Anda di halaman 1dari 6

EDUKASI MANAJEMEN NYERI

RSK GIGI DAN No Dokumen : .Revisi: Halaman


MULUT
PROV. SUMSEl 1 dari3

STANDAR TanggalTerbit : Kepala RSK Gigi danMulut


PROSEDUR Provinsi Sumatera Selatan
OPERASIONAL

drg. RiniBikarindrasari,M.Kes.
NIP.19660307 199802 2 001

PENGERTIAN Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi


nyeri atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang
diterima oleh pasien.

TUJUAN Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri.

1. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk


mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan
monitoring tindakan.
2. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri,
berapa lama berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur.
3. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
PROSEDUR mengalami ketidaknyamanan (misalnya suhu ruangan,
cahaya, kebisingan).
4. Mengajarkan kepada pasien bangaimana mengurangi
atau menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau
meningkatkan pengalaman nyeri (misalnya; ketakutan,
kelemahan, monoton, dan rendahnya pengetahuan.
5. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran
(misalnya; farmakologi, nonfarmakologi, dan
interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan nyeri.
6. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan
jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurunan
nyeri.
7. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan
intervensi segera.
8. Ajarkan teknik penggunaan nonfarmakologi (misal:
Biofeedback, TENS,hypnosis, relaksasi, guided imagery,
terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas,
acupressure, terapi dingin,/panas, dan pijatan).
9. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun
nyeri yang optimal.
10. Lakukan verivikasi tingkat ketidaknyamanan dengan
pasien, catat perubahan pada rekam medik.
11. Evaluasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri yang
dilakukan dengan pengkajian terus-menerus terhadap
pengalaman nyeri.
12. Lakukan pengkajian yang komprehensif, termasuk lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas,
atau beratnya nyeri dan factor presipitasi.
13. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan
ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan
komunikasi efektif.
14. Pastikan pasien menerima analgesik yang tepat.
15. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat
diterima tentang pengalaman nyeri dan merasa
menerima respon pasien terhadap nyeri.
16. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas
hidup.
17. Evaluasi pasca mengalami nyeri termasuk riwayat
individu dan keluarga mengalami nyeri kronik atau yang
menimbulkan ketidakmampuan.
18. Evaluasi bersama klien tentang efektifitas pengukuran
control pasca nyeri yang dapat digunakan.
19. Bantu pasien dan keluarga untuk memperoleh dukungan.

EDUKASI MANAJEMEN NYERI

RSK GIGI DAN No Dokumen : Revisi: Halaman


MULUT
PROV. SUMSEl 2dari3

STANDAR TanggalTerbit : Kepala RSK Gigi danMulut


PROSEDUR Provinsi Sumatera Selatan
OPERASIONAL

drg. RiniBikarindrasari,M.Kes.
NIP.19660307 199802 2 001

8. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk


PROSEDUR mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan
monitoring tindakan.
9. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa
lama berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
10. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan
yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami
ketidaknyamanan (misalnya suhu ruangan, cahaya,
kebisingan).
11. Mengajarkan kepada pasien bangaimana mengurangi atau
menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau
meningkatkan pengalaman nyeri (misalnya; ketakutan,
kelemahan, monoton, dan rendahnya pengetahuan.
12. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran (misalnya;
farmakologi, nonfarmakologi, dan interpersonal) untuk
memfasilitasi penurunan nyeri.
13. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan
jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurunan
nyeri.
14. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan
intervensi segera.
15. Ajarkan teknik penggunaan nonfarmakologi (misal:
Biofeedback, TENS,hypnosis, relaksasi, guided imagery,
terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas,
acupressure, terapi dingin,/panas, dan pijatan).
16. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun
nyeri yang optimal.

EDUKASI MANAJEMEN NYERI

RSK GIGI DAN No Dokumen : Revisi: Halaman


MULUT
PROV. SUMSEl 3dari3

STANDAR TanggalTerbit : Kepala RSK Gigi danMulut


PROSEDUR Provinsi Sumatera Selatan
OPERASIONAL

drg. RiniBikarindrasari,M.Kes.
NIP.19660307 199802 2 001

PROSEDUR 17. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun


nyeri yang optimal.
18. Gunakan pengukuran kontrol nyeri sebelum nyeri
meningkat.
19. Lakukan verivikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien,
catat perubahan pada rekam medik.
20. Evaluasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri yang
dilakukan dengan pengkajian terus-menerus terhadap
pengalaman nyeri.
21. Modifikasi pengukuran kontrol nyeri pada respon pasien.
22. Dorong istirahat yang adekuat/tidur untuk memfasilitasi
penurunan nyeri.
23. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri,
sesuai keperluan.
24. Beri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan
keluarga dan respon untuk pengalaman nyeri.
25. Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika
mungkin.
26. pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada
rentang spesifik.

UNIT TERKAIT 1. RawatJalan


2. InstalasiGawatDarurat

Anda mungkin juga menyukai