2. ISDN PRN
Isosorbide Dinitrat (ISDN) digunakan untuk melebarkan pembuluh darah
(vasodilator) agar aliran darah dapat mengalir lebih lancar ke otot jantung (sebagai
obat tambahan pasien gagal jantung). Menurut guideline AHA dan PERKI Gagal
Jantung, ISDN digunakan untuk mengobati gejala pasien gagal jantung NYHA 3-4,
dan biasanya dikombinasikan dengan Hidralzine ada pasien gagal jantung dengan
fraksi ejeksi ventrikel kiri 40% sebagai obat alternatif jika pasien intoleran terhadap
ACE-I/ARB/ARNI.
DRP :
- Ada indikasi (tidak ada dosisnya)
- Dual terapi (ISDN dan Isosorbide mononitrate : sebagai obat tambahan gagal
jantung (mengobati/mencegah nyeri dada akibat PJK))(penyakit jantung koroner)
1. Indikasi dan Dosis :
Dewasa : PO Angina pectoris 20-120 mg / hari dalam dosis terbagi, maks 240 mg
/ hari. Gagal jantung 30-160 mg / hari dalam dosis terbagi, maks : 240 mg / hari.
Sublingual Gagal jantung 5-10 mg tiap 2 jam. Angina akut 2,5-10 mg. IV
Gagal jantung; Angina tidak stabil 2-12 mg / jam, hingga 20 mg / jam jika perlu.
Intracoronary Percutaneous transluminal coronary angioplasty 1 mg sebagai
injeksi bolus sebelum inflasi balon, berikan dosis tambahan sesuai kebutuhan
dengan maks 5 mg selama 30 menit.
Dosis :
Intracoronary Percutaneous transluminal coronary angioplasty Dewasa : 1 mg
sebagai injeksi bolus sebelum inflasi balon, dapat memberikan dosis tambahan
dengan dosis maksimum 5 mg selama 30 menit.
Intravena Angina tidak stabil, gagal jantung Dewasa: 2-12 mg / jam dititrasi
sesuai dengan respon pasien. Dosis hingga 20 mg / jam dapat diberikan sesuai
kebutuhan.
Oral Gagal jantung
Dewasa : 30-160 mg sehari dalam dosis terbagi. Maks: 240 mg setiap hari.
Angina pectoris
Dewasa : 20-120 mg sehari dalam dosis terbagi. Tingkatkan secara bertahap sesuai
dengan respons pasien. Maks: 240 mg setiap hari.
Sublingual Angina akut Dewasa: 2,5-10 mg diletakkan di bawah lidah.
Gagal jantung Dewasa: 5-10 mg setiap 2 jam sesuai kebutuhan.
2. Pemberian :
Sebaiknya diminum pada saat perut kosong (30 min sebelum makan)
3. Kontraindikasi :
Stenosis aorta atau mitral, anemia berat, tamponade jantung, kardiomiopati
hiperttrofik, hipotensi, hypovolemia, peningkatan intracranial, penggunaan
bersamaan dari penghambat fosfodiesterase 5 (PDE5) dan riociguat
4. Tindakan Pencegahan Khusus :
Pasien dg kerentanan terhadap glaukoma sudut tertutup, hipotermia,
hipotiroidisme, hipoksemia, malnutrisi, infark miokard, edema paru toksik,
perikarditis konstriktif, kelainan ventilasi dan perfusi. Ggn hati dan ginjal berat.
Kehamilan dan menyusui.
5. ADR :
Signifikan : Hipotensi postural. Gugup : Pusing, sakit kepala, sinkop. CV:
Takikardia, hipertensi rebound, hipotensi berat, angina rebound, bradikardia
paradoks, palpitasi, edema perifer. GI: Mulas, mual, muntah.Hematologis:
Hipoksemia, hemolisis; methaemoglobinaemia (IV). Dokter mata : Glaukoma
sudut tertutup.
Imunologis : Hipersensitivitas. Lainnya: Flushing; kegelisahan.
Berpotensi Fatal: Hipotensi dan bradikardia parah.
6. Interaksi Obat : Tidak ada
7. Monitoring : Tekanan Darah dan ritme jantung
(Sumber : MIMS)
3. HYDROCHLOROTHIAZIDE
Sumber : MIMS
Sediaan : Oral
Kegunaan : Mengobati Hipertensi
Dosis :
Dewasa : PO Hipertensi awal : 12,5 mg/hari dapat ditingkatkan
sampai dengan 50 mg/hari sesuai kebutuhan, baik sendiri atau dengan
hipertensi lain. Dosis bersifat individual dan dapat dititrasi sesuai dengan
kondisi pasien.
Maksimal : 100 mg setiap hari
Oedema (PEMBENGKAKAN) 25-100 mg/hr dlm 1-2 dosis terbagi. Dosis
dapat diberikan pada hari-hari alternatif atau pada 3-5 hari setiap minggu.
Maks: 200 mg setiap hari.
Dosis Detail :
• Oral
Oedema (PEMBENGKAKAN)
Dewasa : 25-100 mg/hr dlm 1-2 dosis terbagi. Dosis dapat diberikan pada
hari-hari alternatif atau pada 3-5 hari setiap minggu. Maks: 200 mg setiap
hari.
Anak : 1-2 mg / sehari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Umur
< 6 bulan 3 mg / hr dlm 2 dosis terbagi. Umur < 2 tahun Maks: 37,5 mg setiap
hari. Umur 2-12 tahun Maks: 100 mg setiap hari.
Lansia : umur > 65 tahun Awal, 12.5 mg / hr, titrasi seperlunya dengan
penambahan 12.5 mg.
• Oral
Hipertensi
Dewasa : 12,5 mg/hari dapat ditingkatkan sampai dengan 50 mg/hari sesuai
kebutuhan, baik sendiri atau dengan hipertensi lain. Dosis bersifat individual
dan dapat dititrasi sesuai dengan kondisi pasien.
Anak : 1-2 mg / sehari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
Umur <6 bulan 3 mg / kg / hr dlm 2 dosis terbagi. Umur 2 tahun Maks: 37,5
mg setiap hari. 2-12 tahun Maks: 100 mg setiap hari.
Lansia: umur > 65 tahun Awal, 12.5 mg / hr, titrasi seperlunya dengan
penambahan 12.5 mg.
Indikasi : Tercantum dalam dosis
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap obat turunan sulfonamida,
Anuria(kencing tidak keluar), Gangguann ginjal berat.Efek samping : Pusing,
Sakit kepala, Frekuensi buang air kecil makin sering, Sakit perut , Hilang nafsu
makan, Rambut rontok
4. METFORMIN
5. AMLODIPIN
Amlodipine
Nama obat : Amlodipine
Sediaan : Oral tablet
Kegunaan : Hipertensi
Dosis : 2,5-10 mg 1x/hari (menurut JNC 7, sudah sesuai dalam kasus)
Dewasa : awal 5 mg 1x/ hari, dapat ditingkatkan setelah seminggu maks 10
mg 1x/hari (dosis sudah benar dalam kasus )
Golongan obat : calcium Chanel Blocker Dihydropyridine (CCB)
CCB bekerja mengurangi kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan
resistensi vascular perifer dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, CCB
juga meningkatkan suplai oksigen miokard dengan efek vasodilatasi coroner.
Interaksi obat :
Peningkatan konsentrasi plasma sistemik dengan imunosupresan (misalnya
ciclosporin, tacrolimus).
Peningkatan konsentrasi serum simvastatin.
Peningkatan paparan dengan inhibitor enzim CYP3A4 (misalnya, protease
inhibitor, antijamur azole, eritromisin, diltiazem).
Penurunan konsentrasi plasma dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya
rifampisin).
Efek samping :
Edema kelelahan
jantung berdebar,
pusing,
sulit bernafas
kemerahan pada wajah lengan, dada.
6. ASPIRIN
1. Nama Obat : ASPIRIN
2. Sumber : MIMS dan ACC/AHA CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
3. Sediaan : Oral
4. Kegunaan : Acute Syndrome Cadiovascular Disease
5. Dosis : 81 mg setiap hari (dosis pada kasus sudah sesuai)
Dosis Guideline :
1. Aspirin dosis rendah (75-100mg per oral setiap hari) dapat dipertimbangkan
untuk pencegahan primer ASCVD pada orang dewasa berusia 40-70 tahun
dengan resiko ASCVD tinggi tetapi tidak beresiko mengalami pendarahan
yang meningkat
2. Aspirin dosis rendah (75-100mg per oral setiap hari) tidak boleh diberikan
secara rutin untuk pencegahan primer ASCVD diantara orang dewasa > 70
tahun
3. Aspirin dosis rendah (75-100mg per oral setiap hari) tidak boleh diberikan
setiap hari untuk pencegahan primer ASCVD di antara orang dewasa dari
segala usia yang beresiko tinggi mengalami pendarahan.
Dosis MIMS :
- Infark Miokard : 150-300 mg
- Kardiovaskular pada pasien beresiko tinggi :
1. Jangka panjang : 75-150mg 1 kali sehari
2. Jangka pendek : 150-300mg setiap hari
6. Aspirin sebagai strategi pencegahan primer pada penyandang DM dengan
faktor risiko kardiovasular
Dosis : 75-162 mg/hari
7. Golongan Obat Aspirin :
Gol : antiplatelet dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Aspirin merupakan obat pengencer darah atau obat yang digunakan untuk
mencegah penggumpalan darah. Digunakan pada penderita penyakit jantung
coroner, serangan jantung, penyakit arteri perifer atau stroke.
8. Kontra Indikasi (MIMS) :
Hipersensitivitas tinggi terhadap aspirin atau NSAID lain. Tukak lambung,
penyakit hemoragi, gangguan oagulasi (misalnya hemofilia, trombositopenia),
asam urat. Gangguan hati dan ginjl berat. Anak-anak <16 tahun dan sedang dalam
proses pemulihan dari nfeksi virus. Kehamilan (dosis >100 mg setiap hari selama
trisemester ke-3) dan menyusui. Penggunaan bersama dengan NSAID dan
Methotrexate lainnya.
9. Efek Samping :Mual, Mulas , Sakit Kepala, Detak jantung tidak beratur
7. Kontraindikasi
Perdarahan patologis aktif (misalnya tukak lambung atau perdarahan intrakranial).
Gangguan hati yang parah (hepatic impairment).
Perdarahan intrakranial perdarahan intrakarnium di otak (intracerebral hemorrage)
8. Indikasi
Clopidogrel adalah obat untuk mencegah stroke dan serangan jantung pada
penderita penyakit jantung atau gangguan pembekuan darah. Clopidogrel adalah
obat golongan antiplatelet yang bekerja dengan mencegah trombosit atau sel
keping darah saling menempel dan membentuk gumpalan darah. Jika terbentuk
gumpalan darah di pembuluh darah arteri, bisa terjadi serangan jantung atau
stroke.
9. Efek samping Diare, Mudah mengalami memar, Perdarahan yang sulit berhenti,
Gangguan pencernaan, Nyeri perut
10. Interaksi obat (drugs.com)
1. Aspirin (moderate)
Kombinasi ini dapat menyebabkan perdarahan yang tidak biasa, sakit perut yang
parah, kelemahan, dan munculnya kotoran berwarna hitam.
2. Atorvastatin (moderat)
Kombinasi ini dapat mengurangi efek clopidogrel. Hubungi dokter Anda segera jika
Anda memiliki tanda-tanda pembekuan darah seperti nyeri dada, sesak napas,
kehilangan penglihatan mendadak, atau nyeri, kemerahan atau bengkak di
ekstremitas.
3. Apixaban (major)
Menggunakan apixaban bersama dengan clopidogrel dapat meningkatkan risiko
perdarahan, termasuk perdarahan yang parah dan terkadang fatal. Anda harus segera
mencari pertolongan medis jika Anda mengalami perdarahan atau memar yang tidak
biasa, atau memiliki tanda dan gejala perdarahan lain seperti pusing; pusing; merah
atau hitam, kotoran tinggal; batuk atau muntah darah segar atau kering yang terlihat
seperti bubuk kopi sakit kepala parah; dan kelemahan. Penting untuk memberi tahu
dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda gunakan, termasuk vitamin dan
herbal. Jangan berhenti menggunakan obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbicara
dengan dokter Anda.
9. ISOSORBIT MONONITRAT
Nama generik : Isosorbide mononitrate
Indication : Pencegahan & pengobatan angina pektoris krn CAD
MIMS Class : Anti-Anginal Drugs
DRP :
- Overdosis : dosis obat yang diberikan terlalu tinggi (sumber : PERKI)
- Dual terapi (ISDN dan Isosorbide mononitrate : sebagai obat tambahan gagal
jantung (mengobati/mencegah nyeri dada akibat PJK))
8. Indikasi dan Dosis :
Sumber : PERKI
9. Pemberian :
Sebaiknya diminum pada saat perut kosong.
10. Kontraindikasi :
Hipotensi berat, kardiomiopati obstruktif hipertrofik, perikarditis konstriktif, infark
miokard akut dengan tekanan pengisian ventrikel kiri rendah,. Penggunaan
bersama dengan penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5) (misalnya sildenafil)
atau riociguat.
11. Monitoring :
Tekanan Darah dan ritme jantung
12. Interaksi obat
Peningkatan risiko hipotensi ortostatik dengan penghambat saluran Ca. Efek
hipotensi aditif dengan vasodilator lain, penyekat β, antagonis reseptor angiotensin
II, penghambat ACE, aldesleukin, alprostadil, dan TCA. Dapat meningkatkan
kadar plasma dan efek hipertensi dihidroergotamin.
Berpotensi Fatal: Hipotensi parah dapat terjadi saat digunakan dengan penghambat
PDE-5 (misalnya sildenafil, tadalafil, vardenafil) atau riociguat.
13. Interaksi Makanan
Meningkatnya risiko hipotensi dengan alkohol. Dapat mengurangi laju tetapi tidak
dapat mengurangi tingkat penyerapan dengan makanan.
(Sumber : MIMS)
10. SIMVASTATIN
Simvastatin 40 mg 1x1 (Indikasi tepat, dosis kurang)
Simvastatin merupakan salah satu obat golongan statin. Obat statin direkomendaiskan
sebagai pilihan utama untuk mencapai target K-LDL berdasarkan hasil berbagai
penelitian tentang efektivias obat ini dalam menurunkan angka kematian dan
mortalitas kardiovaskular.
Dalam PERKENI 2019 TENTANG DISLIPIDEMIA, karena dalam kasus ini ada juga
komplikasi dengan kardiovaskular, maka diberikan terapi statin yaitu simvastatin 40
mg. Namun, dalam kasus ini karena pasien juga memiliki penyakit jantung coroner,
dm, ckd(GAGAL JANTUNG) stage 3 dan 4, maka, termasuk risiko yang sangat
ekstrim, maka tujuan terapinya yaitu <55 mg/dl- LDL. Untuk itu seharusnya diberikan
obat statin untuk High Intensity, seperti atorvastatin.