Trend Issue Keperawatan Komunitas
Trend Issue Keperawatan Komunitas
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend
holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik
dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren
praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh :
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat,
Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan
dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang ,
Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan terlibat
dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan
berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan
perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan keperawatan bidang lain
meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang
menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau
kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan otonomi dan
penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya
focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-
aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan,
teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend an praktik keperawatan.
3. Puskesmas Idaman
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama
seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam
pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita
telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk
memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk
hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan poolitik
merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) .
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum
keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt
Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,
berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan tempat
pelayanan kesehatan.
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin berkembang dan
dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat
sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang
karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada
peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat
pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam
gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan
penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular
ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke,
peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan
yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan
lain-lain.
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan standart operating
procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan
berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan
pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “ Puskesmas yang
mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan Masyarakat”.
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang bermutu yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan
eksternal maupun internal.
Visi dan Misi Puskesmas Idaman
1. ”Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman yang menggambarkan
keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa yang akan datang yaitu Puskesmas dengan
pelayanan kesehatan bermutu untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan
eksternal maupun internal.
2. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai berikut:
· Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas Idaman.Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan
disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai mempunyai polapikir yang sama untuk
menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas Idaman.
· Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut mengambil keputusan dan memberikan saran
dalam pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.Pegawai di garis depan “front liner” seperti petugas
parkir dan loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan pelanggan, oleh karena itu mereka
banyak mengetahui informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan keputusan pelaksanaan
pelayanankesehatan di Puskesmas Idaman.
· Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan ”Customer Market
Relationship”.Komunikasi dengan pelanggan yang terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin antar
mereka sehingga hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
· Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik karena pengaruh lingkungan internal maupun
eksternal serta tuntutan pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu dapat
menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus mempertahankan pelayanan kesehatan yang
memuaskan pelanggan.
Manfaat Puskesmas Idaman
1. Bagi Masyarakat
b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta meningkatkan daya saing
e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan dokter gigi memakai jas
dokter pada saat melayani pasien.
g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh simpati dibantu sepenuhnya
keperluaanya datang ke Puskesmas.
h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan keinginan pelanggan
i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan semangat/motivasi yang tinggi untuk
melaksanakan pelayanan prima di Puskesmas
j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga member kenyamanan pada
pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
k. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana hiburan yang sesuai dengan
harapan pasien
l. Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan setiap hari
m. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan segar.
n. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan pertemuan pemecahan
masalah di Dinas Kesehatan
o. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta ditindaklanjuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Idaman upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dikelompokan menjadi dua yakni:
a. Upaya Kesehatan wajib adalah upaya kesehatan yang wajib dillaksanakan oleh Puskesmas Idaman,
upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
f) Upaya Pengobata
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan inovatif berdasarkan permasalahan kesehatan
di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
2. Azas Penyelenggaraan
c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu baik keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.
d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah kesehatan di Puskesmas yang
mempunyai kemampuan terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan upaya kesehatan
perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat.
a. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Idaman, terletak pada dua aspek:
a) Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan, serta
b. Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus pada pelanggan, artinya perbaikan
manajemen ditujukan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
c. Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan kesehatan dapat mengatasi hal-hal yang tidak
disukai pelanggan
d. Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga berakibat pada peningkatan kunjungan
American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986. “Standards of Community
Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.
American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing Practice”. Washington DC:
Author
akan diperkirakan beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun 1980 ke peringkat enam pada
tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki peringkat ke sebelas tahun 1980.
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta jiwa/ 5.5%
dari total populasi penduduk.Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x,menjadi kurang lebih
4. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu.
a) Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
b) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang
d) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
a) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik,mental maupun
sosial.
e) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.
f) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik
lansia.
sbb:
1. Fungsi tubuh yang dirasakan menurun : penglihatan (76,24%),daya ingat (69,39%),seksual
2. Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi (69,39%),sakit kepala
(6,45%).
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang adalah mitos atau
kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya hubungan seksual pada suami isri yang
sudah menikah dapat berlanjut sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada
saat klien sakit aau mengalami ketidakmampuan dengan cara berimajinasi atau menyesuaikan
diri dengan pasangan masing-masing. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan
kemesraan antara kedua pasangan sepenuhnya normal. Ketertarikan terhadap hubungan intim
dapat terulang antara pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara mendalam
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya ingat menurun,
pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan
karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama dibidang
kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan – peranan sosialnya. Hal
ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut ditunjukan untuk
mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena poli fermasi dapat menimbulkan
masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal
jantung dan edema mungkin diobatai dengan dioksin dan diuretika. Diuretik berfungsi untu
mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digosin. Klien yang
sama mungkin mengalami depresi sehingga diobati dengan antidepresan. Dan efek samping
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan persoalan yang
sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia
adalah terjadinya perubahan fisiologi pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek
samping obat tersebut. (Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini
adalah bahwa obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal
ini tetap bermasalah karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk
diobati sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam
pengobatan adalah :
a. Bingung
b. Lemah ingatan
Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan jenis pelayanan
1. Azas
Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been Added to life, dengan
diri (self fulfillment), dan kehormatan (dignity). Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan
RI adalah Add life to the Years, Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan
2. Pendekatan
Menurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan adalag sebagai
berikut :
g. Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging the aging)
h. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)
i. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)
j. Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care and family care)
3. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya kesehatan, yaitu Promotif,
a. Promotif
Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan
klien, tenaga profesional dan masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi
norma-norma sosial.
