SPLN D3.005-1 2008
SPLN D3.005-1 2008
005-1: 2008
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
JALAN TRUNOJOYO BLOK M-I/135 KEBAYORAN BARU
JAKARTA SELATAN 12160
SPLN D3.005-1: 2008
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jalan Trunojoyo Blok M-I/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
SPLN D3.005-1: 2008
Susunan Kelompok Bidang Distribusi
Surat Keputusan Direksi PT PLN (persero) : No. 094.K/DIR/2006
1. Ir. Amir Rosidin (PLN Dist. Jabar, Banten) : Ketua merangkap Anggota
2. Nurhasan Nurwan (PLN Litbang) : Sekretaris merangkap Anggota
3. Ir. Zairinal Zainuddin (PLN Dist. Jaya & Tgr) : Anggota
4. Ir. Reddy Tjahjono (PLN Kantor Pusat) : Anggota
5. Ir. Winarto Subekti (PLN Kantor Pusat) : Anggota
6. Ir. Hopman N. (PLN Dist Jabar & Banten) : Anggota
7. Ir. Gustar Ali Amry S. (PLN Wil. Sumut) : Anggota
8. Ir. Imam Agus Prayitno (PLN Dist. Jatim) : Anggota
9. Supardan (PLN Dist. Jaya & Tgr) : Anggota
10. Ronny Afrianto ST (PLN Dist. Jateng) : Anggota
SPLN D3.005-1: 2008
Daftar isi
Daftar isi................................................................................................................................ i
Daftar Tabel ........................................................................................................................ vi
Prakata .............................................................................................................................. vii
1 Ruang lingkup .............................................................................................................1
2 Tujuan .........................................................................................................................1
3 Acuan Normatif ...........................................................................................................1
4 Istilah dan Definisi.......................................................................................................2
i
SPLN D3.005-1: 2008
ii
SPLN D3.005-1: 2008
iii
SPLN D3.005-1: 2008
iv
SPLN D3.005-1: 2008
v
SPLN D3.005-1: 2008
Daftar Tabel
vi
SPLN D3.005-1: 2008
Prakata
Dengan berlakunya SPLN meter statik energi aktif fase tunggal, 2 kawat, arus bolak balik
kelas 1,0 ini, maka SPLN 57 - 4 : 1994, yang mengatur segala ketentuan yang
berhubungan dengan meter statik energi aktif arus bolak balik kelas 1 untuk fase tunggal
tidak berlaku.
SPLN ini memberikan pedoman bagi pembuatan spesifikasi, petunjuk teknis pelaksanaan
uji jenis dan kalibrasi.
vii
SPLN D3.005-1: 2008
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi teknis, persyaratan dan pengujian jenis meter statik
energi aktif fase tunggal, 2 kawat, tarif tunggal, arus bolak-balik, pasangan dalam, kelas
1,0 yang digunakan pada frekuensi 50 Hz. dengan tegangan maksimum 600 Volt.
Standar ini tidak berlaku untuk meter statik energi aktif fase tunggal :
a. dengan tegangan antara terminal melampaui 600 V;
b. yang dapat dipindah-pindah;
c. sebagai meter acuan.
2 Tujuan
Sebagai pedoman dalam penentuan spesifikasi dan petunjuk teknis pemakaian bagi unit
– unit PT PLN (Persero) serta ketentuan desain, pembuatan, pelaksanaan kalibrasi dan
pengujian jenis meter statik untuk pabrikan, pemasok dan lembaga penguji.
3 Acuan Normatif
Ketentuan pada standar ini mengacu kepada revisi terakhir dari standar-standar berikut :
- SPLN 57-4;1994, Meter statik energi aktif arus bolak balik (kelas 1 dan 2).
- IEC 62053-21; 2003, Static meters for active energy (classes 1 and 2).
1
SPLN D3.005-1: 2008
Meter yang arus dan tegangannya menimbulkan suatu proses pada elemen-elemen
elektronik untuk menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional dengan
besaran energi aktif yang diukur.
CATATAN : Meter ini biasanya dioperasikan untuk memperoleh ketelitian dan kestabilan tertinggi
didalam laboratorium yang lingkungannya terkendali.
Bagian dari suatu meter yang menghasilkan frekuensi pulsa keluaran yang proporsional
dengan energi.
Gawai yang memberikan sinyal operasi suatu meter yang dapat dilihat.
4.2.2.3 Pulsa
Gelombang yang dihasilkan dari level tertentu pada durasi waktu terbatas dan dapat
dirubah ke level aslinya.
2
SPLN D3.005-1: 2008
4.2.3 Memori
Gawai yang mampu menyimpan informasi digital, meskipun tidak ada catu daya.
4.2.5 Tampilan
4.2.6 Register
Tampilan angka yang terbuat dari gawai elektromekanik dalam bentuk drum ( register
mekanik ) atau elektronik ( LCD/LED ) yang terdiri angka satuan dan desimal.
Sambungan di dalam meter statik yang merupakan bagian dari elemen ukur yang
mengalirkan arus dari sirkuit ke elemen dimana meter statik tersambung.
Sambungan di dalam meter statik dan bagian dari elemen ukur dan catu daya, yang
disuplai dengan tegangan dari sirkuit ke elemen dimana meter statik tersambung.
Sirkuit bantu adalah elemen-elemen (lampu, kontak dan sebagainya) dan sambungan-
sambungan gawai-gawai bantu didalam kotak meter yang akan disambung ke gawai luar,
misalnya, penghitung impuls, catu daya luar, saklar waktu, rele atau ke alat pemutusan
beban bila diperlukan.
4.2.10 Konstanta
Nilai yang menyatakan hubungan antara energi yang tercatat oleh meter dengan nilai uji
keluaran yang bersesuaian.
CATATAN : Bila nilai tersebut berupa jumlah pulsa, maka konstantanya harus dalam
pulsa per kilo-watt jam (imp/kWh) atau watt-jam per pulsa (Wh/imp).
3
SPLN D3.005-1: 2008
Meter pasangan dalam adalah meter yang dipasang disuatu tempat dengan perlindungan
tambahan dan tidak terkena cuaca (hujan atau sinar matahari) secara langsung.
Dasar meter adalah bagian belakang meter, tempat biasanya meter dipasang pada
dudukannya dan merupakan wadah untuk menempatkan elemen ukur, terminal-terminal
atau blok terminal dan tutup meter.
CATATAN : Untuk “meter pasangan rata (flush-mounted meter)”, termasuk juga sisi kotak.
Tutup meter adalah penutup pada bagian muka meter, dibuat dari bahan yang seluruhnya
tembus pandang atau bahan yang tidak tembus pandang yang dilengkapi jendela untuk
membaca penunjuk operasi (bila terpasang) dan tampilan.
Kotak meter adalah bagian yang terdiri dari dasar dan tutup.
Bagian penghantar yang dapat disentuh adalah bagian penghantar yang dapat disentuh
oleh jari uji standar, bila meter sudah terpasang dan siap untuk digunakan.
Blok terminal adalah pendukung yang terbuat dari bahan isolasi padat untuk
menempatkan seluruh atau sebagian terminal.
4
SPLN D3.005-1: 2008
Tutup terminal adalah penutup yang menutupi terminal-terminal meter dan pada
umumnya termasuk juga bagian ujung kawat atau kabel luar yang dihubungkan ke
terminal.
Jarak bebas adalah jarak terpendek antara bagian-bagian penghantar yang diukur di
udara.
Jarak rambat adalah jarak terpendek antara bagian-bagian meter yang diukur pada
permukaan isolasi.
Isolasi dasar adalah isolasi yang diberikan kepada bagian bertegangan untuk
mendapatkan perlindungan dasar terhadap sengatan listrik.
CATATAN : Isolasi dasar tidak perlu termasuk isolasi yang semata-mata digunakan untuk maksud
fungsional.
Isolasi pelengkap adalah isolasi tersendiri yang diberikan sebagai tambahan pada isolasi
dasar, dengan maksud untuk menjamin perlindungan terhadap sengatan listrik bila terjadi
kegagalan pada isolasi dasarnya.
Isolasi ganda adalah isolasi yang terdiri dari isolasi dasar dan isolasi pelengkap.
Isolasi yang diperkuat adalah sistem isolasi tunggal yang diberikan kepada bagian yang
bertegangan, untuk memperoleh perlindungan terhadap sengatan listrik setingkat dengan
isolasi ganda.
CATATAN : Istilah ”sistem isolasi” jangan diartikan sebagai isolasi dengan satu isolasi yang
homogen. Bisa saja isolasi tersebut terdiri dari beberapa lapis, yang tidak dapat diuji
sendiri-sendiri seperti halnya isolasi dasar atau isolasi tambahan.
5
SPLN D3.005-1: 2008
Meter berkotak isolasi kelas perlindungan I adalah meter dengan kotak dari bahan isolasi
yang perlindungannya tidak hanya dari isolasi dasarnya tetapi juga ada pengaman
tambahan dimana bagian yang bersifat konduktif dihubungkan dengan sistim pentanahan
melalui suatu kawat yang terhubung permanen sehingga bahan yang bersifat konduktif
tidak akan bertegangan apabila terjadi kegagalan isolasi.
Meter berkotak isolasi kelas perlindungan II adalah meter dengan kotak dari bahan isolasi
yang perlindungannya tidak saja tergantung dari isolasi dasarnya, tetapi dilengkapi juga
dengan pengaman tambahan, seperti isolasi dobel atau isolasi yang diperkuat dan tidak
memerlukan pembumian pengaman atau aman terhadap kondisi isolasi.
Nilai arus yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja yang relevan dari suatu meter.
Nilai arus tertinggi yang diijinkan mengalir secara kontinu dimana persyaratan ketelitian
masih terpenuhi.
Nilai tegangan yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter yang relevan.
Nilai frekuensi yang dijadikan dasar untuk menetapkan kinerja meter statik yang relevan.
Sebuah angka yang merupakan batas kesalahan yang diizinkan, dalam persen, untuk
semua nilai arus antara 0,1 Id dan I maks, faktor kerja satu, bilamana meter diuji dalam
kondisi acuan (termasuk toleransi yang diizinkan untuk nilai acuan) sebagaimana
ditentukan dalam standar ini.
6
SPLN D3.005-1: 2008
Presentase kesalahan = Energi yang dihitung oleh meter – Energi sebenarnya x 100%
Energi sebenarnya
CATATAN : Oleh karena nilai sebenarnya tidak dapat dipastikan, maka nilai itu didekati oleh
sebuah nilai dengan ketidakpastian yang ditetapkan, yang dapat ditelusur ke standar
yang disepakati bersama antara PLN dan pabrikan atau ke standar nasional.
Setiap besaran, umumnya dari luar meter, yang dapat mempengaruhi kinerja meter.
Istilah ”tegangan” dan ”arus” menunjukkan nilai r.m.s, kecuali bila ditentukan lain.
Variasi kesalahan yang disebabkan oleh satu besaran berpengaruh adalah perbedaan
antara dua nilai kesalahan dalam persen suatu meter, salah satu diantaranya merupakan
nilai acuan dan nilai yang lain diperoleh dari satu besaran berpengaruh, yang berbeda
dari acuannya.
Rasio antara nilai-nilai r.m.s kandungan harmonik (diperoleh dengan cara mengurangi
besaran bolak-balik non sinusoida dengan besaran fundamentalnya), dengan nilai r.m.s
besaran sinusoida. Faktor distorsi biasanya dinyatakan dalam persen
7
SPLN D3.005-1: 2008
Rasio antara variasi kesalahan dalam persen dengan perubahan suhu yang
menyebabkan variasi tersebut.
Seperangkat julat ukur yang ditentukan untuk karakteristik kinerja dan julat operasi yang
ditentukan untuk besaran-besaran berpengaruh, yang didalamnya ditentukan dan
ditetapkan variasi kesalahan dan kesalahan operasi meter.
Seperangkat nilai besaran terukur yang ditentukan untuk menetapkan bahwa kesalahan
meter berada dalam batas-batas tertentu.
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
kembali pada kondisi operasi normalnya.
Kondisi ekstrim yang dapat ditahan oleh meter yang tidak dioperasikan, tanpa mengalami
kerusakan dan tanpa penurunan karakteristik metrologik bilamana meter itu dioperasikan
pada kondisi operasi normalnya.
8
SPLN D3.005-1: 2008
Keadaan yang telah dicapai oleh suatu meter yang sedang beroperasi, yang perubahan
kesalahannya selama 20 menit, sebagai akibat pengaruh termal, lebih kecil dari 0,1 kali
kesalahan maksimum yang diizinkan untuk pengukuran yang ditentukan.
Pengujian lengkap yang dikenakan terhadap sejumlah contoh meter dari tipe yang sama
dan mempunyai karakteristik serupa, dipiilh oleh pabrikan guna membuktikan bahwa
meter dengan tipe itu telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan dalam standar
ini untuk kelas meter yang relevan.
Pengujian yang dikenakan terhadap sejumlah contoh meter yang diserahkan oleh
pemasok kepada pemakai / pembeli yang prosedurnya diatur dalam SPLN terpisah.
Pembacaan meter yang dilakukan dengan cara dibaca langsung dari register
elektromekanik atau display LCD yang ada pada meter energi.
Pembacaan meter yang dilakukan menggunakan alat perantara atau media komunikasi
dengan jarak tertentu dari meter energi (misal menggunakan peralatan handheld: infra-
red, bluetooth; atau data collector).
5 Persyaratan
Meter harus dapat beroperasi pada tegangan acuan dasar standar 230 Volt
9
SPLN D3.005-1: 2008
Arus maksimum untuk meter adalah merupakan perkalian bilangan bulat dari arus
dasarnya.
