Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

EKSPERIMEN FISIKA DASAR

K3

“KALOR JENIS”

Hari : Kamis Pelaksanaan Praktikum Jam ke: 5-6

Tanggal : 10 Desember 2020

Oleh :

Rafi Dimas Putra Wibowo

(082011133060)

Anggota Kelompok :

1. Rafi Dimas Putra Wibowo (082011133060)

2. Rezhyta Nahatya Shalva (082011133059)

Dosen Pembimbing : Dyah Hikmawati,S.Si.,M.Si.

Asisten Dosen : Bunga Fariha Dinata

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
A. Tujuan
Menentukan harga air calorimeter, kalor lebur es, dan kalor jenis tembaga.
B. Alat dan Bahan
1. Kalorimeter (lengkap):
• Bejana kalorimeter bagian dalam
• Bejana kalorimeter bagian luar
• Pengaduk
• Termometer
• Penutup
2. Bejana didih
3. Tabung pemanas logam tembaga
4. Neraca torsi dan anak neraca
5. Kompor listrik
6. Gelas beaker
7. Potongan-potongan kecil kawat tembaga
8. Erlenmeyer pemanas air dengan selang plastik
9. Air
C. Dasar teori

Yang dimaksud dengan harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adalah jumlah kalor (dalam
kalori yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebesar 1℃. Kalor lebur es ialah jumlah
kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk mengubah 1 gram es dari fase padat ke fase cair
pada titik leburnya. Kalor jenis tembaga ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 gram tembaga 1℃.

Percobaan ini berdasarkan atas azas Black, yaitu jika dua benda (sistem) yang berbeda suhu
saling dicampur maka sebagian kalor pindah dan benda suhu tinggi ke benda suhu rendah
sedemikian hingga suhu kedua benda (sistem) menjadi sama saat mencapai kesetimbangan
termal. Kalor yang dilepaskan oleh benda suhu tinggi sama dengan kalor yang diserap oleh
benda suhu rendah.

Untuk menentukan harga air kalorimeter, sistem pertama adalah bejana kalorimeter bagian
dalam beserta pengaduk dan air yang ada di dalamnya.
Menurut azas Black, kalor yang diserap oleh kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk
ditambah dengan kalor yang diserap oleh air, sama dengan kalor yang dilepaskan oleh air
panas.

dengan mk, ma, dan map, berturut-turut adalah massa kalorimeter bagian dalam beserta
pengaduk, massa air dalam kalorimeter, dan massa air panas yang dituangkan; ck, ca, dan
cap, berturut-turut adalah kalor jenis kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk, kalor jenis
air yaitu 1 kalori/gram ℃ ; T1, T2, dan T3, berturut-turut adalah suhu kalorimeter dan air
mula-mula, suhu air panas sebelum dituangka ke dalam kalorimeter dan suhu akhir (suhu
kesetimbangan termal).

Hasil kali mk dan ck dinamakan kapasitas kalor (harga air) kalorimeter. Untuk menentukan
kalor lebur es, percobaannya mirip dengan tersebut di atas, hanya air panas diganti dengan
es padat (suhunya 0 ℃), sehingga persamaannya adalah

Dan untuk menentukan kalor jenis tembaga, air panas diganti dengan tembaga panas.
Persamaannya adalah

D. Prosedur kerja
A. Menentukan harga air kalorimeter:
1. Diisi erlenmeyer dengan air kira-kira setengah bagian volume, dan
dipanaskan pada kompor hingga airnya mendidih.
2. Ditimbang bejana kalorimeter bagian dalam bersama dengan pengaduknya
(m1)
3. Diisi bejana kalorimeter bagian dalam dengan air hingga seperempat bagian
volumenya lalu ditimbang bersama pengaduknya (m2). Sehingga massa air
= (m2-m1).
4. Dimasukkan bejana kalorimeter ke dalam bejana pelidungnya lalu tutup dan
dipasang termometernya.
5. Setelah kira-kira 1 menit, dibaca suhu sistem tersebut pada termometer (T1).
Suhu ini merupakan suhu awal sistem, yaitu suhu kalorimeter dan airnya.
6. Setelah air dalam erlenmeyer mendidih dibukalah sedikit tutup kalorimeter
dan dituangkan sedikit air panas ke dalamnya hingga volumenya mencapai
setengah bagian volume lalu ditutup kembali serta diaduk secara perlahan
sambil diamati kenaikan suhu pada termometer.
7. Dicatat suhu maksimum (Ta) yang merupakan suhu akhir (kesetimbangan)
antara kalorimeter, air, dan air panas.
8. Suhu air panas yang sedang mendidih dianggap 100℃ (T2).
9. Diambil bejana kalorimeter bagian dalam yang berisi air serta pengaduknya
lalu timbanglah (m3) sehingga massa air panas adalah (m3-m2)
B. Menentukan kalor lebur es:
1. Ditimbang bejana kalorimeter bagian dalam yang berisi air kira-kira ¾
bagian volumenya beserta pengaduknya (m4).
2. Dimasukkan ke dalam bejana pelindung kalorimeter lalu ditutup kemudian
dipasang termometer serta dibaca suhunya setelah kurang lebih 1 menit
(T3).
3. Dimasukkan es ke dalamnya (suhu es mula-mula dianggap 0℃) lalu dicatat
suhu akhirnya.
4. Ditimbang bejana kalorimeter, air, air es, dan pengaduknya.
C. Menentukan kalor jenis tembaga:
1. Dilakukan langkah kerja tersebut diatas dengan menggunakan air kira-kira
¼ bagian volume kalorimeter lalu ditimbang (m6) dan catat suhunya (T4).
2. Dimasukkan semua potongan-potongan logam tembaha ke dalam tabung
pemanas, kemudian diletakkan di atas uap air dalam erlenmeyer yang
sedang mendidih kira-kira 15 menit. Dengan demikian suhu logam
dianggap= suhu air mendidih.
3. Dimasukkan semua logam tembaga tersebut ke dalam kalorimeter dan
dicatat suhu akhirnya (Ta’’).
4. Ditimbang kalorimeter bersama-sama air, logam, dan pengaduk yang ada di
dalamnya (m7).
J. Lampiran
A. Screenshoot bukti kehadiran zoom

B. Tabel hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai