Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting dalam mewujudkan pembangunan
bangsa dan negara sehingga berbagai upaya dilakukan untuk dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yakni dengan cara meningkatan
sumber daya manusia di Negeri ini. Sebagaimana menurut Krismiyati (2007)
bahwa sumber daya manusia merupakan faktor yang paling penting dan sangat
mempengaruhi kehidupan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Menurut
Yudhoyono (2007) bahwa pengembangan sumber daya manusia berkaitan erat
dengan upaya meningkatkan ilmu pengetahuan, kemampuan dan sikap dalam
mencapai tujuan bersama, sehingga pendidikan dituntut harus dapat memenuhi
standar metode dan kurikulum yang tepat sasaran, serta tenaga pendidik dan
peserta didik yang berkualitas.
Tenaga pendidik (guru) yakni elemen kunci yang terdapat dalam sistem
pendidikan di Indonesia, khususnya di sekolah (Departemen Pendidikan Nasional,
2008). Hal ini disebabkan karena tenaga pendidik adalah titik sentral atau pusat
dalam pembaharuan dan kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan kata
lain bahwa salah satu persyaratan penting bagi mewujudkan suatu pendidikan
yang bermutu yakni apabila pelaksanaannya dilakukan oleh pendidik-pendidik
yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi, karena tinggi rendahnya
kualitas hasil belajar siswa tergantung pada kemampuan tenaga pendidik dalam
proses pengajaran. Apabila tenaga pendidik memiliki kemampuan mengajar yang
baik dan berkualitas, maka akan dapat membawa dampak peningkatan iklim
belajar mengajar yang baik serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar, salah satunya pada pelajaran kimia.
Kimia merupakan salah satu bidang ilmu sains yang mempelajari tentang
materi dan perubahannya, sedangkan materi merupakan segala susuatu yang dapat
menempati ruang dan memiliki massa (Chang, 2005). Berdasarkan definisi ilmu
kimia dan materi, dapat diartikan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan dan alam. Jika
dibandingkan dengan bidang sains lainnya, kimia merupakan salah satu pelajaran
yang terkesan lebih sulit yang disebabkan oleh keabstrakannya. Sehingga untuk
memahami konsep-konsep kimia maka diperlukan konsep multipel representasi
kimia. Sebagaimana menurut Sirhan (2007) bahwa untuk memudahkan
pemahaman dan pembangunan konsep-konsep kimia secara utuh, maka
diperlukan multipel representasi kimia, yakni mengaitkan antara level
makroskopik, submikroskopik dan simbolik agar siswa dapat memiliki
kemampuan kognitif yang baik dan berkualitas terkait dengan konsep kimia.
Kemampuan kognitif merupakan suatu konstruksi proses berpikir, termasuk
dalam hal mengingat, memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sebagaimana menurut Yulianti (2006), kemampuan kognitif adalah suatu proses
berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Kemampuan kognitif juga
berhubungan dengan kemampuan dalam menyelesaikan latihan soal yang terkait
dengan analisis. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan
kognitif peserta didik salah satunya yaitu instrumen yang mengacu pada
taksonomi Bloom revisi. Taksonomi Bloom revisi dapat mengukur aspek
pengetahuan serta proses kognitif agar dapat mengidentifikasikan kemampuan
siswa mulai dari tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi, karena taksonomi
Bloom revisi memiliki dua dimensi yaitu empat jenis pengetahuan dan enam jenis
proses kognitif (Anderson dan Krathwohl, 2010). Salah satu konsep kimia yang
dapat diukur dengan menggunakan instrument taksonomi Bloom revisi adalah
konsep hidrokarbon, agar dapat mengetahui kemampuan kognitif siswa dalam
memhami konsep hidrokarbon yang telah diajarkan.
Hidrokarbon merupakan salah satu materi kimia yang diajarkan pada peserta
didik kelas XI SMA pada semester ganjil. Hidrokarbon merupakan konsep yang
membahas tentang persenyawaan unsur karbon serta jenis-jenis senyawanya.
Dalam memahami konsep hidrokarbon maka dibuthkan pemahaman terkait
dengan multiple representasi, karena konsep hidrokarbon dapat dipelajari dengan
menggunakan aspek makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Hidrokarbon
dirasa penting untuk dipahami peserta didik karena memiliki aplikasi yang banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik diwajibkan untuk
dapat meningkatkan pemahaman kognitif pada materi hidrokarbon, agar dapat
menjadikan peserta didik yang berkualitas, kritis terhadap permasalahn yang
terjadi khususnya terkait dengan konsep-konsep hidrokarbon serta meningkatkan
sumber daya manusia di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
terkait dengan kemampuan kognitif peserta didik dan materi hidrokarbon,
sehingga dapat dirumuskan judul “Deskripsi Kemampuan Kognitif Siswa Kelas
XI MAN Model Gorontalo pada Materi Hidrokarbon”.
1.2 Identifikasi Masalah
a. Kurangnya pemahaman siswa kelas XI MAN Model Gorontalo pada materi
hidrokarbon
b. Kurangnya motivasi siswa kelas XI MAN Model Gorontalo dalam belajar
kimia
c. Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI MAN Model Gorontalo pada materi
hidrokarbon
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yakni: “Bagaimana Kemampuan Kognitif Siswa Kelas XI MAN
Model Gorontalo pada Materi Hidrokarbon?”
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yakni “ Untuk Mengetahui Kemampuan Kognitif Siswa Kelas XI MAN
Model Gorontalo pada Materi Hidrokarbon”
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui kemampuan kognitifnya, sehingga dapat dijadikan
dasar dalam meningkatkan kemampuan kognitifnya.
b. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui kemampuan kognitif siswa serta dapat
memperbaikinya dalam prose pembelajaran di kelas
c. Bagi Peneliti
Peneliti dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan terkait dengan
penelitian dalam bidang ilmu pendidikan kimia.

Anda mungkin juga menyukai