5.2.1 Umum
Meter harus didesain dan diproduksi sedemikian rupa agar dalam posisi kerja normal dan
dalam kondisi operasi sesuai dengan pengenalnya tidak membahayakan, sehingga
mampu menjamin terutama bagi :
Setiap bagian yang dapat terkena korosi walaupun dalam kondisi normal, harus dilindungi
oleh lapisan pelindung yang baik (efektif). Semua lapisan pelindung tersebut, dalam
kondisi kerja normal, tidak mudah rusak bila diperlakukan secara wajar atau terkelupas
akibat pengaruh udara.
Kotak meter harus kedap debu, dapat disegel dengan suatu cara sehingga bagian dalam
meter hanya dapat dicapai setelah merusak segel tersebut. Tutup meter tidak dapat
dibuka tanpa menggunakan alat. Kotak harus dikonstruksi dan disusun dengan baik,
sehingga bila terjadi deformasi yang tidak permanen, meter masih dapat beroperasi
dengan baik. Kotak meter harus dilengkapi dengan terminal pembumian.
10
SPLN D3.005-1: 2008
5.2.3 Jendela
Bila tutup meter tidak tembus pandang, tutup meter harus dilengkapi jendela untuk
pembacaan tampilan dan penunjukan lainnya. Jendela tersebut harus dibuat dari bahan
yang tembus pandang yang tidak dapat dibuka tanpa merusak, kecuali dengan merusak
segel tutup meter.
Terminal dapat dikelompokan dalam satu blok terminal yang memiliki sifat isolasi dan
kekuatan mekanis yang baik. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan
pengujian terhadap bahan yang digunakan untuk blok terminal.
Bahan yang digunakan untuk membuat blok terminal harus lulus dari pengujian, dengan
mengikuti ISO 75-2 : 1993, sesuai metoda A, untuk suhu 135 oC dan tekanan sebesar 1,8
Mpa.
Ukuran lubang pada blok terminal yang merupakan kepanjangan dari terminal, harus
memungkinkan isolasi kabel dapat masuk kedalamnya.
Cara mengencangkan penghantar hubung pada terminal harus dapat menjamin terhadap
bahaya terlepasnya penghantar dari terminalnya.
Semua bagian dari setiap terminal harus sedemikian rupa agar sejauh mungkin terhindar
dari resiko karat yang dihasilkan dari kontak dengan logam jenis lain.
Hubungan listrik pada terminal ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga tekanan
kontaknya tidak melalui isolasi kabel.
Setelah pembumian terpasang, sambungan pada terminal tidak dapat dibuka tanpa
menggunakan suatu alat dan harus tertutup oleh tutup terminal.
11
SPLN D3.005-1: 2008
Terminal meter yang dikelompokan dalam satu kelompok blok terminal harus ditutup
dengan tutup terminal yang harus dapat disegel. Tutup terminal harus dapat menutup
semua terminal, baut pengencang penghantar dan sebagian dari isolasi kabel
penghantar.
Jarak bebas dan jarak rambat antara setiap terminal dari sirkit dengan tegangan acuan
lebih 40 Volt tidak boleh kurang dari nilai yang dicantumkan dalam Tabel 1
Blok terminal, tutup terminal dan kotak meter harus menjamin keamanan terhadap
sambaran api. Bagian-bagian itu tidak boleh menyala oleh panas akibat beban lebih dari
bagian-bagian bertegangan dan berhubungan dengannya.
Informasi dapat diperlihatkan oleh tampilan register mekanik atau elektronik. Dalam hal
tampilan elektronik diperlukan memori tak-terhapus minimum sebesar 2 kBytes. Bilamana
meter tidak mendapat catu daya, tampilan elektronik harus tetap terlihat. Satuan utama
untuk nilai terukur harus kilowatt-jam (kWh).
Satuan utama untuk nilai terukur harus kilowatt-jam (kWh) dan kesalahan nilai tampilan
pada register mekanik dengan penyimpan data (memori) tidak boleh melebihi 0,5 %,
12
SPLN D3.005-1: 2008
Dalam hal tampilan register elektromekanik dalam bentuk drum, mempunyai angka
dengan ukuran minimal lebar 2,5 mm dan tinggi 5 mm. Angka pada drum satuan diberi
warna hitam. Drum terakhir harus dibagi dalam 10 bagian skala dan diberi angka,
kemudian setiap bagian skala harus dibagi lagi dalam 10 bagian. Drum yang menyatakan
pecahan desimal nilai satuan, harus diberi warna merah yang berbeda dari drum lainnya.
Bahan kotak pelindung penggerak drum register elektromekanik terbuat dari bahan non
magnetik. Untuk register elektronik dalam bentuk LCD dengan ukuran minmal lebar 4 mm
dan tinggi 8 mm.
Register harus dapat mencatat dan menampilkan energi (pada arus maksimum, tegangan
acuan, faktor daya 1, yang diukur dimulai dari nol sampai dengan 1500 jam.
Meter harus memiliki gawai keluaran berupa pulsa yang dapat dicapai dari bagian depan
meter dan memungkinkan untuk dipantau oleh suatu perlengkapan uji.
Gawai keluaran secara umum tidak menghasilkan urutan rangkaian pulsa yang homogen,
oleh karena itu pabrikan harus menetapkan jumlah pulsa yang diperlukan untuk
memastikan akurasi / ketelitian pengukuran, minimal 1/10 dari kelas meter pada titik-titik
uji yang berbeda. Penunjukan operasi, harus dapat terlihat dari bagian depan meter.
Keluaran pengujian optikal harus dapat diakses dari bagian depan meter. Frekuensi pulsa
maksimum 2,5 kHz.
Pulsa keluaran dapat dimodulasi ataupun tidak dimodulasi. Pulsa keluaran yang tidak
dimodulasi harus memiliki bentuk seperti yang ditunjukkan pada Gambar D.2.
Waktu transisi pulsa (waktu bangkit / naik atau waktu jatuh / turun) adalah waktu transisi
dari satu status ke status yang lain, termasuk efek transien. Waktu transisi tidak
diperbolehkan melebihi 20 µs. Lihat Gambar D.2.
Jarak antara keluaran pulsa optikal dengan alat-alat lain yang berdekatan atau dari
display status optikal harus cukup jauh sehingga proses pengiriman pulsa tidak
terpengaruh.
Pengiriman pulsa secara optimal dapat dilakukan jika dalam kondisi pengujian ”receiving
head” berada dalam posisi sejajar dengan sumbu keluaran pulsa optikalnya.
Waktu bangkit / naik dapat dilihat pada Gambar D.2. akan diverifikasi oleh suatu acuan
dioda penerima dengan tr ≤ 0,2 µs.
Panjang gelombang sinyal radiasi untuk memancarkan sistem haruslah antara 550 nm
dan 1000 nm. Gawai keluaran pada meter harus dapat menghasilkan sinyal dengan
13
SPLN D3.005-1: 2008
kekuatan radiasi ET di atas suatu acuan permukaan yang telah ditentukan (area optikal
yang aktif) pada jarak a1 = 10 mm ± 1 mm dari permukaan meter dengan batasan nilai
sebagai berikut :
CATATAN :
1. Untuk penerapan khusus, nilai-nilai suhu lainnya dapat digunakan, tergantung dari kontrak
pembelian.
