Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MAN Insan Cendekia Sambas


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : X (sepuluh) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Ikatan Kimia (KD 3.5, 4.5)
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (4 Kali Pertemuan)

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
4. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga.
5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.
6. Menyebutkan sifat-sifat senyawa ionik, kovalen polar, dan nonpolar.
7. Menyebutkan beberapa contoh senyawa ion dan kovalen.
8. Menjelaskan beberapa molekul yang tidak mengikuti aturan okted
9. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)
Kompetensi Dasar
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan sifat zat.
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)
Indikator
3.5.1 Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
3.5.2 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted) dan
elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).
3.5.3 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
3.5.4 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga.
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa.
3.5.6 Menyebutkan sifat-sifat senyawa ionik, kovalen polar, dan nonpolar.
3.5.7 Menyebutkan beberapa contoh senyawa ion dan kovalen.
3.5.8 Menjelaskan beberapa molekul yang tidak mengikuti aturan okted
4.5.1 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat
lainnya)

URAIAN MATERI AJAR


Pertemuan 1: Kestabilan Atom
Unsur gas mulia (Golongan VIIIA) merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan ini
disebabkan konfigurasi elektron gas mulia tergolong konfigurasi penuh dimana susunan elektron
valensinya berjumlah 8 (konfigurasi oktet), kecuali helium yang jumlah elektron valensinya 2
(konfigurasi duplet).
Lewis mengemukakan bahwa atom lain cenderung ingin stabil seperti gas mulia terdekat.
Untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia melalui pembentukan ikatan kimia dengan atom
lain. Mekanisme ikatan dapat melalui pelepasan dan penangkapan elektron (serah terima
elektron) maupun dengan penggunaan bersama elektron oleh dua atom yang berikatan. Menurut
Lewis, hanya elektron pada kulit terluar (elektron valensi) yang terlibat dalam ikatan kimia.
Sehingga Lewis mengusulkan penggambaran elektron valensi untuk atom yang disebut struktur
Lewis. Struktur Lewis erat sekali kaitannya dengan jenis ikatan kimia yang terbentuk (ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga)

Pertemuan 2: Ikatan Ion, Kovalen, dan Kovalen Koordinasi

1. Ikatan Ion
Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik (elektrostatis)
antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion disebut juga dengan ikatan elektrovalen atau
ikatan heteropolar. Senyawa hasil ikatan ion disebut senyawa ion.
1. Terjadi antara atom yang mempunyai potensial ionisasi kecil (mudah melepas elektron)
dengan atom yang mempunyai afinitas elektron besar (mudah menangkap elektron).
2. Terjadi bila perbedaan elektronegativitas besar.
3. Ikatan ion biasanya terjadi antara atom golongan IA/IIA (golongan logam utama) dengan
atomGolongan VIA/VIIA (nonlogam).

1. Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron
oleh dua atom yang berikatan.
1. Ikatan kovalen terjadi antara atom/unsur yang sejenis.
2. Ikatan kovalen terjadi bila perbedaan elektronegativitas kecil atau = 0.
3. Sebagain besar ikatan kovalen terjadi antara atom nonlogam.
Ikatan ini terjadi bila kecenderungan untuk melepas atau menangkap elektron lain sangat kecil
sehingga terjadi sharing (pemakaian bersama) elektron ikatan. Tiap-tiap atom mempertahankan
elektron masing-masing dan mencoba menarik elektron atom lain. Gaya tarik masing-masing
atom terhadap elektron valensi lawannya membuat kedua atom berikatan. Pasangan elektron
ikatan dianggap terlokalisasi di antara kedua atom.
Pertemuan ke-3. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar
Berdasarkan kepolarannya, Ikatan kovalen dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Kovalen Nonpolar
Kovalen nonpolar memiliki ciri-ciri :
• Selisih elektronegatifitas sangat kecil, sehingga momen dipol ≈ 0,
misal O2, N2, H2, F2.
• Bentuk molekul simetris, misal CH4, CO2, BeF2.
• Tidak ada pasangan elektron non bonding (pasangan elektron
bebas), misal BF3
2. Kovalen Polar
Kovalen polar memiliki ciri-ciri :
• Selisih elektronegatifitas besar, sehingga momen dipol tidak 0, misal
HF, HCl, HBr, FBr.
• Bentuk molekul tidak simetris, misal CH3Cl dan PCl3.
• Mempunyai pasangan elektron non bonding (pasangan elektron
bebas), misal NH3dan H2O.
Sifat-sifat senyawa kovalen :
1. Titik didih dan titik lebur rendah
2. Mudah menguap
3. Kovalen polar bersifat elektrolit, sedang kovalen non polar bersifat non elektrolit.

Pertemuan 4: Kegagalan Aturan Okted


Walaupun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa biner
(senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis atom) sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata gagal
dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi. Unsur
postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Selain itu aturan
oktet juga tidak berlaku pada beberapa senyawa biner yang terbentuk dari atom golongan utama.
Pengecualian aturan oktet tersebut dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut:
1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet.
2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil.
3. Senyawa yang melampaui aturan oktet.

METODE PEMBELAJARAN
1. Ekspositori
2. Tanya jawab

MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


Media
- Video animasi
- Bahan tayang power point
SUMBER BELAJAR
Sumber belajar
- Buku paket Solusi Mahir Kimia, Sutardi, M.Sc, CV.Media Karya

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1: Kestabilan Atom dan Struktur Lewis


Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah
Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan
 Guru menyampaikan salam, menanyakan kabar, dan
mempersilahkan berdo’a sebelum belajar, serta mengecek
kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan informasi tujuan dan langkah
Pendahuluan ± 15 menit
pembelajaran yang akan dilaksanakanMotivasi
 Pembahasan tugas/PR
 Apersepsi
Siswa diingatkan kembali materi konfigurasi elektron.
- Dalam kelompok, siswa mengkaji hubungan
elektron valensi dengan kestabilan atom dibawah bimbingan
guru
- Guru memberikan contoh cara
menggambarkan struktur Lewis
- Dengan kerja kelompok siswa berlatih
menentukan kecenderungan atom melapas atau menangkap
± 100
Kegiatan Inti elektron untuk stabil
menit
- Dalam kerja kelompok siswa berlatih
menggambarkan struktur Lewis
- Secara bersama-sama menyimpulkan syarat
kestabilan atom dan kecenderungan atom untuk membentuk
konfigurasi gas mulia
- Secara bersama-sama mengecek struktur
Lewis dan membuat struktur yang benar
 Tanya jawab untuk mengetahui ketercapaian tujuan
Penutup pembelajaran ± 20 menit
 Pemberian tugas/PR untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2: Ikatan Kimia


Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah
Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan
 Guru menyampaikan salam, menanyakan kabar, dan
mempersilahkan berdo’a sebelum belajar, serta mengecek
kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan informasi tujuan dan langkah
Pendahuluan pembelajaran yang akan dilaksanakanMotivasi ± 15 menit
 Pembahasan tugas
 Apersepsi:
Mengingatkan kembali konsep kestabilan atom dan struktur
Lewis
- Buat kelompok siswa heterogen 4-5 orang
kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme
kegiatan
- Guru membacakan/menampilkan beberapa
informasi yang harus dikaji dari literature.
- Setiap kelompok mengkaji proses terjadinya
± 100
Kegiatan Inti ikatan kimia.
menit
- Setelah semua informasi terkumpul, dipandu
oleh guru bersama-sama membahas proses terbentuknya
ikatan ion, kovalen, dan kovalen koordinasi.
- Dengan diskusi kelompok siswa mengambil
kesimpulan tentang jenis-jenis ikatan kimia dan sifat
fisiknya.
 Tanya jawab untuk mengetahui ketercapaian tujuan
Penutup pembelajaran ± 20 menit
 Pemberian tugas/PR untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 4: Kegagalan Aturan Oktad


Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah
Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan
Pendahuluan  Guru menyampaikan salam, menanyakan kabar, dan ± 15
mempersilahkan berdo’a sebelum belajar, serta mengecek menit
kehadiran siswa.
 Guru menyampaikan informasi tujuan dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakanMotivasi
Langkah
Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan
 Pembahasan tugas
 Apersepsi:
Mengingatkan kembali tentang struktur Lewis
- Buat kelompok siswa heterogen 4-5 orang
kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme
kegiatan
- Setiap kelompok diminta membuat struktur
Lewis dari senyawa NH3, PCl3, PCl5, SF4, dan SF6.
- Dari struktur Lewis tersebut disimulkan
senyawa yang tidak mengikuti aturan okted. ± 100
Kegiatan Inti
- Setiap kelompok menyusun presentasi menit
kesimpilan hasil diskusi.
- Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya.
- Guru menfasilitasi diskusi kelas dan
meluruskan jika terjadi miskonsepsi.
- Secara klasikal menarik kesimpulan.
 Tanya jawab untuk mengetahui ketercapaian tujuan
± 20
Penutup pembelajaran
menit
 Pemberian tugas/PR untuk pertemuan berikutnya.

PROSEDUR PENILAIAN
- Penilaian Proses
Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung
- Penilaian Hasil Belajar
Dilakukan secara serentak melalui tugas individu, kelompok atau ulangan harian
- Aspek Penilaian
No Aspek Teknik penilaian Bentuk Instrumen
1. Sikap Observasi sikap siswa - Lembar Observasi
2. Pengetahua - Penugasan - Soal Penugasan
n - Tes Tertulis - Soal Esai atau Pilihan Ganda

INSTRUMEN PENILAIAN
- Contoh Instrumen Aspek Pengetahuan

Jenis Tagihan : Tugas Individu/Ulangan Harian


Bentuk Instrumen : Esai
Penskoran : Disesuaikan dengan panduan penskoran
Indikator Skor
Instrumen Kunci
Maks
2 2 6 2 6 1
3.5.1 Tentukan kecenderungan a. 19K : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3
atom berikut untuk stabil, Cenderung melepas 1 elektron
melepas atau menangkap menjadi K+
elektron, berapa jumlah
b. 17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
elektron yang dilepas atau 3
Cenderung menangkap 1 elektron
ditangkap, dan apakah ion
menjadi Cl-
yang terbentuk?
c. 12Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2
a. 19 K,
Cenderung melepas 2 elektron
b. 17 Cl 3
menjadi Mg2+
c. 12 Mg,

3.5.2 Gambarkan struktur Lewis 6C : 1s2 2s2 2p2 , jumlah lektron valensi 2
untuk atom 6C 8O bila atom- =4
atom tersebut berikatan
tunggal!

8O: 1s2 2s2 2p4, jumlah elektron valensi


=6
2

3.5.3 Jelaskan proses pembentukan 11 A : 1s2 2s2 2p6 3s1 2


ikatan ionik antara atom 11A Cenderung melepas 1 elektron
dengan 8B! menjadi A+

8B: 1s2 2s2 2p4


Cenderung menangkap 2 elektron 2
menjadi B2-

2A  2A+ + 2e_
Indikator Skor
Instrumen Kunci
Maks
B + 2e_  B2- .

2A + B  A2B 3

3.5.4 Jika atom atom 15X berikatan X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
15 3
dengan atom 17Y, Elektron valensi = 5, memerlukan 3
a. Jelaskan proses elektron untuk stabil, menyumbangkan
pembentukan ikatan 3 elektronya.
kedua atom tersebut 3
membentuk molekul Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
17

yang setabil! Elektron valensi = 7, memerlukan 1


b. Gambarkan struktur elektron untuk stabil, menyumbangkan
lewis molekul yang 1 elektronya. 1
terbentuk
Senyawa stabil yang terbentuk: XY3
1
Struktur Lewis:

3.5.5 Senyawa NH3 mempunyai a. 2


sepasang elektron
nonbonding. Dalam larutan,
dengan ion H+ dapat
membentuk ion ammonium,
NH4+. b. Ikatan Kovalen koordinasi adalah
a. Gambarkan proses ikatan kovalen (penggunaan bersama
pembentukan ikatan pasangan elektron ikatan oleh dua 1
kovalen koordinasi atom yang berikatan) tetapi elektron
pada ion NH4+ ikatan tersebut hanya berasal dari
b. Apakah yang salah satu atom, sedangkan atom lain
dimaksud ikatan hanya menyediakan orbital kosong
kovalen koordinasi?
3.5.6 Sebutkan tiga sifat senyawa 1. Titik didih dan titik lebur 3
ionik yang anda ketahui! tinggi.
2. Keras, kaku, tetapi rapuh/getas
(mudah patah).
Indikator Skor
Instrumen Kunci
Maks
3. Leburan dan larutannya dapat
menghantarkan arus listrik
(bersifat elekktrolit).
4. Mudah larut dalam pelarut
polar, misal dalam air (H2O).
3.5.7 Sebutkan masing-masing 3 a. Ionik: NaCl, MgCl2, K2O, dll 3
contoh: b. Kovalen polar: HCl, H2O, NH3, dll 3
a. senyawa ionik c. Kovalen nonpolar: H2, CO2, CH4, dll 3
b. senyawa kovalen
polar.
c. Senyawa kovalen
nonpolar
3.5.8 Jika diketahui 1H, 7N, 8O15, P, a. 7N: 1s2 2s2 2p3 1
16S, Periksalah apakah elektron valensi = 5
molekul berikut mengikuti mengikat 3 buah 1H (ketambahan 3e)
aturan okted? Elektron total pada N = 5 + 3 = 8 1
a. NH3 (okted)
b. PH5 1
c. SO2 b. 15P: 1s2 2s2 2p6 3s2 sp3
elektron valensi = 5
mengikat 5 buah 1H (ketambahan 5e) 1
Elektron total pada P = 5 + 5 = 10
(tidak okted)
1
c. 16S: 1s2 2s2 2p6 3s2 sp4
elektron valensi = 6
1
8O: 1s2 2s2 2p4
elektron valensi = 6 (menyumbang 2e)
1
S mengikat 2 buah O (ketambahan 4e)
Elektron total pada S = 6 + 4 = 10
(tidak okted)

Jumlah Skor Siswa


Nilai Kognitif = x 10 0
Jumlah Skor Maksimal
Contoh Instrumen Penilaian Sikap (Observasi) :
Indikator Sikap
No Nama Siswa 1 23 4 5 Skor Nilai
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1
2
3

Indikator untuk penilaian sikap


1. D i s i p l i n
a. Pe s e r t a di di k h adir dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu.
b. Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas dalam pembelajaran.
c. Peserta didik menyelesaikan PR yang diberikan.
d. Peserta didik manyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. T e k u n dalam mengikuti pembelajaran.
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
b. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain.
c. Peserta didik mengkaji literatur.
d. Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas.
3. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi.
a. Peserta didik bertanya kepada guru.
b. Peserta didik bersedia menjawab pertanyaan guru.
c. Peserta didik bertanya kepada teman.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan teman.
4. Berpendapat ilmiah dan kritis.
a. Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.
b. Peserta didik menghargai pendapat temannya.
c. Peserta didik mengemukakan pendapatnya.
d. Peserta didik menanggapi pertanyaan/pendapat teman sejawat.
5. Kerjasama kelompok.
a. Peserta didik meminta bantuan kepada teman, jika mengalami masalah.
b. Peserta didik mencocokkan jawaban/konsepsinya dalam satu kelompok.
c. Peserta didik membantu teman dalam kelompok yang menjumpai masalah.
d. Adanya pembagian tugas dalam kelompok.

Penskoran:
1 = Jika aspek yang diamati dilakukan oleh siswa
0 = Jika aspek yang diamati tidak dilakukan oleh siswa
Skor maksimal = 24

Jumlah Skor Siswa


Nilai Hasil Observasi Sikap = x4
Jumlah Skor Maksimal
Nilai Akhir :
4 = SB : Bila nilai antara = 3,5 – 4,0
3 = B : Bila nilai antara = 2,5 – 3,5
2 = C : Bila nilai antara = 1,5 – 2,5
1 = K : Bila nilai antara = 0,0 – 1,5

Contoh Instrumen Penilaian Ketrampilan (Observasi) :


Indikator Ketrampilan Total
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Nilai
Skor

Keterangan indikator:
1. Mau mengajukan pertanyaaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti
2. Mau berdiskusi dan bekerja sama
3. Mau menjawab pertanyaan guru atau teman
4. Mau mengemukakan ide-ide
5. Mau melaporkan hasil kerja tanpa ditunjuk

Penskoran:
1 = Jika aspek yang diamati dilakukan oleh siswa
0 = Jika aspek yang diamati tidak dilakukan oleh siswa
Skor maksimal =5

Jumlah Skor Siswa


Nilai Hasil Observasi Ketrampilan = x 100
Jumlah Skor Maksimal

Mengetahui: Kendari, Juli 2019


Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran,

Dr. Abdul Basit, S. Ag., MM La Ode Ema, S.Pd


NIP.
NIP. 19751005 200501 1 005

Anda mungkin juga menyukai