b. Preventif
1) Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh pencegahan primer : program
imunisasi, konseling, dukungan nutrisi, exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah,
2) Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala. Jenis
pelayanan pencegahan sekunder: kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker, skrining :
3) Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan cacat. Jenis pelayanan
c. Rehabilitatif
Keluarga Sejahtera
13. UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia (tambahan lembaran negara Nomor
3796) sebagai pengganti UU No.4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang
Jompo.
a. Hak, kewajiban, tugas, serta tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan kelembagaan.
c. Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia potensial dan tidak potensial
g. Koordinasi
Berkaitan dengan kode etik yang harus diperhatikan oleh perawat adalah :
1. Perawat harus memberikan rasa hormat kepada klien tanpa memperhatikan suku, ras, gol,
3. Melindungi klien dari campur tangan pihak yang tidak kompeten, tidak etis, praktek
illegal.
9. Berpatisipasi dalam usaha mencegah masyarakat, dari informasi yang salah dan
10. Perawat melakukan kolaborasi dengan profesi kesehatannya yang lain atau ahli dalam
pada lansia.
diantaranya adanya medicare dan medicaid. Medicare adalah program asuransi social federal
yang dirancang untu menyediakan perawatan kesehatan bagi lansia yang memberikan jaminan
keamanan social. Medicare dibagi 2 : bagian A asuransi rumah sakit dan B asuransi medis.
Semua pasien berhak atas bagian A, yang memberikan santunan terbatas untuk perawatan rumah
sakit dan perawatan di rumah pasca rumah sakit dan kunjungan asuhan kesehatan yang tidak
terbatas di rumah. Bagian B merupakan program sukarela dengan penambhan sedikit premi
perbulan, bagian B menyantuni secara terbatas layanan rawat jalan medis dan kunjungan dokter.
Layanan mayor yang tidak di santuni oleh ke dua bagian tersebut termasuk asuhan keperwatan
tidak terampil, asuhan keperawatan rumah yang berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca
mata dan perawatan gigi. Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia (U.S Senate
Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana Negara dan bantuan
pemerintah bersangkutan. Program ini beredar antara satu Negara dengan lainya dan hanya
diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid merupakan sumber utama dana masyarakat
yang memberikan asuhan keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini
menjamin semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obta-obatan, kaca mata dan
perawatan gigi.
khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga
lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga
yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada keluarga secara
professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “ yang salah satu
strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Dengan strategi ini
Artinya :
Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah
berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai usia
lanjut dalam pemeliharaan, maka jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya
perkataan “Ah” dan janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya
wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu
kecil”.
Permasalahan Pada Lansia
1. Permasalahan Umum
a) Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
b) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang
diperhatikan,dihargai dan dihormati.
c) Lahirnya kelompok masyarakat industry.
d) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan lanjut usia.
e) Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
2. Permasalahan Khusus
a) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik,mental maupun
sosial.
b) Berkurangnya integrasi sosial usila.
c) Rendahnya produktifitas kerja lansia.
d) Banyaknya lansia yang miskin,terlantar dan cacat.
e) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik.
f) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik
lansia.
5. Pengunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan persoalan yang sering
kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah
terjadinya perubahan fisiologi pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping
obat tersebut. (Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah bahwa
obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal ini tetap
bermasalah karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk diobati
sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam
pengobatan adalah :
a. Bingung
b. Lemah ingatan
c. Penglihatan berkurang
d. Tidak bias memegang
e. Kurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi
f. Kesehatan mental
b. Preventif
1) Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh pencegahan primer : program
imunisasi, konseling, dukungan nutrisi, exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah,
menejemen stres, menggunakan medikasi yang tepat.
2) Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala.
Jenis pelayanan pencegahan sekunder: kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker,
skrining : pemeriksaan rektal, mamogram, papsmear, gigi, mulut.
3) Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan cacat. Jenis pelayanan
mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilisasi rehabilitasi, medukung usaha untuk
mempertahankan kemampuan anggota badan yang masih berfungsi.
c. Rehabilitatif