2. Penyimpanan dan transportasi meter pada julat suhu ekstrim, hanya diizinkan selama 6 jam.
Meter harus mampu operasi dengan baik pada kondisi udara dengan kelembaban nisbi
harian antara 50% s/d 95%.
14
SPLN D3.005-1: 2008
Konsumsi daya aktif dan semu setiap meter pada setiap sirkuit tegangannya yang diukur
pada tegangan acuan, suhu acuan dan frekuensi acuan, harus lebih kecil dari 2 Watt atau
10 VA.
Daya semu yang dikonsumsi sirkuit arus pada arus dasar, frekuensi acuan dan suhu
acuan tidak boleh melampaui 4,0 VA.
Kejut tegangan dan pemutusan waktu singkat tidak boleh menyebabkan perubahan pada
register/display yang melampaui 0,01 kWh dan keluaran uji tidak boleh menghasilkan
sinyal yang setara dengan nilai yang lebih besar dari 0,01 kWh.
Arus lebih waktu singkat tidak boleh merusak meter. Meter bekerja dengan benar / tepat
setelah kembali ke kondisi kerja awalnya dan variasi kesalahannya tidak boleh melebihi
1,5 %, pada kondisi arus dasar dan faktor daya 1,0.
Meter harus dapat dilalui arus lebih waktu singkat 30 x Imax; frekuensi setengah siklus
dengan nilai toleransi + 0% sampai -10%.
Variasi kesalahan yang disebabkan oleh pemanasan sendiri tidak boleh melampaui nilai-
nilai yang tercantum pada Tabel 4.
15
SPLN D3.005-1: 2008
1 0,7
I maksimum
0,5 tgl 1,0
Dalam kondisi penggunaan normal, sirkuit listrik dan isolasi tidak boleh mencapai suhu
yang dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap operasi meter. Kenaikan suhu pada
setiap titik permukaan luar meter tidak boleh melampaui 25 K pada suhu sekitar 40o C.
5.4.6 Isolasi
Meter harus dapat mempertahankan mutu dielektriknya dalam kondisi normal, dengan
memperhitungkan pengaruh-pengaruh atmosferis dan perubahan-perubahan tegangan
yang dapat terjadi pada kondisi normalnya.
Meter harus tahan terhadap uji tegangan impuls dan tegangan arus bolak balik dengan
kelas perlindungan II.
Meter yang memiliki kotak yang awet dan benar-benar merata yang seluruhnya terbuat
dari bahan isolasi, termasuk tutup terminalnya, yang menyelubungi semua bagian logam,
dengan pengecualian bagian-bagian kecil, seperti pelat nama, sekrup, penggantung dan
kelingan. Apabila bagian-bagian kecil ini dapat disentuh oleh jari uji standar (sebagaimana
ditentukan IEC 529) dari luar kotak, maka bagian-bagian itu harus diisolasi dari bagian-
bagian yang bertegangan oleh isolasi tambahan untuk mencegah bahaya akibat
kegagalan isolasi dasarnya atau bagian bertegangan yang kendor.
Sifat-sifat isolasi dari lak, enamel, kertas biasa, kain katun, lapisan tipis oksida pada
bagian-bagian logam dan kompon paking atau bahan-bahan sejenis yang tak
meyakinkan, jangan dianggap cukup untuk digunakan sebagai isolasi pelengkap.
Untuk blok terminal dan tutup terminal suatu meter yang demikian itu, isolasi yang
diperkuat sudah memadai.
16
SPLN D3.005-1: 2008
Bilamana meter dipasang pada kondisi acuan sebagaimana ditetapkan menurut Sub-ayat
7.6.1, maka kesalahan persentase tidak boleh melebihi batas-batas untuk kelas ketelitian
sebagaimana pada Tabel 5.
17
SPLN D3.005-1: 2008
Persentase koefisien
Besaran berpengaruh Nilai arus F.D
temperatur
Batas perubahan
kesalahan
(1), (7)
Variasi tegangan ± 10% 0,05 Id - Imax 1 0,7
0,1 Id - Imax 0,5 tgl 1,0
Sub harmonik pada sirkuit arus ABB (4) 0,5 Id (2) 1 3,0
(4)
Induksi magnetik kontiniu asal luar Id 1 2,0
(5)
Induksi magnetik asal luar 0,5 mT Id 1 2,0
18
SPLN D3.005-1: 2008
1) Untuk julat tegangan dari -20% sampai -10% dan +10% sampai +15% batas-batas
variasi kesalahan persentase adalah tiga kali nilai-nilai pada Tabel 6
Dibawah 0,8 Un kesalahan meter diijinkan bervariasi antara +10% dan –10%.
2) Faktor distorsi tegangan harus lebih kecil dari 1%. Kondisi uji lihat 7.6.2.2 & 7.6.2.3
3) Kondisi uji ditentukan pada Lampiran A.
4) Kondisi uji ditetapkan pada butir 7.6.2.1 s/d 7.6.2.4
5) Induksi magnetis asal luar sebesar 0,5 mT yang dihasilkan oleh arus dengan
frekuensi yang sama dengan frekuensi tegangan pada meter dan pada kondisi fase
dan arah yang paling buruk, tidak boleh mengakibatkan variasi kesalahan
persentase meter melampaui nilai-nilai yang ditentukan pada Tabel 6.
Induksi magnet dapat diperoleh dengan menempatkan pada pusat suatu kumparan
berbentuk lingkaran yang rata-rata diameternya 1 m, penampang kumparan segi
empat dan ketebalan radial cukup kecil dibandingkan dengan diameter kumparan
dan memiliki 400 amper lilitan.
6) Lengkapan yang demikian itu, bila terdapat didalam kotak meter, diberi tegangan
secara terputus-putus. Lebih diutamakan bila hubungan kelengkapan diberi tanda
untuk menunjukan metode hubungan yang benar. Bila hubungan dilakukan dengan
menggunakan tusuk-kontak dan kontak-kontak, hubungan ini tidak boleh terbalik.
7) Pengujian variasi tegangan dan frekuensi direkomendasikan pada arus Id.
8) Koefisien titik tengah suhu akan ditentukan pada seluruh julat operasi. Julat suhu
operasi akan dibagi kedalam 20 K lebar julat. Selanjutnya koefisien titik tengah suhu
akan ditentukan pada julat-julat tersebut dengan mengambil pengukuran pada 10 K
keatas dan 10 K kebawah ditengah julat. Selama pengujian, tidak terdapat suhu
yang keluar dari julat suhu operasi yang telah ditentukan.
19
SPLN D3.005-1: 2008
Meter harus dapat berfungsi sepenuhnya dalam waktu 5 detik setelah terminal-terminal
tegangan meter diberi tegangan.
Bilamana terminal-terminal tegangan meter diberi tegangan tanpa arus mengalir pada
sirkit arus, maka keluaran uji meter tidak boleh menghasilkan lebih dari satu pulsa.
Meter harus mulai beroperasi dan terus mencatat pada arus 0,4 % Id, faktor daya 1.
