Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN INDIVIDU IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATN

BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS

NAMA : DANA AUGUSTINA


NIM : K1A1 16 084
KELOMPOK : 2 (PUSKESMAS WUA-WUA)
TUTOR : dr. ANDI NURMAWANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
APRIL
2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa :


Nama : DANA AUGUSTINA
Judul Laporan : Identifikasi masalah kesehatan di Puskesmas Wua – Wua Kadia
Periode Januari-Desember Tahun 2018
Telah menyelesaikan tugas laporan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Halu Oleo.

Kendari, April 2019


Pembimbing

dr. Andi Nurmawanti


NIP.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat,
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas blok
Kedokteran Komunitas yaitu "Analisis Masalah di Puskesmas Wua-Wua Tahun 2018".
Penyusunan tugas ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan blok
Kedokteran Komunitas 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini, tidak akan terlaksana
dan berjalan dengan baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karema itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. I Putu Sudayasa, M.Kes
sebagai Kordinator blok Kedokteran Komunitas, dr. Asmarani MPH dan Sukurni
S.Kep.,M.Kep sebagai Sekertaris blok Kedokteran Komunitas, dan dr. Andi
Nurmawanti sebagai Kepala Puskesmas Wua-Wua tempat penulis melakukan
pengambilan data.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini masih banyak


kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan pendapat yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas kedepannya. Akhir
kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat kedepannya.

Kendari, April 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................5
1.2. Tujuan ...............................................................................................6
1.3. Isi Ringkasan Profil ...........................................................................7
BAB II ANALISIS SITUASI PUSKESMAS
2.1. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis.............................................8
2.2. Kependudukan...................................................................................9
2.3. Sarana Pendidikan dan Sarana Sosial Lain......................................9
2.4. Keadaan Lingkungan.......................................................................11
2.5. Keadaan Perilaku Masyarakat........................................................12
2.6. Fasilitas Kesehatan................................................................15
2.7. Tenaga Kesehatan..................................................................16
BAB III ANALISIS MASALAH
3.1 Analisis Masalah.............................................................................25
3.2 Prioritas Masalah.............................................................................30
3.3 Analisis Penyebab Masalah............................................................32
3.4 Rencana Kegiatan/ Plan of Action (PoA)........................................34
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................36
4.2 Saran...............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................37

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakanya pembangunan kesehatan adalah
meningkalkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai
tujuan pembangunan yang telah ditentukan. Puskesmas adalah penanggung jawab
penyelenggaraan kesehatan untuk jenjang tingkat pertama, dan sebagai organisasi
atau lembaga milik pemerintah yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan
pembangunan bidang kesehatan.
Puskesmas Wua-Wua merupakan Puskesmas induk non-perawatan yang
definitif berdini sejak 1 Mei 2009, yang difokuskan tepat dibelakang Kantor Camat
Wua-wua, Jalan Anawai Kelurahan Anawai atau kurang 500 meter dari J. Ahmad
yani poros Lepo-Lepo berdomisili di Kelurahan Anawai dengan berjalan kaki tetapi
untuk masyarakat di dua Kelurahan lainnya harus menempuh perjalanan lebih
panjang dengan mobil angkutan umum kemudian hanus berjalan dengan motor
ojek, Puskesmas ini adalah pemekaran dari Puskesmas Mekar. Puskesmas Wua-
wua memilki visi dan misi yaitu :
 Visi : “Menjadi Puskesmas yang profesional, berkualitas dan ramah terhadap
masyarakat Wua-wua sehat dan mandiri"
 Misi : Pembangunan kesehatan yang dikelola Puskesmas Wua-wua adalah :
- Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau untuk
masyarakat.
- Meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
- Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
 Motto pelayanan Puskesmas wua-wua adalah
"Melayani dengan SENYUM"

5
Senyum disamping terkait makna yang ditimbulkan oleh jari yang dilambangkan
Yang masing-masing mengandung arti :
Se Samangat : dalam bekeja selalu bergairah untuk mencari dan menyelesaikan
masalah kesehatan yang ditemukan.
NYNyaman : Memberikan rasa nyaman bagi yang mendapatkan bantuan
UM Upaya Maksimal : Melakukan pelayanan dengan ilmu pengetahuan dan bantuan
yang membuat maksimal.
 Tata Nilai Puskesmas Wua-Wua adalah 5 S yaitu:
1. Senyum
2. Sapa
3. Sopan
4. Salam
5.Saghor
 Tujuan pembangunan kesehatan di puskesmas wua-wua
Tujuan pembangunan kesehatan yang dikembangkan oleh Puskesmas
Wua-wua adalah pendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional, yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
untuk setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua
agar terwijud derajat kesehatan yang setingi-meningkat.

