2. Pada tanggal 16 Januari 2019 Stefanus menikah dengan Anita. Stefanus memiliki usaha
kayu dengan peredaran bruto Rp 5.450.000.000 dengan harga pokok Rp 2.100.000.000
dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan adalah sebesar Rp
400.000.000. Anita bekerja pada PT Delta dengan penghasilan neto Rp 95.000.000 dan
telah dipotong PPh 21.
Diminta:
Hitunglah Pajak Penghasilan Tahun 2022 jika Stefanus menggunakan Pembukuan?
KARENA ISTRI BEKERJA HANYA DARI 1 PEMBERI KERJA, MAKA
PENGHASILAN ISTRI BERSIFAT FINAL DAN TAK DIGABUNG DENGAN
PENGHASILAN SUAMINYA.
3. Susi (kawin dengan 2 anak) bekerja pada PT Balance Car memperoleh gaji pokok sebesar
Rp 15.000.000 sebulan. Perusahaan ikut program Jamsostek dimana premi jaminan
kecelakaan kerja, premi asuransi kematian dan iuran jaminan hari tua dibayarkan oleh
pemberi kerja masing-masing 0,60 %, 0,30% dan 3,7% dari gaji pokok. Susi membayar
iuran pensiun Rp 550.000 dan iuran jaminan hari tua sebesar 2% dari gaji tiap bulannya.
Diminta: Hitunglah PPh 21 atas gaji sebulan jika Susi memiliki NPWP?
GAJI SEBULAN 15.000.000
PREMI KECELAKAAN KERJA 90.000 (0,6%X15JT)
PREMI KEMATIAN 45.000 (0,3%X15JT)
BPJS KESEHATAN OLEH PERUSH XXX
PENGHASILAN BRUTO SEBULAN 15.135.000
-/-PENGURANGAN:
BIAYA JABATAN
(5%X15.135.000 MAKS.500.000) 500.000
IURAN PENSIUN DIBAYAR SUSI 550.000
IURAN JHT DIBAYAR SUSI (2%X15JT) 300.000
PENGHASILAN NETO SEBULAN 13.785.000
PENGHASILAN NETO SETAHUN (X12) 165.420.000
-/-PTKP 54.000.000
PENGHASILAN KENA PAJAK 111.420.000
PPh TERUTANG:
5%X60.000.000 =3.000.000
15%X51.420.000 =7.713.000
10.713.000
PTKP 2021:
DIRI SENDIRI 54.000.000
TANGGUNGAN 4.500.000 1 ANAK
58.500.000
PTKP 2022:
DIRI SENDIRI 54.000.000
NIKAH 4.500.000
TANGGUNGAN 13.500.000 (4,5 JTX3) MAKSIMAL 3 ANAK
72.000.000