Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

EKSPERIMEN FISIKA DASAR

G1

“Gelombang Bunyi”

Hari : Kamis Pelaksanaan Praktikum Jam ke: 5-6

Tanggal :22 Oktober 2020

Oleh :

Rafi Dimas Putra Wibowo

(082011133060)

Anggota Kelompok :

1. Rafi Dimas Putra Wibowo (082011133060)

2. Rezhyta Nahatya Shalva (082011133059)

Dosen Pembimbing : Jan Ady,S.Si.,M.Si.

Asisten Dosen : Bunga Fariha Dinata

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
A. Tujuan

Menentukan kecepatan gelombang bunyi di udara berdasarkan gejala resonansi bunyi


B. Dasar Teori
Bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal yang merambat melalui suatu
medium dengan frekuensi antara 20 — 20.000 Hz, atau gelombang yang dapat
didengar. Dalam rambatannya gelombang bunyi mempunyai besaran kecepatan,
frekuensi, dan panjang gelombang.
Sebagaimana gelombang cahaya, gelombang bunyi dapat dipantulkan oleh
suatu benda tegar, dimana benda pemantul merupakan tempat simpul gelombang
stasioner yang terjadi dari hasil superposisi antara gelombang datang dan gelombang
pantul.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena bergetarnya
benda lain. Resonansi akan terjadi jika frekuensi kedua benda tersebut sama. Percobaan
ini menggunakan tabung resonansi, dengan cara memasukkan air ke dalam tabung
sehingga berfungsi sebagai tabung organs tertutup. Jika terjadi resonansi, maka
permukaan air merupakan tempat simpul gelombang, sedang ujung tabung yang
terbuka merupakan tempat perut gelombang.

Panjang kolom udara dalam tabung dapat diatur dengan mengubah posisi
pennukaan airnya. Pada kolom udara yang terpendek, maka panjangnya akan sama
dengan seperempat panjang gelombangnya. Bunyi yang terdengar merupakan bunyi
paling kuat, sedang panjang kolom udara yang lebih panjang, yaitu panjang gelombang,
5/4 panjang gelombang, dan seterusnya, bunyi yang terdengar makin lemah. Hubungan
antara panjang kolom dengan panjang gelombang diberikan oleh
𝑳 = (𝟐𝒎 + 𝟏) (𝟏/𝟒)𝝀 (1)

dengan m = 0, 1, 2, 3, ... .
Posisi sumber bunyi tidak tepat berada di ujung tabung, sehingga panjang kolom
udara pada saat terjadi resonansi perlu dikoreksi dengan suatu faktor koreksi (e),
sehingga :
𝑳′ = 𝑳 + 𝒆 (2)

dengan L adalah panjang kolom udara yang terukur.

Kecepatan (v) gelombang bunyi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

𝒗 𝒗
𝑳′ = ( 𝟐𝒇 ) 𝒎 + ( 𝟒𝒇 ) + 𝒆 (3)

C. Alat dan Bahan


1. Tabung resonansi
2. Sumber getar
3. Mistar
4. Air
D. Prosedur Percobaan
1. Posisi permukaan air diatur dalam tabung panjang sehingga dekat pada ujung atas
tabung dengan cara menggerakkan tabung yang pendek (hati-hati air jangan sampai
tumpah).
2. Sumber getar diatur sedemikian hingga timbul bunyi pada speaker.
3. Tabung pendek digerakkan ke bawah sedemikian hingga permukaan air dalam
tabung panjang turun ke bawah sambil mendengarkan bunyi resonansinya, dan
catatlah panjang kolom udara dalam tabung pada saat terjadi resonansi.
4. Percobaan diulangi minimal 3 kali.
5. Percobaan diulangi untuk mencari panjang kolom udara yang lebih panjang,
harmonik ke2, 3, .. dst.
6. Percobaan diulangi dengan menggunakan f yang lain.
7. Catat tekanan dan suhu udara ruangan
F = 1000 Hz
0.7

y = 0.1758x + 0.0759
0.6
R² = 0.9988

0.5

0.4
L'

Series1
0.3
Linear (Series1)

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
m
F = 2000 Hz
0.35
y = 0.0894x + 0.0316
0.3 R² = 1

0.25

0.2
L'

0.15 Series1
Linear (Series1)
0.1

0.05

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
m
I. Lampiran
1. Data hasil pengamatan kelompok 9

2. Screenshoot kehadiran zoom

Anda mungkin juga menyukai