Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ KROMATOGRAFI“

OLEH :

NAMA : Osana Koni Milla Zangga Nata

Nim : PO530333219388

Tingkat : 2C

Mata Kuliah : Teori Fitokimia

Prodi Farmasi

Poltekkes Kemenkes Kupang

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan cinta - Nya kepada
penulis sehingga makalah ini dapat di selesaikan walau sangat sederhana keadaannya, namun di harapkan
dapat memberi manfaat kepada kita semua serta hasil yang di harapkan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan pada
mata kuliah Teori Fitokimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Di sadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu pada kesempatan ini
mohon kiranya bagi para pembaca yang memberikan kritikan dan saran yang sifatnya membangun,
sehingga makalah ini dengan judul “Kromatografi “ bisa mendekati kata sempurna di masa yang akan
datang.
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca, dapat mengerti dan memahaminya dengan
baik, oleh karena itu saran dan pendapat serta petunjuk sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Kupang, Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................

1.3 Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................

2.1 Pengertian Kromatografi…………………………………………………….…………..

2.2 Pembagian Kromatografi …………………………………………………………..

2.3 Prinsip Kromatografi ………………………………………………………….…..……...

2.4 Aplikasi kromatografi dalam melalukan analisa kualitatif dan kuantitatif bahan
alam…………………………………………………………………………………………………….

BAB III Penutup.........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Seorang botanist Rusia Mikhail Semyonovich Tsvet menemukan teknik kromatografi untuk
pertama kali pada tahun 1900 melalui riset pada klorofil. Dia menggunakan suatu kolom adsorbsi-liquid
column yang mengandung kalsium karbonat untuk memisahkan pigmen dari tumbuhan. Metoda ini
kemudian dipubikasikan pada 30 desember 1901 di kongres ke-11 Doktor dan Naturalist (XI съезд
естествоиспытателей и врачей) di Sain Petersburg. Tulisan deskriptif pertama dipaparkan pada tahun
1903, dalam laporan rapat ‘Warsaw Society of Naturalists, section of biology’.

Dia menggunakan istilah kromatografi untuk pertama kalinya pada 1906 dalam 2 tulisan
mengenai klorofil di Jurnal Botani Jerman, ‘Berichte der Deutschen Botanischen Gesellschaft’. Pada
1907 dia mendemonstrasikan kerja kromatografinya untuk ‘German Botanical Society’. Menariknya,
nama panggilan Mikhail’s “Цвет” berarti “warna” dalam bahasa Rusia, jadi ada kemungkinan bahwa
penamaan dari prosedur kromatografi (secara harfiah “Menulis Warna”) merupakan cara yang dia
lakukan untuk membuktikan bahwa dia adalah seorang rakyat biasa dari Kerajaan Rusia yang bisa
menjadi abadi karena karyanya.

Pada 1952 Archer John Porter Martin dan Richard Laurence Millington Synge memenangkan
anugerah Nobel bidang Kimia untuk temuannya mengenai kromatografi partisi.* semenjak itu, teknologi
berkembang dengan pesat. para peneliti menemukan bahwa prinsip yang dikemukakan oleh Tsvet dapat
di aplikasikan pada banyak aplikasi yang berbeda. Pada 1987 Pedro Cuatrecasas dan Meir Wilchek
memenangkan anugerah penghargaan Wolf dalam dunia medis untuk temuan dan pengembangan
kromatografi afinitas dan aplikasinya dalam ilmu biomedis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Kromatografi?


2. Bagaimana Pembagian Kromatografi?
3. Bagaimana Prinsip Kromatografi?
4. Bagaimana Aplikasi kromatografi dalam melalukan analisa kualitatif dan kuantitatif bahan
alam?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana Pengertian Kromatografi


2. Untuk mengetahui bagaimana Pembagian Kromatografi
3. Untuk mengetahui bagaimana Prinsip Kromatografi
4. Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi kromatografi dalam melalukan analisa kualitatif dan
kuantitatif bahan alam
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kromatografi

Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase
gerak (cair atau gas). Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal istilah kromatografi
penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini disebut
kromatografi pembagian (partition chromatography). Adapun fasa diam dan fasa gerak itu sendiri adalah:

1. Fase gerak : sistem kromatografi yang berfungsi untuk mendorong agar komponen – komponen
cuplikan tidak dapat bergerak
2. Fase diam : sistem kromatografi yang berfungsi untuk mempengaruhi komponen – komponen
cuplikan tetap diam pada posisinya.

2.2 Pembagian Kromatografi

Jenis Kromatografi dan Penjelasannya

Secara umum, teknik kromatografi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu kromatografi cair dan kroatografi
gas. Ada beberapa macam jenis kromatografi cair diantaranya kromatografi kertas atau kromatografi
partisi, kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis atau absorbsi.

Kromatografi Kertas
Kromatograsi kertas adalah kromatografi yang menggunakan fase diam kertas yaitu kandungan selulosa
didalamnya, sedangkan yang digunakan sebagai fase geraknya yaitu pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai. Kertas yang bertindak sebagai fase diam akan dicelupkan ke dalam sampel (senyawa) atau pelarut,
setelah itu sampel dan pelarut berdasarkan gaya kapilaritas akan terserap dan bergerak keatas.
Perbandingan jarak antara sampel dan jarak pelarut dihitung sebagai nilai Rf. Kromatografi kertas ini
digunakan untuk memisahkan tinta, zat pewarna, senyawa pada tumbuhan seperti klorofil, make up dan
zat lainnya.

Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis ini merupakan teknik analisis kualitatif dari sampel yang ingin diperiksa dengan
memisahkan komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. Seperti yang telah dijelaskan tadi,
prinsip kerja kromatografi lapis tipis yaitu memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran anatara
sampel dengan pelarut yang digunakan. Biasanya teknik kromatografi ini menggunakan plat silika
sebagai fase diam dan fase gerak yang digunakan disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan.
Larutan atau campuran yang digunakan disebut eluen. Semakin dekat kepolaran antara sampel dan eluen
maka sampel akan semakin terbawa fase gerak.

Jarak antara jalannya pelarut bersifat relatif, untuk itu diperlukan perhitungan tertentu untuk
memastikan spot yang terbentuk berjarak sama meski ukuran jarak plat berbeda. Nilai perhitungan
tersebuu yakni nilai Rf. Nilai Rf ini digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antar sampel.Selain itu,
nilai Rf juga digunakan sebagai derajat resisten sebuah komponen dalam fase diam sehingga nilai Rf juga
sering disebut dengan faktor retensi. Rumus menghitung nilai Rf yaitu:

Rf = Jarak yang ditempuh substansi/Jarak yang ditempuh pelarut

Semakin besar nilai Rf sampel maka semakin besar jarak gerak senyawa pada plat kromatografi lapis
tipis. Ketika membandingkan dua sampel berbeda di kondisi kromatografi yang sama , nilai Rf akan besar
jika senayaea kurang polar dan berinteraksi dengan adsorbent polar dari plat kromatografi tersebut. Nilai
Rf bisa dijadikan bukti untuk mengidentifikasi senyawa. Jika identifikasi nilai Rf bernilai sama maka
senyawa tersebut dikatakan mempunyai karakteristik yng sama/mirip. Dan sebaliknya, jika nilai Rf
berbeda berarti senayaa tersenyawa yang berbeda.

GLC (Gas Liquid Chromatography)

GlC adalah salah satu jenis kromatografi gas yang digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang
mudah menguap. Kromatografi ini menggunakan fase gas sebagai fase gerak dan zat cair sebagai fase
diam.
Pengaplikasian kromatografi gas ini yaitu digunakan untuk menentukan komposisi kimia dari zat yang
tidak diketahui, contohnya senyawa berbeda dalam bensin. Waktu analisa menggunakan kromatografi gas
ini cenderung lebih lama. Instrumen yang digunakan dalam kromatografi ini lebih kompleks, instruen
tersebut diantaranya:
 Gas Pembawa, yaitu gas yang harus inert dengan sampel dan juga harus murni. Gas pembawa
yang banyak dihgunakan diantaranya hidrogen, nitrogen, argon dan helium.
 Detektor, ini berfungsi untuk mengubah sinyal analitik menjadi sinyal listrik.
 Rekorder, ini berfungsi untuk mengubah sinayal listrik menjadi sinyall mekanik agar dapat dibaca
dalam bentuk data.
 Injektor, yaitu tempat untuk menyuntikan sampel
 Kolom
 Pengontrol aliran.

HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

Kromatografi jenis ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis kromatografi
lainnya, keunggulan tersebut diantaranya lebih cepat dalam menganalisa, memiliki resolusi yang lebh
tinggi, memiliki sensitivitas detektor yang lebih tinggi, kolaom yang sudah digunakan dapat digunakan
kembali, cocok dan ideal untuk zat yang memiliki molekul besar dan berionik serta mudah menrekoveri
sampel. High Performance Liquid Chromatography ini juga menggunakan sistem instrumen pada
kromatografi gas. Teknik kromatografi ini menggunakan tekanan dan kecepatan yang cukup tinggi
sehingga revolusi yang dihasilkan resolusi yang lebih baik dibandingkan kromatografi jenis lain.
2.3 Prinsip Kerja Kromatografi

Prinsip dasar kromatografi adalah jumlah zat terlarut yang berbeda pada masing-masing
komponen di waktu tertentu saat terjadi kesetimbangan antara fase diam dan fase geraknya. Pemisahan
campuran dengan metode kromatografi dapat terjadi jika suatu molekul atau senyawa memiliki sifat
yang berbeda, antara lain sebagai berikut.

 Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut.

 Memiliki sifat untuk berikatan yang berbeda satu sama lain dengan fase diamnya.

 Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada suhu yang berbeda.

Senyawa-senyawa yang akan dipisahkan terlebih dahulu ditempatkan pada sistem tertentu (seperti
kolom), dimana pada sistem tersebut terdapat bagian yang diam (fase diam, berupa padatan atau cairan)
dan kemudian dialirkan melalui bagian fase gerak. Selama proses pengaliran tersebut, akan ada interaksi
antara senyawa dengan fase diamnya, sehingga terjadi proses pelarutan, absorpsi, dan penguapan dari
komponen senyawa yang akan dipisahkan. Sifat dari komponen penyusun senyawa tersebut akan
menentukan apakah komponen-komponennya mampu bergerak bebas (berinteraksi lemah) atau
berinteraksi kuat di dalam fase diamnya. Apabila semua komponen tidak dapat bergerak dalam fase diam,
proses pemisahan tidak mungkin dapat dilakukan. Jika komponen dapat bergerak, maka proses pemisahan
selanjutnya tergantung pada seberapa besar kecepatan komponen-komponen tersebut. Selain itu juga
dipengaruhi oleh perbedaan kecepatan dengan kecepatan fase gerak yang digunakan dalam sistem
tersebut. Pemilihan fase gerak penting dilakukan dalam proses kromatografi untuk memastikan semua
komponen dapat bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, sehingga proses pemisahan dapat terjadi. Pada
dasarnya, kromatografi merupakan migrasi diferensial, dimana komponen-komponen sampel ditahan
secara selektif oleh fase diamnya.
2.4 Aplikasi kromatografi dalam melalukan analisa kualitatif dan kuantitatif bahan alam

 Uji kandungan kimia ekstrak Profil KLT ekstrak

1). Uji terpenoid


Fase gerak dibuat campuran heksan–etilasetat (1:1) dimasukkan ke dalam chamber dan dibiarkan
sampai jenuh. Pada plat KLT GF254 pditotolkan kira-kira 5 ul sari heksan dan dimasukkan pada
chamber, dielusi sampai tanda, diambil dan dibiarkan sampai kering. Ekstrak mengandung
terpenoid bebas bila dilihat dibawah sinar UV 365 nm berfluoresensi hijau / berwarna merah
ungu atau biru dengan pereaksi asam sulfat pekat 10 % dalam methanol (sthahl Egol, 1969).

2). Uji Alkaloid


Dibuat fase gerak etilasetat –metanol –air (100:13,5:10) dimasukkan dalam chamber, dibiarkan
sampai jenuh. Pada plat KLT GF254 ditotolkan kira-kira 5 ul masing –masing sari etil asetat, air,
masukkan dalam chamber, dielusi sampai tanda, diambil dan dibiarkan sampai kering. Ekstrak
mengandung alkaloid bebas bila dilihat dibawah sinar UV 365 nm berfluoresensi hijau / berwarna
jingga dengan pereaksi Dragendorf (sthahl Egol, 1969).

3). Uji Flavonoid


Dibuat fase gerak kloroform –etilasetat (6 : 4) dimasukkan dalam chamber, dibiarkan sampai
jenuh. Pada plat KLT GF254 p ditotolkan kira-kira 5 ul masing –masing sari etil asetat, air, lalu
dimasukan dalam chamber, dielusi sampai tanda. Ekstrak mengandung flavonoid bebas bila
dilihat dibawah sinar UV 365 nm berfluoresensi hijau / berwarna biru atau kuning dengan
pereaksi sitro borat (sthahl Egol, 1969).
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dan Saran

o Kesimpulan
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi
dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat
atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka
dikenal istilah kromatografi penyerapan (adsorption chromatography). Bila fase diam
berupa zat cair, maka teknik ini disebut kromatografi pembagian (partition
chromatography).
o Saran
Dari Penulis untuk pembaca, sekiranya makalah ini dapat membantu menambah
wawasan para pembaca tentang Kromatografi khususnya tentang Definis Kromatografi,
Pembagian Kromatgrafi, Prinsip Kromatografi dan Aplikasi kromatografi dalam
melalukan analisa kualitatif dan kuantitatif bahan alam. Penulis juga mengharapkan
adanya kritikan dan saran yang membangun bagi penulis, kiranya ada satu dan lain hal
yang kurang dari makalah ini, kedepannya penulis akan lebih memperhatikan.
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, maka dari itu mohon maaf jika ada
kesalahan pengertian ataupun penggunaan kata dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/kromatografi-adalah/

https://www.pelajaran.co.id/pengertian-kromatografi-jenis-kromatografi-dan-
penjelasan/

https://media.neliti.com/media/publications/286097-uji-identifikasi-senyawa-alkaloid-
ekstra-96eb544d.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/159115-ID-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai