar Rp 5.000.000
b. Tuan Michael harus membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 setiap bulan di
tahun 2019 mulai maret sebesar Rp 10.000.000
c. Tuan Michael harus membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 setiap
bulan di tahun 2019 mulai maret sebesar Rp 2.000.000
d. Tuan Michael harus membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 setiap bulan di
tahun 2019 mulai maret sebesar Rp 20.000.000
e. Tuan Michael harus membayar sendiri angsuran PPh pasal 25 setiap bulan di
tahun 2019 mulai maret sebesar Rp 7.000.000

Penyelesaian
- PPh terutang tahun 2018
= Rp 55.000.000
- Kredit Pajak tahun 2018
= Rp 31.000.000
Uraian nya sebagai berikut :
PPh pasal 21 = Rp 15.000.000
PPh pasal 22 = Rp 10.000.000
PPh pasal 23 = Rp 3.000.000
PPh pasal 24 = Rp 3.000.000 +
Rp 31.000.000
PPh terutang - Kredit Pajak
= Rp 55.000.000 – 31.000.000
= Rp 24.000.000

Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan
besarnya PPh pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh pasal 25 :
Besarnya PPh pasal 25 per bulan = Rp 24.000.000 : 12 bulan
= Rp 2.000.000

8. Penghasilan neto PT. Kuat Rekasa tahun 2017 sebesar Rp 300.000.000.


Perusahaan memiliki sisa kerugian yang belum dikompensasikan pada tahun 2016
sebesar Rp 100.000.000. Pada tahun 2017, pajak penghasilan yang akan dipotong
atau dipungut oleh pihak lain sebesar Rp 14.000.000. Selain itu, di tahun 2017
juga tidak ada pajak yang terutang ataupun dibayar di luar negeri. Hitunglah
berapa PPh pasal 25 yang masih harus dibayar oleh PT. Kuat Rekasa?
a. PT. Kuat Rekasa tahun 2017 harus membayar PPh 25 sebesar Rp
3.000.000
b. PT. Kuat Rekasa tahun 2017 harus membayar PPh 25 sebesar Rp 10.000.000
c. PT. Kuat Rekasa tahun 2017 harus membayar PPh 25 sebesar Rp 1.000.000
d. PT. Kuat Rekasa tahun 2017 harus membayar PPh 25 sebesar Rp 5.000.000
e. PT. Kuat Rekasa tahun 2017 harus membayar PPh 25 sebesar Rp 20.000.000

Penyelesaian
(Penghasilan neto – Kompensasi kerugian) = Rp 300.000.000 – Rp
100.000.000
= Rp 200.000.000
Pph terutang tahun 2018 : 25% x Rp 200.000.000 = Rp 50.000.000
Kredit Pajak:
PPh yang dipotong atau dipungut Rp 14.000.000
Jumlah = Rp 36.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan
besarnya PPh pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh pasal 25 tiap
bulan adalah sebagai berikut :
Besarnya PPh pasal 25 per bulan = Rp 36.000.000 : 12 bulan
= Rp 3.000.000

9. PPh terutang berdasarkan hitungan SPT Tahunan 2023 Tuan Amir sebesar Rp
50.000.000. Maka hitunglah PPh pasal 25 ayat 1 nya?
a. Pajak yang harus dibayar Tuan Amir pada PPh pasal 25 ayat 1 setiap bulan
tahun 2023 sebesar Rp 1.256.000
b. Pajak yang harus dibayar Tuan Amir pada PPh pasal 25 ayat 1 setiap bulan
tahun 2023 sebesar Rp 1.246.100
c. Pajak yang harus dibayar Tuan Amir pada PPh pasal 25 ayat 1 setiap bulan
tahun 2023 sebesar Rp 1.709.270
d. Pajak yang harus dibayar Tuan Amir pada PPh pasal 25 ayat 1 setiap bulan
tahun 2023 sebesar Rp 1.212.000
e. Pajak yang harus dibayar Tuan Amir pada PPh pasal 25 ayat 1 setiap
bulan tahun 2022 sebesar Rp 1.250.000

Penyelesaian
PPh terutang tahun pajak 2022 = Rp 50.000.000

PPh yang dipotong pemberi kerja (pasal 21) = Rp 15.000.000


PPh yang dipungut oleh pihak lain (pasal 22) = Rp 10.000.000
PPh yang dipotong oleh pihak lain (pasal 23) = Rp 2.500.000
Kredit PPh luar negeri = Rp 7.500.000 +
Jumlah kredit pajak (pasal 24) = Rp 35.000.000
Jadi, PPh terutang tahun 2022 – Kredit pajak = Rp 50.000.000 – Rp
35.000.000
= Rp 15.000.000
Angsuran PPh pasal 25 = Rp 15.000.000 : 12 bulan
= Rp 1.250.000

10. 3. PT. Jatim Asri dalam laporan tahunan 2018 menunjukkan penghasilan neto
sebesar Rp2.400.000.000. Adapun kredit pajak yang berasal dari PPh Pasal 22,
23, dan 24 selama tahun 2018 adalah senilai Rp. 120.000.000. Hitunglah angsuran
PPh Pasal 25 pada tahun 2019!

PT.Jatim Asri membayar Angsuran Perbulan Pph Pasal 25 Pada Tahun 2019
Sebesar Rp400.000.000
PT.Jatim Asri Membayar Angsuran Perbulan Pph Pasal 25 Pada Tahun 2019
Sebesar Rp300.000.000
PT.Jatim Asri Membayar Angsuran Perbulan Pph Pasal 25 Pada Tahun 2019
Sebesar Rp40.000.000
PT.Jatim Asri Membayar Angsuran Perbulan Pph Pasal 25 Pada Tahun 2019
Sebesar Rp44.000.000
PT.Jatim Asri Membayar Angsuran Perbulan Pph Pasal 25 Pada Tahun 2019
Sebesar Rp44.444.000

Penjelasan :
Penghasilan neto tahun 2018
= Rp2.400.000.000

PPh terutang tahun 2018


= 25% x Rp2.400.000.000
= Rp600.000.000

Kredit pajak:
PPh Pasal 22, 23, dan 24
= (Rp120.000.000)

Selisih
= Rp480.000.000

Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan
besarnya PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25
tiap bulan adalah sebagai berikut:
Besarnya PPh Pasal 25 per bulan
= Rp480.000.000 : 12 bulan
= Rp40.000.000

Anda mungkin juga menyukai