Tugasbesarbajaautosaved 171215184147
Tugasbesarbajaautosaved 171215184147
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari susunan batang-
batang baja yang membentuk kumpulan segitiga, dimana setiap pertemuan beberapa
batang disambung pada alat pertemuan/simpul dengan menggunakan alat
penyambung (bout,paku keeling dan las lumer).
1.2 Baja Sebagai Bahan Struktur
Berdasarkan pertimbangan ekonomi, kekuatan, dan sifat baja, pemakaian baja
sebagai bahan struktur sering dijumpai pada berbagai bangunan seperti gedung
bertingkat, bangunan air, dan bangunan jembatan. Keuntungan yang diperoleh dari
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata. Kekuatan yang tinggi ini
mengakibatkan struktur yang terbuat dari baja, umumnya mempunyai ukuran
tampang relatif kecil, sehingga struktur cukup ringan sekalipun berat jenis baja
tinggi.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup
canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan
mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.
3. Struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat
dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.
4. Struktur dari baja dapat bertahan cukup lama.
Baja sebagai bahan struktur mempunyai beberapa kelemahan/kekurangan,
antara lain :
Pemeliharaan memerlukan biaya yang banyak.
Kekuatan baja dipengaruhi temperatur.
Bahaya tekuk ( buckling ) mudah terjadi.
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan
sebagai bahan penanggung konstruksi.
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan
senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja
dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.
Ketentuan-Ketentuan :
Type konstruksi atap = B
Bahan penutup atap = Asbes
Bentang kap (L) = 14,00 m
Kemiringan atap = 350
Jarak kuda-kuda = 4m
Beban angin kiri = 40 Kg/m2
Beban angin kanan = 50 Kg/m2
Beban plafon = 8,46 Kg/m
Beban berguna = 100 Kg/m
Alat sambungan = Paku keling
Tegangan baja yang diijinkan = 1400 Kg/cm2
Perletakan = Kiri – Rol, Kanan – Sendi
c. Kombinasi Pembebanan
I Mx total = Mx1 + Mx2
My total = My1 + My2
Mxtotal Mytotal
1600kg / cm 2 catatan : jika , maka dimensi
Wy Wx
gording diperbesar
Kombinasi II
Mxtotal Mytotal
1, 25 catatan: jika 1, 25 , maka
Wy Wx
dimensi gording di perbesar
Kombinasi III
Mxtotal Mytotal
1, 25 catatan: jika 1, 25 , maka
Wy Wx
dimensi gording di perbesar
e. Kontol lendutan
Akibat beban mati:
5q x L4 5q y L4
Fxl cm F cm
384EI y 384EI x
P L3 5W y L3
Fx 2 x cm Fy 2 cm
48EI x 48EI y
perbesar
Dalam kontruksi baja ada beberapa sambungan yang biasanya digunakan. Pada
perhitungan disini yang dipergunakan adalah sambungan baut. Karena pada baut
terdapat ulir yang menahan geser dan tumpu, maka hanya diperhitungkan bagian
galinya (kran). Akibat pembebanan (tarik/tekan), pada baut bekerja gaya dalam berupa
gaya geser dan gaya normal. Gaya normal menimbulkan tegangan tumpu pada baut,
sedangkan gaya geser menimbulkan tegangan geser pada baut. Untuk perhitungan
= 2,13
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = 2,13 m
B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = B7 = B8 = 1,75 m
= √5,85 + 3,06
= 2,98 m
PANJANG BATANG
NAMA
BATANG BTG ATAS BTG BAWAH BTG VERTIKAL BTG DIAGONAL
(A) (B) (V) (D)
A1 2,13 m
A2 2,13 m
A3 2,13 m
A4 2,13 m
A5 2,13 m
A6 2,13 m
A7 2,13 m
A8 2,13 m
B1 1,75 m
B2 1,75 m
B3 1,75 m
B4 1,75 m
B5 1,75 m
B6 1,75 m
B7 1,75 m
B8 1,75 m
V1 1,21 m
V2 2,42 m
V3 3,64 m
V4 4,84 m
V5 3,64 m
V6 2,42 m
V7 1,21 m
D1 2,12 m
Ketentuan :
Jarak antara gording : 2,13 m
Sudut kemiringan : 350
Jarak antar kuda - kuda :4m
Berat penutup atap asbes : 11 Kg/m2
a. Perhitungan Dimensi Gording
Beban yang dilakukan gording akibat berat sendiri atap dan berat sendiri gording :
Karena satuannya tidak sama maka disamakan dahulu dengan jarak
gording.
Berat yang didukung gording : 2,13 x 11 = 23,43 Kg/m
Berat sendiri gording ditaksir :C- 8 = 8,64 Kg/m +
q total = 32,07 kg/m
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati Px bekerja
vertical, P diuraikan pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh:
qx = q sin a qy = q cos a
= 32,07 sin 350 = 32,07 cos 350
= 18,394 Kg/m = 26,270 Kg/m
Momen akibat Beban mati
Karena dianggap sebagai balok menerus di atas beberapa tumpuan (continous
beam) maka untuk memperoleh perhitungan dapat diasumsikan sebagai berat
bertumpuan di ujung.
𝐿 2
Mx = 1/8 . qx .(2 ) . 80% My = 1/8 . qy .(𝑙)2 . 80%
4 2
= 1/8 . 18,394. (2 ) .0,8 = 1/8 . 26,27 . (4)2 .0,8
Ketentuan :
Koefisien angin tekan ( c ) = (0,02 . a - 0,4)
Koefisien angin hisap ( c’ ) = - 0,4
Beban angin kiri (q1 ) = 40 Kg/m2
Beban angin kanan (q2 ) = 50 Kg/m2
Kemiringan atap (a) = 350
Koefisien Angin
Angin tekan ( c ) = (0,02 . a - 0,4)
= (0,02 . 350 - 0,4)
= 0,3
Angin hisap ( c1 ) = -0,4
1 Angin kiri
Tekan (w) = c . q1 . 1 (jarak gording)
= 0,3 . 40 . (2,13)
= 75,56 Kg/m
Hisap (w1 ) = c’ . q2 . 1 (jarak gording)
= -0,4 . 40 . (2,13)
= -34,08 Kg/m
4 2
= 1/8 . 0 . (2 ) .0,8 = 1/8 . 31,95 . (4)2. 0.8 %
4 2
= 1/8 . 14,66 . ( ) .0,8 = 1/8 . 20,93 . (4)2. 0,8
2
P - - -
100 Kg
Qy, py, wy 26,270 kg/ m 81,915 Kg/ m 51,12 kg/m 25,91 kg/m
d. Kontrol Gording
Kontrol gording terhadap tegangan
Dari tebel profil baja dapat diketahui bahwa C – 8
Wx = 26,5 cm3
Wy = 6,36 cm3
Kombinasi 1
Mx total = beban mati + beban hidup
= 7,357 Kg m + 22,942 Kg m
= 30,299 Kg.m = 3029,9 Kg.cm
My total = beban mati + beban hidup
= 42,032 Kg.m + 65,532 Kg.m
= 107,564 Kg.m = 1075,64 Kg.cm
𝑀𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 My Total
= 𝑊𝑦
+
𝑊𝑥
= 516,9 Kg/cm2
Kombinasi 2
(AZIZ KURNIA ADI) S1- PTB 1501017 19
Mx total = (beban mati + beban hidup )+ Beban angin
= (30,299) + 0
= 30,299 Kg.m = 3029,9 Kg.cm
My total = (beban mati + beban hidup) + beban angin
= (107,564) + (51,12)
= 158,684 Kg.m = 15868,4 Kg.cm
𝑀𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 My Total
= 𝑊𝑦
+ 𝑊𝑥
3029,9 15868 ,4
= 6,36
+ 26,5
= 1075,117 Kg/cm2
= 1293,777 Kg/cm2
= 94,145 kg
𝑃𝑡𝑠 𝑃𝑡𝑠 94,145
σ= ≤ σ = 1400 kg/cm2 fn = = = 0.06724 cm2
𝑓𝑛 σ 1400
Fbr = 125 % . Fn
= 1,25 x 0,06724
= 0,08405 cm2
Fbr = ¼ π . d2
𝐹𝑏𝑟 0,084058
d2 = = = 0,10708
¼π ¼ .3,14
Fbr = 125% . Fn
= 1,25 x 0,1515625 = 0,18cm2
gk1 = ( L - 2).l
= ( 14 – 2) 4
= 48 Kg /m
gk2 = (L+4).l
= ( 14 + 4). 4
= 72 kg/m
48 + 72
Gk = 2
= 60 Kg /m
Dikarenakan bentangnya 14 m, jumlah titik simpul pada batang tepi atas 9
(buah), maka berat total kuda-kuda adalah 14 x 60 = 840 Kg / m. sedangkan
pada titik simpul adalah
berat total kuda kuda
Gk =
9 1
840
= 8
= 105 Kg