Hubungan antara keluaran uji dengan penunjukkan pada tampilan harus sesuai dengan
penandaan pada pelat nama meter.
Gawai keluaran umumnya tidak menghasilkan urutan pulsa yang homogen. Oleh karena
itu pabrikan harus menyatakan jumlah pulsa yang diperlukan untuk menjamin ketelitian
ukur paling sedikit 1/10 kelas meter pada titik-titik uji yang berlainan.
Meter statik energi aktif fase tunggal harus didesain sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan persyaratan fitur yang telah ditetapkan, sebagaimana ditentukan pada Tabel 8.
5.6.1 Protokol
Agar hasil ukur meter statik dapat dibaca baik secara manual maupun dari jarak jauh
(remote/jarak terbatas) maka program meter elektronik harus tersedia Protokol
komunikasi dengan sistem protokol yang ditentukan oleh PLN.
20
SPLN D3.005-1: 2008
21
SPLN D3.005-1: 2008
Sistem pengaman yang terdapat pada meter statik energi aktif fase tunggal berupa tutup
pelindung yang aman dan tidak mudah rusak serta diamankan dengan menggunakan
segel :
a) Parameter yang berupa angka stand meter dan ketelitian (kelas meter) menggunakan
segel Metrologi.
b) Terminal rangkaian pengawatan menggunakan segel PLN.
6 Penandaan meter
Setiap meter harus diberi tanda pengenal yang jelas dan dapat dibedakan, mudah dibaca
dan tidak mudah dihapus oleh gesekan atau cuaca.
Meter menggunakan tutup transparan, informasi papan nama dapat dituliskan pada pelat
yang dipasang dibagian dalam meter.
Penandaan tidak boleh terhapus dan mudah dibaca dari luar meter.
22
SPLN D3.005-1: 2008
Diagram penyambungan yang tidak dapat dihapus harus dicantumkan di bagian sekitar
terminal pada setiap meter. Bila terminal meter diberi tanda, maka tanda ini pun harus
tergambar pada diagram.
Cara pengawatan kWh meter dibedakan menurut jumlah elemennya : fase tunggal, 2
kawat, 1 elemen.
Diagram rangkaian dan cara penyambungannya, dapat dilihat pada Gambar 2.
1 3 4 5
7 Pengujian
Pengujian yang dilakukan terhadap meter terdiri dari pengujian jenis dan pengujian dalam
inspeksi serah terima.
Semua pengujian harus dilaksanakan pada kondisi acuan kecuali dinyatakan lain pada
sub-sub-ayat yang relevan.
23
SPLN D3.005-1: 2008
Kotak meter harus diuji kekuatan mekanisnya dengan palu berpegas sesuai SPLN 57-1 :
1991 / IEC 60068 – 2 - 75.
Meter harus dipasang pada posisi kerja normal dan palu berpegas dipukulkan ke setiap
permukaan luar tutup meter (termasuk jendela) dan tutup terminal dengan energi kinetik
sebesar 0,2 J ± 0,02 J. Alat uji lihat lampiran F.
Hasil uji dikatakan memuaskan, bila kotak dan tutup terminal meter tidak terlihat
mengalami kerusakan yang dapat mempengaruhi fungsinya dan tidak memungkinkan
untuk menyentuh bagian bertegangan. Kerusakan kecil yang tidak merusak perlindungan
terhadap kontak tak-langsung atau rembesan air, masuknya debu atau benda padat
lainnya, dapat diterima.
Pengujian ini harus dilaksanakan sesuai IEC 60068-2-27 dalam kondisi sebagai berikut :
a. meter tidak dalam keadaan operasi dan tanpa kemasan;
b. pulsa setengah sinus;
c. percepatan puncak : 30 gn (300 m/s2 );
d. lama pulsa : 18 ms.
Sesudah pengujian ini, meter tidak memperlihatkan adanya kerusakan atau perubahan
informasi dan masih mampu beroperasi dengan benar sesuai persyaratan standar ini.
Pengujian ini harus dilaksanakan sesuai IEC 60068-2-6 dalam kondisi sebagai berikut :
a. meter tidak dalam keadaan operasi dan tanpa kemasan;
b. julat frekuensi : 10 - 150 Hz;
c. frekuensi transisi : 60 Hz;
d. f < 60 Hz amplitudo gerakan konstan 0,075 mm;
e. f > 60 Hz percepatan konstan 9,8 m/s2 (1 g);
f. kendali titik tunggal;
g. jumlah siklus sapuan (“sweep cycles”) per sumbu : 10.
(Catatan : 10 “sweep cycles” = 75 min).
Sesudah pengujian ini, meter tidak memperlihatkan adanya kerusakan atau perubahan
informasi dan masih mampu beroperasi dengan benar sesuai persyaratan standar ini.
24
SPLN D3.005-1: 2008
Pengujian ini harus dilaksanakan sesuai IEC 60695-2-11 dengan suhu sebagai berikut :
a. blok terminal : 960 ± 15 oC;
b. tutup terminal dan kotak meter : 650 ± 10o C;
c. lama uji : 30 s ± 1 s.
Kontak dengan kawat pijar letaknya boleh dimana saja. Bilamana blok terminal
merupakan satu kesatuan dengan dasar kotak, maka pengujian cukup dilakukan terhadap
blok terminalnya. Alat uji lihat lampiran E.
Pengujian ini harus dilaksanakan sesuai IEC 60529 dalam kondisi sebagai berikut :
Seusai pengujian, debu yang masuk hanya diperbolehkan dalam jumlah yang tidak akan
mengganggu operasi meter dan tidak akan melemahkan kekuatan dielektrik (kekuatan
isolasi).
Seusai pengujian, air yang masuk hanya boleh dalam jumlah yang tidak akan
mengganggu operasi meter dan tidak akan melemahkan kekuatan dielektrik (kekuatan
isolasi).
25
SPLN D3.005-1: 2008
Setelah pengujian pengaruh iklim dilaksanakan sesuai ANSI C12.10, tidak boleh terdapat
tanda-tanda kerusakan dan meter masih tetap mampu beroperasi dengan benar.
Pengujian ini menetapkan pengaruh dari percepatan siklus suhu terhadap meter
a. Selama pengujian tutup meter dibuka;
b. Lama pengujian 7 hari (168 Jam);
c. Waktu satu siklus selama 24 Jam;
d. Selama pengujian perubahan suhu harus konstan, tidak melebihi 20 0C per jam;
e. Selama pengujian kelembaban tidak diatur;
f. Meter diberi tegangan acuan selama pengujian pada siklus ke 4 dan 5;
g. Setiap 24 jam (satu siklus) terdiri dari :
1. Mulai pengujian pada suhu + 20 0C;
2. Suhu dinaikan sampai + 85 0C dalam waktu 3,25 jam;
3. Suhu ditahan pada + 85 0C selama 10,75 jam;
4. Suhu diturunkan sampai - 20 0C dalam waktu 5,35 jam;
5. Suhu ditahan pada - 20 0C selama 2,75 jam;
6. Suhu dinaikan sampai + 20 0C dalam waktu 2 jam;
7. Dilanjutkan siklus selanjutnya dan pengujian selesai setelah 7 siklus.
h. Pengujian memenuhi bila meter beroperasi secara spesifik dan selama pengujian
tidak terjadi kelainan.
26
SPLN D3.005-1: 2008
Pengujian ini menetapkan pengaruh dari percepatan siklus kelembaban terhadap meter
a. Selama pengujian tutup meter dibuka;
b. Lama pengujian 24 jam;
c. Kondensasi dapat terjadi pada saat pengujian;
d. Selama pengujian perubahan suhu harus teratur dan tidak melebihi 20 0 C per jam;
e. Kelembaban tidak boleh dirubah selama suhu berubah;
f. Urutan pengujian terdiri dari :
1. Mulai pengujian pada suhu + 20 oC;
2. Suhu dinaikan sampai + 85 0C dalam waktu 3,25 jam;
3. Kelembaban dinaikan sampai 95 % dalam waktu 1 jam;
4. Suhu ditahan pada + 85 0C dengan kelembaban 95 % ± 1 % selama 14,5 jam;
5. Suhu diturunkan sampai + 20 0C dalam waktu 3,25 jam;
6. Bersamaan dengan butir f5, kelembaban diturunkan sampai 75 % dalam waktu 15
menit;
7. Kelembaban ditahan pada 75 %, selama penurunan suhu;
8. Suhu ditahan pada + 20 0C dengan kelembaban 75 % ± 1 % selama 2 jam;
g. Pengujian memenuhi bila meter beroperasi secara spesifik dan selama pengujian
tidak terjadi kelainan.
24 jam setelah pengujian ini berakhir, harus dilanjutkan dengan pengujian berikut :
a. Uji isolasi sesuai Sub-ayat 7.4.6.2 dengan pengecualian bahwa tegangan impuls
harus dikalikan dengan faktor 0,8;
b. Uji fungsional. Meter tidak memperlihatkan kerusakan informasi dan mampu
beroperasi dengan benar.
Uji siklus kelembaban berfungsi pula sebagai uji korosi. Hasil uji dapat diperiksa secara
visual. Tidak boleh terlihat adanya jejak korosi yang dapat mempengaruhi sifat-sifat
fungsional meter.
Konsumsi daya dalam rangkaian tegangan dan arus, harus ditentukan sebagai standar
acuan dengan cara yang sesuai. Kesalahan maksimum dari seluruh konsumsi sistem
pengukuran tidak boleh lebih dari 5 %. Persyaratannya dapat dilihat pada Sub-ayat 5.4.1.
27
SPLN D3.005-1: 2008
28
SPLN D3.005-1: 2008
Tukik tegangan dan pemutusan waktu singkat tidak boleh menghasilkan perubahan
register lebih besar dari 0,01 kWh dan keluaran uji tidak menghasilkan suatu sinyal yang
setara dengan nilai lebih besar dari 0,01 kWh.
Pengujian sirkuit harus non-induktif (bebas induksi) secara praktis, setelah penerapan
arus-lebih waktu-singkat dengan tegangan tetap dipertahankan pada terminal-terminal
tegangan, meter harus dikembalikan dulu ke suhu awalnya dengan tegangan tetap
diterapkan sekitar 1 jam.
Setelah sirkuit tegangan diberi tegangan acuan sekurang-kurangnya 2 jam untuk meter
kelas 1 tanpa arus pada sirkuit arus, arus maksimum diterapkan pada sirkuit arus.
Kesalahan meter harus diukur pada faktor-daya satu, segera setelah arus diterapkan dan
kemudian dalam interval-interval waktu sesingkat mungkin, sehingga diperoleh kurva
variasi kesalahan dengan benar sebagai fungsi dari waktu.
Pengujian dilaksanakan paling sedikit selama 1 jam dan pada saat-saat selanjutnya
hingga variasi kesalahan selama 20 menit tidak melampaui 0,2 %.
Dengan cara uji yang sama, pengujian ini dilaksanakan untuk faktor-daya 0,5 (tertinggal).
Variasi kesalahan, diukur sebagaimana telah ditentukan, tidak boleh melampaui nilai-nilai
pada Tabel 4 (lihat pula Sub-ayat 5.4.4).
Kenaikan suhu permukaan luar kotak meter tidak boleh melebihi 25 K pada suhu sekitar
40o C, setelah sirkuit arus dialiri arus maksimum dan sirkuit tegangan diberi tegangan 1,15
kali tegangan acuan (dan sirkuit tegangan bantu yang telah diberi tegangan untuk waktu
yang lebih lama dari konstanta waktu termalnya).
Selama pengujian, waktu ujinya harus 2 jam, meter tidak boleh terkena aliran angin
langsung atau radiasi matahari langsung.
Setelah pengujian, tidak boleh terlihat kerusakan apapun pada meter dan harus dapat
memenuhi pula uji kuat dielektrik sesuai Sub-ayat 7.4.6.
29
SPLN D3.005-1: 2008
Pengujian hanya dilaksanakan terhadap meter yang lengkap dengan tutup meter dan
tutup terminal terpasang dan baut terminal sudah pada posisi menekan penghantar
secara maksimum pada terminalnya.
Pengujian tegangan impuls harus dilaksanakan lebih dulu dan kemudian dilaksanakan
pengujian tegangan ABB (Arus Bolak Balik).
Selama uji jenis, pengujian sifat isolasi hanya dianggap benar apabila susunan terminal
meter yang sudah menjalani pengujian-pengujian. Bilamana susunan terminal berbeda,
maka seluruh pengujian sifat isolasi harus dilaksanakan untuk setiap susunan.
Dalam pengujian ini, yang dimaksud dengan bumi mempunyai pengertian sebagai berikut:
a) bila kotak meter terbuat dari logam, maka “bumi” adalah kotak itu sendiri yang
diletakkan pada suatu permukaan pelat penghantar yang rata.
b) bila kotak atau sebagian kotak meter terbuat dari bahan isolasi, maka “bumi” adalah
kertas penghantar yang diselimutkan disekeliling meter dan dihubungkan ke suatu
permukaan pelat penghantar yang rata tempat meletakkan dasar meter. Bila tutup
terminal memungkinkannya, maka kertas penghantar harus mendekati terminal dan
lubang untuk penghantar dalam jarak tidak lebih dari 2 cm.
Selama pengujian impuls dan tegangan ABB semua sirkuit yang tidak diuji harus
dibumikan dan tidak boleh terjadi loncatan, lepasan yang merusak atau tembus.
Setelah pengujian, perubahan kesalahan persentase meter tidak boleh lebih besar
dari ketidakpastian pengukuran, bila diuji pada kondisi acuannya.
Pada sub-ayat ini, pernyataan “semua terminal” berarti seluruh perangkat terminal
sirkuit arus, sirkuit tegangan dan bila ada, sirkuit bantu yang bertegangan acuan lebih
besar dari 40 V.
Pengujian ini dilaksanakan dalam kondisi penggunaan normal. Selama pengujian, mutu
isolasi tidak boleh berkurang oleh karena debu atau kelembaban yang berlebihan.
Kecuali ditentukan lain, kondisi normal untuk uji isolasi adalah sebagai berikut :
- suhu sekitar : 15 oC s/d 25 oC;
- kelembaban relatif : 45 % sampai 75 %;
- tekanan atmosferik : 86 kPa sampai 106 kPa.
30
SPLN D3.005-1: 2008
Bentuk gelombang dan karakteristik generator harus sesuai dengan IEC 255-4 (E 4.1)
dan nilai puncaknya adalah 6 kV. Untuk setiap pengujian, tegangan impuls diterapkan
sebanyak 10 (sepuluh) kali pada satu polaritas dan kemudian diulangi dengan polaritas
sebaliknya. Waktu minimum antara setiap impuls adalah 3 (tiga) detik.
CATATAN : Untuk daerah yang saluran udara yang dominan, disarankan agar nilai puncak
tegangan ujinya lebih tinggi dari 6 kV.
Pengujian dilaksanakan secara terpisah untuk setiap sirkuit (atau seperangkat sirkuit)
yang dalam penggunaan normalnya terisolasi satu sama lain. Semua terminal sirkuit yang
tak diuji impuls harus dibumikan.
Jadi bila meter yang pada penggunaan normalnya, sirkuit tegangan dan sirkuit arus dari
elemen-elemen ukurnya dihubungkan bersama, maka pengujian harus dilaksanakan
secara menyeluruh. Ujung-ujung lain sirkuit tegangan harus dihubungkan ke bumi dan
tegangan impuls harus diterapkan antara terminal sirkuit arus dengan bumi.
Selama pengujian sirkuit arus, terminal-terminal sirkuit lainnya harus dibumikan dan
tegangan impuls diterapkan antara salah satu terminal sirkuit arus dengan bumi. Selama
pengujian sirkuit tegangan, salah satu ujung sirkuit tegangan tersebut bersama seluruh
terminal sirkuit lainnya harus dibumikan dan tegangan uji impuls diberikan antara terminal
sirkuit tegangan yang terbuka dengan bumi.
Sirkuit bantu, baik yang akan dihubungkan langsung ke jaringan atau yang dihubungkan
ke transformator tegangan yang terhubung pula ke meter dengan tegangan acuan
melebihi 40 V, harus diuji impuls dengan kondisi yang sama sebagaimana dilaksanakan
terhadap sirkuit arus dan sirkuit tegangan. Sirkuit bantu lainnya tidak diuji.
Semua terminal sirkuit listrik dari meter termasuk sirkuit bantu bertegangan acuan diatas
40 V, dihubungkan satu sama lain.
Sirkuit bantu dengan tegangan acuan lebih kecil atau sama dengan 40 V, harus
dibumikan. Tegangan impuls diberikan antara semua sirkuit listrik dengan bumi.
31
SPLN D3.005-1: 2008
Uji tegangan bolak-balik dilaksanakan menurut Tabel 10. Tegangan uji dengan frekuensi
50 Hz harus benar-benar sinusoidal dan waktu uji 1 menit. Kapasitas sumber sekurang-
kurangnya harus 500 VA. Selama pengujian relatif ke bumi, sirkuit bantu yang
bertegangan acuan yang sama atau lebih kecil dari 40 V harus dihubungkan ke bumi.
Semua uji tegangan dilaksanakan dengan kotak tertutup, tutup dan tutup terminal
ditempatnya. Selama uji tegangan tidak ada loncatan tegangan, lepasan yang tidak
teratur atau akan terjadi kebocoran.
Teg. Uji
Uji Bagian yang diuji
(r.m.s)
a) Antara sirkuit arus dan sirkuit tegangan termasuk
sirkuit bantu yang tegangan acuan lebih tinggi dari
4 kV 40 V, dihubungkan bersama, sedang disisi lainnya
dengan bumi.
Meter kelas
perlindungan
II b) Antara sirkuit-sirkuit yang dalam penggunaannya
2 kV tidak akan terhubung bersama.
Untuk keseluruhan pengujian ini, meter harus pada posisi kerja normal. Tutup terminal
harus terpasang ditempatnya. Semua bagian yang perlu dibumikan, harus dibumikan.
Sesudah tiap pengujian selesai, meter tidak boleh mengalami kerusakan dan harus
mampu beroperasi secara benar.
32
SPLN D3.005-1: 2008
Jika kontak lepasan tidak digunakan karena tidak ada bagian metalik yang keluar , maka
digunakan lepasan udara dengan tegangan uji 15 kV.
Pengujian harus dilaksanakan sesuai IEC 61000 - 4 - 3 pada kondisi berikut ini :
a. diuji diatas perangkat meja kerja;
b. panjang kabel dapat mencakup medan : 1 m;
c. pita frekwensi : 80 MHz s/d 2000 MHz;
- modulasi pembawa dengan 80 % AM pada 1 kHz gelombang sinusoidal;
- sirkuit tegangan dan sirkuit bantu bertegangan acuan;
- pita frekuensi: 27 MHz s/d 500 MHz;
- kuat medan uji: 10 V/m.
d. Tanpa arus pada sirkuit arus dan terminal-terminal arus terbuka.
Penerapan medan HF tidk boleh mengakibatkan perubahan pada register lebih besar
dari 0,01 kWh dan keluaran uji tidak boleh menghasilkan sinyal yang setara dengan
nilai yang lebih besar dari 0,01 kWh.
e. Dengan arus pengenal Id dan faktor-daya 1, pada frekuensi yang sensitif atau
frekuensi-frekuensi yang menjadi perhatian utama, variasi kesalahan harus berada
dalam nilai-nilai Tabel 6.
Pengujian harus dilaksanakan sesuai IEC 61000 – 4 – 4, pada kondisi berikut ini :
a. diuji diatas perangkat meja kerja
b. meter dalam kondisi operasi :
- sirkit tegangan dan sirkit bantu bertegangan acuan
- masing-masing arus dasar Id. Arus pengenal In , dan Cos φ. Sin φ berdasarkan
nilai yang dIderikan dari standar yang relevan;
c. panjang kabel antara gawai kopling dan meter yang diuji : 1 m;
d. tegangan uji digunakan dalam hubungan titik bersama (saluran bertegangan ke bumi)
ke :
- sirkuit tegangan;
- sirkuit arus, jika terpisah dari sirkuit-sirkuit tegangan dalam keadaan operasi
normal;
- sirkuit bantu, jika terpisah dari sirkuit-sirkuit tegangan dalam keadaan operasi
normal;
e. sirkuit tegangan dan sirkuit bantu bertegangan acuan;
33
SPLN D3.005-1: 2008
Selama pengujian, meter tidak boleh mengalami perubahan pada register lebih besar dari
0.01 kWh. Nilai ini diuji pada arus pengenal 5 A. dan tegangan acuan 100 V. Untuk nilai
pengenal tegangan dan arus lainnya, nilai 0,01 kWh harus dikonversi.
