Oleh :
NAMA : MUHAMMAD DANDI ARYANTO
NPM : 2003055
KELAS : TEP 2 B
DOSEN PEMBIMBING : ROMAL RAMADHAN, ST
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "
Cekungan Barito Kalimantan Selatan " ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bpk. Romal Ramadhan, ST pada mata kuliah mekanika reservoir. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Romal Ramadhan, ST,
selaku dosen mata kuliah mekanika reservoir yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
dicirikan dengan endapan berumur Paleogen yang terdiri dari fisik batuan
atau petrofisik dari batuan reservoir itu sendiri, yaitu batu pasir kuarsa,
konglomerat,serpih,batu lempung,lapisan batu bara dan pada bagian atasnya
berupa napal dan batu gamping yang telah mengalami perlipatan dan pensesaran
secara intensif pada akhir zaman Tersier (Kusuma danDarin,1989).
Gambar2.2 Gambaran Cekungan
Barito(http://geomagz.geologi.esdm.go.id/menyigi-geologi-mencari-migas-
indonesia/)
Miosen Awal dan disertai dengan pengendapan Formasi Tanjung dan Berai,
sedangkan fase regresi berlangsung pada kala Miosen Tengah hingga Pliosen
bersamaan dengan diendapkannya Formasi Warukin dan Dahor (Kusuma dan
Nafi,1986).
2) Formasi Tanjung
Formasi Tanjung diendapkan secara tidak selaras diatas batuan
pra–Tersier.Formasi ini dibagi menjadi dua anggota,dari tua ke muda yaitu:
a. Tanjung Bawah, terdiri dari konglomerat, batupasir, batu bara
sebagai hasil endapan pantai–paralik.
b. Atas, terdiri dari batu lempung, napal, dan batu gamping
fosilan yang merupakan endapan laut dangkal.
Formasi Tanjung berumur Eosendan mempunyai ketebalan
1300m dengan lingkungan pengendapan paralik – delta – laut
dangkal. Formasi Tanjung pertama kali ditemukan di kampung
Tanjung, penyebarannya meliputi daerah
Kambitin,Tanjung,Panaan dan Manunggaldi daerah Tanjung
Raya.
3) Formasi Berai
Formasi ini terletak selaras diatas Formasi Tanjung.Formasi Berai
dibagi menjadi tiga anggota, dari tua kemuda yaitu:
a. Berai Bawah,merupakan selang-seling batu gamping,batu
lempung dan napal.
b. Berai Tengah,merupakan batu gamping masif.
c. Berai Atas, merupakan selang-seling serpih, batulanau dan
batu gamping dengan sisipan tipis batu bara.
Formasi Berai berumur Oligosen – Miosen Awal dan mempunyai ketebalan
1250m dengan lingkungan pengendapannya yaitu laguna dan laut dangkal.
Formasi Berai pertama kali ditemukan di Gunung Berai dan penyebarannya
meliputi seluruh daerah Cekungan Barito.
4) Formasi Warukin
Formasi Warukin terletak selaras diatas Formasi Berai.Formasi
Waruk ini terdiri dari tiga anggota, dari tua kemuda yaitu:
a. Warukin Bawah, merupakan selang-seling napal, batu gamping,
serpih, dan serpih gampingan.
b. Warukin Tengah,terdiri dari napal,lanau,lempung dan lapisan
pasirtipis dengan sisipan batubara.
c. Atas,terdiri dari batu bara dengan sisipan lempung karbonat dan
batu pasir.
Formasi Warukin berumur Miosen Awal – Miosen Akhir. Formasi ini
mempunyaiketebalan 300 – 500 m dengan lingkungan pengendapan paralik -
delta. FormasiWarukin pertama kali ditemukan di desa Warukin, Tanjung Raya
Kalimantan Selatan.Penyebaran formasi ini meliputi seluruh Cekungan Barito.
5) Formasi Dahor
Formasi Dahor diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi
Warukin. Formasi ini tersusun oleh batu pasir kuarsa putih kurang
padat,sebagian berupa pasir lepas,bersisipan lempung,lanau abu-
abu,lignit dan limonit.Pada beberapa lokasi ditemukan sisipan
kerakal kuarsa, kerakal batuan beku dan batuan meta
sedimen.Formasi ini diperkirakan berumur Miosen Akhir sampai
Pliosen dengan lingkungan pengendapan paralik. Formasi ini
mempunyai ketebalan 300 m. Formasi Dahor pertama kali
ditemukan di kampung Dahor dan penyebarannya ke arah timur
dan barat.
di kampung Dahor dan penyebarannya ke arah timur dan barat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
yang berumur tersier Wilayah cekungan ini memiliki luas 40.660 km2.
bagian timur, Cekungan Kutai pada bagian utara, Laut Jawa pada bagian
selatan,dan Paparan Sunda. pada bagian barat dicirikan dengan endapan berumur
Paleogen,
Terdapat ada 5 Formasi Cekungan barito teridir dari Formasi batuan alas, formasi
3.2. Saran
Pemahaman tentang cekungan Barito ini sangat penting. Oleh karena itu
dengan benar dan tidak menyeleweng dari hukum yang telah diatur.
•
•
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.uns.ac.id/ijap/article/download/27076/28309
https://kumparan.com/topan-ramadhan-ms/kondisi-cekungan-barito-salah-satu-
cekungan-penghasil-energi-fosil-indonesia-1t9SQLFaila
https://jgsm.geologi.esdm.go.id/index.php/JGSM/article/view/51
https://www.geologinesia.com/2016/03/geologi-regional-cekungan-barito.html?
m=1