Anda di halaman 1dari 27

KLIPING

MACAM-MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM


PENCERNAAN MAKANAN DAN PEREDARAN
DARAH PADA MANUSIA

TUGAS MATA PELAJARAN


ILMU PENGETAHUAN ALAM
DISUSUN OLEH :
NAMA : Lantip Arya Wicaksono
KELAS : 8-2
NOMOR ABSEN : 18

SMP PUSPANEGARA
YAYASAN INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
JALAN RAYA PUSPANEGARA N0 01
CITEUREUP KABUPATEN BOGOR
2020 - 2021

DAFTAR ISI
A. MACAM-MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PENCE
RNAAN MANUSIA

Halaman
1. Gastritis ( contoh saja ) 3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
B. MACAM-MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN
DARAH MANUSIA

Halaman
1. Varises 14
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
A. MACAM-MACAM DAN JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA

1. GASTRITIS

Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami


peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi.
Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit. Ketika gastritis terjadi, ada
penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak.

Beberapa gejala gastritis di antaranya:


1. Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
2. Hilang nafsu makan
3. Cepat merasa kenyang saat makan
4. Perut kembung
5. Cegukan
6. Mual
7. Muntah
8. Sakit perut
9. Gangguan saluran cerna
10. BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
11. Muntah darah

Penyebab Gastritis
Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:
1. Infeksi bakteri H. Pylori
2. Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan
aspirin) secara berkala
3. Stres
4. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
5. Penyalahgunaan obat-obatan
6. Reaksi autoimun
2. RADANG USUS BUNTU

Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau
apendiks. Radang usus buntu menyebabkan rasa sakit di perut bagian kanan bawah.
Pada kebanyakan orang, rasa sakit ini dimulai dari sekitar pusar, lalu bergeser ke perut
kanan bawah. Meski siapa saja bisa menderita usus buntu, tapi paling sering terjadi
pada orang berusia 10-30 tahun. Keadaan ini terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh
bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara usus buntu dan usus besar
tersumbat oleh lendir atau biji cabai.
Berikut ini adalah ragam gejala usus buntu yang perlu diwaspadai:
1. Nyeri mendadak yang dimulai di sisi kanan perut bagian bawah
2. Nyeri mendadak yang dimulai di sekitar pusar dan sering bergeser ke perut kanan
bawah
3. Rasa sakit yang memburuk jika \batuk, berjalan atau melakukan gerakan
4. Mual dan muntah
5. Kehilangan selera makan
6. Demam ringan yang mungkin memburuk
7. Sembelit atau diare
8. Perut kembung.
Penyebab usus buntu
Para ahli percaya kondisi itu disebabkan oleh penyumbatan pada usus buntu. Banyak
hal yang bisa berpotensi menyumbat apendiks tersebut, termasuk:
1. Penumpukan kotoran yang mengeras
2. Folikel limfoid yang membesar Benda asing
3. Cacing usus atau parasite
4. Cedera traumatis
5. Tumor
6. Ketika usus buntu tersumbat, bakteri dapat berkembang biak di dalamnya.
Hal ini dapat menyebabkan pembentukan nanah dan pembengkakan, yang dapat
menyebabkan tekanan menyakitkan di perut.
Cara Megobati Usus Buntu
Radang usus buntu hampir selalu diperlakukan sebagai keadaan darurat. Operasi
pembedahan untuk mengangkat usus buntu adalah pengobatan standar untuk hampir
semua kasus usus buntu. Umumnya, jika dokter mencurigai seseorang menderita
radang usus buntu, mereka akan segera menghilangkannya untuk menghindari pecah.
3. KOLIK

Kolik adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti
alkohol dan cabai yang dapat mengakibatkan nyeri. Rasa nyeri yang timbul biasanya
disebabkan karena saluran di dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus,
saluran kencing, empedu dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab gangguan
ini yaitu karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu
banyak.
4. TUKAK LAMBUNG (ULKUS)

Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya
lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama
usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus).Gangguan ini disebabkan karena
terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga bisa saja
muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau kerongkongan.
Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Gejala yang
biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian perut.

Beberapa gejala tukak lambung yang juga dapat dijumpai adalah:


1. Rasa nyeri tumpul di perut 9. Nyeri yang membaik setelah
2. Penurunan berat badan makan, minum, atau
3. Tidak mau makan karena nyeri mengonsumsi antasida
4. Mual dan muntah 10. Anemia, yang ditandai dengan
5. Rasa begah adanya rasa lelah, sesak napas,
6. Mudah merasa kenyang atau kulit yang pucat
7. Bersendawa atau terjadinya 11. Feses yang gelap seperti aspal
refluks asam lambung 12. Muntah yang disertai darah
8. Nyeri ulu hati (rasa seperti
terbakar di dada)

Penyebab Tukak Lambung


Luka di lambung terbentuk ketika selaput yang melapisi lambung terkikis. Pengikisan
selaput lambung umumnya disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri
Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab utama timbulnya luka pada lapisan
lambung.
2. Konsumsi obat antiiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Konsumsi ibuprofen, diclofenac, atau meloxicam secara berlebihan dapat menyebabkan
iritasi atau peradangan pada jaringan lambung hingga menimbulkan luka.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung atau
memperparah gejala tukak lambung, yaitu:
1. Merokok, terutama pada seseorang yang terinfeksi bakteri pylori.
2. Stres yang tidak terkelola dengan baik.
3. Konsumsi makanan asam atau pedas.
4. Konsumsi minuman beralkohol.
5. PERITONITIS
Peritonitis adalah peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut (peritoneum),
yang berfungsi melindungi organ di dalam rongga perut. Peradangan ini umumnya
disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Jika tidak ditangani, peritonitis dapat
menyebabkan infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan membahayakan nyawa.

Gejala Peritonitis
Gejala yang umumnya muncul pada penderita peritonitis, antara lain:
1. Demam. 6. Diare.
2. Nyeri perut yang semakin 7. Konstipasi dan tidak bisa buang
terasa jika bergerak atau gas.
disentuh. Nyeri perut ini bisa 8. Lemas.
dirasakan sangat parah (kolik 9. Jantung berdebar.
abdomen). 10. Terus-menerus merasa haus.
3. Perut kembung. 11. Tidak mengeluarkan urine atau
4. Mual dan muntah. jumlah urine lebih sedikit.
5. Nafsu makan menurun.
Bagi penderita gagal ginjal yang menjalani continuous ambulatory peritoneal
dialysis (CAPD) atau cuci darah melalui perut, apabila terjadi peritonitis, cairan yang
dikeluarkan dari rongga perut akan terlihat keruh dan mengandung gumpalan-
gumpalan berwarna putih. CAPD atau cuci darah melalui perut adalah metode terapi
yang menggantikan tugas ginjal untuk membuang zat limbah dari darah dengan
bantuan cairan khusus yang dimasukkan ke rongga perut, melalui kateter atau selang
permanen yang sudah dipasang sebelumnya di perut.

Penyebab Peritonitis

Peradangan pada peritneum ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau
jamur. Berdasarkan asal infeksinya, peritonitis dibagi menjadi dua, yaitu peritonitis
primer dan peritonitis sekunder. Peritonitis primer disebabkan oleh infeksi yang
memang bermula pada peritoneum. Kondisi ini bisa dipicu oleh gagal hati
dengan asites, atau akibat tindakan CAPD pada gagal ginjal kronis.
Sedangkan peritonitis sekunder terjadi akibat penyebaran infeksi dari saluran
pencernaan. Kedua jenis peritonitis tersebut sangat berbahaya dan mengancam
nyawa. Pada penderita sirosis, kematian akibat peritonitis bisa mencapai 40%.

6. KONSTIPASI (SEMBELIT)

Sembelit terjadi jika makanan yang masuk ke usus sangat lambat. Akibatnya, air
terlalu banyak diserap oleh usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini
disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat
dan banyak mengkonsumsi daging. Dalam sistem pencernaan manusia, makanan
yang dikonsumsi menuju lambung, usus kecil, kemudian usus besar. Setelah air dan
nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus, sisa makanan tersebut lalu
dikeluarkan melalui anus sebagai tinja.Setiap orang sesekali bisa mengalami
konstipasi, namun biasanya bukan merupakan kondisi serius dan berlangsung hanya
sebentar.

Beberapa faktor umum penyebab sembelit adalah:

1. Kurangnya kandungan serat pada bahan makanan yang dikonsumsi. Serat


membantku pergerakan sistem pencernaan, sehingga mencegah terjadinya
sembelit.
2. Pola hidup sedentari atau banyak duduk. Seseorang yang tidak aktif secara fisik,
misalnya pekerjaan menuntut banyak duduk, kurang latihan, atau
diharuskan bedrest selama beberapa waktu.
3. Beberapa jenis obat-obatan bisa menimbulkan kondisi sembelit. Di antaranya
adalah obat antinyeri golongan opioid, obat anti-depresan, obat anti-kejang,
4. Susu, pada beberapa orang tertentu malah menyebabkan sembelit.
5. Proses penuaan. Penurunan metabolisme, kondisi tidak aktif, dan kerja otot
pencernaan yang tidak efektif, juga perubahan hormonal selama kehamilan.
6. Perubahan kebiasaan, misalnya perubahan jam makan, perubahan jam tidur, dan
perubahan jadwal BAB dapat menjadi pemicu terjadinya konstipasi.
7. Menunda BAB. Misalnya karena sedang dalam perjalanan atau enggan
menggunakan toilet umum. Jika diabaikan, dorongan BAB dapat hilang sehingga
feses menjadi keras.
Berikut beberapa gejala sembelit:

1. Kesulitan BAB, sering kali 4. Nyeri perut atau terasa keras.


disertai mengedan agak kuat, 5. Merasa mual atau kembung
dan bisa terasa sakit saat BAB 6. Kehilangan nafsu makan
2. BAB tidak teratur. 7. BAB berdarah
3. Feses yang kering, keras, 8. Nyeri pada anus dan hemoroid
bergumpal, atau lebih sedikit (wasir)
dari biasanya.
7. HEMAROID ATAU WASIR

Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi
pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu
berada di  sekitar atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum.
Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya
gejala.
Gejala Hemaroid atau wasir :
1. Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah
terang.
2. Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong
kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.
3. Adanya rasa gatal di sekitaran anus.
Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk
atau wanita yang tengah hamil.
Penyebab wasir atau Hermoid yaitu:
1. Konstipasi atau sembelit yang berkepanjangan (kronis) akibat kekurangan asupan
serat dari makanan.
2. Diare yang berkepanjangan.
3. Obesitas atau kelebihan berat badan.
4. Riwayat wasir dalam keluarga.
5. Terlalu sering duduk dalam waktu yang lama.
6. Batuk dan muntah-muntah yang berkepanjangan.
7. Sering mengangkat beban berat.
8. Hamil. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di daerah
panggul. Wasir akibat kehamilan biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah
melahirkan.
9. Bertambahnya usia. Semakin tua usia seseorang, jaringan penopang tubuhnya
semakin lemah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena wasir.

8. SARIAWAN

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang
biasanya muncul di sekitar mulut.  Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan
akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga
mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

Penyebab Sariawan
Sariawan dapat disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari beberapa kondisi
berikut:
1. Cedera, seperti karena tergigit atau kesalahan dalam menyikat gigi
2. Infeksi jamur, virus, atau bakteri di mulut atau di bagian tubuh lain
3. Penyakit autoimun, seperti lupus
4. Kondisi tertentu, seperti perubahan hormon, kekurangan nutrisi, stres, merokok, dan
faktor genetik

Gejala Sariawan
1. Sensasi terbakar pada lidah.
2. Bagian dalam mulut dan tenggorokan berwarna merah.
3. Rasa tak nyaman saat menelan.
4. Muncul warna kemerahan dan rasa nyeri pada bagian mulut yang terdapat gigi palsu.
5. Rasa tidak nyaman dalam mulut.
6. Luka berwarna putih yang muncul di lidah.

9. DIARE

Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana gangguan pencernaan ini akan

membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si
penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu

karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan

peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita

bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang

mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang menderitanya.

Gejala dan Penyebab Diare


Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun, gejala yang
paling sering dirasakan penderita diare antara lain:

 Perut terasa mulas.


 Tinja encer (buang air besar cair) atau bahkan berdarah.
 Mengalami dehidrasi.
 Pusing, lemas, dan kulit kering.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare yang
berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.
Pengobatan dan Pencegahan Diare
Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang
akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat
anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan,
seperti:

 Obat antibiotik
 Obat pereda nyeri
 Obat yang dapat memperlambat gerakan usus.

Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan,
serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak hingga matang.

13. CACINGAN

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia,
hal ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini.
Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini
biasanya dialami oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak akan
mengalaminya.

Penyebab cacingan yang populer di Indonesia adalah cacing pita, cacing kremi, dan cacing tambang.


Biasanya cacing bisa dengan mudah menular. Karena anak-anak sering bermain di tanah, itu
sebabnya cacingan lebih sering mengintai si kecil.

ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit cacingan, yaitu:

 Menyimpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga matang.
 Mencuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
 Jika terkena infeksi cacing, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk mengurangi
jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
 Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
 Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk
membasmi telur cacing.
 Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal. Gunting kuku agar tidak ada
tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
 Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi,
sebelum memasak dan sebelum makan.
 Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung
tangan.

B.MACAM MACAM DAN JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


PADA MANUSIA.

1. VARISES
Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis. Varises terjadi
disejumlah daerah, seperti kaki, kerongkongan. Varises di kaki sejauh ini
merupakan lokasi yang paling umum, itu hasil dari kerusakan katup di
vena. Katup-katup itu biasanya mencegah darah dari membalikan
alirannya setelah pergerakan otot- otot kaki telah memaksa darah naik
dan dari vena superfisialis ke vena dalam. Katup vena yang berfungsi
mengangkut darah ke jantung tidak menutup dengan benar. Gejala berat
biasanya otot-otot kaki kram saat berdiri. Kaki akan membengkak pada
akhirnya, kulit meradang dan lembab.
Berikut ini upaya pencegahan agar tidak terkena varises.

 Ketika beristirahat atau tidur (setelah menempuh perjalanan jauh),


tungkai dinaikkan kurang lebih 20 – 25 cm.
 Menghindari berat badan berlebih.
 Menghindari berdiri terlalu lama.
 Berolahraga secara teratur.
 Menghindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi.

2.Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit pada sistem peredaran darah berupa mengerasnya


pembuluh darah. Penyakit ini disebabkan oleh diet tinggi lemak, yang meninggalkan timbunan
lemak di lapisan pembuluh darah.
Tumpukan lemak ini bersatu dan membuat arteri menjadi keras dan kurang fleksibel.
Aterosklerosis menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat merusak jantung dan ginjal,
bahkan stroke.

Aterosklerosis pada jantung


Aterosklerosis pada jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan
jantung. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu:

 Nyeri dada seperti ditekan atau diremas (angina).


 Nyeri atau tekanan pada pundak, lengan, rahang, atau punggung.
 Gangguan irama jantung (aritmia).
 Sesak napas, berkeringat, dan gelisah.

Aterosklerosis pada tungkai


Aterosklerosis pada area tungkai kaki maupun lengan bisa menyebabkan penyakit arteri
perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:

 Nyeri, kram, hingga mati rasa pada area lengan maupun tungkai.
 Nyeri saat berjalan dan mereda setelah beristirahat (klaudikasio intermiten).
 Tungkai bagian bawah terasa dingin.
 Luka di jempol, telapak, atau kaki tak kunjung sembuh.

Aterosklerosis pada otak


Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis bisa menyebabkan stroke yang
ditandai dengan gejala berupa:

 Mati rasa hingga lumpuh pada salah satu sisi wajah, lengan, atau tungkai.
 Kebingungan dan sulit untuk dapat berbicara dengan jelas.
 Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata.
 Kehilangan koordinasi dan keseimbangan.
 Pusing dan sakit kepala berat.
 Sulit bernapas dan kehilangan kesadaran.