34
SPLN D3.005-1: 2008
e. Tegangan uji pada sirkuit arus dan tegangan (saluran utama) : 4 KV, impedansi
sumber generator : 2 Ω;
f. Tegangan uji pada sirkuit bantu dengan tegangan acuan diatas 40 V: 1 KV;
impedansi sumber generator : 42 Ω;
g. Jumlah pengujian : 5 positif dan 5 negatif;
h. Tingkat pengulangan : maksimum 1 menit.
Penerapan uji tegangan untuk kekebalan terhadap kejutan tidak akan menimbulkan
perubahan register lebih dari x satuan dan keluaran uji tidak akan menimbulkan suatu
ekivalen sinyal lebih dari x satuan. Rumus untuk x dapat dilihat pada 7.4.2. Selama
pengujian, degradasi sesaat atau rugi fungsi atau unjuk kerja dapat diterima.
Pengujian dilaksanakan sesuai dengan CISPR 22, dalam kondisi sebagai berikut :
a. Untuk perangkat kelas B ;
b. Diuji diatas perangkat meja kerja;
c. Sambungan ke sirkuit tegangan menggunakan kabel tanpa perisai dengan panjang
1 m untuk setiap konektor;
d. Meter dalam kondisi beroperasi :
- Sirkuit tegangan dan sirkuit bantu bertegangan acuan;
- Dengan arus masing-masing antara 0,1 Id dan 0,2 Id . 0,1 In dan 0,2 In (diambil dari
beban yang dihubungkan dengan kabel tanpa perisai sepanjang 1 m).
Hasil uji harus memenuhi persyaratan yang diberikan dalam CISPR 22.
Untuk pengujian persyaratan ketelitian sebagaimana ditetapkan pada Ayat 5.5, kondisi uji
berikut harus selalu dipenuhi :
a. Meter harus diuji dalam keadaan utuh dan tutup meter terpasang ditempatnya; semua
bagian yang akan dibumikan, harus dibumikan;
b. Sebelum pengujian dilaksanakan, sirkuit tegangan dan sirkuit bantu harus bertegangan
untuk waktu yang cukup, agar tercapai stabilitas termalnya;
35
SPLN D3.005-1: 2008
Induksi magnetis dapat diperoleh dengan menempatkan pada pusat suatu kumparan
berbentuk lingkaran, yang rata-rata diameternya 1 m, penampang kumparan segi-empat
dan ketebalan radial cukup kecil dibandingkan dengan diameter kumparan dan memiliki
400 amper-lilitan.
Uji pengaruh harmonik tak beraturan dan sub harmonik harus dibuat dengan sirkuit yang
diperlihatkan pada lampiran A atau dengan peralatan lain yang mampu menghasilkan
bentuk gelombang yang dibutuhkan dan bentuk gelombang arus diperlihatkan pada
Gambar A – 5 dan Gambar A – 7 secara jelas.
Catatan : Besaran yang ditunjukan pada Gambar hanya untuk frekuensi 50 Hz saja. Untuk besaran
frekuensi lainnya, besaran harus disesuaikan menurut kebutuhan.
36
SPLN D3.005-1: 2008
Uji pengaruh arus searah dan harmonik beraturan harus dibuat dengan sirkuit yang
diperlihatkan pada Gambar A – 1 atau dengan peralatan lain yang mampu menghasilkan
bentuk gelombang yang dibutuhkan dan arus bentuk gelombang seperti diperlihatkan
pada Gambar A – 2.
Harus dilakukan pemeriksaan dan diuji bahwa persyaratan pengaruh suhu sekitar
sebagaimana ditetapkan pada Sub-ayat 5.5.3 dapat dipenuhi.
Besaran
Nilai acuan Toleransi diizinkan
Berpengaruh
Suhu acuan, atau bila
Suhu sekitar ± 2oC
tidak ada : 23o C. (1)
Tegangan Tegangan acuan ± 1,0 %
Frekuensi Frekuensi acuan ± 0,3 %
37
SPLN D3.005-1: 2008
Harus dilakukan pemeriksaan dan diuji bahwa persyaratan arus mula bagaimana
ditetapkan pada Sub-ayat 5.5.4.3 dapat dipenuhi.
Harus dilakukan pemeriksaan dan diuji bahwa hubungan antara keluaran uji dengan
penunjukkan pada tampilan sesuai dengan penandaan pada pelat-nama.
Hasil uji tertentu boleh jadi keluar dari batas kesalahan seperti tersebut pada Tabel 5,
oleh karena adanya ketidakpastian pengukuran dan parameter lain yang dapat
mempengaruhi pengukuran. Namun bila dengan menggeser garis kesalahan nol sejajar
dengannya dengan jarak yang tidak lebih besar dari 0,5% dan semua hasil ukur menjadi
masuk kembali dalam batas tersebut pada Tabel 5, maka meter tersebut dikatakan
memenuhi persyaratan.
38
SPLN D3.005-1: 2008
Meter diperiksa secara visual dan diuji fungsi terhadap seluruh persyaratan fitur untuk
memastikan bahwa Meter mempunyai fitur sebagaimana dipersyaratkan dalam Tabel 8.
39
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN A
Gambar A1 : Diagram sirkuit uji untuk dc, harmonik, odd harmonik dan sub-harmonik
Catatan :
1. Untuk memastikan kesalahan pengukuran, impedansi seimbang harus sebanding
dengan impedansi Peralatan Yang Diuji (P.Y.U).
2. Impedansi seimbang harus cocok untuk meter P.Y.U yang bertipe sama.
3. Tipe dioda penyearah sama.
4. Untuk memperbaiki kondisi seimbang dapat dimasukan resistor tambahan yang nilai
kedua-duanya harus mendekati 10 kali nilai P.Y.U.
40
SPLN D3.005-1: 2008
41
SPLN D3.005-1: 2008
42
SPLN D3.005-1: 2008
43
SPLN D3.005-1: 2008
44
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN B
Contoh belitan : 500 lilitan, Ø : 0,60/0,28 mm2 atau 1000 lilitan, Ø : 0,40/0,126 mm2
45
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN C
Bentuk Gelombang Tegangan Untuk Pengujian
Pengaruh Tukik Tegangan dan Pemutusan Singkat
50 ms 50 ms
0
t
1s 1s 1s
0
t
50 m s
0 .5
0
t
1 m in
46
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN D
47
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN E
Z
Dimensi dalam millimeter
0,5
Ø 0,6
Ø4
70
50±2
2
1
12±1
1 9
7
2
3
1. Jepitan
2. Kereta
3. Kawat penegang dasar
4. Dasar
5. Pemberat
4 10 6. Penyetop
7. Skala pengukur nyala api
5 8. Skala pembuatan
9. Kawat pijar
10.Lubang pada papan dasar
untuk partikel yang jatuh
dari contoh uji
6 8
48
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN F
49
SPLN D3.005-1: 2008
LAMPIRAN G
Urutan Pengujian Jenis
50
SPLN D3.005-1: 2008
51
Pengelola Standardisasi: