Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

METODE MPN

Nama : I Made Wira Jaya


Nim : 1905561006
Tangal : 22 mei 2020
Assdos : fania agustina

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. PENDAHULUAN
I.1 latar belakang

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat karena air merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan penyakit. Air bersih adalah air yang jernih,
tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Sumber daya alam yaitu air, dapat
diperoleh dari air permukaan meliputi air sungai, danau, waduk, rawa dan
genangan air lainya.(Waluyo, Iud. 2004)
Uji kualitatif Coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji
dugaan (presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji
pelengkap (completed test). Metode pengujian yang digunakan adalah
metode Most Probable Number (MPN) atau Jumlah Perkiraan Terbatas
(JPT). (Colome,JS. Et al. 2001).
Analisis kuantitatif mikrobiologi pada air minum penting dilakukan
untuk mengetahui mutu air minum tersebut. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam
suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform
pada minuman dengan metode MPN (Most Probable Number).

I.2 tujuan

Untuk mengetahui teknik uji kualitas air dengan menggunakan


metode MPN.
II. MATERI DAN METODE
Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam
contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk
padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut. Metode
MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya
dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad
renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam
tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad
renik pembentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya digunakan tiga atau
lima seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang
lebih tinggi, tetapi alat gelas yang digunakan juga lebih banyak (Hartini., 2011)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan pada perhitungan jumlah bakteri dengan menggunakan
metode MPN diketahui, pada uji penduga digunkannya sampel A,B,C,D,F,G yang
diketahui seri pengamatan pada sampel A pengenceran 101 terdapat 5 gelembung,
pengenceran 102 terdapat 5 gelembung, pengenceran 103 terdapat 1 gelembung,
pengenceran 104 tidak ada gelembung, dan untuk pengenceran 105 tidak ada
gelembung. Pada MPN tabel diketahui 33 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 5-1-
0 dan dari perhitungan MPN count didapatkan hasi 3300 Cfu /100 ml.

pada sampel B pengenceran 101 terdapat 4 gelembung, pengenceran 102


terdapat 5 gelembung, pengenceran 103 terdapat 1 gelembung, pengenceran 104 tidak
ada gelembung, dan untuk pengenceran 105 tidak ada gelembung. Pada MPN tabel
diketahui 33 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 5-1-0 dan dari perhitungan MPN
count didapatkan hasi 3300 Cfu /100 ml.
pada sampel C pengenceran 101 terdapat 5 gelembung, pengenceran 102
terdapat 4 gelembung, pengenceran 103 terdapat 4 gelembung, pengenceran 104
terdapat 1 gelembung, dan untuk pengenceran 105 tidak ada gelembung. Pada MPN
tabel diketahui 40 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 4-4-1 dan dari perhitungan
MPN count didapatkan hasi 4000 Cfu /100 ml.
pada sampel D pengenceran 101 terdapat 5 gelembung, pengenceran 102
terdapat 4 gelembung, pengenceran 103 terdapat 4 gelembung, pengenceran 104 tidak
ada gelembung, dan untuk pengenceran 105 terdapat 1 gelembung. Pada MPN tabel
diketahui 40 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 4-4-1 dan dari perhitungan MPN
count didapatkan hasi 4000 Cfu /100 ml.
pada sampel E pengenceran 101 terdapat 5 gelembung, pengenceran 102
terdapat 5 gelembung, pengenceran 103 terdapat 5 gelembung, pengenceran 104
terdapat 5 gelembung, dan untuk pengenceran 105 terdapat 2 gelembung. Pada MPN
tabel diketahui 5400 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 5-5-2 dan dari
perhitungan MPN count didapatkan hasi 540000 Cfu /100 ml.
pada sampel F pengenceran 101 tidak ada gelembung, pengenceran 102 tidak
ada gelembung, pengenceran 103 terdapat 1 gelembung, pengenceran 104 tidak ada
gelembung, dan untuk pengenceran 105 tidak ada gelembung. Pada MPN tabel
diketahui 0,20 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 5-1-0 dan dari perhitungan
MPN count didapatkan hasi 20 Cfu /100 ml.
pada sampel G pengenceran 101 terdapat 4 gelembung, pengenceran 102
terdapat 4 gelembung, pengenceran 103 terdapat 1 gelembung, pengenceran 104
terdapat 1 gelembung, dan untuk pengenceran 105 tidak ada gelembung. Pada MPN
tabel diketahui 4,7 nilai MPN tabelnya, kombinasi positif 4-2-2 dan dari perhitungan
MPN count didapatkan hasi 470 Cfu /100 ml.
IV. PENUTUP
IV.1 kesimpulan
Proses terjadinya gelembung pada tabung durham terjadi
karena adanya fermentasi laktosa yang di lakukan oleh bakteri
golongan E.coli sehingga terbentuk asam pada media yang tedapat
laktosa, yang dapat di lihat dengan kekeruhan sehingga menghsilkan
gas atau gelembung dara pada tabung durham

V. DAFTAR PUSTAKA
Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West
Publishing Company. New York
Cowan,ST. 2004.  Manual for the Identification of Medical Fungi.
Cambridge University Press. London.
Dad.2000.Bacterial Chemistry and Physiology. John Wiley & Sons, Inc.,
New York, p. 426.
Hartini, P. B. Studi Keamanan Mikrobiologi Makanan jajanan Di Kantin
Falesa IPB. Bogor: IPB, 2011.
Prescott, L.M. 2003. Microbiology. Mc Graw Hill. New York
Waluyo, Iud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas
Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai