Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan yang
lurus di mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh
jarak yang sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan
tetap. (Halliday.2013).
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Contohnya seperti gerakan kereta api. Untuk menempuh
jarak 2 meter diperlukan 1 detik. Maka dalam 1 detik kemudian kereta juga akan
bergerak secara konstan Gerak merupakan salah satu konsep yang selalu ada di
dalam kehidupan. Suatu benda dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan
kedudukan (posisi) terhadap suatu titik yang ditetapkan sebagai titik acuan atau
patokan. Kedudukan tersebut dapat dikatakan sebagai letak benda yang ditentukan
oleh jarak pada setiap titik acuan.Setiap gerak didefinisikan sebagai perubahan
posisi relatif terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga ditentukan oleh dua faktor
yaitu jarak dan perpindahan.Jarak ditentukan sebagai panjang seluruh lintasan
yang dialami oleh benda. Sedangkan perpindahan adalah panjang lintasan lurus
antara posisi awal dengan posisi akhir. Jarak hanya memiliki sebuah nilai dan
perpindahan memiliki nilai arah gerak.menempuh jarak sejauh 2 meter.
(Frederick. 2010).
Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah benda dengan lintasan yang lurus dan
kelajuannya mengalami perubahan yang sama setiap sekon. Berdasarkan
kelajuannya dapat dibedakan menjadi dua macam Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu:Bila kelajuan benda bertambah dengan nilai yang sama setiap
sekonnya, maka disebut Gerak Lurus dipercepat Beraturan. Bila kelajuan benda
berkurang dengan nilai yang sama setiap sekonnya ,maka disebut Gerak Lurus
Diperlambat Beraturan. (Frederick. 2010).
Sebuah benda yang bergerak sudah pasti memiliki jarak tempuh
berbeda dengan perpindahan meskipun benda itu telah bergerak belum tentu
memiliki perpindahan. Pada gerak lurus beraturan memiliki kecepatan yang tetap
dan percepatan yang bernilai nol. Pada kegitan pertama dengan di peroleh bahwa
jarak yang tempuh oleh benda yang bergerak lurus beraturan berbanding lurus
dengan waktu tempuh benda. Dimana semakin besar jarak tempuh benda maka
waktu yang dibutuhkan semakin\ besar pula. Sedangkan pada kegiatan dua dengan
mengubah ketinggian tabung GLB maka dapat disimpulkan bahwa ketinggian
juga mempengaruhi kecepatan gerak gelembung dimana semakin besar ketinggian
semakin besar pula kecepatan gelembung.(Deesera,dkk,2017)

B. Tujuan

1.Menentukan besar jarak dan perpindahan

2.Menentukan besar kecepatan rata-rata dengan kelajuan rata-rata

3.Mengetahui hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh dalam GLB

4.Memahami gerak lurus beraturan

C. Manfaat

1. Untuk mengetahui besar jarak dan perpindahan

2. Untuk mengetahui besar kecepatan rata-rata dengan kelajuan rata-rata

3. Untuk mengetahui hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh dalam

GLB.

4. Untuk memahami gerak lurus beraturan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu materi pelajaran fisika Adalah gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Ilmu fisika yang mempelajari suatu Gerak benda yang memiliki besaran
Kecepatan dan percepatan. GLBB terjadi Apabila ada suatu benda yang bergerak
pada Lintasan lurus dengan kecepatan yang Berubah secara teratur setiap
sekonnya. Pada pencatatan GLBB di bidang miring Dibutuhkan pencatatan waktu
yang tepat dan Akurat. Salah satu alat yang dapat membantu Proses pencatatan
waktu adalah stopwatch. Tetapi hasil dari pencatatan waktu Menggunakan
stopwatch masih kurang Akurat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah Alat ukur
GLBB yang dapat mencatat waktu Serta dapat menampilkan grafik jarak dan
Waktu dengan baik. Jadi harapan pada alat Ukur ini adalah dapat dikurangi
kesalahan Dalam pencatatan waktu.(Deesera,dkk,2017)

Benda dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah terhadap suatu titik


acuan pada selang waktu tertentu. Benda dikatakan bergerak lurus jika lintasan
yang ditempuh berupa garis lurus. Beberapa besaran yang berkaitan dengan gerak
lurus antara lain: jarak dan perpindahan; kelajuan dan kecepatan; percepatan.
Berdasarkan kecepatannya, gerak lurus dibedakan menjadi dua, yaitu gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.(Deesera,dkk,2017)

Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap


sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan
letak benda tersebut terhadap suatu titik yang diangggap tidak ber-gerak (titik
acuan), sehingga gerak memiliki pengertian yang relatif atau nisbi.
(Sumarsono,2019)

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk
garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap
baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat
yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata
pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang
dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada
gerak lurus berarturan tidak ada percepatan. GLBB adalah gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan
positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut dengan
GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka
kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut
dinamakan GLBB diperlamabat. (Humaira,dkk., 2016).

Pada gerak lurus beraturan memiliki kecepatan yang tetap dan percepatan
yang bernilai nol. Pada kegitan pertama dengan di peroleh bahwa jarak yang
tempuh oleh benda yang bergerak lurus beraturan berbanding lurus dengan waktu
tempuh benda. Dimana semakin besar jarak tempuh benda maka waktu yang
dibutuhkan semakin\ besar pula. Sedangkan pada kegiatan dua dengan mengubah
ketinggian tabung GLB maka dapat disimpulkan bahwa ketinggian juga
mempengaruhi kecepatan gerak gelembung dimana semakin besar ketinggian
semakin besar pula kecepatan gelembung. Suatu pemahaman tentang sebuah
benda yang bergerak sekitar abad ke-16 dan ke-17 M oleh beberapa ilmuwan
diantaranya Galileo Galilae (1564-1642) dan sir Isaac Newton (1642-1727). Studi
terhadap benda bergerak termasuk ke dalam bidang kinematika. (Humaira,dkk.,
2016).

Gerak hanya berada di sepanjang garis lurus. Garisnya mungkin vertikal


(seperti gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya), horizontal (seperti gerak
mobil di jalan raya, atau miring, tetapi harus garis lurus. Objek bergerak dapat
berupa partikel (yang kita artikan sebuah objek seperti titik, misalnya elektron),
atau objek yang bergerak seperti partikel (dimana setiap bagian bergerak dalam
arah dan kecepatan yang sama). Seekor babi beku yang tergelincir di atas papan
seluncur dapat dipertimbangkan bergerak seperti sebuah partikel: akan tetapi,
tumbleweed yang jatuh terguling tidak akan dianggap seperti itu, karena beberapa
titik di dalamnya bergerak ke arah yang berbeda. (Halliday.2013).
Kita akan mulai dengan benda-benda yang posisinya dapat digambarkan
dengan menentukan posisi satu titik agar pembahasan tentang gerak dapat
dipahami secara mudah. Benda semacam itu dinamakan partikel. Sebagai contoh,
kita anggap bumi sebagai partikel yang bergerak mengelilingi matahari dalam
lintasan yang menyeruapi lingkaran. Dalam kasus itu, kita hanya fokus terhadap
gerakan pusat bumi, sehingga ukuran bumi dan rotasinya dapat diabaikan. Dalam
bidang astronomi, keseluruhan tata surya atau bahkan seluruh galaksi terkadang
diperlakukan sebagai partikel. Jika kita menganalisis rotasi atau struktur internal
sebuah benda maka kita tidak dapat lagi memperlakukannya sebagai sebuah
partikel tunggal. (Frederick. 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum identifikasi alat pencernaan ternak unggas dilaksanakan pada


tanggal 12 Juli 2021 Pukul 08.00 sampai selesai. Bertepatan di Laboratotium
Bertempat di Laboratorium Kimia Makanan Program Studi Peternakan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang.

B. Alat dan Bahan


Meteran
Stopwatch
Alat tulis menulis
Partisipan(Praktikan)

C. Prosedur Kerja
Membuat empat titik A, B, C, dan D yang dapat membentuk sebuah persegi
panjang.
Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut dengan
menggunakan meteran yang tersedia.
Menyiapkan 1 Partisipan, sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan
yang sama.
Menuju ke titik pertama A lalu menuju ke titik B pada saat bersamaan
mengukur waktu untuk menempuh lintasan dari A ke B.
Melakukan setiap kegiatan 4 sebanyak 3 kali untuk partisipan.
Mencatat hasil dari kegiatan ke dalam tabel hasil pengamatan.
D. Identifikasi Variabel
Variabel manipulasi : jarak.
Variabel control : kecepatan.
Variabel respon : Waktu.

E. Definisi Operasional Variabel


Jarak adalah panjang lintasan yang dilalui objek.
Kecepatan adalah perubahan posisi suatu objek dari satu titik ke titik yang
lainnya dalam satuan waktu.
Waktu adalah lama yang dibutuhkan objek untuk perubahan posisi dari satu
titik ke titik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai