Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
4. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga.
5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.
6. Menyebutkan sifat-sifat senyawa ionik, kovalen polar, dan nonpolar.
7. Menyebutkan beberapa contoh senyawa ion dan kovalen.
8. Menjelaskan beberapa molekul yang tidak mengikuti aturan okted
9. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)
Kompetensi Dasar
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan sifat zat.
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)
Indikator
3.5.1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
3.5.2 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
3.5.3 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
3.5.4 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga.
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.
3.5.6 Menyebutkan sifat-sifat senyawa ionik, kovalen polar, dan nonpolar.
3.5.7 Menyebutkan beberapa contoh senyawa ion dan kovalen.
3.5.8 Menjelaskan beberapa molekul yang tidak mengikuti aturan okted
4.5.1 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)
1. Ikatan Ion
Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik (elektrostatis)
antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion disebut juga dengan ikatan elektrovalen atau
ikatan heteropolar. Senyawa hasil ikatan ion disebut senyawa ion.
1. Terjadi antara atom yang mempunyai potensial ionisasi kecil (mudah melepas elektron)
dengan atom yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah menangkap elektron).
2. Terjadi bila perbedaan elektronegativitas besar.
3. Ikatan ion biasanya terjadi antara atom golongan IA/IIA (golongan logam utama) dengan
atomGolongan VIA/VIIA (nonlogam).
1. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron
oleh dua atom yang berikatan.
1. Ikatan kovalen terjadi antara atom/unsur yang sejenis.
2. Ikatan kovalen terjadi bila perbedaan elektronegativitas kecil atau = 0.
3. Sebagain besar ikatan kovalen terjadi antara atom nonlogam.
Ikatan ini terjadi bila kecenderungan untuk melepas atau menangkap elektron lain sangat kecil
sehingga terjadi sharing (pemakaian bersama) elektron ikatan. Tiap-tiap atom mempertahankan
elektron masing-masing dan mencoba menarik elektron atom lain. Gaya tarik masing-masing
atom terhadap elektron valensi lawannya membuat kedua atom berikatan. Pasangan elektron
ikatan dianggap terlokalisasi di antara kedua atom.
Pertemuan ke-3. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar
Berdasarkan kepolarannya, Ikatan kovalen dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Kovalen Nonpolar
Kovalen nonpolar memiliki ciri-ciri :
• Selisih elektronegatifitas sangat kecil, sehingga momen dipol ≈ 0,
misal O2, N2, H2, F2.
• Bentuk molekul simetris, misal CH4, CO2, BeF2.
• Tidak ada pasangan elektron non bonding (pasangan elektron
bebas), misal BF3
2. Kovalen Polar
Kovalen polar memiliki ciri-ciri :
• Selisih elektronegatifitas besar, sehingga momen dipol tidak 0, misal
HF, HCl, HBr, FBr.
• Bentuk molekul tidak simetris, misal CH3Cl dan PCl3.
• Mempunyai pasangan elektron non bonding (pasangan elektron
bebas), misal NH3dan H2O.
Sifat-sifat senyawa kovalen :
1. Titik didih dan titik lebur rendah
2. Mudah menguap
3. Kovalen polar bersifat elektrolit, sedang kovalen non polar bersifat non elektrolit.
METODE PEMBELAJARAN
1. Ekspositori
2. Tanya jawab
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PROSEDUR PENILAIAN
- Penilaian Proses
Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung
- Penilaian Hasil Belajar
Dilakukan secara serentak melalui tugas individu, kelompok atau ulangan harian
- Aspek Penilaian
No Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
1. Sikap Observasi sikap siswa - Lembar Observasi
2. Pengetahua - Penugasan - Soal Penugasan
n - Tes Tertulis - Soal Esai atau Pilihan Ganda
INSTRUMEN PENILAIAN
- Contoh Instrumen Aspek Pengetahuan
3.5.2 Gambarkan struktur Lewis 6C : 1s2 2s2 2p2 , jumlah lektron valensi 2
untuk atom 6C 8O bila atom- =4
atom tersebut berikatan
tunggal!
2A 2A+ + 2e_
Indikator Skor
Instrumen Kunci
Maks
B + 2e_ B2- .
2A + B A2B 3
3.5.4 Jika atom atom 15X berikatan X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
15 3
dengan atom 17Y, Elektron valensi = 5, memerlukan 3
a. Jelaskan proses elektron untuk stabil, menyumbangkan
pembentukan ikatan 3 elektronya.
kedua atom tersebut 3
membentuk molekul Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
17
Penskoran:
1 = Jika aspek yang diamati dilakukan oleh siswa
0 = Jika aspek yang diamati tidak dilakukan oleh siswa
Skor maksimal = 24
Keterangan indikator:
1. Mau mengajukan pertanyaaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti
2. Mau berdiskusi dan bekerja sama
3. Mau menjawab pertanyaan guru atau teman
4. Mau mengemukakan ide-ide
5. Mau melaporkan hasil kerja tanpa ditunjuk
Penskoran:
1 = Jika aspek yang diamati dilakukan oleh siswa
0 = Jika aspek yang diamati tidak dilakukan oleh siswa
Skor maksimal =5