5. Akibat Beban Angin
a. Beban Angin Kiri (Pki) = 40 kg/m2
b. Beban Angin Kanan (Pka) = 50 kg/m2
c. Kemiringan atap (𝛼) = 35o
d. Jarak gording terbesar (A)= 2,13 m
e. Jarak kuda-kuda =4m
Koefisien Angin
Koefisien angin tekan (c)
C = (0,02 . α -0,4 )
= (0,02 . 35 – 0,4 )
= 0,3
Koefisien angin hisap
C’ = -0,4
Gambar 6. Rangka kuda-kuda dan gaya-gaya yang bekerja akibat beban mati
Gambar 7. Gaya tiap batang menggunakan software SAP 2000 akibat beban mati
Cremona
Gambar 8.Gaya tiap batang menggunakan cara Cremona akibat beban mati
b. Perhitungan gaya-gaya batang cara cremona dan SAP akibat beban hidup
Gambar 9.rangka kuda-kuda dan gaya-gaya yang bekerja akibat beban hidup
Gambar 10.gaya tiap batang menggunakan software SAP 2000 akibat beban hidup
Cremona
c. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona dan SAP Akibat Beban Plafon
Gambar 12. Rangka kuda-kuda dan gaya-gaya yang bekerja akibat beban plafond
Gambar 13.Gaya tiap batang menggunakan software SAP 2000 akibat beban plafond
Cremona
Gambar 14.Gaya tiap batang menggunakan cara Cremona akibat beban plafond
d. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona dan SAP Akibat Angin Kiri
Gambar 15. Rangka kuda-kuda dan gaya-gaya yang bekerja akibat beban angin kiri
Gambar 16.Gaya tiap batang menggunakan software SAP 2000 akibat beban angina kiri
Cremona
Gambar 17. Gaya tiap batang menggunakan cara Cremona akibat beban angina kiri
e. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona dan SAP Akibat Beban Angin
Kanan
Gambar 18. Rangka kuda-kuda dan gaya gaya yang bekerja akibat beban angina kanan
Gambar 19.Gaya tiap batang menggunakan Software SAP 2000 akibat beban angin kanan
Cremona
Gambar 20.Gaya tiap batang menggunakan cara Cremona akibat beban angina kanan
f. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi 1
= beban mati + Beban hidup + beban plafon
Kombinasi 2
= kombinasi 1 + angin kiri
Kombinasi 3
= kombinasi 1 + angin kanan
3073.83 kg (tarik)
5642.21 kg (tarik)
6461.69 kg (tekan)
1917.64 kg (tekan )
V3 477.3 476.65 118.44 124.38 207.3 1072.39 1196.77 1072.39 207.3
V4 1431.9 1390.24 251.69 62.19 77.74 3073.83 3073.83 62.19 3073.83 77.74
V5 477.3 423.69 138.18 165.84 155.48 1039.17 1039.17 165.84 1194.65
V6 238.65 158.88 118.44 82.92 77.74 515.97 515.97 82.92 593.71
V7 0 0 118.44 0 0 118.44 118.44 118.44
38
A. Dimensi batang atas (A)
a. Batang terdiri dari batang A1 sampai dengan batang A8
b. Diketahui :
Gaya batang maksimum = 6461,7 kg = 6,4617 ton
Panjang batang = 2,13 m = 213 cm
Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
c. perhitungan
Imin = 1,69.P.lk2
= 1,69 .6,4617 ( 2,13 )2
= 49,544 cm4
Batang A merupakan batang tekan ; dipakai profil rangkap.
Imin 49,544
I Profil = 2 = 24,772 cm4
2
Dari table profil diambil ∟ 70 – 70 – 11
Iη = 26,0 cm4 = I min
Ix = Iy = 61,8 cm4
ix=iy = 2,08 cm4
F = 14,3 cm2
e = 2,13 cm
iη = 1,35 cm
Iξ = 97,6 cm
iξ = 2,61 cm
Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
𝐿𝐾 213
λx = = = 102,403 Tabel ѿ = 2,090
𝑖𝑥 2,08
𝜛.𝑃 2,090 . 6461 ,7
σ = 𝐹𝑝𝑟𝑜𝑓 = 2 . 14,3
= 472,2011 kg/cm2
𝐿𝐾 213
L= = 4−1 = 71 kg/cm2
𝑛−1
Iy 102,333
Iy 1,891cm
Ftot 2 x14,3
𝐿𝐾 2,13
λy = = = 102,403 cm Tabel = 2,118
𝑖𝑦 2,08
71 ≤ 152,303 cm
152,303 ≥ 71 cm memenuhi syarat........................Ok!!!
80% Fbr = Fn
100
Fbr = Fn . 80
= 5,0375 cm2
Batang B merupakan batang tarik
digunakan profil rangkap
5,0375
Fbr = 2
= 2,5188 cm2
213
L = 4−1 = 71 kg/cm2
Iy 331,993
Iy 3,6736cm
Fbr 2 x12,3
lk 213 cm
y 1,761
88,0165
i y 2,42 cm
71 ≤ 155,282 cm
155,282 cm ≥ 71 cm memenuhi syarat........................Ok!!!
Fbr = Fn . 1,25
= 2,1955 . 1,25
= 2,744
2,744
Dipakai profil rangkap profil = = 1,3722 cm4
2
Batang Titik A1
𝑝 6211,54
𝑛
n = 𝑁𝑚𝑖𝑛 = = 0,970 ≈ 2 buah PK
6400
Batang Titik B9
𝑝𝑛 5100 ,12
n= = = 0,796 ≈ 2 buah
𝑁𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 998,78
n=𝑁 = = 00,156 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
Titik V17
𝑝𝑛 59,22
n=𝑁 = = 0,00925 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 628
n=𝑁 = 6400 = 0,098 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛
𝑝𝑛 1893 ,54
n=𝑁 = = 0,295 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1196 ,77
n=𝑁 = = 0,186≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
Batang titik A4
𝑝𝑛 3644 ,36
n=𝑁 = 6400
= 0,569 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛
Batang titik A5
𝑝𝑛 3561,72
n= = = 0,556 ≈ 2 buah
𝑁𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 3073 ,83
n=𝑁 = = 0,480 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1194 ,65
n=𝑁 = = 0,186 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 593,71
n=𝑁 = = 0,092 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1400 ,22
n= = = 0,218 ≈ 2 buah
𝑁𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 118,44
n=𝑁 = = 0,018 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
Batang titik A8
𝑝𝑛 6461 ,7
n=𝑁 = = 1,009 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 5642 ,21
n=𝑁 = = 0,881 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 118,44
n=𝑁 = = 0,018 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 937,5
n=𝑁 = 6400
= 0,146 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛
𝑝𝑛 593,71
n= = = 0,092 ≈ 2 buah
𝑁𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1194 ,65
n=𝑁 = = 0,186 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1917 ,64
n=𝑁 = = 0,299 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1893 ,54
n=𝑁 = = 0,295 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 1402 ,84
n=𝑁 = = 0,219 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 565,81
n=𝑁 = = 0,088 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 998,78
n=𝑁 = = 0,156 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛 6400
𝑝𝑛 59,22
n=𝑁 = 6400
= 0,00925 ≈ 2 buah
𝑚𝑖𝑛
Tabel jumlah paku keeling yang digunakan
4.1 Simpulan.
4.2 Saran
Untuk perbaikan tugas perencanaan ini dimasa yang akan datang, pada bagian
ini penulis menyampaikan beberapa saran dan masukan, saran dan masukan itu antara
lain :
Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa percobaan
dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan
kebutuhan.
Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan dengan
bantuan program, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan relatif kecil.
Perhitungan gaya batang akan lebih mudah dan cepat bila menggunakan cara
grafis.
Penggunaan bahan harus sesui dengan perhitungan yang dilakukan.