B.Tujuan
b.1. Tujuan umum
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen
Kesehatansecara berhasil guna dan berdaya guna.

b.2. Tujuan khusus


o Tersedianya referensi dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan
data, pengelohan, analisis serta pengemasan informasi.
o Tersedianya wadah kombinasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sistem pencatatan dan dilaporkan di unit-unit kesehatan.

6
o Memberikan analisis-analisis yang mendukung informasi dalam
mengumpulkan dana bantuan / Anggaran program kesehatan.
o Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat provinsi
dan nasional.

C. lsi Ringkasan Profil


Profesi kesehatan Puskesmas Wua-Wua Tahun 2018 berisi narasi dan
analisis analisis situasi umum dan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
perumusan sumber daya, perumusan kesehatan, perumusan derajat kesehatan
dan Pembiayaan kesehatan.disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan
diagram untuk sajian distibusi frekuensi penilaian perkembangan atau
perbandingan program pencapaia.

7
BAB II
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS

A. Keadaan Wilayah dan Letak Geografis

Puskesmas Wua-wua merupakan Puskesmas induk non-perawatan yang definitif


berdiri sejak 1 Mei 2009 diatas lahan seluas 1703 m 2 (26mx65,5m) yang terletak tepat
dibelakang Kantor Camat Wua-wua, Jalan Anawai Kelurahan Anawai ataukurang lebih
500 meter dari Jl. Ahmad Yani poros Lepo-Lepo – Bandara. Puskesmas ini adalah
pemekaran dari Puskesmas Mekar.

Meskipun Kecamatan Wua-wua mempunyai 4 Kelurahan tetapi Wilayah kerja


Puskesmas Wua-wua hanya mencakup 3Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Anawai dengan luas wilayah 3 km 2


2. Kelurahan Wua-wua dengan luas wilayah 5,89 km 2,
3. Kelurahan Mataiwoi dengan luas wilayah 3,2 Km 2

Sumber :BPS data tahun 2018

8
Luas wilayah kerja secara keseluruhan menjadi 13,91 Km 2. Sejumlah kompleks
perumahan yang tercakup dalam wilayah kerjanya adalah :BTN Tunggala, Griya
permata Anawaidi Kelurahan Anawaidan perumahan Villa Ibis diKelurahan Wua-
wua sedangkan Kelurahan Mataiwoi tidak ada perumahan khusus. Sebagian
besar wilayah kerja merupakan daerah berbukit-bukit dengan sedikit dataran
sehingga sebagian besar rumah penduduk di bangun di daerah berbukit.

Adapun Batas Wilayah kerja:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Bonggoeya


2. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kadia
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Baruga
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Puwatu

B. Keadaan Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Wua-wua pada tahun 2018, dapat
dilihat pada tabel 1 dan diagram sebagai berikut :

Tabel 1. Data Jumlah Penduduk di Wilayah KerjaPuskesmas Wua-Tahun 2018

Jumlah Penduduk Jumlah Jumla


Jumla
No. Kelurahan Pendud h KK
h KK L P uk Miskin

1. Anawai 1661 3080 3018 6098 237

2. Wua-Wua 1814 4309 4223 8532 192

3. Mataiwoi 1275 3671 3.599 7270 172

Total 4.443 10.790 10.850 21.900 601

Sumber: data BPS2018

C. Sarana Pendidikan dan Sarana Sosial Lain


1. Pendidikan

9
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua disajikan
pada tabel berikut ini :

Tabel 2.Jumlah SaranaPendidikan dan Sosial di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Tahun 2018

No. Jenis Sarana Sosial Jumlah Keterangan

1. Sarana pendidikan terdiri dari


- Taman Kanak-kanak 10
- Sekolah Dasar 5
- Sekolah Menengah Pertama 3
- Sekolah Menengah Umum 2 1 sekolah
kejuruan
- Sekolah Tinggi Kejuruan -
- Perguruan Tinggi -
2. Panti Asuhan/Panti jompo/dinsos 1
3. Puskesmas Non Perawatan 1
4. Puskesmas Pembantu 1
Sumber :data primer

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa tidak semua sarana


pendidikan ada di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua. Jumlah total sarana
pendidikan yang ada adalah 20 buah dengan jumlah terbanyak TK dengan jumlah
10 buah, SD 5 buah, SLTP 3 buah dan SLTA 2 buah .

Dalam pelaksanaan kegiatan rutin puskesmas, SD dan TK menjadi fokus


pembinaan secara intensif dalam bentuk UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan promosi Kesehatan, melalui penyuluhan
kesehatan.

2. Agama

10
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar manusia
dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta alam sekitarnya.
Pembangunan bidang Agama di Kecamatan Wua-Wua seperti
pembangunan sarana peribadatan. Sarana peribadatan yang mendukung
perkembangan beragama di Kecamatan Wua-Wua yaitu terdapat 34 masjid, 4
hanggar, 1 gereja, dan 1 vihara

D. Keadaan Lingkungan

Kondisi lingkungan di wilayah keja puskesmas wua-wua sangat dipengaruhi oleh


perillaku hidup manusia dalam menata rumah dan alam sekitamya.

1. Pengawasan kualitas lingkungan perumahan, SPAL dan TPS


Rumah Sakit adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik,
mental dan sosial sehingga seluruh a dapat bekerja secara produktif. Syarat-
syarat rumah sehat antara lain: memiliki sarana air bersih, memiliki jamban yang
sehat, memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup. Rumah Seh atap
lantai dan dinding kedap Air serta kepadatan hunian sesuai dengan luas rumah.
Pada tahun 2018 jumlah rumah yang dipenksa di wilayah kerja puskesmas
wua-wua yang memenuhi syarat sebanyak 3299 dari total jumlah keseluruhan
3527, dari hasil pengawasan kualitas perumahan, SPAL dan TPS menunjukan
bahwa telah memenuhi target puskesmas (92,8) dengan capaian ( 94 % ) di
wilayah kerja puskesmas wua - wua .

2. Akses terhadap Sarana air bersih


Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, masyarakat diwilayah
puskesmas Wua-Wua mengakses air dari berbagai sumber yaitu Rumah tangga
yang menggunakan sumur gali 734, sumur BOR 851 dan PAM 1 sarana yg
terletak dikelurahan Mataiwoi jadi Rumah Tangga yang menggunakan Sarana
air bersih sebanyak 1226 sarana Air Bersih ( 97 % ).

11
3. Ketersediaan Jamban
Jamban bagi keluarga merupakan sesuatu yang vital karena dengan adanya
jamban di masing- masing rumah tangga berbagai penyakit yang penularannya
melalui kotoran manusia seperti kecacingan, diare, dan sebagainya dapat
dicegah sedini mungkin
Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang
kotoran/tinja manusia.Jamban keluarga yang sehat harus memenuhi syarat
antara lain: tidak mencemari sumber air minum, tertutup (leher angsa) tidak
berbau, mudah dibersihkan, aman digunakan, ada pelindung yang kedap air,
penerangan dan ventilasi cukup, bebas serangga dan tikus serta tersedia air
bersih.
Pada tahun 2018 jumlah KK yang mempunyai jamban yang sehat diwilayah
kerja puskesmas Wua - wua sebanyak 3437 ( 98 % dari jumlah yag diperiksa
3527 Rumah ) . Dan ini sudah mencapai target 78 % . Akan tetapi ada beberapa
KK yang belum mempunyai jamban sehat sebnyak 44 rumah hal ini disebabkan
msih ada beberapa rumah yg masih menggunakan jamban cemplung dan yang
belum sama sekali mempunyai jamban karena keterbatasan ekonomi.

E. Keadaan Perilaku Masyarakat


1. Jaminan Kesehatan Pra Bayar
Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan
kesehatan sudahsejak lama dikembangkan berbagai cara untuk memberikan
jaminan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini berkembang berbagai cara
pembiayaan kesehatan antara lain Jamkesda, Kartu Indonesia Sehat, BPJS
Ketenagakerjaan yang merupakan transformasi dari program Jamsostek serta
BPJS Kesehatan yang merupakan peleburan dari askes dan jamkesmas. Untuk
masyarakat wilayah Kota Kendari diberi pelayanan gratis untuk berobat dirawat
jalan dengan menggunakan kartu identitas diri (KTP/SIM).
Pada tahun 2018 jumlah peserta BPJS (mandiri, PNS, Ketenagakerjaan,
Jamkesda, KIS) adalah sebanyak 105.482 peserta. Jumlah besaran kapasitas

12
adalah Rp. 6.000 per kepala. Jumlah peserta BPJS tersebut berasal dari wilayah
kerja Puskesmas Wua-Wua akan tetapi ada juga yang berasal dari luar wilayah.

2. PHBS Masyarakat
Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ada 4 faktor yaitu perilaku,
pelayanan kesehatan, lingkungan, dan genetik. Dari 4 faktor tersebut perilaku
merupakan faktor terbesar pengaruhnya terhadap masalah kesehatan oleh
karena itu diharapkan masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2018 Jumlah RT diwilayah kerja puskesmas Wua-Wua
sebanyak 3527 RT dan yang disurvey sebanyak 3527 RT. Dari 3527 RT yang di
pantau Rumah tangga yang dinyatakan sehat sebanyak 3175 ( 90 % ) dan sudah
mencapai target 80 % . Ada 10 indikator dalam PHBS dan mayoritas Rumah
tangga hanya memenuhi beberapa indikator hal ini di sebabkan tingkat
pengetahuan, kesadaran dan kepedulan masyarakat terhadap kesehatan yang
masih kurang masih ada beberapa RT yang mempunyai kebiasaan merokok
didalam numah. Didalam rokok terkandung berbagai macam zat kimia berbahaya
yang tidak hanya membahayakan perokok sendini tapi ig orang lain yang
menghirupnya.Masih banyak kebiasaan yang dianggap sepele tapi sangat
berpenganuh terhadap kesehatan contohnya kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan.

3. Aktivitas Posyandu
Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM). Yang dikelola dan diselenggrakan dari, oleh, untuk dab
bersama masyrakat guna memberdayakan masyarakat dan membenikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar, untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita.
Keberadaan posyandu sampai saat ini memiliki peranan penting yang sangat
penting dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
pada golongan balita.

13
Di wilayah kerja puskesmas wua-wua terdapat 16 posyandu yang
keseluruhan merupakan posyandu aktif. Terdiri dari strataPosyandu madya yaitu
posyandu yg sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun
dengan pengelolaan posyandu rata -rata jumlsh kader sebyank 5orang atau lebit
, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50 %
terdiri dari 1yaitu posyandu Cendrawasih yg terletak di kelurahan
anawai.Posyandu Purnamayaitu posyandu yg sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan pengelolaan posyandu rata -rata
jumlah kader sebyank 5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
lebih dari 50 % , mampu menyelenggrakan kegiatan pengembangan serta
memperoleh yg berasal dari swadaya masyarakat di pergunakan untuk upaya
kesehatan posyandu terdirn dari posyandu Meohai, posy, permata, posy,
monapa, posy. Padaleu, posy.makarti, posy Sepakat, posy. Gersamata,
posy.adimulya, posy. Gembol yg terletak di kel. Wua-Wua dan Kelmataiwoi dan
posyandu mandiri yaituposyandu yg sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih
dan 8 kali pertahun dengan pengelolaan posyandu rata-rata jumlah kader
sebyank 5 orang atau lebih , cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50
% , mampu menyelenggrakan kegiatan pengembangan serta memperoleh dana
sehat yg berasal dari swadaya masyarakat dan Kelompok Usaha Bersama
( Usaha dikelola oleh masyarakat) di pergunakan untuk upaya kesehatan
posyandu terdin dari posyandu Mariula, Posyandu Anggrek, Posyandu As-
Sakinah,dan posy.ikhlas.
Posbindu PTM yaitu Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular melalui kegiatan
skrining kesehatan/factor resiko dini PTM serta monitoring dan tindaklanjut
factor resio PTM bersumber daya masyarakat secara rutin dan
berkesinambungan berjumlah 1 posyandu yg terletak di kel.Wua-Wua.

F. Fasilitas Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Wua-wua adalah sebagai berikut:

14
Tabel 3. Jumlah Dan Jenis Sarana Kesehatan Per-Kelurahan Tahun 2017

Jumlah Per Kelurahan


No. Jenis Sarana Kesehatan Anawa Wua-wua Mataiwoi
i

1. Sarana Kesehatan Pemerintah :

- Puskesmas Induk 1 0 0

- Puskesmas Pembantu 0 1 0

2. Sarana kesehatan bersumber daya


masyarakat

- Posyandu 4 5 5

- Posyandu Lansia 1 1 0

- SD dengan dokter kecil 1 4 0

- Pos UKK 0 0 0

- Dokter Praktek Swasta 0 0 0

- Bidan Praktek Swasta 0 0 0

3 Sarana kendaraan operasional

- Kendaraan roda 4 1 0 0

- Kendaraan roda 2 3 0 0

Sumber: data primer yang diolah 2017

Tabel 3 menunjukkan bahwa di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua terdapat 1


Puskesmas induk terletak di Kelurahan Anawaiyang dibangun tahun 2009, dan
Puskesmas pembantu yang terlelak di Kelurahan Wua-wua yang sudah ada sejak
pemekaran dari Puskesmas sebelumnya. Keadaan gedung cukupbaik, sarana
dalam gedung masih kurang mencukupi, masih banyak meja dan kursi yang
dibutuhkan demikian juga peralatan medis dalam penegakan diagnose dalam
melakukan tindakan masih kurang. Keadaan Puskesmas pembantu kurang lebih

15
sama dengan Puskesmas induk dalam hal peralatan dan sarana lainnya namun
kondisi bangunan baik.

G. Tenaga Kesehatan Puskesmas Wua-Wua tahun 2017


Jumlah tenaga kesehatan yang merupakan SDM di wilayah kerja
PuskesmasWua-wua tahun 2018 ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Wua-wua Tahun


2017

Status Ketenagaan
No Jenis Tenaga Jumlah
PNS PTT Honorer Sukarela

1. Dokter Umum 2 - - - 2

2. Dokter Gigi 1 - - - 1

3. Sarjana Kesmas/umum 9 - - 3 11

4. Sarjana Keperawatan 8 - - 1 8

Sarjana Keperawatan
5 1 - - 2 3
Ners

6 D III Keperawatan 8 - - 4 7

7 D III Kebidanan 7 - - 5 12

8 D III Kesehatan Gigi 1 - - 1 2

9 D III Kesling 2 - - - 1

10 S1 Apoteker 1 - - 1 2

11. D III Farmasi 1 - - - 1

12. D III Gizi 3 - - 1 4

13. Perawat / SPK 1 - - - 1

14. S.Sosial - - 1 - 1

16
15. pekarya 1 - - - 1

16. D III Analis Kesehatan - - - 2 2

17. SMA - - - 2 -

Jumlah 44 - 3 20 68

Sumber : data primer

Tabel 4 menunjukkan jumlah tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas


Wua-wua berjumlah 69 orang yang terdiri dari 45 orang PNS,Honorer 3 orang dan
20 orang tenaga Sukarela. Data pada tabel 5 menunjukkan bagaimana kondisi
petugas dan beban kerja program dan laporan yang diemban.

Tabel 5. Jenis Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Staf Terhadap


Program Dan Laporan 2016

No NAMA TUGAS LAPORAN KET

1. Dr.Andi Ka.Puskesmas
Nurmawanti
-

2. drg. Rahmatia Pj. poli gigi dan Laporan Gigi dan


mulut Mulut

Pj prog.UKGS Laporan UKGS

Laporan BOK

17
4 Dr. Hielda Wijaya Dokter Umum -
Has

5. Muslimah Bendahara BPJS Laporan BPJS .

6. Fitriyani, SKM Ka.Sub Bagian Laporan Institusi


Tata Usaha

7. Dedi Umum & SDMK


Rahmat,SKM Kepegawaian

8. Diana, SKM Staf kartu Laporan kesehatan


kerja

9. Nurjanna,S.kep Bendahara Laporan jumlah


pembantu Kunjungan pasien P
pengeluaran dan Care
barang, petugas P
Care poli umum

10. Adriani Jurim Laporan BOK

11. Hj.Nita Budiharni, Petugas poli umum -


Amk

12. Yuan.HS.Noy. Koordinator P2M Laporan P2DBD

Putri,SKM Pj prog. P2 DBD Lap. surveilens


terpadu
Surveilens
Lap.W2

Lap. Hepatitis

18
Laporan BOK

13. NyomanSuweco Pj.BOK,Kordinator Laporan BOK


S.kep laboratorium,Pj. TB.
Laporan laboratorium
Nrs. Lap.TB,Lap.rabies.

14. Yuliyanti,S,Kep Pj prog.kes.usila Laporan kes.usila

Petugas Laporan Lab.


Laboratorium

15.. Yustina palimbo, Staf gizi Lap.Asi Ekslusif

Laporan gizi
Kelurahan wua-wua
Pj. Prog.gizi
kel.wua-wua Lap.Vit A

Laporan BOK

16. Lili yusrita, SKM Kordinator Promkes Laporan BOK

Lap.LB 5/Promkes

17. Irmayanti, SKM Petugas Promkes Laporan promkes

Laporan BOK

18. Mulianti,SST Koordinator Laporan F3 gizi


prog.gizi
Laporan gizi
Pj prog gizi Kelurahan Mataiwoi
Kelurahan Mataiwoi
Laporan PWS GIZI

Lap.BGM

19. Ida Mira, AM. Keb Bikor Puskesmas Laporan KIA

19
Poli KIA Laporan BOK

Laporan PKPR

20. Ari Mulyono,AMG Pj prog gizi Laporan prog.gizi


Kelurahan Anawai Kelurahan Anawai

R.Gizi Laporan gizi


buruk/kurang

Lap.garam beryodium

21. Kadek Petugas poli umum Laporan UGD


Ariyani,S.Kep
Pj UGD Laporan Perkesmas

Pj prog.perkesmas Laporan BOK

22. Irawati,AMK Koord. Puskel Laporan BOK

Petugas Poli Umum Laporan PusKel

23. Serly,AMK Pj. HIV AIDS Laporan HIV AIDS

Pj.IMS Laporan IMS

Laporan PTM

Laporan KDRT

24. Asrah. S, AMD. Poli KIA Laporan KIA


Keb
Bidan Kel. Mataiwoi Laporan BPJS
persalinan

25. Hesty Febriyanti, Bidan poli KIA Laporan khusus KIA


AM. Keb,SKM
Bidan Kel.Anawai Laporan BOK

20
26. Sulfa, AMKG Perawat gigi

27. Sinaluddin Petugas UGD, laporan UGD,puskel.


petugas puskel

28. Suriyati,SKM Pj Laporan kesling


prog.kes.lingkungan
Laporan BOK
Koordinator
kebersihan

29. Ni Komang S,AMK Petugas Lab Laporan Kusta

Team puskel Laporan Malaria

Pj P2 Kusta Laporan Lab.

30. Ani Kurnia Pj. R.Apotek Laporan LPLPO


Dewi,S.Farm
Lap. penggunaan
obat

Lap. monitoring
indikator POR

Laporan kompilasi
POR

31. Nurliana, AM. Poli KIA Laporan KB


Keb
Laporan jampersal

32. Siti Rahmawati, Petugas Poli Anak Laporan ISPA


AMK
Pj.ISPA Laporan Rujukan

Pj.Rujukan Laporan Diare

Laporan kecacingan

21
33. Wa Iga ,AMKeb Pj.Pustu Laporan Pustu

Laporan KIA

34.. Nurwati Sinta Petugas apotik Laporan kes.jiwa dan


mata
Pj.Kes.Mata dan
Jiwa

35.. Niska Kurniasih Petugas poli Laporan Pcare poli


umum

36. Nening Sianti Bidan poli KIA Laporan obat


Am.Keb trasidisional

37. Elis Tati, S.Kep Koordinator Jurim Lap.Imunisasi

Lap.BOK

38. Malauddin Petugas kartu Meregister pasien


yang

Berobat.

Menghitung jumlah
kunjungan.

39. Wa Ode Fianti Bidan Poli KIA Laporan BOK


Ania, AM.keb
Laporan Poli KIA

40. Sulaeha,SKM Koordinator kartu Laporan kartu

22
41. Yulia Devi Petugas kartu -
Tekaka

42. YAYUKRISNA Petugas Apotik Lap.Apotik


SRI
Lap.BOK
K,S.Farm.Apt.

43. Darmawati, AMKL Petugas kesling Laporan BOK Kesling

44. Oktariana Petugas apotik -


Sulistyawati

45. Wa Ode Sarni, Petugas Imunisasi -


S.kep

Sumber : data primer puskesmas

Tabel 5 menunjukkan jumlah SDM pada Puskesmas Wua-wua belum sesuai


dengan jumlah laporan, program dan jumlah Kelurahan diwilayah kerja Puskesmas
dimana masih adanya beberapa petugas yang harus mengemban beberapa program
sekaligus, dimana untuk mencapai kerja yang maksimal setiap petugas seharusnya
hanya mengemban satu program, dan satu Kelurahan merupakan tanggung jawab
satu petugas untuk satu program, khusus untuk program KIA/KB,imunisasi dan gizi
setiap Kelurahan mempunyai petugas yang merupakan penanggung jawab Kelurahan

23
BAB III

IDENTIFIKASI UPAYA PELAYANAN

3.1. Analisis Masalah

Tabel. Identifikasi Masalah Kesehatan

NO. INDIKATOR PERSEN (%)


(GIZI) TARGET CAPAIAN KESENJANGAN

Bayi baru lahir


1. 100 88 12
mendapat IMD
Balita yang
2. ditimbang berat 100 90 10
badanya
Balita kurus yg
3. mendapat makanan 100 100 0
tambahan

3.2. Prioritas Masalah

A : Menilai Besar (Kuantitas) Masalah (0-10)

B : Menentukan Kegawatan Masalah (1-5)

C : Meninjau Kemudahan Penanggulangan (1-5)

D : Menetapkan Ketentuan PEARL Factor (0 atau 1)

24
3.2.1. Besar Masalah (Kriteria A)

Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan


rumus sebagai berikut:

Kelas N : 1 + 3.3 log n

Interval :

Berikut Cara Menentukan Kelas N dan Interval dari Masalah diatas:

Kelas N = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 3

= 1 + 3.3 (0,477121254)

= 1 + 1,574500138

= 2,574500138

=3

Interval =

= 12 – 0/ 3

=4

25
Tabel. Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program

No Masalah Besar masalah terhadap Nilai


pencapaian program
Interval Nilai
0-4 5-9 10-14
Nilai Kelas
3,33 6,66 10
1. Bayi baru lahir mendapat X 10
IMD
2. Balita yang ditimbang berat X 10
badanya
3. Balita kurus yg mendapat X 3,33
makanan tambahan

3.2.2. Kegawatan Masalah (Kriteria B)

Merupakan hasil pemilihan secara individu mengenai 3 faktor tingkat


kegawatan dengan bobot nilai :

Tabel. Bobot nilai untuk menentukan kegawatan masalah


KEGANASAN URGENSI BIAYA
5 : Sangat Ganas 5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Murah
4 : Ganas 4 : Mendesak 4 : Murah
3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Murah
2 : Kurang Ganas 2 : Kurang Mendesak 2 : Mahal
1 : Tidak Ganas 1 : Tidak Mendesak 1 : Sangat Mahal

26
Kegawatan Masalah

No Masalah Keganasa Tingkat Biaya yg Nilai


Kesehatan anak n urgensi dikeluarka
n
1. Bayi baru lahir mendapat 3 1 5 11
IMD
2. Balita yang ditimbang 3 1 5 9
berat badanya
3. Balita kurus yg mendapat 1 4 3 8
makanan tambahan

3.2.3. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)

Tabel. Bobot nilai untuk menentukan Kemudahan Penanggulangan


KEMUDAHAN PENANGGULANGAN

5 : Tidak mudah

4 : Agak mudah

3 : Cukup Mudah

2 : Mudah

1 : Sangat mudah

Kemudahan Penanggulangan
No Masalah Kesehatan anak Kemudahan Nilai
Penanggulangan
1. Bayi baru lahir mendapat IMD 1 1
2. Balita yang ditimbang berat 2 2
badanya
3. Balita kurus yg mendapat 3 3
makanan tambahan

27
3.2.4. Ketentuan PEARL Faktor (Kriteria D)

Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan :

 Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/nasional/dunia

 Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya

 Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan lembaga


terkait

 Resources : Tersedianya sumber daya

 Legality : Tidak melanggar hukum dan etika

Skor yang digunakan diambil melalui VOTING anggota kelompok

 1 = Setuju

 0 = Tidak Setuju

PEARL FAKTOR

No Masalah Kesehatan anak P E A R L NILAI

1. 1 1 1 1 1 1
Bayi baru lahir mendapat IMD
2. Balita yang ditimbang berat badanya 1 1 1 1 1 1
3. Balita kurus yg mendapat makanan 1 1 1 1 1 1
tambahan

3.3. Penilaian Prioritas Masalah

Setelah Kriteria A, B, C dan D diterapkan, nilai tersebut dimasukkan ke dalam


rumus :

28
 Nilai Prioritas Dasar (NPD) : (A+B) x C

 Nilai Prioritas Total (NPT) : (A+B) x C x D

No Masalah Kesehatan A B C D NPD NPT Ranking


(A+B) x (A+B) x
C CxD
1. 10 11 1 1 21 21 III
Bayi baru lahir mendapat IMD
2. Balita yang ditimbang berat 10 9 2 1 38 38 I
badanya
3. Balita kurus yg mendapat 3,33 8 3 1 33,99 33,99 II
makanan tambahan

3.4. Urutan Prioritas Masalah

Berdasarkan tabel urutan prioritas masalah, didapatkan urutan masalah di


Puskesmas Wua-Wua:

1. Balita yang ditimbang berat badanya


2. Balita kurus yg mendapat makanan tambahan
3. Bayi baru lahir mendapat IMD

3.5. Identifikasi Penyebab Masalah Presentase Balita yang ditimbang berat


badanya dengan Analisis Pendekatan Sistem

KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

INPUT MAN 1.Kurangnya jumlah sumber daya petugas

29
untuk menjalankan program.
MONEY Tidak ada masalah

MATERIAL Terbatasnya media penyuluhan untuk


menyalurkan informasi tentang pentingnya
menimbang berat badan balita
METODE 1. Kurang masif nya sosialisasi yang
dilaksanakan serta penyampaian informasi
yang masih kurang bagaimana pentingnya
Balita yang di timbang berat badannya
MARKETING Kurangnya upaya promosi yang lebih sistematis
dan beragam mengenai Balita yang di timbang
berat badannya
LINGKUNGAN Masyarakat yang masih kurang mengerti
tentang manfaat dan tujuan dari menimbang
berat badan balita sehingga membuat
masyarakat tersebut tidak ikut berpartisipasi
dalam program tersebut

PROSES P1 Tidak ada masalah

P2 Kurangnya petugas untuk pelaksanaan


program
P3 Tidak ada masalah

Sumber : Data Sekunder

3.6. Analisis Penyebab Masalah


A. Kurangnya jumlah sumber daya petugas untuk pelaksanaan program
B. Kurangnya media penyuluhan untuk menginformasikan pentingnya Balita yang
ditimbang berat badannya

C. Sosialisasi yang kurang masif ke masyarakat

30
D. Kurangnya upaya promosi yang lebih sistematis dan beragam mengenai Balita
yang di timbang berat badannya
E. Kurangnya pemahaman dan kesadaran ibu tentang pentingnya Balita yang
ditimbang berat badannya sehingga menyebabkan kurangnya jumlah partisipasi

3.6.1 Tabel Paired Comparison


A B C D E TOTAL
A A A D E 2
B B B E 2
C C E 1
D E 0
E 0
TOTAL 0 0 0 0 4
VERTIKAL
TOTAL 2 2 1 1 0
HORIZONTAL
TOTAL 2 2 1 1 4 10
3.6.2 Tabel Kumulatif

E 4 4/10x 100% 40% 40%


B 2 2/10x100% 20% 60%
A 2 2/10x100% 20% 80%
C 1 1/10x100% 10% 90%
D 1 1/10x100% 10% 100%
JUMLAH 10

Berdasarkan nilai kumulatif diatas cukup menyelesaikan 2 penyebab karena


penyebab tersebut belum mencapai 80%, diantaranya adalah:

E. Kurangnya pemahaman dan kesadaran ibu tentang pentingnya Balita yang di


timbang berat badannya sehingga menyebabkan kurangnya jumlah
partisipasi masyarakat
B. Kurangnya media penyuluhan untuk menginformasikan pentingnya Balita
yang ditimbang berat badannya

31
3.7. Rencana Kegiatan

• Mengadakan sosialisasi menyeluruh dan sistematis serta dengan cara yang lebih
beragam dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
masyarakat

• Menyediakan media penyuluhan yang lebih banyak dan menarik untuk dibaca
oleh yang melihatnya, seperti pamflet, poster, banner, dan yang lainnya

3.8. Kriteriamutlak

Tabel. Kriteria mutlak dan rencana kegiatan :

Kegiata Input Output Ket


n Man Money Material Meth Mark
A 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
B 1 1 1 1 1 1 Dapat
dilakukan
3.9. Program yang akan dilaksanakan

Berdasarkan criteria mutlak dan criteria kenginkan, maka 3 rencana


kegiatan di atas yang dapat dijadikan rencana kegiatan / Plan of Action (POA),
yaitu :
• Mengadakan sosialisasi menyeluruh dan sistematis serta dengan cara yang lebih
beragam dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
masyarakat

• Menyediakan media penyuluhan yang lebih banyak dan menarik untuk dibaca
oleh yang melihatnya, seperti pamflet, poster, banner, dan yang lainnya

Tabel. Plain Of Action (POA) masalah posyandu mandiri di Puskesmas Lepo-Lepo


periode Januari-Desember 2019

Tujuan Kegiatan Sasaran Target Lokasi Waktu Personil Biaya

32
Untuk Mengadakan Masyara 100% Halam Minggu, 3  Konsumsi 60
meningkatkan sosialisasi kat an 28 April petugas x10.000=
pengetahuan menyeluruh cakupan Puskes 2019 kesehata Rp.
bagaimana dan sistematis wilayah mas n 600.000.-
pentingnya serta dengan puskesm Wua- Rp.20.00
Balita cara yang as Wua- Wua  Tenda= Rp.
ditimbang lebih beragam Wua 500.000.-
berat dengan kendari
badannya menggunakan
sehingga bahasa yang
timbul mudah
kesadaran dimengerti
untuk oleh
berpatisipasi masyarakat

Agar dapat Menyediakan Ibu 100% Puskes Minggu, Petugas  Konsumsi :


menyampaika media mas 5 Mei Puskesm 60x . 10.000
n informasi penyuluhan wua 2019 as = Rp.
dengan yang lebih wua 600.000.-
mudah banyak dan  Pamflet
dimengerti, menarik untuk 100lmbr =
jelas, dan dibaca oleh 100.000.-
menarik yang  Banner =
perhatian melihatnya, Rp.
untuk seperti 120.000.-
membacanya pamflet/brosur  Tenda = Rp.
mengenai ,poster, 500.000.-
program yang banner,spand
akan uk dan yang
dilaksanakan lainnya

33
Total Biaya Rp. 2.420.000.-

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak faktor yang berhubungan dengan masalah Balita yang ditimbang berat
badannya yaitu seperti Kurangnya jumlah sumber daya petugas untuk
pelaksanaan program ,Kurangnya media penyuluhan untuk menginformasikan
pentingnya Balita yang ditimbang berat badannya,Sosialisasi yang kurang masif
ke masyarakat,Kurangnya upaya promosi yang lebih sistematis dan beragam

34
mengenai Balita yang di timbang berat badannya,Serta Kurangnya pemahaman
dan kesadaran ibu tentang pentingnya Balita yang ditimbang berat badannya
sehingga menyebabkan kurangnya jumlah partisipasi masyarakat.

Saran
1. Tenaga kesehatan hendaknya memberikan edukasi dan konseling tentang
Tujuan, manfaat, serta efek yang akan timbul jika Balita tidak ditimbang berat
berat badannya sejak dini.
2. Perlunya memberikan promosi dan edukasi kepada masyarakat dengan
berbagai media yang menyeluruh, jelas, mudah dimengerti ,serta menarik
agar masyarakat lebih memahami tentang bagaimana pentingnya
menimbangkan berat badan balitanya .
3. Sangat diharapkan kepada masyarakat agar dapat mengikuti arahan dari
petugas kesehatan tentang pentingnya menimbang berat badan balita

DAFTAR PUSTAKA

Rivai, 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan. Universitas


Sumatera Utara. Medan

Soemirat, Juli . 2011. Kesehatan Lingkungan . Penerbit Gadjah Mada University Press .
Jakarta

35
Lampiran gambar

36
37

Anda mungkin juga menyukai