Aterosklerosis pada ginjal


Penumpukan plak pada pembuluh arteri di ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal.
Gangguan ini bisa dikenali dari sejumlah gejala, seperti:

 Jarang buang air kecil.


 Terus menerus merasa mual.
 Merasa sangat lelah dan mengantuk.
 Tungkai membengkak.
 Bingung dan sulit berkonsentrasi.
 Sesak napas dan dada terasa nyeri.
3.Angina

Angina merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan berat dan berulang
ketidaknyamanan pada dada dan nyeri. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau
suplai oksigen pada otot jantung.

ngina pectoris ditandai dengan nyeri dada seperti tertindih, terbakar, tertusuk ataupun terasa
penuh. Rasa sakitnya dapat menjalar ke lengan, bahu, punggung, leher, dan rahang. Gejala lain yang
dapat menyertai rasa nyeri tersebut antara lain:

 Keringat yang muncul berlebihan, meski cuaca tidak panas.


 Mual.
 Lelah.
 Pusing.
 Sesak napas.

Penyebab dan Faktor Risiko Angina Pectoris


Angina pectoris paling sering disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner
terjadi akibat adanya penumpukkan plak di arteri (aterosklerosis). Beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner yang bisa memuculkan angina adalah:

 Kebiasaan merokok.
 Riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
 Kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida yang tinggi.
 Menderita diabetes.
 Riwayat penyakit jantung di dalam keluarga.
 Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak.
 Mengalami obesitas.
 Berusia di atas 45 tahun untuk laki-laki dan di atas 55 tahun untuk wanita.
4.Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh gaya hidup kurang sehat dan pola makan yang tidak sehat.
Beberapa orang juga bisa secara genetik berisiko kolesterol tinggi.

Setiap orang memang membutuhkan koletserol pada tubuhnya, namun kolesterol yang trelalu banyak
dapat membentuk lapisan tebal di bagian dalam pembuluh darah dan akan menghalangi aliran darah.

Penyebab Kolesterol Tinggi
Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, penyakit yang
diderita, dan keturunan, seperti akan dijelaskan di bawah ini.

Gaya hidup tidak sehat


Konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Contoh makanan
tersebut adalah gorengan, susu full cream, kulit ayam, dan jeroan. Kebiasaan lain yang dapat meningkatkan
kadar kolesterol, adalah kurang berolahraga dan merokok.

Penyakit yang diderita


Penderita obesitas, diabetes, dan hipotiroidisme rentan menderita kolesterol tinggi.

Keturunan
Kolesterol tinggi dapat dipicu oleh perubahan atau mutasi sejumlah gen, yang diturunkan dari kedua orang
tua. Mutasi gen ini membuat tubuh tidak bisa membuang kolesterol dari dalam darah. Namun, kolesterol
tinggi akibat faktor genetik lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan dua faktor sebelumnya.

Cara Menurunkan Kolesterol


Kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti dijelaskan di bawah ini:

Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat membantu menaikkan kadar HDL, dan mencegah serangan jantung. Lakukan
olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik.

Diet sehat
Menerapkan pola makan yang sehat penting dilakukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap
normal. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara
dipanggang, direbus, atau dikukus.
Cara lain adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Hindari
konsumsi daging merah, jeroan, kuning telur, susu full cream, keju, serta makanan ringan seperti kue dan
biskuit. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti
alpukat dan kacang-kacangan.
5.Serangan Jantung

Myocardial infraction (MI) merupakan istilah teknis untuk penyakit serangan jantung. Serangan jantung
merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang terjadi ketika suplai darah terputus dari jantung.
Biasanya suplai darah terputus dari jantung akibat gumpalan darah.

Gejala Serangan Jantung


Ada beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita serangan jantung, antara lain:

 Nyeri dada
 Sesak napas atau napas berat
 Pusing
 Gelisah
 Keringat dingin

Akan tetapi, ada penderita serangan jantung yang tak mengalami gejala dan langsung
mengalami henti jantung mendadak.

Pengobatan Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya. Oleh karena itu,
segera pergi ke rumah sakit jika mengalami gejala-gejala serangan jantung.
Pengobatan yang diberikan dokter dapat berupa obat-obatan atau pemasangan ring jantung.
Metode pengobatan tergantung pada parahnya serangan jantung dan waktu terjadinya keluhan
6.DEEP VEIN TROMBOSIS

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi ketika terjadi penggumpalan
darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Umumnya DVT terjadi di paha atau betis,
tapi bisa juga terbentuk di bagian tubuh yang lain

Penyebab Deep Vein Thrombosis


DVT adalah penyakit yang dapat terjadi akibat 3 faktor, yaitu gangguan aliran darah (stasis vena),
kerusakan pembuluh darah, atau kondisi di mana darah mudah menggumpal (hiperkoagulabilitas).
Segala kondisi atau kejadian yang dapat mengakibatkan terjadinya 1 dari ketiga faktor tersebut,
berisiko menimbulkan DVT. Timbulnya 2 atau 3 faktor sekaligus, makin meningkatkan risiko
timbulnya DVT. Beberapa kondisi tersebut, antara lain:
Stasis vena. Stasis vena adalah kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah pada vena, yang
dapat disebabkan oleh:

 Prosedur bedah yang membius pasien selama 1 hingga 1,5 jam.


 Operasi daerah panggul atau tungkai, seperti operasi penggantian panggul.
 Perjalanan panjang dengan mobil, kereta atau pesawat, sehingga tungkai tidak banyak
bergerak, terutama perjalanan lebih dari 4 jam.
 Penyakit atau cedera yang menyebabkan tubuh tidak bergerak dalam waktu lebih dari 3 hari.
Misalnya, patah tulang atau stroke.
 Gagal jantung.
 Terdapat varises.
 Polisitemia vera.
7.Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang mempengaruhi arteri dalam
tubuh. Kondisi ini berarti dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkan untuk melebar. Arteri
yang membesar bisa pecah dan menjadi kondisi yang perlu penanganan medis.

Gejala Aneurisma Aorta


Gejala aneurisma aorta berbeda-beda dan tergantung lokasinya. Aneurisma aorta dapat muncul di
pembuluh aorta perut (abdominal), dada (torakal) ataupun keduanya (torako-abdominal).
Aneurisma aorta di perut lebih sering terjadi dibandingkan aneurisma di dada atau di perut dan
dada.
Beberapa kasus aneurisma dengan penggelembungan yang kecil dan tidak membesar sering kali
tidak memunculkan gejala apapun.  Namun seiring dengan membesarnya aneurisma akan muncul
keluhan dan gejala sesuai dengan lokasinya.
Pada aneurisma aorta perut (abdominal), beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderitanya
adalah:

 Nyeri yang terus menerus dari dalam perut atau di bagian samping perut
 Nyeri punggung
 Sensasi berdenyut di sekitar pusar

Pada aneurisma aorta dada (torakal), beberapa gejala yang dapat muncul adalah:

 Batuk
 Suara menjadi serak
 Napas pendek
 Nyeri dada atau rasa tertekan di dada
 Nyeri punggung

Pembuluh aorta yang mengalami penggelembungan dapat pecah atau robek. Tanda-tanda bahwa
aneurisma pecah atau robek (diseksi) adalah:

 Nyeri yang parah dan muncul secara tiba-tiba di perut, dada, rahang, lengan, atau punggung
 Kepala berkunang-kunang
 Sulit bernapas
 Denyut jantung sangat cepat
8.Iskemia Jantung

Iskemia jantung berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik.
Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri
koroner, yaitu arteri yang memasok darah ke otot jantung.

Iskemia pada jantung


Iskemia jantung terjadi pada pembuluh darah arteri jantung yang terhambat separuh atau
seluruhnya, dan dapat mengakibatkan gangguan irama jantung atau bahkan serangan jantung.
Gejala yang muncul adalah:

 Nyeri dada seperti tertekan.


 Nyeri pada leher, rahang, bahu, atau lengan.
 Detak jantung menjadi lebih cepat.
 Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
 Mual dan muntah.
 Mengeluarkan keringat yang banyak.
 Lemas

Sejumlah faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami iskemia:

 Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol


tinggi, obesitas, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, penyakit celiac, dan gagal
jantung.
 Kebiasaan merokok.
 Kecanduan alkohol.
 Penyalahgunaan NAPZA.
 Jarang berolahraga.
9.Stroke

Stroke dapat terjadi ketika salah satu pembuluh darah yang mengarah ke otak tersumbat oleh gumpalan
darah atau bahkan pecah. Kondisi ini akan menghentikan aliran darah dan mencegah oksigen masuk ke
otak.

Kondisi ini nantinya akan menyebabkan kerusakan otak, kelumpuha, dan bahkan mematikan. Untuk itu,
segera dapatkan perawatan untuk stroke agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah.

Faktor Risiko Stroke


Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke. Selain stroke, faktor risiko ini juga dapat meningkatkan
risiko serangan jantung. Faktor-faktor tersebut meliputi:

 Faktor kesehatan, yang meliputi:

o Hipertensi.

o Diabetes.

o Kolesterol tinggi.

o Obesitas.

o Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.

o Sleep apnea.

o Pernah mengalami TIA atau serangan jantung sebelumnya.

 Faktor gaya hidup, yang meliputi:

o Merokok.

o Kurang olahraga atau aktivitas fisik.

o Konsumsi obat-obatan terlarang.

o Kecanduan alkohol.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu:

 Mual dan muntah.

 Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo).

 Penurunan kesadaran.

 Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.

 Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.


 Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

10.Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit pada sistem pembuluh darah yang diakibatkan
tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah terlalu tinggi. 

beberapa gejala hipertensi yang umum di antaranya:


Sakit kepala Rasa berat di tengkuk Pusing atau
vertigo Jantung berdebar-debar Mudah lelah
Penglihatan kabur Telinga berdenging Misisan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul


"Penyebab Hipertensi dan Faktor Risikonya", Klik
untuk
baca: https://health.kompas.com/read/2020/06/25/
100500168/penyebab-hipertensi-dan-faktor-
risikonya?page=all.
Penulis : Mahardini Nur Afifah
Editor : Mahardini Nur Afifah

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita


TUGAS MEMBUAT KLIPING CATATAN
YANG HARUS DILAKUKAN
1. MEMCARI 10 MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN
MANUSIA.( DISERTAI GAMBAR DAN PENJELASAN/LIHAT CONTOH)
2. MENCARI 10 MACAM JENIS PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN
DARAH PADA MANUSIA.( DISERTAI GAMBAR DAN PENJELASAN/LIHAT
CONTOH)
3. MENGGUNAKAN KERTAS UKURAN A-4 ( 1 MACAM PENYAKIT 1 LEMBAR)
4. MENCARI DI INTERNET LALU DI PRIN DAN DI JILID BERDASARKAN
WARNA KELAS :
1). KELAS 8.1 WARNA KERTAS JILID/COVER MERAH/MERAH
2). KELAS 8.2 WARNA KERTAS JILID/COVER HIJAU/HIJAU
3). KELAS 8.3 WARNA KERTAS JILID/COVER BIRU/BIRU
4). KELAS 8.4 WARNA KERTAS JILID/COVER KUNING/KUNING
5) KELAS 8.5 WARNA KERTAS JILID/COVER COKLAT/COKLAT
6). KELAS 8.6 WARNA KERTAS JILID/COVER UNGU/UNGU
5. DIKUMPULKAN PALING LAMBAT HARI / TANGGAL :
SELASA, 27 OKTOBER 2020 ( DIKUMPULKAN LEBIH CEPAT
MENDAPATKAN PENAMBAHAN NILAI )

6. DIKUMPULKAN DI SMP PUSPANEGARA BISA DITITIP DI POS SATPAM

Anda mungkin juga menyukai